Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.

1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

PERBEDAAN NHT BERBANTU KARTU DAN DISKUSI UNTUK


MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI
DIFFERENCE NHT ASSISTED CARD AND DISCUSSION TO INCREASE ACTIVITY
AND ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING LEARNING

Oleh:
Ristiningsih Mulyawati
Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
mristiningsih@ymail.com

Sumarsih
Staf Pengajar Jurusan P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Berbantu Media Kartu dan Diskusi dalam meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Akuntansi siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Pengasih. Penelitian ini
merupakan penelitian Quasi Eksperimental. Terdapat kelas eksperimen yang diberi perlakuan Tipe
NHT Berbantu Kartu, kelas kontrol dengan Diskusi. Pengumpulan data menggunakan lembar
observasi, angket, dan tes kemudian dianalisis dengan uji-t. Hasil penelitian pembelajaran NHT
berbantu kartu lebih meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi dibandingkan dengan
Diskusi. Perbedaan signifikan ditunjukkan dari hasil uji-t Aktivitas Belajar Akuntansi thitung > ttabel
(3,178 > 2,00030). Uji-t Hasil Belajar Akuntansi diperoleh thitung > ttabel (4,247 > 2,00030). Perbedaan
Aktivitas Belajar Akuntansi juga dapat dilihat dari peningkatan persentase observasi sebesar 13% di
kelas eksperimen, kelas kontrol 9%, peningkatan persentase angket kelas eksperimen 4%, kelas
kontrol 3%. Rata-rata selisih posttest-pretest materi I kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 13,75%,
kelas kontrol 7,03%, sama halnya dalam materi II kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 45,13%, kelas
kontrol 24,61%. Ketuntasan belajar kelas eksperimen materi I terdapat 96,77% siswa tuntas, kelas
kontrol 93,75%. Materi II di kelas eksperimen terdapat 93,75% siswa tuntas, kelas kontrol 75%.

Kata kunci: Aktivitas Belajar Akuntansi, Hasil Belajar Akuntansi, Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT, Kartu, Metode Diskusi.

Abstract
The objectives of this research were to determine difference between implementation of Cooperative
Learning Model Numbered Heads Together (NHT) Assisted Card Media and Discussion Method in
increasing Activity and Achievement in Accounting Learning students grade Xth Accounting Major of
SMK Negeri 1 Pengasih. This research was a Quasi Experimental. There was experiment class treated
Learning Model NHT assisted Card and control class treated Discussion. Collecting data used
observation sheets, questionnaires, and tests which analyzed by t-test. The results showed that
learning Model NHT assisted Card had a higher increased of Activity and Achievement students in
Accounting Learning compared with Discussion. Difference significant showed by the results of t-test
for Accounting Learning Activity tcount > ttable (3,178> 2,00030). T-test for Accounting Learning
Achievement tcount > ttable (4,247 > 2,00030). Differences in Accounting Learning Activity can also be
seen from the increased of observation percentage 13% in experiment class, control class 9%,
percentage increase of questionnaires in experiment class result 4%, control class 3%. Difference
average posttest-pretest in first material, experiment class had a higher result of 13.75%, control
class 7.03%, the same as in second material, experiment class was higher by 45.13%, control class
24.61%. In first material, mastery learning of experiment class found students who completed

45
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

96.77%, control class 93.75%. In second material, mastery learning of experiment class found 93.75%
of students who completed, control class 75%.

Keywords: Accounting Learning Activity, Accounting Learning Achievement, Cooperative Learning


Model Numbered Heads Together (NHT), Card, Discussion Method.

PENDAHULUAN berhubungan dengan kegiatan pembelajaran


Pendidikan merupakan suatu proses hanya sebanyak 40% yang berarti 60% siswa
belajar yang dilakukan sepanjang hayat. memiliki aktivitas belajar yang masih
Pada era globalisasi dituntut kualitas Sumber rendah. Selain itu, proses pembelajaran yang
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas berlangsung di kelas masih jarang
tinggi dan dapat bersaing. Berdasarkan menggunakan model dan media yang
tuntutan tersebut maka diperlukan suatu bervariasi. Metode mengajar yang biasanya
usaha untuk memajukan pembangunan digunakan oleh guru adalah metode diskusi
negara dalam bidang pendidikan. Pendidikan untuk mengerjakan soal latihan, namun
dapat diwujudkan dalam proses belajar dalam penerapannya masih kurang efektif.
mengajar yang menimbulkan interaksi antara Kebiasaan tersebut mempengaruhi Hasil
dua unsur yaitu pendidik dan peserta didik. Belajar Akuntansi siswa. Dilihat dari nilai
Kualitas pendidikan di sekolah pada Ulangan Tengah Semester (UTS) masih
umumnya dapat dilihat dari hasil belajar banyak siswa yang belum memenuhi
siswa. “Hasil belajar adalah kemampuan- Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
kemampuan yang dimiliki siswa setelah Ia telah ditetapkan yaitu 77. Siswa yang belum
menerima pengalaman belajarnya” (Nana mencapai KKM di kelas X Akuntansi 1
Sudjana, 2011: 22). Usaha untuk sejumlah 12 siswa dari 32 siswa atau sebesar
meningkatkan hasil belajar siswa bukanlah 37,5%, sedangkan di kelas X Akuntansi 2
suatu usaha yang mudah. “Belajar pada terdapat 20 siswa yang tidak mencapai KKM
hakikatnya adalah perubahan yang terjadi dari 32 siswa atau sebesar 62,5%.
dalam diri seseorang setelah berakhirnya Model pembelajaran kooperatif dapat
melakukan aktivitas belajar” (Syaiful Bahri dimanfaatkan oleh guru sebagai alternatif
Djamarah, 2013: 38). Berdasarkan hal pembelajaran yang inovatif dan sekaligus
tersebut, maka aktivitas belajar sangat dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil
diperlukan untuk menunjang kelancaran Belajar Akuntansi siswa. Salah satu model
kegiatan belajar siswa sehingga materi yang pembelajaran kooperatif yaitu Numbered
disampaikan dapat diterima dengan baik Heads Together (NHT). Langkah dalam
oleh siswa. NHT yaitu, penomoran, mengajukan
Berdasarkan observasi awal yang pertanyaan, berpikir bersama, dan menjawab
dilakukan pada tanggal 5 dan 18 November pertanyaan. Menurut Trianto (2012: 82)
2014 di kelas X Akuntansi 1 dan X NHT digunakan untuk melibatkan lebih
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Pengasih yang banyak siswa dalam menelaah materi yang
terdiri atas 32 siswa di setiap kelas, tercakup dalam suatu pelajaran dan
ditemukan beberapa masalah yaitu siswa mengecek pemahaman mereka terhadap isi
kurang aktif selama proses pembelajaran pelajaran tersebut. Model pembelajaran tipe
berlangsung. Metode ceramah yang diselingi NHT perlu didukung oleh media
dengan diskusi kelompok kecil siswa dengan pembelajaran agar dalam penerapanya dapat
teman sebangkunya belum mampu membangkitkan ketertarikan siswa sehingga
meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi akan
Akuntansi siswa. Hal tersebut ditunjukkan meningkat. Salah satu media yang cocok
dengan rendahnya aktivitas siswa yang digunakan dalam teknik ini yaitu media
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran, kartu. “Kartu adalah kertas tebal yang
siswa yang melakukan aktivitas yang berbentuk persegi panjang
46
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

(http://kbbi.web.id/kartu)”. Kartu yang objek penelitian (variabel terikat). Metode


digunakan dalam penelitian ini adalah kartu penelitian yang digunakan dalam penelitian
pintar dan kartu soal. Kartu pintar adalah ini adalah metode eksperimen semu (quasi
kartu yang berisi ringkasan atau pokok- experimental). “Quasi experimental
pokok materi pembelajaran, sedangkan kartu digunakan karena pada kenyataanya sulit
soal merupakan kartu yang berisi soal-soal mendapatkan kelompok kontrol yang
yang harus dijawab oleh siswa. digunakan untuk penelitian” (Sugiyono,
Guna membuktikan peningkatan 2012: 114).
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi siswa,
maka peneliti membandingkannya dengan 2. Waktu dan Tempat Penelitian
kelas lain yang tidak diberi perlakuan Model Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Negeri 1 Pengasih yang terletak di Jalan
Heads Together (NHT) Berbantu Media KRT. Kertodiningrat 41, Kecamatan
Kartu dalam kegiatan pembelajaran Pengasih, Kabupaten Kulonprogo,
akuntansi. Metode yang biasa digunakan Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan
guru dalam proses pembelajaran adalah selama empat bulan yaitu dari Bulan
Metode Diskusi. Metode Diskusi adalah November 2014 hingga Maret 2015. Waktu
metode pembelajaran yang menghadapkan penelitian terhitung sejak pemilihan judul
siswa pada suatu permasalahan (Wina dan pelaksanaan penelitian sampai pada
Sanjaya, 2013: 154). Oleh karena itu peneliti penyusunan laporan penelitian sebagai hasil
mencoba untuk melakukan penelitian yang dari penelitian.
berjudul “Perbedaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads Together 3. Target/Subjek Penelitian
(NHT) Berbantu Media Kartu dan Metode Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
Diskusi dalam Meningkatkan Aktivitas dan kelas X Akuntansi 1 dan X Akuntansi 2
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Pengasih tahun ajaran
Akuntansi SMK Negeri 1 Pengasih Tahun 2014/2015 yang terdiri atas 32 siswa di
Ajaran 2014/2015”. Penelitian ini dibatasi masing-masing kelasnya, siswa kelas X
pada: (1) Materi pembelajaran yang akan Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen
diukur Aktivitas dan Hasil Belajar sedangkan yang menjadi kelas kontrol
Akuntansi adalah akuntansi perusahaan jasa adalah siswa kelas X Akuntansi 1.
dalam materi pokok pencatatan pada buku
jurnal umum dan pemrosesan entri jurnal. 4. Prosedur
(2) Pengukuran aktivitas belajar dibatasi Rancangan penelitian yang digunakan
pada aktivitas yang berkaitan dengan untuk perbedaan Hasil Belajar Akuntansi
pembelajaran akuntansi. (3) Pengukuran menggunakan bentuk one group pretest –
Hasil Belajar Akuntansi dibatasi pada ranah posttest design.
kognitif. (4) Ranah kognitif yang diukur Tabel 1. One Group Pretest – Posttest
adalah pengetahuan (C1), pemahaman (C2), Design
dan aplikasi (C3).

METODE PENELITIAN
Sedangkan untuk mengetahui perbedaan
1. Jenis Penelitian
Aktivitas Belajar Akuntansi menggunakan
Penelitian ini merupakan penelitian
bentuk Posttest only control design.
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
penelitian yang memberikan perlakuan
(manipulasi) terhadap variabel penelitian
(variabel bebas), kemudian mengamati
konsekuensi perlakuan tersebut terhadap

47
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

Tabel 2. One Group Pretest – Posttest menentukan perbedaan yang timbul dengan
Design cara membuat histogram perbandingan
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi kelas
eksperimen dan kelas kontrol. (8)
Melakukan uji prasyarat analisis (uji
Keterangan: normalitas dan uji homogenitas) dan uji
(KE) : Kelas Eksperimen hipotesis (uji-t).
(KK) : Kelas Kontrol
X : Model Pembelajaran Kooperatif 5. Data, Intrumen, dan Teknik
Tipe NHT Berbantu Media Kartu Pengumpulan
- : Metode Diskusi a) Data
O1 : Pre test Teknik pengumpulan data yang
O2 : Post test digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, kuesioner, tes, dan dokumentasi.
Berdasarkan rancangan penelitian, maka Instrumen penelitian yang digunakan yaitu
langkah-langkah penelitian yang lembar observasi, angket dan tes.
dilaksanakan dengan berpedoman pada (1) Observasi menurut Sutrisno Hadi
pendapat Amat Jaedun (2011: 8) adalah dalam Sugiyono (2012: 203) adalah suatu
sebagai berikut: (1) Mempersiapkan proses biologis dan psikologis yang berupa
instrumen yang berupa instrumen pengamatan dan ingatan. Observasi
pembelajaran dan instrumen penelitian. (2) digunakan untuk memperoleh data mengenai
Menentukan kemampuan awal Hasil Belajar Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran
Akuntansi siswa dalam kemampuan kognitif Akuntansi. (2) kuesioner menurut Sugiyono
siswa atas kedua materi pokok sebelum (2012: 199) merupakan teknik pengumpulan
diberi perlakuan dengan cara memberikan data yang dilakukan dengan memberi
soal pre test pada kelas eksperimen dan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kelas kontrol. (3) Menerapkan perlakuan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
pada kelompok eksperimen berupa Angket digunakan untuk mengetahui tingkat
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Aktivitas Belajar Akuntansi siswa
Tipe NHT Berbantu Media Kartu dan berdasarkan model pembelajaran yang
menerapkan perlakuan pada kelompok diterapkan. (3) Tes adalah alat atau prosedur
kontrol berupa penggunaan Metode Diskusi. yang digunakan untuk mengetahui atau
(4) Menentukan kemampuan akhir Hasil mengukur sesuatu dalam suasana dengan
Belajar Akuntansi siswa atas kedua materi cara, dan aturan-aturan yang sudah
pokok setelah diberi perlakuan dengan cara ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2012: 53).
memberikan soal post test pada kelas Tes digunakan untuk memperoleh data
eksperimen dan kelas kontrol. Selain kemampuan kognitif siswa di awal dan akhir
kemampuan kognitif, Aktivitas Belajar pembelajaran. (4) Dokumentasi menurut
Akuntansi siswa juga diukur dengan Sugiyono (2010: 329) merupakan catatan
menggunakan angket. (5) Menentukan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi
selisih nilai post test dan pre test Hasil digunakan untuk mengetahui data siswa
Belajar Akuntansi aspek kognitif kelas serta sebagai acuan dalam membuat
eksperimen. (6) Menentukan selisih nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran serta
post test dan pre test Hasil Belajar pertanyaan atau soal yang digunakan.
Akuntansi aspek kognitif kelas kontrol. (7)
Menentukan perbandingan selisih nilai post b) Teknik Analisis Data
test dan pre test Hasil Belajar Akuntansi (1) Analisis Aktivitas Belajar Akuntansi
aspek kognitif serta perbandingan hasil
angket Aktivitas Belajar Akuntansi kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk
48
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

(a). Analisis hasil observasi


Dn : deviasi absolut yang tertinggi
Fe : frekuensi harapan
(b). Analisis hasil angket Fo : frekuensi observasi

(4) Uji Homogenitas


Keterangan: Digunakan untuk mengetahui data yang
NP : Nilai persen Aktivitas Belajar diambil mempunyai varian yang sama
Akuntansi yang dicari atau tidak dengan cara membandingkan
R : Skor Aktivitas Belajar kedua varian menggunakan uji F dengan
Akuntansi yang diperoleh rumus sebagai berikut:
siswa
SM : Skor maksimum ideal dari tes
yang bersangkutan (Jumlah Bila Fhitung < Ftabel maka varians data yang
siswa hadir x 23 x 4) akan dianalisis homogen, sebaliknya jika
100: Bilangan tetap Fhitung > Ftabel maka varians data yang
(2)Analisis Hasil Belajar Akuntansi akan dianalisis tidak homogen. Pengujian
(a). Menghitung rata-rata nilai kelas homogenitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan analisis levene’s test
menggunakan SPSS 16.0. Persyaratan
Keterangan: homogenitas jika probabilitas (sig) > 0,05
Me : Rata – rata (mean) dan jika probabilitas (sig) < 0,05 maka
Σxi : Jumlah semua nilai data tersebut tidak homogen.
N : Jumlah individu (5)Uji Hipotesis
(b). Menghitung persentase ketuntasan dilakukan untuk mengetahui ada atau
nilai Hasil Belajar Akuntansi tidak perbedaan yang signifikan dari
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi
siswa antara kelas eksperimen dan kelas
Keterangan: kontrol dengan menggunakan uji statistik
KB : ketuntasan belajar parametris rumus t-test. Jika data tidak
T : jumlah siswa yang memenuhi homogen:
KKM 77.
Tt : jumlah siswa yang mengikuti
tes. Jika data homogen:
Uji prasyarat analisis Normalitas,
homogenitas dan uji hipotesis dilakukan
terhadap data pre test, post test dan Angket
Aktivitas Belajar Akuntansi siswa. Keterangan:
(3)Uji Normalitas : Rata-rata sampel 1
Menurut Sugiyono (2010: 76) suatu data : Rata-rata sampel 2
yang membentuk distribusi normal bila : Varians sampel 1
jumlah data di atas dan di bawah rata-rata
: Varians sampel 2
adalah sama, demikian juga dengan
simpangan bakunya. Uji normalitas : Jumlah sampel 1
dalam penelitian ini menggunakan uji : Jumlah sampel 2
Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) Nilai thitung tersebut selanjutnya
menggunakan bantuan SPSS 16.0. Uji K- dibandingkan dengan nilai ttabel. Jika
S diberi simbol Dn yang dapat diperoleh didapatkan hasil thitung < ttabel maka
dengan rumus berikut: terdapat perbedaan yang signifikan.
49
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis signifikansi yang semuanya > 0,05, rata-rata
data dari hasil kedua kelas diolah dengan atas Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi
uji t sampel bebas (independent t test) juga memiliki nilai signifikansi > 0,05
menggunakan bantuan analisis program sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
SPSS 16.0. Kriteria pengujian hipotesis data berdistribusi normal.
adalah jika nilai sig < 0,05 maka H0
ditolak sehingga dapat disimpulkan (2) Uji Homogenitas
terdapat perbedaan yang signifikan antara
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Tabel 6. Homogenitas Data
kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan
jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima
atau tidak ada perbedaan antara Aktivitas
dan Hasil Belajar Akuntansi kelas
eksperimen dan kelas kontrol.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-


HASAN

1. Uji Analisis Data


a) Uji Prasyarat Analisis Berdasarkan kedua tabel dalam uji
(1) Uji Normalitas homogenitas di atas menunjukkan bahwa
hasil uji homogenitas memiliki nilai
Tabel 3. Normalitas data Materi I signifikansi > 0,05, diperoleh kesimpulan
bahwa data dalam penelitian materi
pokok I dan II serta rata-rata atas data
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi
dari kedua kelas adalah homogen.

b) Uji Hipotesis
Tabel 4. Normalitas data Materi II
Tabel 7. Hasil uji-t

Tabel 5. Normalitas data rata-rata Berdasarkan hasil uji-t dapat


disimpulkan bahwa H0 ditolak yang
artinya Ha diterima, yaitu: (1) Terdapat
perbedaan yang signifikan antara
Aktivitas Belajar Akuntansi siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan
Tabel tersebut menunjukkan pre test, post Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
test dan Angket Aktivitas Belajar Akuntansi Numbered Heads Together (NHT)
siswa kelas eksperimen (X Akuntansi 2) dan Berbantu Media Kartu dibandingkan
kelas kontrol (X Akuntansi 1) pada materi dengan Metode Diskusi. (2) Terdapat
pokok Pencatatan pada Buku Jurnal Umum perbedaan yang signifikan antara Hasil
dan Pemrosesan Entri Jurnal memiliki nilai Belajar Akuntansi siswa dalam proses
50
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

pembelajaran menggunakan Model Eksperimen dan Kelas


Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Kontrol
Heads Together (NHT) Berbantu Media
Kartu dibandingkan dengan Metode
Diskusi.

2. Pembahasan Hasil Penelitian


Berikut ini merupakan
perbandingan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi siswa di kelas
eksperimen dan kelas kontrol:

Gambar 3. Perbedaan Ketuntasan


Belajar Kelas
Eksperimen dan Kelas
Kontrol

Penelitian ini menunjukkan bahwa


selisih peningkatan Hasil Belajar
Akuntansi khususnya ranah kognitif
Gambar 1. Perbedaan Peningkatan siswa dengan menggunakan Model
Skor Aktivitas Belajar Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Akuntansi Heads Together (NHT) Berbantu Media
Kartu lebih tinggi dibandingkan dengan
Secara keseluruhan peningkatan di Metode diskusi. Hal tersebut dapat dilihat
kelas eksperimen dengan menggunakan dari persentase peningkatan selisih nilai
Model Pembelajaran Numbered Heads pre test dan post test Hasil Belajar
Together (NHT) Berbantu Media Kartu Akuntansi dalam materi pokok I dan
lebih tinggi dibandingkan di kelas materi pokok II. Ketuntasan belajar
kontrol yang hanya menggunakan mengalami sedikit penurunan dalam
Metode Diskusi. Sesuai dengan materi pokok Pemrosesan Entri Jurnal
pendapat Slameto (2010: 65) bahwa dikarenakan materi tersebut tergolong
penggunaan metode pembelajaran yang baru bagi para siswa sedangkan alokasi
variatif dapat mengatasi beberapa waktu pertemuan penelitian terbatas, guru
permasalahan yang sering terjadi di menyiasatinya dengan memberikan
kelas seperti rendahnya aktivitas siswa. pengayaan (enrichment) untuk dikerjakan
sebagai tugas rumah bagi masing-masing
siswa, beda halnya dengan materi
Pencatatan pada Buku Jurnal Umum, para
siswa sebelumnya pernah sedikit
mendapatkan materi tersebut pada mata
pelajaran Pengantar Akuntansi dan
Keuangan.
Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Berbantu Media Kartu
Gambar 2. Perbedaan Selisih Hasil memiliki peran dalam meningkatkan
Belajar Akuntansi Kelas Hasil Belajar Akuntansi lebih tinggi pada
kelas eksperimen dibandingkan pada
51
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

kelas kontrol yang hanya menggunakan Aktivitas Belajar Akuntansi berdasarkan


Metode Diskusi. Sesuai dengan pendapat data rata-rata didapatkan hasil nilai
Wina Sanjaya (2013: 250) bahwa salah thitung > ttabel (3,178 > 2,00030).
satu keunggulan model pembelajaran Perbedaan persentase peningkatan hasil
kooperatif adalah mampu untuk observasi dan angket Aktivitas Belajar
meningkatkan hasil akademik siswa. Akuntansi yaitu observasi di kelas
Berdasarkan seluruh analisis di atas eksperimen (X AK 2) menunjukan
dapat diketahui bahwa pembelajaran peningkatan sebesar 13%, sedangkan di
dengan Model Pembelajaran Kooperatif kelas kontrol (X AK 1) menunjukkan
Tipe Numbered Heads Together (NHT) peningkatan sebesar 9%. Hasil angket di
Berbantu Media Kartu dapat membantu kelas eksperimen (X AK 2) menunjukan
siswa untuk meningkatkan Aktivitas dan peningkatan sebesar 4%, sedangkan di
Hasil Belajar Akuntansi. Terbukti dengan kelas kontrol (X AK 1) menunjukkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi peningkatan sebesar 3%.
khususnya ranah kognitif pada kelas b. Terdapat perbedaan yang signifikan
eksperimen lebih tinggi daripada kelas antara pembelajaran yang menggunakan
kontrol. Oleh karena itu, dapat diambil Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
kesimpulan bahwa terdapat Perbedaan Numbered Heads Together (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berbantu Media Kartu dibandingkan
Numbered Heads Together (NHT) dengan Metode Diskusi dalam
Berbantu Media Kartu dan Metode meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Diskusi dalam Meningkatkan Aktivitas siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 1
dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Pengasih. Hasil uji-t untuk Hasil Belajar
X Akuntansi SMK Negeri 1 Pengasih Akuntansi berdasarkan data rata-rata
Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini juga selisih nilai post test – pre test
didukung oleh penelitian Annik didapatkan hasil nilai thitung > ttabel
Qurniawati (2013) yang menyimpulkan (4,247 > 2,00030). Perbedaan
bahwa metode pembelajaran kooperatif peningkatan Hasil Belajar Akuntansi
tipe Numbered Heads Together (NHT) (selisih post test – pre test) dalam materi
dengan media kartu pintar dan kartu soal I kelas eksperimen lebih tinggi sebesar
efektif untuk meningkatkan prestasi 13,75% sedangkan kelas kontrol hanya
belajar siswa pada materi pokok sebesar 7,03%, sama halnya dalam
Hidrokarbon kelas X SMA Negeri 8 materi Pemrosesan Entri Jurnal kelas
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 eksperimen lebih tinggi sebesar 45,13%
sedangkan di kelas kontrol hanya
SIMPULAN DAN SARAN sebesar 24,61%. Ketuntasan belajar
1. Simpulan kelas eksperimen juga lebih tinggi
Berdasarkan deskripsi data dan dibanding kelas kontrol. Pada materi I
pembahasan hasil penelitian dapat ditarik di kelas eksperimen terdapat 96,77%
beberapa kesimpulan sebagai berikut: siswa yang tuntas, di kelas kontrol
a. Terdapat perbedaan yang signifikan hanya sebesar 93,75% siswa yang
antara pembelajaran yang menggunakan tuntas. Pada materi II di kelas
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe eksperimen terdapat 93,75% siswa yang
Numbered Heads Together (NHT) tuntas, di kelas kontrol hanya sebesar
Berbantu Media Kartu dibandingkan 75% siswa yang tuntas.
dengan Metode Diskusi dalam
meningkatkan Aktivitas Belajar
Akuntansi siswa kelas X Akuntansi
SMK Negeri 1 Pengasih. Hasil uji-t

52
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

2. Saran Hidrokarbon Kelas X Semester


a. Bagi Guru Genap SMA Negeri 8 Surakarta
Indikator yang masih memerlukan Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi.
perhatian khusus untuk guru terutama Surakarta: Pendidikan Kimia PMIPA
di kelas yang menggunakan metode FKIP UNS.
diskusi yaitu pada aspek mengajukan
dan menjawab pertanyaan (oral Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
activities), mengingat dan memecah- Kamus versi online/daring (dalam
kan soal (mental activities) dan jaringan). Kartu. Diakses melalui
menaruh minat pada pembelajaran http://kbbi.web.id/kartu pada tanggal
yang sedang berlangsung (emotional 20 Maret 2014 pukul 08.00 WIB.
activites), hal tersebut dapat
digunakan menjadi refleksi bagi guru Nana Sudjana. (2011). Penilaian Hasil
untuk melakukan inovasi dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
penggunaan model pembelajaran. Remaja Rosdakarya.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan
Berbantu Media Kartu merupakan Motivasi Belajar Mengajar.
salah satu variasi model yang dapat Jakarta: Raja Grafindo Persada.
digunakan guru dalam mengelola
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor –
proses pembelajaran.
Faktor Yang Mempengaruhinya.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Jakarta: Rineka Cipta.
Sebaiknya mampu berinovasi lebih
kreatif terhadap penerapan Pembe- Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
lajaran Kooperatif Tipe Numbered Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Heads Together beserta media yang
digunakan. Jika ingin melakukan _______. (2010). Statistika Untuk
penelitian kuasi eksperimen harus Penelitian. Bandung: Alfabeta.
memperhatikan faktor guru dan jam
pelajaran juga perlu untuk Suharsimi Arikunto. (2012). Dasar – Dasar
disamakan, selain itu usahakan untuk Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
mencari sekolah dengan jumlah kelas Grafika.
lebih dari dua dalam tingkat kelas
yang akan diteliti, sehingga dapat Syaiful Bahri Djamarah. (2013). Strategi
melakukan uji coba instrumen di Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
kelas lain dalam sekolah yang sama. Cipta.

____________________. (2010). Guru dan


DAFTAR PUSTAKA Anak Didik dalam Interaksi Edukatif:
Amat Jaedun. (2011). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Teoritis
Eksperimen. Yogyakarta: Puslit Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
Dikdasmen Lemlit UNY.
Trianto. (2012). Panduan Lengkap
Annik Qurniawati. (2013). Efektivitas Penelitian Tindakan Kelas
Metode Pembelajaran Kooperatif (Classroom Action Research): Teori
Tipe Numbered Head Together dan Praktik. Jakarta: Prestasi
(NHT) Dengan Media Kartu Pintar Pustakarya.
Dan Kartu Soal Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Materi Pokok ______. (2010). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif:
53
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015
Ristiningsih Mulyawati & Sumarsih
45 - 54

Konsep, Landasan, dan


Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Wina Sanjaya. (2013). Strategi


Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada
Media Group.

54

Anda mungkin juga menyukai