Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS PERILAKU HEMAT ENERGI LISTRIK PADA MAHASISWA

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Fadhilah Fasya
fadhilahfasya11@gmail.com
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember

Abstrak

Kebutuhan akan energi listrik terus meningkat, namun ketersediaan belum


mencukupi kebutuhan. Penggunaan listrik yang tidak terkontrol berdampak buruk
pada kelestarian lingkungan. Energi listrik masih tergantung pada energi fosil
seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Dalam proses menghasilkan energi
listrik, energi fosil memberi pengaruh pada meningkatnya gas rumah kaca.
Kenyataan ini memberikan keprihatinan untuk segera dilakukan upaya konservasi
terhadap sumber daya energi. Konservasi energi, dimana listrik termasuk
didalamnya, dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan teknologi
dan behavioral. Pendekatan behavioral dicapai dengan melakukan motivasi dan
peningkatan kesadaran hemat listrik. Dengan melakukan survei kepada mahasiswa
FKIP Universitas Jember, terlihat bahwa kesadaran hemat listrik masih perlu
ditingkatkan. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner yang menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa masih melakukan kegiatan pemborosan energi listrik
meski kebiasaan – kebiasaan yang dianggap normal tetapi kenyataannya tergolong
tidak hemat listrik. Dengan demikian, perlu dirumuskan kebijakan – kebijakan yang
dapat memaksa mahasiswa untuk memiliki gaya hidup yang ramah lingkungan.

Kata kunci: Ramah lingkungan, Hemat Energi Listrik, Peningkatan Kesadaran


Abstract

The need for electrical energy to increase, but the availability is not
sufficient. Uncontrolled use of electricity has a negative impact on environmental
sustainability. Electrical energy still depends on fossil energy such as coal,
petroleum and natural gas. In the process of producing electrical energy, fossil
energy influences the increase in greenhouse gases. This fact gives concern to the
immediate efforts to conserve energy resources. Energy conservation, where
electricity is included, can be done with two approaches namely technological and
behavioral approaches. Behavioral approach is achieved by motivating and
increasing awareness of electricity saving. By conducting a survey of FKIP students
at Jember University, it appears that awareness of saving electricity still needs to be
improved. This can be seen from the results of the questionnaire which shows that
most students still carry out activities to waste electricity even though the habits are
considered normal but in reality are classified as not saving electricity. Thus,
policies need to be formulated that can force students to have an environmentally
friendly lifestyle.

PENDAHULUAN

Kesadaran mahasiswa untuk berhemat energi listrik masih rendah. Terlebih


serangkaian studi awal memperlihatkan usia remaja menjadi kelompok yang
dianggap tidak peduli terhadap upaya penghematan. Di samping merasa tidak
bertanggung jawab atas pembayaran listrik, para remaja beranggapan tidak tahu
alasan mengapa harus berhemat listrik. Faktor penyebab lain, masyarakat
menganggap perilaku hemat energi listrik akan mengurangi kenyamanan dan
kesenangan, dan mereka juga beranggapan isu kelangkaan energi hanyalah isu yang
dipolitisasi dan kelangkaan energi lebih disebabkan kegagalan pemerintah dalam
mengelola energi.

Penggunaan listrik yang berlebihan atau boros sering kita jumpai dalam
kehidupan masyarakat seperti lampu yang tidak dimatikan pada siang hari, lalu
lampu yang dibiarkan menyala saat sedang tidur dan dalam entitas pendidikan
sering dijumpai lupa mematikan pendingin ruangan setelah selesai digunakan serta
LCD proyektor yang dibiarkan tetap menyala meski kegiatan perkuliahan telah
selesai. Hal ini dapat terjadi karena masyarakat kita tidak terbiasa dengan perilaku
hemat energi sehingga perlu adanya kebiasaan disiplin dalam menggunakan energi
listrik tersebut.
Komposisi penggunaan energi secara nasional adalah minyak bumi 26,2%,
batubara 32,7%, gas bumi 30,6%, panas bumi 3,8% dan sisanya adalah energi
alternatif 4,4% (PLTMH 0,216%, PLTS 0,02%, PLT Angin 0,028%, Biomasa
0,766%, Biofuel 1,335%, nuklir 1,993%). Energi mix berdasar RKAP PLN tahun
2019 produksi energi listrik diperoleh dari batubara 54,4%, EBT 23%, gas alam
22,2%, dan BBM 0,4%.
Dari data diatas memberikan gambaran bahwa, sektor energy khususnya
energi listrik menjadi salah satu penyumbang bagi persoalan lingkungan. Hal
tersebut berdampak global yakni memperbanyak konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfir yang akan menyebabkan pemanasan global. Dampak akhir dari
permasalahan ini adalah terjadinya perubahan iklim dengan dua cara yakni pertama
mengurangi ketergantungan sektor kelistrikan terhadao energi fosil dan melakukan
efisiensi penggunaan energi listrik. Pengurangan terhadap energi fosil adalah
dengan mencari alternatif pembangkit yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Untuk itu, perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap jenis pembangkit
tenaga listrik yang dipakai di Indonesia sehingga dapat menghasilkan pilihan yang
rasional dan ekonomis serta berorientasi pada kelestarian lingkungan. Efisiensi
penggunaan energi terkait dengan konsep hemat energi hal ini harus dimulai dengan
perubahan perilaku masyarakat (Rohi, 2011).

Energi menurut Eugene C. Lister yang diterjemahkan oleh Hanapi Gunawan


(1993) bahwa energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja, energi
merupakan kerja tersimpan. Pengertian ini tidaklah jauh beda dengan ilmu fisika
yaitu kemampuan melakukan usaha (Kamajaya, 1986).
Hukum kekekalan energy menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat pula dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke
bentuk energy yang lain. Demikianlah energi listrik yang merupakan hasil
perubahan energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Keberadaan energi listrik
ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Adapun kegunaan energi listrik
dalam kehidupan sehari – hari merupakan penerangan, pemanas, motor – motor
listrik dan lain sebagainya. Energi yang digunakan alat listrik merupakan laju
penggunaan energi (daya) dikalikan dengan waktu selama alat tersebut digunakan.
Bila daya diukur dalam watt jam, maka:
W = P x t……………………………..(1)
Dengan:

P = Daya dalam watt


t = Waktu dalam jam
W = Energi dalam watt jam
Watt jam (wathour = Wh) merupakan energi yang dikeluarkan jika 1 watt
digunakan selama 1 jam.
Menurut Djiteng Marsudi (2006) untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi
para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik ini
dihubungkan satu sama lain yang mempunyai interrelasi dan secara keseluruhan
membentuk suatu sistem tenaga listrik. Adapun dimaksud dengan sistem tenaga di
sini adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (pusat beban) yang satu sama
lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan satu kesatuan
interkoneksi.
Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu ke
waktu. Untuk tetap dapat melayani kebutuhan tenaga listrik dari para pelanggan,
maka sistem tenaga listrik harus dikembangkan seirama dengan kenaikan
kebutuhan akan tenaga listrik dari para pelanggan. Untuk dapat melakukan hal ini
dengan sebaik – baiknya maka hasil – hasil operasi perlu dianalisa dan dievaluasi
antara lain untuk menentukan:
a. Bilamana, beberapa besar dan dimana perlu dibangun pusat listrik baru, GI
baru serta saluran transmisi baru.
b. Menambah unit pembangkit dan menambah transformator dan lain – lain.
c. Bilamana dan dimana saja perlu penggantian PMT dengan yang lebih besar
sebagai konsekuensi dari butir a dan b.
Energi listrik dihasilkan oleh berbagai energi potensial seperti energi fosil yakni
batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Juga energi yang dapat diperbaharui seperti
air, angin, matahari, panas bumi, dll. Energi fosil paling banyak digunakan sebagai
pembangkit listrik. Karena energi fosil paling mudah dikonversi, andal, dan
ekonomis (Subagio, 2010).
Secara sederhana prinsip kerja dari pembangkit listrik adalah energi potensial
berupa energi fosil dan energi yang terbarukan diubah menjadi listrik dengan cara
memutar turbin generator listrik. Dari perputaran generator akan terjadi
perpotongan medan magnet untuk kemudian menghasilkan gaya gerak listrik. Gaya
gerak listrik berupa tegangan. Tegangan yang dihasilkan akan dinaikkan oleh trafo
yang kemudian ditransmisikan. Daya listrik yang ditransmisikan akan
didistribusikan sampai ke konsumen. Konsumen energi listrik berupa konsumen
domestik, konsumen industri, konsumen perdagangan, dan konsumen sosial. Secara
lengkap seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Skema Jaringan Listrik
Sejalan dengan kerangka stimulus organisme respon (Effendy, 2004), ketika
adanya stimulus dari luar maka individu/ masyarakat akan memberikan respon.
Dimana respon bisa berupa respon secara kognitif, afektif, maupun konatif. Dari
konteks ini, sebelum mencapai konatif maka terlebih dahulu menyentuk aspek
kognitif. Dimana pada aspek kognitif, salah satu elemen penting adalah kesadaran.

Dari kerangka di atas, Choong dkk (2006) memberikan sebuah tawaran model
umum dalam memberikan kesadaran. Akan tetapi, model ini harus diterapkan
secara kontekstual di setiap masyarakat. Ini diperlukan karena setiap masyarakat
memiliki praktek dan budaya yang khusus.
Konservasi energi, yang mana listrik termasuk didalamnya, dapat dilakukan melalui
dua pendekatan yaitu pendekatan teknologi dan behavioral. Secara teknologi,
konservasi listrik dilakukan dengan menyediakan teknologi tambahan untuk
melakukan konservasi atau efisiensi listrik secara otomatis. Pendekatan behavioral
dicapai dengan melakukan motivasi, peningkatan kesadaran dan peningkatan skill
terkait konservasi atau penghematan penggunaan energi listrik. Konservasi energi
merupakan suatu upaya yang perlu dilakukan karena adanya peningkatan
penggunaan listrik dari tahun ke tahun (pertumbuhan rata – rata per tahun 12%) dan
rasio elektrifikasi yang masih 88% (artinya masih 12% penduduk Indonesia yang
belum menikmati listrik) serta adanya keterbatasan dalam penyediaan sumber daya
listrik oleh PLN (Choong et al, 2006).

Dengan demikian, kondisi di atas menuntut adanya sebuah upaya untuk


meningkatkan perilaku hemat listrik. Akan tetapi, perilaku hemat listrik ini tidak
begitu saja muncul di kalangan mahasiswa. Diperlukan sebuah rancangan strategi
komunikasi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai hemat
listrik. Apalagi, jika melihat konteks mahasiswa perkotaan seperti Jember, yang
memiliki rasio elektrifikasi sebesar 87,56%, masih lebih rendah dari rasio
elektrifikasi nasional yaitu 98,81%. Upaya penghematan energi merupakan cara
bijak untuk penyelamatan lingkungan hidup, karena akan mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil. Karena bahan bakar fosil merupakan penyumbang terbesar bagi
peningkatan gas rumah kaca. Untuk mengetahui perilaku hemat energi dikalangan
mahasiswa FKIP Universitas Jember, maka upaya untuk mengetahui kesadaran
mahasiswa FKIP Universitas Jember mengenai penggunaan energi listrik menjadi
dasar bagi penyusunan berbagai kebijakan untuk konservasi energi di Indonesia.

METODE
Metode penelitian merupakan suatu cara atau strategi yang digunakan oleh
peneliti di dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya untuk mengambil data dan
kenyataan yang terdapat di lapangan. Dari hasil pelaksanaan penelitian tersebut
dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah di
muka publik.
1. Tempat penelitian yang digunakan adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember
2. Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 30 November 2019 sampai dengan
selesai. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
3.
Metode penelitian kualitatif sebagai kegiatan penelitian ilmu sosial yang
mengumpulkan dan bekerja dengan data non – numeric dan yang berupaya
menafsirkan makna dari data ini sehingga dapat membantu kita memahami
kehidupan sosial melalui studi populasi atau tempat yang ditargetkan. Metode ini
bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya
tidak dapat digeneralisasikan. Dengan kata lain, metode riset ini lebih bersifat
memberikan gambaran secara jelas suatu permasalahan sesuai dengan fakta di
lapangan. Adapun alasan digunakannya metode kualitatif yaitu sebagai berikut:

1. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian yang berasal dari lingkungan


alamiah, yaitu berbagai peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial.
2. Metode kualitatif menggunakan proses pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan pengamatan dan analisis yang disusun di lokasi penelitian dimana
bentuknya tidak berupa angka. Analisis data berupa pemaparan tentang situasi
yang diteliti dimana penyajiannya dalam bentuk uraian narasi.
3. Metode kualitatif berfokus pada data dan informasi yang diperlukan akan
berhubungan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses. Pertanyaan
tersebut mengungkapkan gambaran keadaan kegiatan, prosedur, tahapan,
alasan, dan interaksi yang terjadi ketika proses penelitian dilakukan.
4. Metode kualitatif ini bersifat induktif, artinya menggunakan data yang terpisah
namun masih berhubungan satu dengan lainnya.
5. Metode kualitatif mengutamakan makna yang disampaikan berhubungan
dengan persepsi orang dengan suatu kejadian yang diteliti.
Penelitian tentang analisis perilaku hemat energi listrik pada mahasiswa FKIP
Universitas Jember ini dilaksanakan pada tanggal 30 November 2019 s/d 7
Desember 2019. Sedangkan tempat yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian
analisis perilaku hemat energi listrik pada mahasiswa FKIP Universitas Jember
yaitu di lingkungan FKIP Universitas Jember.

Penyusunan instrument penelitian ini berguna untuk mengumpulkan data yang


diambil dari lapangan atau obyek penelitian, yaitu mengenai perilaku hemat energi
listrik pada mahasiswa FKIP Universitas Jember maka instrument ini dususun atas
faktor perilaku hemat energi listrik.
Metode analisis data adalah cara mengolah data yang telah diperoleh untuk
kemudian dapat memberikan suatu jawaban atau kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam penelitian ini metode analisis data
yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu untuk mengetahui perilaku
mahasiswa tentang penghematan energi listrik.
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan
menyebarkan angket Via online dengan bantuan google yaitu google form. Dengan
metode ini didapatkan 58 responden dari kalangan Mahasiswa FKIP Universitas
Jember.
HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Nama NIM Program Studi


1 Nimas Nenda 170210102016 Pendidikan Fisika
Biasmaharani
2 Intan Rania Febrianti 190210102057 Pendidikan Fisika
3 Firda Rahma Ihzati 190210102017 Pendidikan Fisika
4 Siti Masruroh 190210103011 Pendidikan Biologi
5 Tasya Shevi Wardani 190210102062 Pendidikan Fisika
6 Sri ayu lestari 180210102041 Pendidikan Fisika
7 Safira Nurishita Sugiarto 190210103133 Pendidikan Biologi
8 Qurrotul A’yun 190210103013 Pendidikan Biologi
9 Nofia Rohmah 190210102038 Pendidikan Fisika
10 Kamilatul Khoiroh 190210103028 Pendidikan Biologi
11 Safina Wahyuningtiyas 190210103071 Pendidikan Biologi
12 Rena Maftu Hatul 190210102036 Pendidikan Fisika
Khoiriyah
13 Ahmad Zainal Ansar 180210303061 Pendidikan Geografi
14 Febrian 180210303029 Pendidikan Geografi
15 Fahrul Agil Firmansyah 180210303035 Pendidikan Geografi
16 Kresna Wahyu Arie 180210103090 Pendidikan Biologi
Pradhana
17 Elvia Dahayu C. 180210103126 Pendidikan Biologi
18 Muhammad Alif 180210303011 Pendidikan Geografi
Setyawan
19 Uci Lailatul Uyun 190210102035 Pendidikan Fisika
20 Arafat Dhiya Ulhaq 190210103085 Pendidikan Biologi
21 Azmil M 180210102030 Pendidikan Fisika
22 Pandam Irmayanti 190210102115 Pendidikan Fisika
23 Nanda Yuliasih 180210303080 Pendidikan Geografi
Triwigati
24 Elma Tri Istighfarini 190210102056 Pendidikan Fisika
25 Meidia Sariyatun Nisak 180210102023 Pendidikan Fisika
26 Devita Pendidikan Biologi
27 Achmad Maulana Satria 180210102022 Pendidikan Fisika
Putra
28 Dea Nur Umiel Agustina 190210102063 Pendidikan Fisika
29 Shabira Hafiz Azura 190210102006 Pendidikan Fisika
30 Lina Idamatus 190210103030 Pendidikan Biologi
Saaddiyah
31 Tania lutfi 180210102035 Pendidikan Fisika
32 Oktania Putri Angelina 180210102017 Pendidikan Fisika
33 Umi mahmudah 180210102074 Pendidikan Fisika
34 Vania Robiatul 180210102001 Pendidikan Fisika
Adawiyah
35 Catur yarmaning windi 180210102008 Pendidikan Fisika
36 Sherly Eka Putri D 180210102026 Pendidikan Fisika
37 Febryanti Nabila Rahma 180210102037 Pendidikan Fisika
38 Khusnul Khotimah 190210103012 Pendidikan Biologi
39 An Nisa Prastyaningtyas 190210103002 Pendidikan Biologi
40 Wardatul Kamilah 180210102025 Pendidikan Fisika
Kholil
41 Febyola Ery Freitas 190210103033 Pendidikan Biologi
42 Hanan 190210103084 Pendidikan Biologi
43 Elvia Puspitasari 170210102088 Pendidikan Fisika
44 Wukuf Firizkhi Ilman 170210402105 PBSI
45 Femanda Ihza Mahendra 170210402078 PBSI
46 Silviana Nur Hamidah 180210102007 Pendidikan Fisika
47 Trie Utami M 170210402084 PBSI
48 Lia agus widiyasari 180210102020 Pendidikan Fisika
49 Lutfiani Wahyu 170210102014 Pendidikan Fisika
50 Windi Mu'afi 190210102082 Pendidikan Fisika
51 Malikal Bulqis 180201401066 PBI
52 Kamilatul Ilmiyah 180210401081 PBI
53 Safira Hesty Maghfiro 180210102089 Pendidikan Fisika
54 Adevina Meyturasari 190210204101 PGSD
Widodo
55 Dyta Putri Bahari 190210103065 Pendidikan Biologi
56 Delfi Kiranti Atmasari 190210103062 Pendidikan Biologi
57 Lutfiana putri arba 190210103032 Pendidikan Biologi
ditama
58 Putri dwi krisnawati 190210103072 Pendidikan Biologi
Tindakan apa saja yang telah anda lakukan untuk menghemat energi listrik?

Tidak menggunakan lampu di siang hari, mematikan kipas angin jika sudah
tidak digunakan, mencabut magic com jika nasi sudah hampir habis
Mematukan lampu jika tidak perlu
Mematikan yang tidak perlu digunakan
Mematikan lampu saat tidak terpakai
Mematikan lampu saat tidak digunakan
Tidak menyalakan alat elektronik jika tdk digunakan
Mematikan lampu jika tidak digunakan dan menyalakan lampu pada siang hari
pada saat diperlukan saja
Mematikan saklar kabel olor ketika tidak menggunakan
Tidak menghidupkan lampu di siang hari
Matikan kran setelah digunakan
Tidak menyalakan lampu di siang hari
Mengecas hp di kost an dan mematikan alat-alat listrik yang tidak digunakan
seperti lampu dan kipas angin.
Mematikan lampu yang tidak di gunakan
Penggunaan seperlunya, mematikan semua alat listrik jika keluar
Menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu, kipas angin, dan segala benda yang berhubungan dengan
listrik apabila tidak digunakan
Tidak menggunakan lampu di siang hari, tidak menyalakan dispenser ketika
tidak digunakan, menggunakan kipas angin ketika butuhnya saja.
Selalu mematikan alat listrik apapun jika tidak digunakan
Mematukan lampu saat tidak digunakan
Tidak menggunakan ac
Mematikan lampu saat suang hari
Mematikan apa yang tidak digunakan, gunakan sesuai keperluan
Mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidur, menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu dan alat elektronik lain jika keluar dari rumah
Mematikan kipas di ruang kelas yg kosong
Mematikan lampu di siang hari, mengurangi penggunaan alat listrik yg
membutuhkan daya tinggi seperti heater
Menggunakan listrik seperlunya
Mematikan lampu dan kipas angin ketika tidak digunakan
Mematikan lampu yang tidak perlu
Menggunakan seperlunya
Mematikan kran air saat tidak digunakan, mematiak lampu di siang hari.
Menggunakan energi listrik jika membutuhkan saja
Keknya belum ada
Mematikan lampu siang hari
Mematikan lampu di siang hari
Tidak membiarkan alat elektronik yang tidak digunakan dalam keadaan
menyala
Gunakan secukupnya
Mematikan jika tidak digunakan
Mematikan lampu pada siang hari
Mematikan alat listrik saat tidak digunakan
Menggunakan secukupnya
Menggunakan lampu hemat energi
Mematikan elektronik yang masih hidup
Mematikan lampu² dan kipas angin ruangan yg tak terpakai di fkip gd 3
Mematikan lampu siang hari, Setrika 1 kali seminggu dalam jumlah banyak
Mematikan lampu dan kipas setelah perkuliah selesai. Ketika siang hari saya
mematikan lampu di kosan
Mematikan kampus saat siang hari
Mematikan tv jika tidak ada yg melihatnya
Mengunakan energi listrik seperlunya
Menggunakan saat benar benar memerlukannya
1. Mematikan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan.
2. Menggunakan produk-produk elektronik yang hemat listrik.
3. Menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Mematikan lampu jika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidak dipakai
Ketika ada kran air yang menyala pdahal air sudah penuh maka saya langsung
mematikan, mematikan TV jika tidak ada yang menonton
Mencabut colokan dan sumber listrik ketika hendak berpergian
Mematikan lampu saat siang hari, menyetrika seminggu sekali
Mematikan lampu saat tidur

Bagaimana tanggapan anda mengenai dampak yang ditimbulkan dari


pemborosan energi listrik?

Sangat disayangkan apabila terdapat pemborosan energi padahal sebenarnya


masih bisa untuk dihemat
Sangat merugikan
Merusak bumi
Pengeluaran bertambah
Dampak tersebut akan berakibat pada pemanasan global
Menurut saya harus mengurangi pemborosan, contohnya saha ac dapat
menimbulkan cfc dan mengakibatkan lapisan ozon menipis sehingga udara jadi
panas
Pengeluaran untuk pembayaran listrik bertambah
Untuk kedepan nya sangat tidak baik, selain untuk pengeluaran per bulan dan
juga untuk bumi
Akan terjadi pemadaman untuk menghemat energi listrik
Sebaiknya setiap org menghemat energi listrik
Energi penghasil listrik semakin berkurang, tagihan listrik juga membengkak
Menurut saya dampak yang dapat ditimbulkan adalah pembayaran tanggungan
listrik yang bertambah mahal dan timbulnya perilaku tidak baik karena
penggunaan energi listrik yang boros.
Biaya yang digunakan untuk pembayaran listrik akan semakin banyak serta
listrik di Jember berasal dari PLTU Paiton yang menggunakan bahan bakar
berupa batubara sehingga polusi udara banyak dan listrik terbuang secara
percuma
Sumber energi listrik akan cepat habis
Sebaiknya, kita sebagai manusia harus mempunyai kesadaran terhadap
penggunaan energi listrik, gunakan seperlunya saja, jangan berlebihan, kita
tidak pernah menyadari bahwa masih banyak saudara kita di luar sana yang
tidak bisa merasakan adanya energi listrik. Jadi, kita harus patut bersyukur.
Tanggapan saya dampak yang ditimbulkan dari pemborosan energi listrik
sangat merugikan karena dapat mengakibatkan biaya pembayaran listrik
menjadi sangat mahal
Tentu dengan pemborosan listrik akan menyebabkan cadangan listrik
berkurang, dan juga akan berdampak pada lingkungan di sekitar kita seperti
pemanasan global. Seharusnya sebagai mahasiswa kita perlu hemat energi
meski melakukan dengan hal kecil seperti mematikan kipas angin dan lampu di
kelas yang sudah selesai digunakan. Save our earth🌏
Khawatir dengan dampak yang ditimbulkan akibat pemborosan listrik
Berbahaya
Mubazir, tidak baik
Sumber listrik akan habis
Biaya yang dikeluarkan mahal
Kita harus menghemat listrik demi keberlangsungan bumi
Menurut saya dampaknya akan membuat pasokan listrik semakin berkurang dan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
Sangat disayangkan, pemborosan listrik akan berdampak pada bahan utama
energi listrik. Contohnya batu bara yg akan semakin sedikit
Yaaa apaya
Mengakibatkan pemanasan global
Sangat buruk, bahkan semakin memperburuk pemanasan global
Akan menimbulkan peningkatan suhu, pengeluaran biaya yang semakin besar
Saya rasa itu membuang- membuang energi, dan termasuk kebiasaan yang
harus dihentikan
Energi listrik semakin menurun jumlahnya
Salah satu dampak nya adalah global warming
Miris
Seharusnya kita bisa lebih menghemat jika sudah tau ada dampak
Sering terjadi mati lampu yg bergilir
Semakin boros maka biaya listriknya juga besar
Boros biaya
Berdampak ke ekonomi dan lingkungan
Menyusahkan masyarakat lain di lain tempat
Tidak baik
Sangat buruk karena dapat menyebabkan sumber energi habis
Bahaya lur, eman sumberdayaalam kita yg kian hari kian menipis karna
"kedunguan" kita sbg manusia (sdm kurang)
Menurut saya dampak yang ditimbulkan merugikan manusia sendiri
Globalwarming
Sumber pembangkit listrik semakin sedikit
Penggunaan bahan bakar fosil berkurang
Sangat prihatin, karena dampak pemborosan listrik yaitu pemanasan global
Sangat fatal
Menurut saya, pemborosan energi listrik akan berdampak besar bagi kehidupan
manusia sendiri. Di antaranya; cadangan energi listrik untuk generasi
selanjutnya akan semakin menipis, pembengkakan biaya yang dikeluarkan
untuk membeli listrik karena jika terlalu boros, maka harga listrik akan semakin
besar, dan keadaan bumi ini akan semakin kacau, karena di samping telah
banyaknya terjadi pencemaran udara, air, dan tanah, ditambah lagi dengan
maraknya pemborosan energi listrik.
Biaya listrik naik
Membuat tagihan semakin besar
Jika tidak menggunakan listrik dengan bijak atau boros maka dapat
menyebabkan tagihan listrik naik,dan energi listrik berkurang
merugikan diri sendiri dan berdampak untuk kedepannya
Pada masa mendatang energi listrik sulit didapatkan
Biaya listrik semakin bertambah

Menurut anda, sudahkan mahasiswa FKIP Universitas Jember melakukan


budaya hemat energi listrik?

Belum
Sudah
Tidak semua
Belum sepenuhnya melakukan hal tersebut, hanya orang- orang yang memiliki
kepedulian tinggi yang melakukan penghematan
Sudah
Sudah cukup baik
Belum sepenuhnya
Belum, karena masih banyak mahasiswa ketika ruangan kosong, kipas angin
masih menyala
Belum
Sudah cukup
Maaf saya belum melakukan pengamatan spesifik mengenai hal itu.
Belum, karena masih ada mahasiswa yang mengecas hp di kampus, dan sempat
saya temukan kipas angin tetap menyala padahal tidak ada siapa-siapa yang
menempati ruangan tersebut.
Belum, karena masih banyak tempat di FKIP yang dinilai pemborosan energi
semisal lampu dan kipas masih menyala walaupun gak ada orang yang
memakainya
Sebagian Mahasiswa
Belum sepenuhnya, karena masih ada mahasiswa yang tidak peduli terhadap
penghematan energi listrik.
Belum karena terbukti setelah jam mata kuliah selesai mahasiswa terkadang
lupa tidak mematikan lampu, kipas angin, dan lain-lain sebelum meninggalkan
kelas
Tidak begitu
Belum, mungkin sebagian sudah tetapi masih banyak oknum yg tdk peduli akan
pentingnya hemat energi listrik
Memurut saya sudah
Tidak
Sebagaian sudah
Masih kurang
Belum. Karena banyak mahasiswa FKIP yg kurang sadar atas pentingnya
budaya hemat listrik
Belum,heheee
Mungkin
Menurut saya masih kurang karena kipas angin yang ada pada setiap ruangan
terus menyala meskipun tidak ada yang menggunakan ruangan tersebut
Masih belum seluruhnya, beberapakali saya melihat kipas angin menyala di
ruangan kosong
Hanya sebagian mahasiswa
Belum masih banyak mahasiswa yang membiarkan kipas angin menyala
padahal tidak ada mahasiswa di dalam ruangan
Saya kira belum, namun dari pihak universitas meminimalisir menggunakan
panel surya.
Belum banget....!!!
Belum semua, hanya sebagian kecil
Sudah
Beberapa orang saja belum menyeluruh
Belum semua mahasiswa FKIP Universitas Jember melakukan budaya hemat
energi listrik. Pendapat saya ini berdasarkan beberapa pengalaman saya yang
menemukan lampu-lampu dan kipas angin di ruang-ruang kelas yang tetap
menyala walaupun kegiatan pembelajaran di dalam kelas itu telah usai. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian mereka terhadap pentingnya
menghemat energi listrik.
Ada yang sudah dan ada yang belum
Belum,karena ketika mereka meninggalkan ruangan seharusnya kipas angin
dimatikan bukan dibiarkan begitu saja
Mungkin beberapa sudaah
Belum secara maksimal

PEMBAHASAN
Hubungan pengetahuan dengan perilaku mahasiswa FKIP Universitas
Jember dalam perilaku hemat energi listrik. Pengetahuan adalah hasil yang didapat
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan memiliki tingkatan, yaitu tahu, faham, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi, yang sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan adalah domain yang penting bagi individu untuk melakukan
tindakan. Pengetahuan merupakan faktor predisposisi untuk terbentuknya sebuah
perilaku baru. Dengan demikian untuk mendapatkan pengetahuan yang baik
sehubungan dengan perilaku mahasiswa FKIP Universitas Jember dalam
menghemat energi listrik, diperlukan adanya informasi yang terus menerus dan
berkesinambungan kepada mahasiswa Universitas Jember. Berdasarkan data hasil
quisioner diperoleh data bahwa dari 58 responden mengetahui 100% tentang
budaya menghemat energi listrik. Hal ini merupakan modal penting dalam
menerapkan budaya penghematan energy listrik.
Hubungan sikap dengan perilaku mahasiswa FKIP Universitas Jember
dalam menghemat energi listrik. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang
yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap adalah
kecenderungan untuk bereaksi secara positif atau secara negatif terhadap suatu
objek.

Berdasarkan data yang diperoleh dari 58 responden bahwa 62,5% telah


menggunakan lampu hemat energi dan 37,5% responden tidak menggunakan lampu
hemat energi. Tentang seberapa sering responden menyalakan lampu pada siang
hari, sebanyak 15,8% tidak pernah menyalakan lampu pada siang hari, 50,9%
jarang menyalakan lampu pada siang hari, 26,3% sering menyalakan lampu pada
siang hari dan 7% selalu menyalakan lampu pada siang hari. Sebanyak 12,3%
responden menggunakan kipas angin ketika cuaca panas. 28,1% responden
menggunakan kipas angin ketika cuaca panas. 21,1% responden menggunakan
kipas angin ketika cuaca panas. Dan 38,6% responden selalu menggunakan kipas
angina ketika cuaca panas. Tentang seberapa sering responden menggunakan alat
listrik berdaya tinggi seperti setrika dan heater dalam 1 minggu, sebanyak 3,5%
tidak pernah menggunakan, 19,3% sering menggunakan, 75,4% jarang
menggunakan, dan 1,8% selalu menggunakan. Kemudian tentang sikap responden
jika melihat lampu, kipas angina, dan AC yang menyala di suatu ruangan yang pada
saat itu tidak ada yang menggunakan, sebanyak 93% mematikannya dan 7%
membiarkannya. Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat hubungan yang
signifikan antara sikap dengan perilaku hemat energi listrik.

Faktor yang mempengaruhi budaya hemat energi listrik yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internalnya adalah faktor yang berasal dari dalam
pribadi diri sendiri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
diri, diantaranya yaitu lingkungan, sarana, dan prasarana.
Langkah nyata yang telah dilakukan oleh responden untuk menanggulangi
masalah pemborosan energi listrik di kawasan FKIP Universitas Jember
diantaranya, mematikan alat – alat elektronik jika tidak digunakan, tidak
menyalakan lampu pada siang hari, menggunakan produk – produk elektronik yang
hemat listrik. Misalnya saat membeli lampu untuk kamar kos atau yang lainnya
dengan membeli lampu yang hemat energi seperti lampu LED daripada
menggunakan lampu yang masih menggunakan filamen yang membutuhkan energi
listrik yang sangat besar. Serta membudidayakan penghematan energi listrik
dengan menggunakan alat elektronik seperlunya saja. Berikut merupakan beberapa
langkah nyata yang dapat dilakukan oleh mahasiswa FKIP Universitas Jember.
Selain itu perlu adanya peningkatan penghematan energi listrik baik dari pihak
mahasiswa atau pihak universitas. Pihak mahasiswa dapat melakukan dengan mulai
lebih membudayakan hemat energi listrik dan saling mengingatkan sesama
mahasiswa betapa pentingnya menghemat energi listrik. Pihak universitas dapat
melakukan dengan pengadaan acara seminar tentang betapa pentingnya menghemat
energi listrik di lingkungan kampus.
KESIMPULAN

Mahasiswa merupakan agent of change, memiliki pengetahuan yang luas


dan memiliki moral yang baik, sudah selayaknya memperhatikan lagi penghematan
energi listrik. Budaya hemat energi listrik sudah sewajarnya menjadi kebiasaan
dikalangan mahasiswa namun kurangnya kesadaran mahasiswa inilah yang kadang
membuat budaya hemat energi listrik seolah pudar. Oleh karena itu perlu adanya
peningkatan pengolahan sampah baik dari kalangan mahasiswa maupun
Universitas Jember.

DAFTAR PUSTAKA

Choong Weng Wai, Abdul Hakim Mohammed &Buang Alias. (2006). Energi
Conservation: A Conceptual Framework of Energi Awareness Development
Process. Malaysia Journal of Real Estate. 1(1): 58-67.
Departemen ESDM Indonesia (2017), Handbook Statistik Ekonomi Energi di
Indonesia 2016, https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-
statistik-ketenagalistrikan-tahun-2016-1.pdf.
Effendy, Onong Uchana. 2004. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Marsudi, Ditjeng. 2006. Operasi System Tenaga Listrik Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rohi, Daniel dan J. E. Luik. 2011. Kesadaran Masyarakat Surabaya untuk
Memiliki Gaya Hidup Ramah Lingkungan “Green Living” Melalui
Menghemat Penggunaan Energi Listrik. Jurnal Teknik Elektro. 1(1): 1-17.
Gunawan, Hanapi. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik Edisi Keenam. Bandung:
ITB Press.
Utama, A. A. G. S., Naula M. J., Silfiana, Tri N. A. W., dan Budiningtyas. 2018.
Automation of Electrical Energy Savings System: Hemat Listrik, Hemat
Biaya. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 6(2): 79-87.
LAMPIRAN

Daftar Nama Responden

No. Nama NIM Program Studi


1 Nimas Nenda 170210102016 Pendidikan Fisika
Biasmaharani
2 Intan Rania Febrianti 190210102057 Pendidikan Fisika
3 Firda Rahma Ihzati 190210102017 Pendidikan Fisika
4 Siti Masruroh 190210103011 Pendidikan Biologi
5 Tasya Shevi Wardani 190210102062 Pendidikan Fisika
6 Sri ayu lestari 180210102041 Pendidikan Fisika
7 Safira Nurishita Sugiarto 190210103133 Pendidikan Biologi
8 Qurrotul A’yun 190210103013 Pendidikan Biologi
9 Nofia Rohmah 190210102038 Pendidikan Fisika
10 Kamilatul Khoiroh 190210103028 Pendidikan Biologi
11 Safina Wahyuningtiyas 190210103071 Pendidikan Biologi
12 Rena Maftu Hatul 190210102036 Pendidikan Fisika
Khoiriyah
13 Ahmad Zainal Ansar 180210303061 Pendidikan Geografi
14 Febrian 180210303029 Pendidikan Geografi
15 Fahrul Agil Firmansyah 180210303035 Pendidikan Geografi
16 Kresna Wahyu Arie 180210103090 Pendidikan Biologi
Pradhana
17 Elvia Dahayu C. 180210103126 Pendidikan Biologi
18 Muhammad Alif 180210303011 Pendidikan Geografi
Setyawan
19 Uci Lailatul Uyun 190210102035 Pendidikan Fisika
20 Arafat Dhiya Ulhaq 190210103085 Pendidikan Biologi
21 Azmil M 180210102030 Pendidikan Fisika
22 Pandam Irmayanti 190210102115 Pendidikan Fisika
23 Nanda Yuliasih 180210303080 Pendidikan Geografi
Triwigati
24 Elma Tri Istighfarini 190210102056 Pendidikan Fisika
25 Meidia Sariyatun Nisak 180210102023 Pendidikan Fisika
26 Devita Pendidikan Biologi
27 Achmad Maulana Satria 180210102022 Pendidikan Fisika
Putra
28 Dea Nur Umiel Agustina 190210102063 Pendidikan Fisika
29 Shabira Hafiz Azura 190210102006 Pendidikan Fisika
30 Lina Idamatus 190210103030 Pendidikan Biologi
Saaddiyah
31 Tania lutfi 180210102035 Pendidikan Fisika
32 Oktania Putri Angelina 180210102017 Pendidikan Fisika
33 Umi mahmudah 180210102074 Pendidikan Fisika
34 Vania Robiatul 180210102001 Pendidikan Fisika
Adawiyah
35 Catur yarmaning windi 180210102008 Pendidikan Fisika
36 Sherly Eka Putri D 180210102026 Pendidikan Fisika
37 Febryanti Nabila Rahma 180210102037 Pendidikan Fisika
38 Khusnul Khotimah 190210103012 Pendidikan Biologi
39 An Nisa Prastyaningtyas 190210103002 Pendidikan Biologi
40 Wardatul Kamilah 180210102025 Pendidikan Fisika
Kholil
41 Febyola Ery Freitas 190210103033 Pendidikan Biologi
42 Hanan 190210103084 Pendidikan Biologi
43 Elvia Puspitasari 170210102088 Pendidikan Fisika
44 Wukuf Firizkhi Ilman 170210402105 PBSI
45 Femanda Ihza Mahendra 170210402078 PBSI
46 Silviana Nur Hamidah 180210102007 Pendidikan Fisika
47 Trie Utami M 170210402084 PBSI
48 Lia agus widiyasari 180210102020 Pendidikan Fisika
49 Lutfiani Wahyu 170210102014 Pendidikan Fisika
50 Windi Mu'afi 190210102082 Pendidikan Fisika
51 Malikal Bulqis 180201401066 PBI
52 Kamilatul Ilmiyah 180210401081 PBI
53 Safira Hesty Maghfiro 180210102089 Pendidikan Fisika
54 Adevina Meyturasari 190210204101 PGSD
Widodo
55 Dyta Putri Bahari 190210103065 Pendidikan Biologi
56 Delfi Kiranti Atmasari 190210103062 Pendidikan Biologi
57 Lutfiana putri arba 190210103032 Pendidikan Biologi
ditama
58 Putri dwi krisnawati 190210103072 Pendidikan Biologi
Daftar Persentase Responden dalam Menjawab Kuisioner
Daftar Pertanyaan pada Kuisioner dan Jawaban Responden

Tindakan apa saja yang telah anda lakukan untuk menghemat energi listrik?

Tidak menggunakan lampu di siang hari, mematikan kipas angin jika sudah
tidak digunakan, mencabut magic com jika nasi sudah hampir habis
Mematukan lampu jika tidak perlu
Mematikan yang tidak perlu digunakan
Mematikan lampu saat tidak terpakai
Mematikan lampu saat tidak digunakan
Tidak menyalakan alat elektronik jika tdk digunakan
Mematikan lampu jika tidak digunakan dan menyalakan lampu pada siang hari
pada saat diperlukan saja
Mematikan saklar kabel olor ketika tidak menggunakan
Tidak menghidupkan lampu di siang hari
Matikan kran setelah digunakan
Tidak menyalakan lampu di siang hari
Mengecas hp di kost an dan mematikan alat-alat listrik yang tidak digunakan
seperti lampu dan kipas angin.
Mematikan lampu yang tidak di gunakan
Penggunaan seperlunya, mematikan semua alat listrik jika keluar
Menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu, kipas angin, dan segala benda yang berhubungan dengan
listrik apabila tidak digunakan
Tidak menggunakan lampu di siang hari, tidak menyalakan dispenser ketika
tidak digunakan, menggunakan kipas angin ketika butuhnya saja.
Selalu mematikan alat listrik apapun jika tidak digunakan
Mematukan lampu saat tidak digunakan
Tidak menggunakan ac
Mematikan lampu saat suang hari
Mematikan apa yang tidak digunakan, gunakan sesuai keperluan
Mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidur, menggunakan listrik seperlunya saja
Mematikan lampu dan alat elektronik lain jika keluar dari rumah
Mematikan kipas di ruang kelas yg kosong
Mematikan lampu di siang hari, mengurangi penggunaan alat listrik yg
membutuhkan daya tinggi seperti heater
Menggunakan listrik seperlunya
Mematikan lampu dan kipas angin ketika tidak digunakan
Mematikan lampu yang tidak perlu
Menggunakan seperlunya
Mematikan kran air saat tidak digunakan, mematiak lampu di siang hari.
Menggunakan energi listrik jika membutuhkan saja
Keknya belum ada
Mematikan lampu siang hari
Mematikan lampu di siang hari
Tidak membiarkan alat elektronik yang tidak digunakan dalam keadaan
menyala
Gunakan secukupnya
Mematikan jika tidak digunakan
Mematikan lampu pada siang hari
Mematikan alat listrik saat tidak digunakan
Menggunakan secukupnya
Menggunakan lampu hemat energi
Mematikan elektronik yang masih hidup
Mematikan lampu² dan kipas angin ruangan yg tak terpakai di fkip gd 3
Mematikan lampu siang hari, Setrika 1 kali seminggu dalam jumlah banyak
Mematikan lampu dan kipas setelah perkuliah selesai. Ketika siang hari saya
mematikan lampu di kosan
Mematikan kampus saat siang hari
Mematikan tv jika tidak ada yg melihatnya
Mengunakan energi listrik seperlunya
Menggunakan saat benar benar memerlukannya
1. Mematikan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan.
2. Menggunakan produk-produk elektronik yang hemat listrik.
3. Menggunakan peralatan elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Mematikan lampu jika tidak digunakan
Mematikan lampu saat tidak dipakai
Ketika ada kran air yang menyala pdahal air sudah penuh maka saya langsung
mematikan, mematikan TV jika tidak ada yang menonton
Mencabut colokan dan sumber listrik ketika hendak berpergian
Mematikan lampu saat siang hari, menyetrika seminggu sekali
Mematikan lampu saat tidur

Bagaimana tanggapan anda mengenai dampak yang ditimbulkan dari


pemborosan energi listrik?
Sangat disayangkan apabila terdapat pemborosan energi padahal sebenarnya
masih bisa untuk dihemat
Sangat merugikan
Merusak bumi
Pengeluaran bertambah
Dampak tersebut akan berakibat pada pemanasan global
Menurut saya harus mengurangi pemborosan, contohnya saha ac dapat
menimbulkan cfc dan mengakibatkan lapisan ozon menipis sehingga udara jadi
panas
Pengeluaran untuk pembayaran listrik bertambah
Untuk kedepan nya sangat tidak baik, selain untuk pengeluaran per bulan dan
juga untuk bumi
Akan terjadi pemadaman untuk menghemat energi listrik
Sebaiknya setiap org menghemat energi listrik
Energi penghasil listrik semakin berkurang, tagihan listrik juga membengkak
Menurut saya dampak yang dapat ditimbulkan adalah pembayaran tanggungan
listrik yang bertambah mahal dan timbulnya perilaku tidak baik karena
penggunaan energi listrik yang boros.
Biaya yang digunakan untuk pembayaran listrik akan semakin banyak serta
listrik di Jember berasal dari PLTU Paiton yang menggunakan bahan bakar
berupa batubara sehingga polusi udara banyak dan listrik terbuang secara
percuma
Sumber energi listrik akan cepat habis
Sebaiknya, kita sebagai manusia harus mempunyai kesadaran terhadap
penggunaan energi listrik, gunakan seperlunya saja, jangan berlebihan, kita
tidak pernah menyadari bahwa masih banyak saudara kita di luar sana yang
tidak bisa merasakan adanya energi listrik. Jadi, kita harus patut bersyukur.
Tanggapan saya dampak yang ditimbulkan dari pemborosan energi listrik
sangat merugikan karena dapat mengakibatkan biaya pembayaran listrik
menjadi sangat mahal
Tentu dengan pemborosan listrik akan menyebabkan cadangan listrik
berkurang, dan juga akan berdampak pada lingkungan di sekitar kita seperti
pemanasan global. Seharusnya sebagai mahasiswa kita perlu hemat energi
meski melakukan dengan hal kecil seperti mematikan kipas angin dan lampu di
kelas yang sudah selesai digunakan. Save our earth🌏
Khawatir dengan dampak yang ditimbulkan akibat pemborosan listrik
Berbahaya
Mubazir, tidak baik
Sumber listrik akan habis
Biaya yang dikeluarkan mahal
Kita harus menghemat listrik demi keberlangsungan bumi
Menurut saya dampaknya akan membuat pasokan listrik semakin berkurang dan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan
Sangat disayangkan, pemborosan listrik akan berdampak pada bahan utama
energi listrik. Contohnya batu bara yg akan semakin sedikit
Yaaa apaya
Mengakibatkan pemanasan global
Sangat buruk, bahkan semakin memperburuk pemanasan global
Akan menimbulkan peningkatan suhu, pengeluaran biaya yang semakin besar
Saya rasa itu membuang- membuang energi, dan termasuk kebiasaan yang
harus dihentikan
Energi listrik semakin menurun jumlahnya
Salah satu dampak nya adalah global warming
Miris
Seharusnya kita bisa lebih menghemat jika sudah tau ada dampak
Sering terjadi mati lampu yg bergilir
Semakin boros maka biaya listriknya juga besar
Boros biaya
Berdampak ke ekonomi dan lingkungan
Menyusahkan masyarakat lain di lain tempat
Tidak baik
Sangat buruk karena dapat menyebabkan sumber energi habis
Bahaya lur, eman sumberdayaalam kita yg kian hari kian menipis karna
"kedunguan" kita sbg manusia (sdm kurang)
Menurut saya dampak yang ditimbulkan merugikan manusia sendiri
Globalwarming
Sumber pembangkit listrik semakin sedikit
Penggunaan bahan bakar fosil berkurang
Sangat prihatin, karena dampak pemborosan listrik yaitu pemanasan global
Sangat fatal
Menurut saya, pemborosan energi listrik akan berdampak besar bagi kehidupan
manusia sendiri. Di antaranya; cadangan energi listrik untuk generasi
selanjutnya akan semakin menipis, pembengkakan biaya yang dikeluarkan
untuk membeli listrik karena jika terlalu boros, maka harga listrik akan semakin
besar, dan keadaan bumi ini akan semakin kacau, karena di samping telah
banyaknya terjadi pencemaran udara, air, dan tanah, ditambah lagi dengan
maraknya pemborosan energi listrik.
Biaya listrik naik
Membuat tagihan semakin besar
Jika tidak menggunakan listrik dengan bijak atau boros maka dapat
menyebabkan tagihan listrik naik,dan energi listrik berkurang
merugikan diri sendiri dan berdampak untuk kedepannya
Pada masa mendatang energi listrik sulit didapatkan
Biaya listrik semakin bertambah

Menurut anda, sudahkan mahasiswa FKIP Universitas Jember melakukan


budaya hemat energi listrik?

Belum
Sudah
Tidak semua
Belum sepenuhnya melakukan hal tersebut, hanya orang- orang yang memiliki
kepedulian tinggi yang melakukan penghematan
Sudah
Sudah cukup baik
Belum sepenuhnya
Belum, karena masih banyak mahasiswa ketika ruangan kosong, kipas angin
masih menyala
Belum
Sudah cukup
Maaf saya belum melakukan pengamatan spesifik mengenai hal itu.
Belum, karena masih ada mahasiswa yang mengecas hp di kampus, dan sempat
saya temukan kipas angin tetap menyala padahal tidak ada siapa-siapa yang
menempati ruangan tersebut.
Belum, karena masih banyak tempat di FKIP yang dinilai pemborosan energi
semisal lampu dan kipas masih menyala walaupun gak ada orang yang
memakainya
Sebagian Mahasiswa
Belum sepenuhnya, karena masih ada mahasiswa yang tidak peduli terhadap
penghematan energi listrik.
Belum karena terbukti setelah jam mata kuliah selesai mahasiswa terkadang
lupa tidak mematikan lampu, kipas angin, dan lain-lain sebelum meninggalkan
kelas
Tidak begitu
Belum, mungkin sebagian sudah tetapi masih banyak oknum yg tdk peduli akan
pentingnya hemat energi listrik
Memurut saya sudah
Tidak
Sebagaian sudah
Masih kurang
Belum. Karena banyak mahasiswa FKIP yg kurang sadar atas pentingnya
budaya hemat listrik
Belum,heheee
Mungkin
Menurut saya masih kurang karena kipas angin yang ada pada setiap ruangan
terus menyala meskipun tidak ada yang menggunakan ruangan tersebut
Masih belum seluruhnya, beberapakali saya melihat kipas angin menyala di
ruangan kosong
Hanya sebagian mahasiswa
Belum masih banyak mahasiswa yang membiarkan kipas angin menyala
padahal tidak ada mahasiswa di dalam ruangan
Saya kira belum, namun dari pihak universitas meminimalisir menggunakan
panel surya.
Belum banget....!!!
Belum semua, hanya sebagian kecil
Sudah
Beberapa orang saja belum menyeluruh
Belum semua mahasiswa FKIP Universitas Jember melakukan budaya hemat
energi listrik. Pendapat saya ini berdasarkan beberapa pengalaman saya yang
menemukan lampu-lampu dan kipas angin di ruang-ruang kelas yang tetap
menyala walaupun kegiatan pembelajaran di dalam kelas itu telah usai. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian mereka terhadap pentingnya
menghemat energi listrik.
Ada yang sudah dan ada yang belum
Belum,karena ketika mereka meninggalkan ruangan seharusnya kipas angin
dimatikan bukan dibiarkan begitu saja
Mungkin beberapa sudaah
Belum secara maksimal

Anda mungkin juga menyukai