Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan prokaif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Dimana di dalam manajemen tersebut
mencangkup kegiatan koordinasi dan supervisi terdapat staf,sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi ( Grant & Massey,1999 ) Manajemen juga diartikan sebagai suatu
organisasi bisnis yang memfokuskan pada produksi dan dalam banyak hal lain untuk
menghasilkan suatu keuntungan.
Menurut GiIIies ( 1996 ) di terjemahkan oleh Dika Sukma & Rika Widya Sukmana
(1996 ),manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.Di sini
manajer keperawatan di tuntut untuk merencanakan,mengorganisir, memimpin dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif mungkin bagi individu,keluarga,dan masyarakat.
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu
metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menompang.Sebagaimana proses keperawatan ,dalam manajemen keperawatan
terdiri dari : pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
hasil.Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas lebih rumit
jika dibandingkan dengan proses keperawatan.
Manajemen diartikan secara singkat sebagai proses untuk melaksanakan
pekerjaan melalui upaya orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan sendiri
diartikan secara singkat sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa
aman kepada pasien/ keluarga/ masyarakat (Gilles, 1982).
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan
serta mengawasi sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka,
dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan
dipengaruhi oleh lingkungan terdiri dari 5 elemen.
Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka :
1) Input
2) Proses
3) Output
4) Kontrol
5) Umpan balik

Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan
fasilitas.

Proses adalah kelompok manajer/ dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke
perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan palayanan
keperawatan.

Output dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan


staf dan riset. Sedangkan

Kontrol dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain; budget keperawatan,
evaluasi penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.

Umpan balik proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit
keperawatan.

B. BEBERAPA PRINSIP YANG MENDASARI MANAJEMEN KEPERAWATAN


1. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena
melalui fungsi perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan,
memudahkan pemecahan masalah. Perencanaan merupakan hal yang utama dan
serangkaian fungsi dan aktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses
manajemen tidak hanya terdiri dan penentuan kebutuhan keperawatan pada
berbagai kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan, pengalokasian
anggaran, identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan strukrur organisasi yang
diinginkan. Perencanaan merupakan pemikiran/konsep-konsep tindakan yang
umumnya tertulis dan merupakan fungsi yang penting di dalam mengurangi risiko
dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek-efek dan perubahan.
Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan keperawatan
adalah menganalisis dan mengkaji sistem, mengatur strategi organisasi dan
menentukan tujuan jangka panjang dan pendek, mengkaji sumber daya organisasi,
mengidentifikasi kemampuan yang ada, dan aktivitas spesifik serta prioritasnya.
Perencanaan dalam manajemen mendorong seorang pemimpin keperawatan untuk
menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam organisasinya.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai waktu yang telah ditentukan. Keberhasilan seorang pimpinan
keperawatan bergantung pada penggunaan waktunya yang efektif. Dalam
keperawatan, manajemen sangat dipengaruhi oleh kemampuan pimpinan
keperawatan. Dalam konteks ini, seorang pimpinan harus mampu memanfaatkan
waktu yang tersedia secara efektif. Hal demikian dibutuhkan untuk dapat mencapai
produktivitas yang tinggi dalam tatanan organisasinya.
3. Manjemen keperawatan melibatkan para pengambil keputusan. Berbagai
situasi maupun permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan
keperawatan memerlukan keterlibatan pengambil keputusan diberbagai
tingkat manajerial. Semua tingkat manajer dalam keperawatan dihadapkan pada
persoalan yang berbeda sehingga dibutuhkan metode atau cara pengambilan
keputusan yang berbeda pula. Jika salah dalam pengambilan keputusan akan
berpengaruh terhadap proses atau jalannya aktivitas yang akan dilakukan. Proses
pengambilan keputusan akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi dan
para manajer.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merulakan fokus
perhatian manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien
lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan point utama dari
seluruh tujuan keperawatan.
5. Pengarahan merupakan elemen kegiatan menajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian
Pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan. Manajemen keperawatan
harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi
dalam rangka mencapai tujuan. Terdapat empat blok struktur organisasi, yaitu unit,
departemen, top/tingkat eksekutif dan tingkat operasional. Prinsip pengorganisasian
mencakup hal-hal pembagian tugas (the devision of work), koordinasi, kesatuan
komando, hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan kewenangan yang sesuai
serta adanya rentang pengawasan. Dalam keperawatan, pengorganisasian dapat
dilaksanakan dengan cara fungsional/penugasan, alokasi pasien, perawatan
grup/tim keperawatan, dan pelayanan keperawatan utama (Gillies, 1985).
6. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk
memperlihatkan penampilan kerja yang terbaik.
7. Manjemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi
merupakan bagian penting dan aktivitas manajemen. Komunikasi yang dilakukan
secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan memberikan
persamaan pandangan arah dan pengertian di antana pegawai dalam suatu tatanan
organisasi.
8. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan
perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan perawat.
9. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan. Pengendalian dalam
manajemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan manajemen sesuai dengan yang
direncanakan. Selain itu, pengendalian dilaksanakan agar kegiatan yang dilakukan
tidak banyak terjadi kesalahan yang berakibat negatif terhadap klien dan pihak yang
terkait dengan manajeman. Pengendalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan
rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prinsip melalui
penetapan standar, dan membandingkan penampilan dengan standar serta
memperbaiki kekurangan.
Berdasarkan prinsip-prinsip diatas, maka para manajer seyongyanya
bekerja bersama-sama dengan perawat dan staf dalam perencanaan dan
pengorganisasian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. MANAJEMEN KEPERAWATAN DI MASA DATANG

Pola system pelayanan kesehatan yang terjadi sebelum tahun 1990


sangat di pengaruhi oleh perkembangan ekonomi dan perluasan teknologi
yang bersifat kompetitif karena pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat kuratif dan orientasinya
berdasarkan perkembangan penyakit.
Memasuki perkembangan abad ke-21, system pelayanan kesehatan
berorientasi pada aspek kesehatan karena pelayanan yang diberikan lebih
bersifat multidimensi dengan mempertimbangkan keberadaan masyarakat
melalui penggunaan teknik pelayanan kesehatan yang tinggi. Hal ini
mempersiapkan sikapkonsumerisme dan pengguna pelayanan kesehatan.

Peran perawatan yang sempit, berorientasi pada penyakit dan


ketergantungan yang tinggi pada tim kedokteran serta pelaksanaan tugas-tugas
yang berasal dan pendelegasian akan berganti menjadi peran yang diterapkan
secara fleksibel dan independen berdasarkan rentang sehat-sakit.

Fungsi keperawatan dilaksanakan secara langsung tetapi masih


didominasi oleh profesi kedokteran dan berdasarkan pada kebijakan legislasi
yang memungkinkan perawat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat
preventif, promosi dan rehabilitasi yang berdasarkan standar keperawatan
melalui interaksi tim.

Dengan demikian, akan terjadi juga perubahan peran dan perawat


kepala ruang yang tadinya berorientsi pada fungsipengendalian, pengarahan,
supervise dan pengambilan keputusan menjadi fungsi fasilitas, koordinasi,
integrasi dan penunjang.

Agar dapat melakukan peran baru tersebut, perawat harus


memperhatikan berbagai hal, antara lain perawat harus

D. STRATEGI PELAKSANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN di MASA MENDATANG


Mempertimbangkan perkembangan dan perubahan situasi yang berkaitan dengan
kegiatan keperawatan di masa mendatang, manajer keperawatan di ruangan akan
berpotensi menghadapi beberapa permasalahan. Untuk mengurangi kendala dan
permasalahan manajerial yang timbul sebagai akibat perubahan peran, fungsi dan
tanggungjawab manajer keperawatan diperlukan pendekatan yang tepat. Salah satu metode
yang diharapkan mampu mengakomodasi permasalahan tersebut adalah dengan
mengaplikasikan manajemen partisipatif. Manajemen partisipatif dilaksanakan berdasarkan
filosofi kepercayaan antar-pihak yang terlibat dalain manajemen. Bawahan dipercaya untuk
menyelesaikan tugas, melaporkan penyimpangan, dan menilainya serta menyampaikan hasil
pencapaian akhir. Manajemen partisipatif dilakukan juga berdasarkan kerangka kerja praktik
profesional yang menghargai kebebasan, mempertahankan dukungan, harapan yang jelas,
sumber daya yang memadai, dan situasi organisasi yang terbuka untuk menciptakan
hubungan. Dalam suatu manajemen organisasi yang baik, keterbukaan di antara individu
yang terlibat merupakan kunci sukses dalam menentukan prionitas dan menerima
perubahan. Dengan keterbukaan dan pelibatan dan setiap tingkatan manajenial
keperawatan dapat diharapkan akan menghasilkan pembuatan keputusan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai