A. SKENARIO
Seorang Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNRI melakukan terapi aktivitas
kelompok di Desa Lubuhan Batu. Data yang di dapatkan oleh mahasiswa sebelum
merencanakan TAK adalah mahasiswa mendapatkan data bahwa penghuni Desa
Lubuhan Batu rata-rata Lansia. Mahasiswa juga mendapatkan data bahwa rata-rata
Lansia mengkonsumsi gula secara berlebihan, seperti saat baru bangun pagi langsung
meminum the manis, makan dengan porsi nasi yang banyak namun sayur sedikit,
jarang berolahraga, dan sering mengalami nyeri pada kaki. Mahasiswa juga melihat
bahwa luka pada kaki Lansia basah dan sulit sembuh Saat ditanya apa yang Lansia
lakukan saat terjadi nyeri, Lansia menjawab bahwa mereka memanggil tukang urut
untuk memijat kakinya agar tidak sakit lagi.
Dari data yang didapatkan oleh mahasiswa mengenai masalah yang dialami
oleh Lansia tersebut maka mahasiswa akan melakukan TAK pada kelompok Lansia
yang ada di Desa Lubuhan Batu yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
Lansia mengenai penyakitnya serta mengatasi masalah kesehatam yang timbul akibat
DM pada Lansia. Adapun TAK yang akan dilakukan pada Lansia dengan DM di Desa
Lubuhan Batu adalah Senam Kaki DM.
B. TERAPI
Senam kaki adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana,
disusun secara sistemtik yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
C. FORMAT TAK
1. Judul : Terapi Senam Kaki DM pada Lansia di Desa Lubuhan Batu
2. Tujuan umum :
Setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok pada Lansia di Desa Lubuhan
Batu, diharapkan klien mampu menerapkan dan memperagakan senam secara
mandiri di rumah klien masing-masing ataupun secara berkelompok yang
dipimpin oleh kader desa.
3. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui pengertian senam diabetes mellitus
b. Mengetahui tujuan senam diabetes mellitus
c. Mengetahui manfaat senam diabetes mellitus
d. Mengetahui cara melakukan senam diabetes mellitus
4. Landasan teoritis :
DM merupakan sekelompok penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. DM merupakan
penyakit serius yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Berbagai
komplikasi ini menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Penderita
DM dapat mengalami peningkatan resiko seiring dengan peningkatan usia, lama
menderita DM, kadar gula yang tidak terkontrol dan kelebihan berat badan.
Glukosa darah yang tinggi menyebabkan berkurangnya aliran darah atau penyakit
vaskuler perifer sehingga akan menyebabkan kesulitas proses penyembuhan luka
dan infeksi. Untuk mencegah atau memperbaiki neuropati perifer dapat dilakukan
latihan atau senam kaki. Senam Kaki DM memiliki tujuan untuk memperbaiki
sirkulasi darah tungkai bawah, pergelangan kaki, telapak kaki dan jari-jari kaki.
Senam Kaki dilakukan pada penderita DM untuk memperbaiki sirkulasi darah,
memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, dan
meningkatkan kekuatan otot.
5. Pengorganisasian :
a. Leader :
Bertugas :
Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan
jalan menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien
termotivasi untuk mengekspresikan perasaannya
Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah
atau mendominasi
Koordinator, mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat
dalam kegiatan
b. Co Leader :
Bertugas :
Mendampingi leader jika terjadi blocking
Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
Membuka dan menutup acara
Mengatur musik
c. Observer :
Bertugas :
Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai
akhir
Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
Mengobservasi perilaku pasien
Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus
dilakukan
Mendampingi peserta TAK
Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
d. Fasilitator :
Bertugas :
Mendampingi pasien dalam pelaksanaan TAK
Mengingatkan pasien tentang aturan permainan
Mengikuti jalannya TAK
6. Kriteria klien : (Jelaskan klien dg masalah yg gimana bisa diberi terapi itu)
7. Setting tempat :
: Leader
: Co - Leader
: Fasilitator
: Observer
: Lansia
8. Proses Pelaksanaan
9. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan 15 menit sebelum acara
b. Lansia datang ke tempat yang sudah disediakan minimal 10 menit sebelum
acara.
c. Penyelenggaraan terapi Senam Kaki DM pada Lansia dilakukan ditempat yang
sudah disediakan.
2) Evaluasi Proses
a. Lansia antusias dalam kegiatan Senam Kaki DM.
b. Lansia mengikuti jalannya TAK sampai selesai
c. Lansia mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Kriteria Hasil
a. Lansia mengetahui pengertian Senam Kaki DM
b. Lansia mengetahui tujuan Senam Kaki DM
c. Lansia mengetahu manfaat Senam Kaki DM
d. Lansia mengetahui cara melakukan dan memperagakan Senam Kaki DM