Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik bagaimana orientasi budaya
Tionghoa, orang tua imigran dan anak-anak mereka dapat
berinteraksi untuk menghasilkan peningkatan gejala
depresi di kalangan remaja melalui lingkungan pengasuhan
yang kurang mendukung.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 451 keluarga Amerika Cina
yang berada di California Utara berpartisipasi di penelitian
masa sekarang. Remaja (53,8% perempuan) berusia rata-
rata 13 tahun (SD = 0,73) pada gelombang pertama dan
17,05 tahun (SD = 0.80) pada gelombang kedua. Anak-
anak remaja yang terutama (75%) kelahiran US.
Kebanyakan orang tua (87% dari ayah, 90% dari ibu) yang
kelahiran asing. Rata-rata usia pada saat imigrasi adalah
30,45 tahun (SD = 10.03) untuk ayah dan 28,30 tahun (SD
= 8.80) untuk ibu. Lama waktu di AS rata-rata 17,46 tahun
(SD = 9.73) untuk ayah dan 15,74 tahun (SD = 8.36) untuk
para ibu. Mayoritas dari kedua ayah (63,1%) dan ibu
(68,4%) melaporkan mencapai sekolah tinggi atau tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Kisaran pendapatan tahunan
keluarga rata-rata adalah $30,001-$45,000, meskipun
distribusi pendapatan ditunjukkan variabilitas yang cukup
besar, dengan 13% melaporkan kurang dari $15.000 dan
6,2% melaporkan lebih dari $105.000. Sebagian besar
remaja (85%) tinggal dengan kedua orang tua, dengan
10,7% hidup dengan hanya ibu mereka, 1,2% hidup
dengan hanya ayah mereka, dan remaja yang tersisa
tinggal di konfigurasi struktur keluarga lainnya.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuesioner. Kuesioner ini diberikan pada remaja
dan orang tua keturunan China Amerika.
Definisi Operasional Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Variabel Dependen Adolescents’ cultural orientation (orientasi budaya
remaja).
Tsai dan Chentsova (Weaver & Kim, 2008) menyatakan
bahwa mode diferensial dan tingkat akulturasi dapat
mengakibatkan perbedaan orangtua dan anak dalam
budaya orientasi, yang didiartikan sebagai sejauh mana
individu dipengaruhi dan secara aktif terlibat dalam tradisi,
norma, dan praktik budaya tertentu.
Portes (Weaver & Kim, 2008) menjelaskan bahwa orang
tua imigran dan anak-anak mereka baik pengalaman
kekuatan asimilasi, anak-anak sering berasimilasi di
tingkat yang lebih cepat dari orang tua mereka, hak ini
disebut dengan disonan akulturasi.
Cara & Alat Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel
Mengukur Variabel dependen yaitu:
Dependen Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen
yaitu melakukan perekrutan untuk indikator remaja
keturunan Cina-Amerika. Penelitian dibagi dua
gelombang, gelombang pertama pada tahun 2002 dan
gelombang kedua 2006.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner yang digunakan terdiri atas dua versi,
yaitu versi bahasa Inggris dan versi bahasa China.
Definisi Operasional Variabel independen dalam penelitian ini adalah person
Variabel Independen centered approach.
Pendekatan berpusat pada orang telah dianggap mampu
keuntungan untuk meneliti tentang remaja dan keluarga
(Bergman 2001; Mandara 2003). Aspek utama dari
pendekatan berpusat pada orang adalah penekanan pada
pemahaman terhadap individu secara keseluruhan, bukan
pada karakteristik individu atau variabel itu sendiri.
Kekuatan dari pendekatan berpusat pada orang adalah
kemampuannya untuk mengakomodasi non-linearities dan
interaksi yang tidak dapat dengan mudah terwakili dalam
berpusat variabel model (Bergman, 2001).
Langkah-langkah Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian
Terapi ini adalah:
1. Tahun 2002 dilakukan perekrutan di tujuh sekolah
menengah di daerah metropolitan utama California utara
dengan bantuan dari administrator sekolah (dipilih
berdasarkan kriteria).
2. Meminta persetujuan dari keluarga mengenai penelitian
tersebut.
3. Peserta diberi paket kuesioner yang akan dikumpulkan dua
sampai tiga minggu setelah surat oleh staf penelitian
diterima peserta.
4. Melakukan studi tingkat lanjut pada tahun 2006.
5. Membagikan dua versi kuesioner kepada peserta, yaitu
kuesioner dalam bahasa China dan bahasa Inggris.
Hasil Penelitian Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan
beberapa dukungan untuk gagasan bahwa disonansi
generasi berhubungan dengan dukungan orangtua dan
tingkat kebersamaan simtomatologi depresi. Secara umum,
memiliki orangtua dengan profil bicultural tampaknya
paling menguntungkan jika remaja sama memiliki profil
bicultural. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini
bukan ibu atau ayah bicultural, melainkan kombinasi dari
sebuah biculturally orangtua dan remaja. Konfigurasi ini
mungkin optimal, karena melibatkan jarak minimal antara
orangtua dan anak di kedua budaya China dan Amerika
saat masih berada pada lingkungan keluarga yang memiliki
aspek nilai-nilai budaya dan tradisi Cina serta sama
dihargainya oleh orang tua dan anak.
Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini adalah alat yang digunakan dalam
penelitian berupa kuesioner cukup mudah digunakan oleh
subjek penelitian sehingga dalam pengambilan datanya
tidak dibutuhkan waktu yang lama seperti pada metode
kualitatif.
Kelemahan Kelemahan penelitian ini adalah rentan waktu penelitian
Penelitian yang digunakan pada wave 1 ke wave 2 cukup jauh, yaitu 4
tahun sehingga subjek yang dapat ikut pada wave 2 hanya
80%.
I.A. Judul Penelitian
Jurnal Penelitian Kualitatif
B. Nama Penulis
Fitria Ismali (Universitas Negeri Gorontalo)
C. Nama Jurnal
Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran
Matematika Di Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango
IV. Hipotesis
-
V. Metode
- Jenis/ Metode Penelitian
Metode pendekatan fenomenologis dengan
jenis penelitian kualitatif, maksudnya bahwa dalam penelitian ini peneliti
berusaha memahami arti sebuah peristiwa dan kaitannya terhadap objek penelitian.
- Metode Pengambilan Data
Sebelum dilakukan pengambilan dan pengumpulan data. Data keseluruhan
dikelompokkan terlebih dahulu menjadi 2 jenis data, yaitu :
1. Data primer, merupakan informasi utama dalam penelitian, meliputi seluruh
data kualitatif yang diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Dalam hal ini, yang menjadi data penelitian adalah deskripsi
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran
matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango.
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh melalui buku–buku referensi
berupa pengertian–pengertian dan teori–teori yang ada hubungannya dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Yang menjadi sumber data adalah guru dan siswa.
Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain observasi,
wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian, observasi dilakukan
untuk mengetahui secara detail tentang lokasi maupun kondisi tempat (sekolah) yang
akan di teliti baik dari segi siswa, guru bahan ajar, sumber belajar, lingkungan belajar dan
sebagainya.
2. Wawancara
Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat,
aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan proses belajar siswa.Kegiatan
wawancara dilakukan secara langsung yaitu mengadakan tanya jawab
dengan responden seperti guru, siswa dan ditunjang dari berbagai data lainnya.
Instrumen pedoman wawancara dilakukan secara terstruktur untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.
3. Dokumentasi
Dokumen diartikan sebagai suatu catatan tertulis/gambar yang tersimpan
tentang sesuatu yang sudah terjadi. Dokumentasi merupakan bukti fisik berupafoto
yang diambil pada saat mengadakan penelitian, dalam kegiatan observasi,
wawancara, dan pengamatan proses pembelajaran.
- Metode Analisis Data
Sedangkan analisis data dalam penelitian ini, Milles dan Hubberman (dalam Tohirin,
2012 : 141) menjelaskan bahwa analisis data merupakan langkah-langkah
untuk memproses temuan penelitian yang telah ditranskripkan melalui proses
reduksi data, yaitu data disaring dan disusun lagi, dipaparkan, diverifikasi atau
dibuat kesimpulan.
VII.Review/ Komentar
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik dalam hal
mendeskripsikan apa yang ingin disampaikan oleh peneliti. Karena penelitian ini
termasuk penelitian yang menggunakan metode secara kualitatif yakni dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Deskripsi yang detail dan mendalam tentang kasus
merupakan sebuah keharusan bagi peneliti kualitatif. Kemudian dari segi struktural,
meskipun dalam penelitian kualitatif narasi yang disampaikan berdasarkan dengan
kebutuhan penelitian, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan poin masalah atau
pertanyaan penelitian. Hal ini tentunya akan membantu peneliti untuk mempermudah
dalam hal mengkategorikan atau mengklasifikasikan tujuan penelitiannya. Seperti
pertanyaan “bagaimana cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Stad dalam
pembelajaran Matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango?”
dan “mengapa siswa Matematika di kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone
Bolango memerlukan model pembelajarn kooperatif tipe Stad?” .
IX. Referensi
Asma, Nur. 2006. Model pembelajaran kooperatif. Jakarta: Depertemen Pendidikan
Nasional
http://nopiwanabadi.blogspot.com/2011/5/hakikat-pembelajaranmatematika.html
Jonson, D. W., & Johnson, R.1991, Learning Together and Alone, Cooperative and
individualisti learning. Boston: Allyn and Bacon.
Sagala, Syaiful, 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung
Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan
Konseling – Pendekatan Praktid untuk Peneliti Pemula dan Dilengkapi
dengan Contoh Transkip Hasil Wawancara Serta Model Penyajian Data.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,La
ndasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Madia Group
Wardhani, Sri. 2008. Paket fasilitasi pemberdayaan kkg/mgmp matematika Analisis
si dan skl mata pelajaran matematika smp/mts untuk optimalisasi tujuan mata pelajaran
matematika. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Matematika.