Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR – FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT TERCAPAINYA INTEGRASI

DAN REITEGRASI SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN PERDAMAIAN DAN KEHIDUPAN


SOSIAL YANG HARMONIS DI MASYARAKAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan
kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan norma.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah
sebagaiberikut:
1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara
mereka
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut
kebudayaan
3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan
secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan
memakan waktu yang lamaDisintegrasi atau disorganisasi adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam
masyarakat
Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh masyarakat
yang berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari
dampak konflik. Contohnya:
1. Melalui  kompromi antara perwakilan
2. Yang berkonflik melakukan perdamaian dan menyadari kesalahan-kesalahan tindakan
yang telah diperbuatnya
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial ?
2. Apa yang dimaksud dengan reintegrasi sosial ?
3. Apa saja faktor pendorong tercapainya integrasi dan reintegrasi sosial ?
4. Apa saja faktor penghambat tercapainya integrasi dan reintegrasi sosial ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu integrasi dan reintegrasi sosial.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat integrasi dan reintegrasi
dalam mewujudkan perdamaian dalam kehidupan sosial yang harmonis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi merupakan terjemahan dari kata integration (bahasa Inggris) yang mempunyai arti
keseluruhan atau kesempurnaan. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda yang ada dalam masyarakat sehingga menghasilkan suatu polaa kehidupan
yang fungsinya serasi bagi mayarakat tersebut. Dengan adanya integrasi sosial, maka individu-
individu yang semula terkotak-kotak, berbeda-beda, bersaing bahkan bertentangan akan menjadi
rukun, bersatu dan selaras dalam kehidupan masyarakat. Jadi, integrasi sosial merupakan proses
mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat sebagai suatu sistem.
Agar proses integrasi sosial berjalan dengan baik dan formal, maka sebagai anggota
masyarakat harus benar-benar memperhatikan faktor-faktor sosial yang mempengaruhinya.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya integrasi sosial yang ada di
masyarakat:
1.    tujuan masyarakat
2.    sistem social
3.    sistem tindakan
4. Sistem Sanksi
Menurut Soerjono Soekanto , memberikan arti integrasi sosial adalah salah satu bentuk
proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak di dalam mengatasi permasalahan dalam
kehidupan masyarakat. Permasalahan ini bisa di latar belakangi dengan adanya kekerasan,
konflik sosial, dan juga ancaman dari pihak lain atau kelompok lain.
Menurut Gillin Dalam pandangannya, integrasi sosial ialah fenomena sosial yang terjadi
karena adanya proses sosial, terutama mengenai perbedaan budaya, emosional, perilaku, dan
keinginan yang akhirnya menimbulkan aspek masalah soial sehingga dengan menyadari hal ini
masyarakat akan melakukan proses perdamaianyang dikenal dengan integrasi.
Menurut William F. Ougburn dan Meyer Nimkoff, syarat berhasilnya integrasi sosial adalah
sebagai berikut.
1) Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
2) Telah dicapai konsensus bersama mengenai nilai-nilai dasar yang dijadikan acuan utama
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3) Nilai-nilai dan norma-norma dasar tersebut telah hidup dan berkembang cukup lama dan
konsisten, serta tidak berubah-ubah. Selain itu juga telah dipahami, dihayati, dan diamalkan
dengan pedoman yang sama oleh seluruh warga negara atau warga masyarakat.
4) Masing-masing individu dan kelompok sosial yang berbeda-beda mau dan mampu
mengendalikan diri, dan saling menyesuaikan diri satu sama lain.
5) Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan untuk keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
6) Masing-masing pihak merasa memajukan pergaulan yang komunikatif dan akomodatif demi
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa

2
2.2 Pengertian Reintegrasi Sosial
Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal
sosial, dan kohesi sosial akibat adanya disintegrasi dan disorganisasi sosial, walaupun bukanlah
sebuah proses yang mudah, cukup sulit, dan memakan waktu yang lama dalam perwujudannya.
Adapun menurut Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi sosial adalah proses pembentukan
kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga
yang mengalami perubahan.
Dalam reintegrasi sosial sarana mengendalikan konflik sangat dibutuhkan oleh masyarakat
yang berkonflik dengan tujuan untuk menetralkan ketegangan-ketegangan yang timbul dari
dampak konflik.
Apabila terjadi reintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan
menjadi chaos atau kacau. Pada situasi ini, akan dijumpai anomie, yaitu suatu keadaan di saat
masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan sulit melihat
batasan apa yang benar dan salah.
Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi
dimana lembaga atau organisasi terkait yang sedang mengalami disintegrasi dapat kembali ke
keadaan yang harmonis dan teratur. Proses inilah yang disebut dengan reintegrasi sosial.
Pada kasus transportasi online dan transportasi konvensional yang pada tahun 2016 sempat
memicu banyak konflik bahkan hingga demo di jalanan, reintegrasi sosial perlahan dapat dicapai
dengan adanya kompromi dari pihak-pihak yang terlibat.
Populernya penggunaan transportasi online membuat transportasi konvensional seperti taksi
dan ojek pangkalan kehilangan pangsa pasar dan pendapatannya secara signifikan. Ketika para
pelaku transportasi konvensional ini tidak dengan segera beradaptasi dengan tingginya minat dan
permintaan masyarakat terhadap transportasi online yang lebih murah dan efisien, timbullah
konflik antara pelaku transportasi konvensional ini dengan para pelaku transportasi online.
Pada akhirnya, reintegrasi antara kedua pihak ini terjadi dengan dibuatnya beberapa
kesepakatan bersama, seperti ojek online tidak boleh mengambil penumpang di wilayah
operasional ojek pangkalan, dan adanya kerjasama bisnis antara taksi konvensional dengan salah
satu perusahaan transportasi online agar performa bisnis sama-sama meningkat.

2.3 Faktor-faktor pendorong tercapainya integrasi dan reintegrasi sosial


Di dalam integrasi sosial sendiri terdapat beberapa faktor-faktor pendorong yang membantu
proses integrasi sosial tersebut dapat berlangsung. Berikut ini beberapa faktor-faktor pendorong
dari integrasi sosial.

1. Faktor Internal, yang sering terjadi dan sering ditemukan dalam kehidupan kita sebagai
berikut:
 Kesadaran diri sebagai makhluk sosial, sebagai makhluk sosial tentu saja setiap orang
dibekali Tuhan dengan rasa untuk hidup berkegantungan dengan orang lainnya di dunia
ini.

3
 Tuntutan kebutuhan, semakin majunya individu tersebut maka tentu saja membuat
kebutuhannya menjadi semakin banyak sesuai dengan tuntutan kebutuhannya tersebut.
Sehingga memiliki kesadaran dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut tentu saja
membutuhkan bantuan orang lain. Ada beragam  faktor yang mempengaruhi kebutuhan
manusia, sehingga setiap manusia memiliki tuntutan kebutuhan yang berbeda.
 Semangat gotong royong, diperuntukkan untuk menambah rasa kesolidaritasan sosial
serta sikap untuk saling memiliki.

2. Faktor Eksternal, yang sering terjadi dan sering ditemukan dalam kehidupan kita sebagai
berikut:
a. Sikap Untuk Saling Menghargai
Masing-masing pihak yang bersangkutan mengakui jika terdapat kelebihan dan
kelemahan di dalam budayanya masing-masing. Sehingga hal ini lah yang kemudian
mendekatkan masyarakat sebagai pendukung dari kebudayaan-kebudayaan tersebut.
b. Perkawinan Campuran (Asimilasi)
Adanya perkawinan campuran yang terjadi diantara 2 pendukung kebudayaan yang
berbeda satu sama lainnya dapat menjadi pendorong untuk terciptanya integrasi bangsa. Hal ini
lah yang nantinya akan menyebabkan timbulnya keragaman suku bangsa dan budaya di sebuah
daerah maupun Negara.
c. Sikap Toleransi
Rasa toleransi yang ada di antara pihak-pihak yang terkait mendorong terciptanya
komunikasi efektif antara kebudayaan-kebudayaan yang berbeda tersebut sehingga nantinya
mendorong terciptanya integrasi sosial diantara pihak-pihak tersebut. Toleransi ini juga sangat
penting diterapkan di dalam kehidupan masyarakat multikultural yang memang beragamn, ada
beberapa contoh masyarakat multikultural yang bisa anda temui di lingkungan rumah, sekolah,
pekerjaan, dan lainnya.
d. Adanya Musuh Bersama Dari Luar
Kondisi seperti ini terkadang membuat kelompok maupun golongan yang berbeda di
dalam lingkungan masyarakat akan berusaha untuk melepaskan atribut perbedaan yang ada dan
bersama sama berusaha untuk bisa menghadapi musuh mereka.
e. Sikap Terbuka
Sikap terbuka yang berasal dari golongan atau kelompok yang berkuasa di dalam
masyarakat membuat munculnya integrasi sosial yang terjadi. Semua hal ini bisa diwujudkan
dengan cara memberikan kesempatan bagi golongan minoritas untuk bisa mendapatkan
pendidikan, kesehatab, serta fasilitas-fasilitas umum.
f. Persamaan Di Dalam Unsur-Unsur Kebudayaan
Pengetahuan mengenai persamaan-persamaan di dalam unsur budaya yang berlainan maka
nantinya akan mendekatkan masyarakat pendukung sebuah kebudayaan satu dengan lainnya. Hal
ini lah yang kemudian menghilangkan prasangka buruk yang mungkin sebelumnya ada di antara
pendukung kebudayaan tersebut. Untuk mendukung kebudayan tersebut berkembang, tentu saja
penting memahami  unsur-unsur budaya universal yang ada di dalamnya.
4
g. Kesempatan Yang Seimbang
Kesempatan yang seimbang di dalam bidang ekonomi untuk berbagai golongan
masyarakat yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda maka tentu saja akan
mempercepat integrasi sosial. Hal ini dikarenakan di dalam sistem ekonomi, setiap individu
memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mencapai kedudukan tertentu berdasarkan
kemampuan serta jasa jasa yang dimilikinya. Kondisi ini lah yang kemudian menetralisir
perbedaan kesempatan ataupun peluang dari kebudayaan yang ada.

2.4 Faktor penghambat integrasi dan reintegrasi sosial


Berikut ini adalah beberapa faktor yang menghambat Integrasi Sosial :
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) yang memungkinkan adanya
perbedaan kebudayaan, bahasa, agama, ras dan suku bangsa.
2. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak
langsung. Kontak langsung, antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak
tidak langsung, antara lain melalui media cetak atau media elektronik.
3. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
4. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Sehingga mereka merasa enggan untuk mengakui keberadaan suku bangsa yang lain.
5. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
6. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri. 
DAFTAR PUSTAKA

http://spestuneducation.blogspot.co.id/2012/12/faktor-penghambat-integrasi-sosial_7598.html
https://materiips.com/faktor-pendorong-integrasi-sosial
sociologycorner.blogspot.com/2015/01/reintegrasi-sosial.html

Anda mungkin juga menyukai