Prinsip kerja hemodialisi yaitu proses difusi, ultrafiltrasi dan osmosis. Mesin dialisis memiliki filter khusus yaitu Dialyzer (ginjal buatan) fungsinya untuk membersihkan darah. Untuk mengalirkan darah ke Dialyzer perawat harus membuat akses/pintu masuk ke dalam pembuluh dalah. Ada 3 akses untuk mengalirkan darah ke dialyzer : Melalui perkutaneus, termasuk jugularis, subklavia, femoralis, Melalui arterionenous fistulae (AVF)/cimino, Melalui arterivenous graft (AV Graft) Akses yang sering digunakan yaitu akses AVF/Cimino, akses ini dilakukan dengan operasi kecil terlebih dahulu. Dialyzer memiliki 2 bagian yaitu 1 bagian untuk darah penderita dan 1 lagi untuk cairan cuci (Dialisat) sebuah membran tipis yang memisahkan kedua belah pihak. Sel darah, protein ttp dalam darah karena ukuran yg besar tidak dapat melewati membran tsb sedangkan ureum, kreatinin dan cairan ekstra dapat melewati membran dan dibuang.Perubahan dialisat dapat dibuat sesuai kebutuhan khusus pasien, Dialyzer berfungsi sebagai ginjal buatan, berisi ribuan serat berrongga kecil untuk darah mengalir sementara cairan dialisis disekitar arah yang berlawanan. 2. Askep pada pasien prehemodialisis Informed consent Ukur BB dan TB Ukur TTV Kontrol infeksi Pemasangan kanula Penjelasan prosedur dan tindakan 3. Askep pada pasien saat hemodialisa Bantuan psikologis Monitor klinis tentang kondisi ginjal Monitor tubuh pasien dlm kondisi hangat agar silkulasi lancar Monitor TD Observasi aliran darah Jelaskan agar tidak menganngkat tangan Ajarkan segera lapor jika tidak ada bruit 4. Askep pada pasien post hemodialisis Observasi TTV Ukur BB Observasi luka penusukan : hemotom, edema, pendarahan Monitoring hasil lab kimia (ureum, kreatinin)