Fadhilah Fasya
fadhilahfasya11@gmail.com
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Abstrak
The need for electrical energy to increase, but the availability is not
sufficient. Uncontrolled use of electricity has a negative impact on environmental
sustainability. Electrical energy still depends on fossil energy such as coal,
petroleum and natural gas. In the process of producing electrical energy, fossil
energy influences the increase in greenhouse gases. This fact gives concern to the
immediate efforts to conserve energy resources. Energy conservation, where
electricity is included, can be done with two approaches namely technological and
behavioral approaches. Behavioral approach is achieved by motivating and
increasing awareness of electricity saving. By conducting a survey of FKIP students
at Jember University, it appears that awareness of saving electricity still needs to be
improved. This can be seen from the results of the questionnaire which shows that
most students still carry out activities to waste electricity even though the habits are
considered normal but in reality are classified as not saving electricity. Thus,
policies need to be formulated that can force students to have an environmentally
friendly lifestyle.
PENDAHULUAN
Penggunaan listrik yang berlebihan atau boros sering kita jumpai dalam
kehidupan masyarakat seperti lampu yang tidak dimatikan pada siang hari, lalu
lampu yang dibiarkan menyala saat sedang tidur dan dalam entitas pendidikan
sering dijumpai lupa mematikan pendingin ruangan setelah selesai digunakan serta
LCD proyektor yang dibiarkan tetap menyala meski kegiatan perkuliahan telah
selesai. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat kita tidak terbiasa dengan perilaku
hemat energi sehingga perlu adanya kebiasaan disiplin dalam menggunakan energi
listrik tersebut.
Komposisi penggunaan energi secara nasional adalah minyak bumi 26,2%,
batubara 32,7%, gas bumi 30,6%, panas bumi 3,8% dan sisanya adalah energi
alternatif 4,4% (PLTMH 0,216%, PLTS 0,02%, PLT Angin 0,028%, Biomasa
0,766%, Biofuel 1,335%, nuklir 1,993%). Energi mix berdasar RKAP PLN tahun
2019 produksi energi listrik diperoleh dari batubara 54,4%, EBT 23%, gas alam
22,2%, dan BBM 0,4%.
Dari data diatas memberikan gambaran bahwa, sektor energy khususnya
energi listrik menjadi salah satu penyumbang bagi persoalan lingkungan. Hal
tersebut berdampak global yakni memperbanyak konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfir yang akan menyebabkan pemanasan global. Dampak akhir dari
permasalahan ini adalah terjadinya perubahan iklim dengan dua cara yakni pertama
mengurangi ketergantungan sektor kelistrikan terhadao energi fosil dan melakukan
efisiensi penggunaan energi listrik. Pengurangan terhadap energi fosil adalah
dengan mencari alternatif pembangkit yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Untuk itu, perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap jenis pembangkit
tenaga listrik yang dipakai di Indonesia sehingga dapat menghasilkan pilihan yang
rasional dan ekonomis serta berorientasi pada kelestarian lingkungan. Efisiensi
penggunaan energi terkait dengan konsep hemat energi hal ini harus dimulai dengan
perubahan perilaku masyarakat (Rohi, 2011).
Dari kerangka di atas, Choong dkk (2006) memberikan sebuah tawaran model
umum dalam memberikan kesadaran. Akan tetapi, model ini harus diterapkan
secara kontekstual di setiap masyarakat. Ini diperlukan karena setiap masyarakat
memiliki praktek dan budaya yang khusus.
Konservasi energi, yang mana listrik termasuk didalamnya, dapat dilakukan melalui
dua pendekatan yaitu pendekatan teknologi dan behavioral. Secara teknologi,
konservasi listrik dilakukan dengan menyediakan teknologi tambahan untuk
melakukan konservasi atau efisiensi listrik secara otomatis. Pendekatan behavioral
dicapai dengan melakukan motivasi, peningkatan kesadaran dan peningkatan skill
terkait konservasi atau penghematan penggunaan energi listrik. Konservasi energi
merupakan suatu upaya yang perlu dilakukan karena adanya peningkatan
penggunaan listrik dari tahun ke tahun (pertumbuhan rata – rata per tahun 12%) dan
rasio elektrifikasi yang masih 88% (artinya masih 12% penduduk Indonesia yang
belum menikmati listrik) serta adanya keterbatasan dalam penyediaan sumber daya
listrik oleh PLN (Choong et al, 2006).
METODE
Metode penelitian merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan oleh
peneliti di dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya untuk mengambil data dan
kenyataan yang terdapat di lapangan. Dari hasil pelaksanaan penelitian tersebut
dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah di
muka publik.
1. Tempat penelitian yang digunakan adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember
2. Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 30 November 2019 sampai dengan
selesai. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
3.
Metode penelitian kualitatif sebagai kegiatan penelitian ilmu sosial yang
mengumpulkan dan bekerja dengan data non – numeric dan yang berupaya
menafsirkan makna dari data ini sehingga dapat membantu kita memahami
kehidupan sosial melalui studi populasi atau tempat yang ditargetkan. Metode ini
bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya
tidak dapat digeneralisasikan. Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat
memberikan gambaran secara jelas suatu permasalahan sesuai dengan fakta di
lapangan. Adapun alasan digunakannya metode kualitatif yaitu sebagai berikut:
Tidak menggunakan lampu di siang hari, mematikan kipas angin jika sudah
tidak digunakan, mencabut magic com jika nasi sudah hampir habis
Mematukan lampu jika tidak perlu
Mematikan yang tidak perlu digunakan
Mematikan lampu saat tidak terpakai
Mematikan lampu saat tidak digunakan
Tidak menyalakan alat elektronik jika tdk digunakan
Mematikan lampu jika tidak digunakan dan menyalakan lampu pada siang hari
pada saat diperlukan saja
Mematikan saklar kabel olor ketika tidak menggunakan
Tidak menghidupkan lampu di siang hari
Matikan kran setelah digunakan
Tidak menyalakan lampu di siang hari
Mengecas hp di kost an dan mematikan alat-alat listrik yang tidak digunakan
seperti lampu dan kipas angin.
Mematikan lampu yang tidak di gunakan
Penggunaan seperlunya, mematikan semua alat listrik jika keluar
Menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu, kipas angin, dan segala benda yang berhubungan dengan
listrik apabila tidak digunakan
Tidak menggunakan lampu di siang hari, tidak menyalakan dispenser ketika
tidak digunakan, menggunakan kipas angin ketika butuhnya saja.
Selalu mematikan alat listrik apapun jika tidak digunakan
Mematukan lampu saat tidak digunakan
Tidak menggunakan ac
Mematikan lampu saat suang hari
Mematikan apa yang tidak digunakan, gunakan sesuai keperluan
Mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidur, menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu dan alat elektronik lain jika keluar dari rumah
Mematikan kipas di ruang kelas yg kosong
Mematikan lampu di siang hari, mengurangi penggunaan alat listrik yg
membutuhkan daya tinggi seperti heater
Menggunakan listrik seperlunya
Mematikan lampu dan kipas angin ketika tidak digunakan
Mematikan lampu yang tidak perlu
Menggunakan seperlunya
Mematikan kran air saat tidak digunakan, mematiak lampu di siang hari.
Menggunakan energi listrik jika membutuhkan saja
Keknya belum ada
Mematikan lampu siang hari
Mematikan lampu di siang hari
Tidak membiarkan alat elektronik yang tidak digunakan dalam keadaan
menyala
Gunakan secukupnya
Mematikan jika tidak digunakan
Mematikan lampu pada siang hari
Mematikan alat listrik saat tidak digunakan
Menggunakan secukupnya
Menggunakan lampu hemat energi
Mematikan elektronik yang masih hidup
Mematikan lampu² dan kipas angin ruangan yg tak terpakai di fkip gd 3
Mematikan lampu siang hari, Setrika 1 kali seminggu dalam jumlah banyak
Mematikan lampu dan kipas setelah perkuliah selesai. Ketika siang hari saya
mematikan lampu di kosan
Mematikan kampus saat siang hari
Mematikan tv jika tidak ada yg melihatnya
Mengunakan energi listrik seperlunya
Menggunakan saat benar benar memerlukannya
1. Mematikan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan.
2. Menggunakan produk-produk elektronik yang hemat listrik.
3. Menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Mematikan lampu jika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidak dipakai
Ketika ada kran air yang menyala pdahal air sudah penuh maka saya langsung
mematikan, mematikan TV jika tidak ada yang menonton
Mencabut colokan dan sumber listrik ketika hendak berpergian
Mematikan lampu saat siang hari, menyetrika seminggu sekali
Mematikan lampu saat tidur
Belum
Sudah
Tidak semua
Belum sepenuhnya melakukan hal tersebut, hanya orang- orang yang memiliki
kepedulian tinggi yang melakukan penghematan
Sudah
Sudah cukup baik
Belum sepenuhnya
Belum, karena masih banyak mahasiswa ketika ruangan kosong, kipas angin
masih menyala
Belum
Sudah cukup
Maaf saya belum melakukan pengamatan spesifik mengenai hal itu.
Belum, karena masih ada mahasiswa yang mengecas hp di kampus, dan sempat
saya temukan kipas angin tetap menyala padahal tidak ada siapa-siapa yang
menempati ruangan tersebut.
Belum, karena masih banyak tempat di FKIP yang dinilai pemborosan energi
semisal lampu dan kipas masih menyala walaupun gak ada orang yang
memakainya
Sebagian Mahasiswa
Belum sepenuhnya, karena masih ada mahasiswa yang tidak peduli terhadap
penghematan energi listrik.
Belum karena terbukti setelah jam mata kuliah selesai mahasiswa terkadang
lupa tidak mematikan lampu, kipas angin, dan lain-lain sebelum meninggalkan
kelas
Tidak begitu
Belum, mungkin sebagian sudah tetapi masih banyak oknum yg tdk peduli akan
pentingnya hemat energi listrik
Memurut saya sudah
Tidak
Sebagaian sudah
Masih kurang
Belum. Karena banyak mahasiswa FKIP yg kurang sadar atas pentingnya
budaya hemat listrik
Belum,heheee
Mungkin
Menurut saya masih kurang karena kipas angin yang ada pada setiap ruangan
terus menyala meskipun tidak ada yang menggunakan ruangan tersebut
Masih belum seluruhnya, beberapakali saya melihat kipas angin menyala di
ruangan kosong
Hanya sebagian mahasiswa
Belum masih banyak mahasiswa yang membiarkan kipas angin menyala
padahal tidak ada mahasiswa di dalam ruangan
Saya kira belum, namun dari pihak universitas meminimalisir menggunakan
panel surya.
Belum banget....!!!
Belum semua, hanya sebagian kecil
Sudah
Beberapa orang saja belum menyeluruh
Belum semua mahasiswa FKIP Universitas Jember melakukan budaya hemat
energi listrik. Pendapat saya ini berdasarkan beberapa pengalaman saya yang
menemukan lampu-lampu dan kipas angin di ruang-ruang kelas yang tetap
menyala walaupun kegiatan pembelajaran di dalam kelas itu telah usai. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian mereka terhadap pentingnya
menghemat energi listrik.
Ada yang sudah dan ada yang belum
Belum,karena ketika mereka meninggalkan ruangan seharusnya kipas angin
dimatikan bukan dibiarkan begitu saja
Mungkin beberapa sudaah
Belum secara maksimal
PEMBAHASAN
Hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa FKIP Universitas
Jember dalam perilaku hemat energi listrik. Pengetahuan adalah hasil yang didapat
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan memiliki tingkatan, yaitu tahu, faham, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi, yang sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan adalah domain yang penting bagi individu untuk melakukan
tindakan. Pengetahuan merupakan faktor predisposisi untuk terbentuknya sebuah
perilaku baru. Dengan demikian untuk mendapatkan pengetahuan yang baik
sehubungan dengan perilaku mahasiswa FKIP Universitas Jember dalam
menghemat energi listrik, diperlukan adanya informasi yang terus menerus dan
berkesinambungan kepada mahasiswa Universitas Jember. Berdasarkan data hasil
quisioner diperoleh data bahwa dari 58 responden mengetahui 100% tentang
budaya menghemat energi listrik. Hal ini merupakan modal penting dalam
menerapkan budaya penghematan energy listrik.
Hubungan sikap dengan perilaku mahasiswa FKIP Universitas Jember
dalam menghemat energi listrik. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap adalah
kecenderungan untuk bereaksi secara positif atau secara negatif terhadap suatu
objek.
Faktor yang mempengaruhi budaya hemat energi listrik yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah faktor yang berasal dari dalam
pribadi diri sendiri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
diri, diantaranya yaitu lingkungan, sarana, dan prasarana.
Langkah nyata yang telah dilakukan oleh responden untuk menanggulangi
masalah pemborosan energi listrik di kawasan FKIP Universitas Jember
diantaranya, mematikan alat – alat elektronik jika tidak digunakan, tidak
menyalakan lampu pada siang hari, menggunakan produk – produk elektronik yang
hemat listrik. Misalnya saat membeli lampu untuk kamar kos atau yang lainnya
dengan membeli lampu yang hemat energi seperti lampu LED daripada
menggunakan lampu yang masih menggunakan filamen yang membutuhkan energi
listrik yang sangat besar. Serta membudidayakan penghematan energi listrik
dengan menggunakan alat elektronik seperlunya saja. Berikut merupakan beberapa
langkah nyata yang dapat dilakukan oleh mahasiswa FKIP Universitas Jember.
Selain itu perlu adanya peningkatan penghematan energi listrik baik dari pihak
mahasiswa atau pihak universitas. Pihak mahasiswa dapat melakukan dengan mulai
lebih membudayakan hemat energi listrik dan saling mengingatkan sesama
mahasiswa betapa pentingnya menghemat energi listrik. Pihak universitas dapat
melakukan dengan pengadaan acara seminar tentang betapa pentingnya menghemat
energi listrik di lingkungan kampus.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Choong Weng Wai, Abdul Hakim Mohammed &Buang Alias. (2006). Energi
Conservation: A Conceptual Framework of Energi Awareness Development
Process. Malaysia Journal of Real Estate. 1(1): 58-67.
Departemen ESDM Indonesia (2017), Handbook Statistik Ekonomi Energi di
Indonesia 2016, https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-
statistik-ketenagalistrikan-tahun-2016-1.pdf.
Effendy, Onong Uchana. 2004. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Marsudi, Ditjeng. 2006. Operasi System Tenaga Listrik Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rohi, Daniel dan J. E. Luik. 2011. Kesadaran Masyarakat Surabaya untuk
Memiliki Gaya Hidup Ramah Lingkungan “Green Living” Melalui
Menghemat Penggunaan Energi Listrik. Jurnal Teknik Elektro. 1(1): 1-17.
Gunawan, Hanapi. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik Edisi Keenam. Bandung:
ITB Press.
Utama, A. A. G. S., Naula M. J., Silfiana, Tri N. A. W., dan Budiningtyas. 2018.
Automation of Electrical Energy Savings System: Hemat Listrik, Hemat
Biaya. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 6(2): 79-87.
LAMPIRAN
Tindakan apa saja yang telah anda lakukan untuk menghemat energi listrik?
Tidak menggunakan lampu di siang hari, mematikan kipas angin jika sudah
tidak digunakan, mencabut magic com jika nasi sudah hampir habis
Mematukan lampu jika tidak perlu
Mematikan yang tidak perlu digunakan
Mematikan lampu saat tidak terpakai
Mematikan lampu saat tidak digunakan
Tidak menyalakan alat elektronik jika tdk digunakan
Mematikan lampu jika tidak digunakan dan menyalakan lampu pada siang hari
pada saat diperlukan saja
Mematikan saklar kabel olor ketika tidak menggunakan
Tidak menghidupkan lampu di siang hari
Matikan kran setelah digunakan
Tidak menyalakan lampu di siang hari
Mengecas hp di kost an dan mematikan alat-alat listrik yang tidak digunakan
seperti lampu dan kipas angin.
Mematikan lampu yang tidak di gunakan
Penggunaan seperlunya, mematikan semua alat listrik jika keluar
Menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu, kipas angin, dan segala benda yang berhubungan dengan
listrik apabila tidak digunakan
Tidak menggunakan lampu di siang hari, tidak menyalakan dispenser ketika
tidak digunakan, menggunakan kipas angin ketika butuhnya saja.
Selalu mematikan alat listrik apapun jika tidak digunakan
Mematukan lampu saat tidak digunakan
Tidak menggunakan ac
Mematikan lampu saat suang hari
Mematikan apa yang tidak digunakan, gunakan sesuai keperluan
Mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidur, menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu dan alat elektronik lain jika keluar dari rumah
Mematikan kipas di ruang kelas yg kosong
Mematikan lampu di siang hari, mengurangi penggunaan alat listrik yg
membutuhkan daya tinggi seperti heater
Menggunakan listrik seperlunya
Mematikan lampu dan kipas angin ketika tidak digunakan
Mematikan lampu yang tidak perlu
Menggunakan seperlunya
Mematikan kran air saat tidak digunakan, mematiak lampu di siang hari.
Menggunakan energi listrik jika membutuhkan saja
Keknya belum ada
Mematikan lampu siang hari
Mematikan lampu di siang hari
Tidak membiarkan alat elektronik yang tidak digunakan dalam keadaan
menyala
Gunakan secukupnya
Mematikan jika tidak digunakan
Mematikan lampu pada siang hari
Mematikan alat listrik saat tidak digunakan
Menggunakan secukupnya
Menggunakan lampu hemat energi
Mematikan elektronik yang masih hidup
Mematikan lampu² dan kipas angin ruangan yg tak terpakai di fkip gd 3
Mematikan lampu siang hari, Setrika 1 kali seminggu dalam jumlah banyak
Mematikan lampu dan kipas setelah perkuliah selesai. Ketika siang hari saya
mematikan lampu di kosan
Mematikan kampus saat siang hari
Mematikan tv jika tidak ada yg melihatnya
Mengunakan energi listrik seperlunya
Menggunakan saat benar benar memerlukannya
1. Mematikan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan.
2. Menggunakan produk-produk elektronik yang hemat listrik.
3. Menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Mematikan lampu jika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidak dipakai
Ketika ada kran air yang menyala pdahal air sudah penuh maka saya langsung
mematikan, mematikan TV jika tidak ada yang menonton
Mencabut colokan dan sumber listrik ketika hendak berpergian
Mematikan lampu saat siang hari, menyetrika seminggu sekali
Mematikan lampu saat tidur
Belum
Sudah
Tidak semua
Belum sepenuhnya melakukan hal tersebut, hanya orang- orang yang memiliki
kepedulian tinggi yang melakukan penghematan
Sudah
Sudah cukup baik
Belum sepenuhnya
Belum, karena masih banyak mahasiswa ketika ruangan kosong, kipas angin
masih menyala
Belum
Sudah cukup
Maaf saya belum melakukan pengamatan spesifik mengenai hal itu.
Belum, karena masih ada mahasiswa yang mengecas hp di kampus, dan sempat
saya temukan kipas angin tetap menyala padahal tidak ada siapa-siapa yang
menempati ruangan tersebut.
Belum, karena masih banyak tempat di FKIP yang dinilai pemborosan energi
semisal lampu dan kipas masih menyala walaupun gak ada orang yang
memakainya
Sebagian Mahasiswa
Belum sepenuhnya, karena masih ada mahasiswa yang tidak peduli terhadap
penghematan energi listrik.
Belum karena terbukti setelah jam mata kuliah selesai mahasiswa terkadang
lupa tidak mematikan lampu, kipas angin, dan lain-lain sebelum meninggalkan
kelas
Tidak begitu
Belum, mungkin sebagian sudah tetapi masih banyak oknum yg tdk peduli akan
pentingnya hemat energi listrik
Memurut saya sudah
Tidak
Sebagaian sudah
Masih kurang
Belum. Karena banyak mahasiswa FKIP yg kurang sadar atas pentingnya
budaya hemat listrik
Belum,heheee
Mungkin
Menurut saya masih kurang karena kipas angin yang ada pada setiap ruangan
terus menyala meskipun tidak ada yang menggunakan ruangan tersebut
Masih belum seluruhnya, beberapakali saya melihat kipas angin menyala di
ruangan kosong
Hanya sebagian mahasiswa
Belum masih banyak mahasiswa yang membiarkan kipas angin menyala
padahal tidak ada mahasiswa di dalam ruangan
Saya kira belum, namun dari pihak universitas meminimalisir menggunakan
panel surya.
Belum banget....!!!
Belum semua, hanya sebagian kecil
Sudah
Beberapa orang saja belum menyeluruh
Belum semua mahasiswa FKIP Universitas Jember melakukan budaya hemat
energi listrik. Pendapat saya ini berdasarkan beberapa pengalaman saya yang
menemukan lampu-lampu dan kipas angin di ruang-ruang kelas yang tetap
menyala walaupun kegiatan pembelajaran di dalam kelas itu telah usai. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian mereka terhadap pentingnya
menghemat energi listrik.
Ada yang sudah dan ada yang belum
Belum,karena ketika mereka meninggalkan ruangan seharusnya kipas angin
dimatikan bukan dibiarkan begitu saja
Mungkin beberapa sudaah
Belum secara maksimal