Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM IV

1. Judul Praktikum : Penetapan kadar klorida.


2. Metode` : Titrasi argentometri mohr.
3. Tujuan : Untuk mengetahui kadar kloridadalam suatu sampel air.
4. Prinsip : Dalam suasana netral sedikit basa (pH 7-10) klorida
dapat diendapkan oleh larutan perak nitrat
5. Alat : Buret, Corong, Statif, Beaker glass, Erlenmeyer, Pipet
volum, Pipet tetes
6. Reagen : AgNO3, NaCl, MgO, K2CrO4
7. Langkah Kerja :
A. Standarisasi larutan AgNO3
 Pipet 10,0 mL NaCl ke dalam erlenmeyer, tambah dengan sedikit serbuk
MgOdan 1 mL indikator K2CrO45%
 Titrasi dengan larutan AgNO3 hingga terbentuk endapan merah bata
(kocok kuat)
 Catat volume AgNO3 yangdibutuhkan
B. PK klorida
 Pipet 50,0 mL sampel ke dalam erlenmeyer, tambahdengan sedikit
serbuk MgOdan 1 mL indikator K2CrO45%
 Titrasi dengan larutan AgNO3 hingga terbentuk endapan merah bata
(kocok kuat)
 Catat volume AgNO3yang dibutuhkan

8. Hasil :
A. Standarisasi larutan AgNO3
Volume NaCl 0,0..... N(mL) Volume AgNO3(mL)
10,00
10,00
V Rata-Rata

V NaCl x N NaCl = V AgNO3 x N 𝐴𝑔𝑁𝑂3


V NaCl x N NaCl
N AgNO 3= =…
V AgNO 3

B. PK klorida
Volume Sampel (mL) Volume AgNO3..... N (mL)
50,00
50,00

Kadar klorida sampel 1


1000
¿ =(V . N ) AgNO 3 xBACl=........ mg/ L BACl=35,45
V Sampel
Kadar klorida sampel 2
1000
¿ =(V . N ) AgNO 3 xBACl=........ mg/ L BACl=35,45
V Sampel

9. Pembahasan :
10. Kesimpulan :
Kadar Klorida terlarut dalam sampel sebesar .......... mg/L
PRAKTIKUM V

1. Judul Praktikum : Penetapan kadar oksigen terlarut


2. Metode` : Titrasi Iodometri
3. Tujuan : Untuk mengetahui kadar oksigen terlarutdalam suatu
sampel air
4. Prinsip : Oksigen terlarut dapat ditetapkan kadarnya dengan cara
Winkler. Prinsip dari PK DO cara Winkler adalah
reaksi pembebasan Iodium (Iodometri) yang ekivalen
dengan O2 yang ada dengan mengukur I2dengan larutan
5. Alat : Buret, Corong, Statif, Beaker glass, Erlenmeyer, Pipet
volum, Pipet tetes
6. Reagen : KIO3, Na2S2O3, H2SO4, KI, amylum
7. Langkah Kerja :
A. Standarisasi larutan Na2S2O3
 Pipet 10,0 mL KIO3ke dalam stop erlenmeyer
 Tambahkan 5 mL H2SO4 2N dan 5 mL KI 5%
 Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning muda (tetesan cepat,
kocok perlahan)
 Tambahkan 1 mL indikator amylum →biru
 Lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat hilang
(tetesan perlahan, kocok kuat)
 Catat volume Na2S2O3 yang dibutuhkan.

B. PK Oksigen terlarut
 Masukkan sampel air ke dalam botol winkler hingga tumpah
 Tambahkan 1,0 mL MnSO4 dan 1,0 mL pereaksi oksigen.
 Tutup botol winkler, homogenkan, diamkan 15 menit di tempat gelap
 Larutan dalam botol winkler dibagi 2 :
a.Bagian beningan dipindah ke dalam stop erlenmeyer
o Tambah dengan 1 mL H2SO4 pekat
o Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning muda (tetesan
cepat, kocok perlahan)
o Tambah 1 mL indikator amylum →biru
o Lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat
hilang (tetesan perlahan, kocok kuat)
b.Bagian endapan tetap di dalam botol winkler
o Tambah dengan 1 mL H2SO4pekat
o Titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna kuning muda (tetesan
cepat, kocok perlahan)
o Tambah 1 mL indikator amylum →biru
o Lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat hilang
(tetesan perlahan, kocok kuat)
o Catat volume total Na2S2O3 yang dibutuhkan (baik beningan
maupun endapan).
C. Menera Botol Winkler
 Isi botol winkler dengan air hingga tumpah
 Tutup botol. Tutup dibuka, beri tanda pada miniskus.
 Keluarkan air di dalam botol
 Isi kembali botol dengan air menggunakan buret hingga tanda
miniskus.
 Catat volume air →volume tera
8. Hasil :
A. Standarisasi larutan AgNO3
Volume KIO3 0,0..... N(mL) Volume Na2S2O3 (mL)
10,00
10,00
V Rata-Rata

V KIO3x N KIO3= V Na2S2O3 x N Na2S2O3


V KIO3 x N KIO3
N Na2 S 2O 3= =…
V Na2 S 2O 3
B. PK Oksigen terlarut
Volume tera (mL) Volume Na2S2O3 ..... N (mL)

Kadar klorida sampel 1


1000
¿ =( V . N ) Na2 S 2 O 3 x 8=........mg/ L
V Terra−2
Kadar klorida sampel 2
1000
¿ =( V . N ) Na2 S 2 O 3 x 8=........mg/ L
V Terra−2

9. Pembahasan :
10. Kesimpulan :
Kadar oksigen terlarut dalam sampel sebesar .......... mg/L
PRAKTIKUM VI

1. Judul Praktikum : Penetapan kadar zat organik.


2. Metode` : Titrasi permanganometri
3. Tujuan : Untuk mengetahui kadar zat organik dalam suatu sampel
air.
4. Prinsip : Jumlah miligram KMnO4 yang diperlukan
untuk mengoksidasi zat organik di dalam satu liter air
dengan pendidihan selama 10 menit
5. Alat : Buret, Corong, Statif, Beaker glass, Erlenmeyer, Pipet
volum, Pipet tetes
6. Reagen : KMnO4, H2C2O4, H2SO4
7. Langkah Kerja :
A. Standarisasi larutan KMnO4
 Pipet 10,0 mL H2C2O4 ke dalam erlenmeyer
 Tambah dengan 5 mL H2SO4 2N
 Panaskan hingga suhu < 80oC
 Titrasi panas panas dengan KMnO4 hingga warna merah muda
 Catat volume KMnO4 yang dibutuhkan.
B. Pencucian Erlenmeyer
 Tuang 100 mL aquades ke dalam erlenmeyer yang akan digunakan
 Tambah 5 mL H2SO4 8 N dan tetes demi tetes KMnO4 hingga laruta
berwarna merah muda
 Panaskan hingga mendidih. Apabila selama pemanasan warna
merah muda menghilang, tambahkan kembali dengan KMnO4
C. PK Zat Organik
 Pipet 50,0 mL sampel ke dalam erlenmeyer yang telah dicuci
 Tambah 5 mL H2SO4 8 N dan 10,0 mL KMnO4
 Panaskan hingga 10 menit setelah mendidih. Apabila selama
pemanasan warna merah muda menghilang, tambahkan kembali
masing-masing dengan 10,0 mL KMnO4 (catat KMnO4 total yang
ditambahkan)
 Setelah 10 menit dari mendidih, tambahkan 10,0 mL H 2C2O4 hingga
larutan jernih. Apabila belum jernih, tambah kembali dengan masing-
masing 10,0 mL HC2O4.

8. Hasil :
A. Standarisasi larutan AgNO3

Anda mungkin juga menyukai