8. Hasil :
A. Standarisasi larutan AgNO3
Volume NaCl 0,0..... N(mL) Volume AgNO3(mL)
10,00
10,00
V Rata-Rata
B. PK klorida
Volume Sampel (mL) Volume AgNO3..... N (mL)
50,00
50,00
9. Pembahasan :
10. Kesimpulan :
Kadar Klorida terlarut dalam sampel sebesar .......... mg/L
PRAKTIKUM V
B. PK Oksigen terlarut
Masukkan sampel air ke dalam botol winkler hingga tumpah
Tambahkan 1,0 mL MnSO4 dan 1,0 mL pereaksi oksigen.
Tutup botol winkler, homogenkan, diamkan 15 menit di tempat gelap
Larutan dalam botol winkler dibagi 2 :
a.Bagian beningan dipindah ke dalam stop erlenmeyer
o Tambah dengan 1 mL H2SO4 pekat
o Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning muda (tetesan
cepat, kocok perlahan)
o Tambah 1 mL indikator amylum →biru
o Lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat
hilang (tetesan perlahan, kocok kuat)
b.Bagian endapan tetap di dalam botol winkler
o Tambah dengan 1 mL H2SO4pekat
o Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning muda (tetesan
cepat, kocok perlahan)
o Tambah 1 mL indikator amylum →biru
o Lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat hilang
(tetesan perlahan, kocok kuat)
o Catat volume total Na2S2O3 yang dibutuhkan (baik beningan
maupun endapan).
C. Menera Botol Winkler
Isi botol winkler dengan air hingga tumpah
Tutup botol. Tutup dibuka, beri tanda pada miniskus.
Keluarkan air di dalam botol
Isi kembali botol dengan air menggunakan buret hingga tanda
miniskus.
Catat volume air →volume tera
8. Hasil :
A. Standarisasi larutan AgNO3
Volume KIO3 0,0..... N(mL) Volume Na2S2O3 (mL)
10,00
10,00
V Rata-Rata
9. Pembahasan :
10. Kesimpulan :
Kadar oksigen terlarut dalam sampel sebesar .......... mg/L
PRAKTIKUM VI
8. Hasil :
A. Standarisasi larutan AgNO3