Anda di halaman 1dari 7

LINK, 14 (1), 2018, 7 - 13

http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/link
_________________________________________________________________

EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA TENTANG TB PARU
PADA ANAK DI KABUPATEN BANYUMAS

Sumiyati*) ; Puji Hastuti ; Anita Widiastuti

Jurusan Kebidanan Purwokerto ; Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Tirto Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ; Semarang

Abstrak

Seorang anak yang menderita penyakit kronis akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan.
Salah satu penyakit kronis yang dapat menghambat pertumbuhan anak yaitu tuberkulosis atau TB.
Pedoman penanggulangan TB mempunyai tujuan utama dalam pengobatan pasien TB yaitu
menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah penularan dengan cara
menyembuhkan pasien. Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas penyuluhan kesehatan
terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap TB paru pada anak. Jenis penelitian quasi
eksperiment design dengan rancangan penelitian pre test – post test control group design. Sampel
penelitian ini terdiri 30 responden ibu yang memiliki anak balita usia 1-5 tahun yang mengalami
TB Paru, yaitu satu kelompok perlakuan 15 responden dan satu kelompok kontrol 15 responden.
Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan kesehatan dengan metode bimbingan dan konseling
melalui media lembar balik dan leaflet secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu balita
tentang TB Paru pada anak (p-value=0,0001), secara signifikan dapat meningkatkan sikap ibu balita
tentang TB Paru pada anak (p-value=0,0001). Disarankan penelitian ini sebagai sumber informasi
manfaat penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang TB Paru pada
anak, diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan metode dan media lain yang
digunakan dalam penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.

Kata kunci: penyuluhan kesehatan ; pengetahuan ; sikap ; TB Paru pada anak

Abstract

[EFFECTIVENESS OF HEALTH COUNSELLING TO KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF


MOTHER ABOUT TB PARU IN CHILDREN DISTRICT OF BANYUMAS] A child suffering
from a chronic illness will experience impediments to growth. One of the chronic diseases that can
inhibit the growth of children is Tuberculosis or TB. TB control guidelines have the primary goal of
treating TB patients is to reduce mortality and morbidity and prevent transmission by healing the
patient. The purpose of this study is to know the effectiveness of health counseling to knowledge
and attitude of mother of toddler to lung tuberculosis in child. This type of quasi experiment design
research with pre test design - post test control group design. The sample of this study consisted of
30 respondents of mothers who had children 1-5 years old who experienced pulmonary
tuberculosis, one treatment group 15 respondents and one control group 15 respondents. The result
of the research shows that health counseling through counseling and leaflet through the media of
sheets and leaflets significantly improves the knowledge of mother to child about TB in children
(p-value = 0.0001), also can significantly improve the attitude of mother under five about TB in
children (p-value = 0.0001). It is suggested that this research as a source of health education benefit
information can improve knowledge and attitude about TB Lung in children, it is expected for
further researcher to develop other methods and media which used in health education for society.

Keywords: health counseling ; knowledge ; attitude ; tuberculosis in children


*) Sumiyati
E-mail: 007sumiyati@gmail.com

Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754


LINK, 14 (1), 2018, 8 - 13

1. Pendahuluan mengalami TB paru sebanyak 228, data bulan


anak usia 0-14 tahun yang mengalami TB Paru
Angka kematian balita memperlihatkan
sebanyak 127 anak sedangkan jumlah balita
perbandingan terbalik antara tingkat pendidikan
(1-5 tahun) yang mengalami TB paru sebanyak
ibu dengan kematian anak. Anak-anak dari ibu
59 anak. Berdasarkan data tersebut mengalami
dengan tingkat pendidikan rendah pada
penurunan kasus TB Paru pada anak usia 0-14
umumnya mempunyai tingkat kematian lebih
tahun. Hasil survey di Kecamatan
tinggi dibandingkan anak-anak dari ibu yang
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas
berpendidikan lebih tinggi. Periode penting
menyatakan bahwa tiga dari lima ibu yang
dalam tumbuh kembang anak adalah masa
memiliki anak balita yang mengalami TB Paru
balita atau bawah lima tahun. Anak sebagai
tidak mengetahui penyebab dan cara penularan
generasi penerus bangsa perlu diperhatikan
TB Paru. Ibu balita mengatakan penyebab TB
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
paru pada anaknya disebabkan karena asap
dan perkembangan yang optimal dapat dicapai
rokok.
apabila anak sehat. Seorang anak yang
Tenaga kesehatan telah memberikan
menderita penyakit kronis akan mengalami
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
hambatan dalam pertumbuhan.
terutama bagi keluarga yang memiliki balita
Salah satu penyakit kronis yang dapat
dengan TB Paru. Berdasarkan data tersebut
menghambat pertumbuhan anak yaitu
peneliti tertarik untuk mengetahui efektifitas
Tuberkulosis atau TB yang dapat ditularkan
penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan
melalui droplet. Jika seseorang mempunyai
dan sikap ibu balita tentang TB paru pada anak.
riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi TB,
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui
maka akan berpotensi terinfeksi terutama pada
efektifitas penyuluhan pada terhadap
anak-anak. Pedoman penanggulangan TB
pengetahuan dan sikap ibu balita tentang TB
mempunyai tujuan utama pengobatan pasien TB
paru pada anak di Kabupaten Banyumas.
adalah menurunkan angka kematian dan
kesakitan serta mencegah penularan dengan cara
menyembuhkan pasien. Perjalanan alamiah TB 2. Metode
tanpa pengobatan, setelah lima tahun, 50% dari Jenis penelitian ini merupakan quasi
penderita TB akan meninggal, 25% akan sembuh eksperiment design (eksperimen semu) dengan
sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi, dan rancangan penelitian pre test-post test control
25% sebagai kasus kronik yang tetap menular. group design. Dalam studi perbandingan
Salah satu upaya untuk mengoptimalkan kelompok statis, dua kelompok dipilih, satu
kesehatan anak dengan mencegah penularan diantaranya menerima perlakuan dan satu yang
dari orang dewasa yang terinfeksi TB ke lain tidak menerima perlakuan. Variabel bebas
anak-anak. penelitian ini yaitu penyuluhan kesehatan;
Menurut Kemenkes RI (2009), cara variabel terikat: pengetahuan dan sikap ibu
penularan bersumber penularan adalah pasien tentang TB Paru.
TB dengan Basil Tahan Asam (BTA) positif, pada Populasi penelitian ini yaitu semua balita
waktu batuk atau bersin menyebarkan kuman ke usia 1-5 tahun yang menderita TB di Kabupaten
udara dalam bentuk percikan dahak, sekali Banyumas. Metode menentukan ukuran sampel
batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan yang digunakan dalam penelitian ini
dahak. Umumnya penularan percikan dahak menggunakan quasi eksperimental design
terjadi dalam ruangan dalam waktu lama, sinar dengan jumlah sampel minimal 15 orang
matahari langsung dapat membunuh kuman, (Husein, 2005 dikutip Yunita, 2016). Jumlah
percikan dapat bertahan selama beberapa jam responden dalam penelitian ini sebanyak 30
dalam keadaan yang gelap dan lembab. Menurut responden terdiri dari 15 kelompok kasus
Setyawati (2006) yang dikutip oleh Hamidi dengan diberi perlakuan penyuluhan kesehatan
(2011) menyebutkan salah satu faktor yang dan 15 responden kelompok kontrol tanpa
berhubungan dengan kejadian TB paru pada perlakuan.
anak adalah pengetahuan ibu. Ibu yang memiliki Pengumpulan data penelitian ini
pengetahuan kurang tentang TB memiliki risiko menggunakan instrumen atau kuesioner
lebih besar terkena TB paru pada anak 1-12 pengetahuan dan sikap dari penelitian Hamidi
tahun. (2011) yang telah dilakukan uji validitas dan
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten reliabilitas. Pengambilan data melalui kuesioner
Banyumas Tahun 2016 menyebutkan bahwa untuk pengukuran pre test pengetahuan dan
Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754
LINK, 14 (1), 2018, 9 - 13

sikap ibu balita, kemudian peneliti melakukan Hasil penelitian menurut karakteristik
intervensi penyuluhan kesehatan tentang TB responden berdasarkan pendidikan ibu balita
Paru pada anak dengan metode bimbingan dan dalam Tabel 2.
konseling menggunakan media lembar balik dan Tabel 2. Distribusi Frekuensi menurut
leaflet, selanjutnya responden diberikan kembali pendidikan ibu balita
kuesioner untuk pengukuran post test Kelompok Total
Pendidikan
pengetahuan dan sikap. Kelompok kontrol perlakuan kontrol
tanpa perlakuan juga diberikan kuesioner pre F % F % F %
test dan post test tentang pengetahuan dan sikap SD 7 46,6 1 6,7 8 26,7
ibu balita tentang TB paru. SMP 4 26,7 6 40 10 33,3
SMA/SMK 4 26,7 8 53,3 12 40
Analisis bivariabel dilakukan terhadap dua
Jumlah 15 100 15 100 30 100
variabel yang berhubungan atau berkorelasi
Keterangan: F=frekuensi; %= persentase
untuk menganalisis efektifitas penyuluhan
kesehatan pada ibu terhadap pengetahuan dan
Berdasarkan Tabel 2. hasil penelitian ini
sikap ibu balita tentang TB. Hasil uji statistik
menunjukkan jumlah responden berpendidikan
pada penelitian ini menunjukkan hasil tidak
SMA/SMK sebanyak 40%. Pendidikan
normal maka diuji dengan Mann-Whitney Test.
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang semakin mudah
3. Hasil dan Pembahasan
pula untuk mendapatkan informasi. Pendidikan
Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah tinggi seseorang akan cenderung untuk
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dengan mendapatkan informasi, baik dari seseorang
pengambilan data pada bulan September sampai ataupun media massa. Semakin banyak
November 2017. Data sekunder dari Dinas informasi yang masuk semakin banyak pula
Kesehatan Kabupaten Banyumas, Wilayah Kerja pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Puskesmas Kedungbanteng, Puskesmas I Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
Sumbang dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat makin tinggi tingkat pendidikan seseorang
Kabupaten Banyumas. semakin mudah pula untuk mendapatkan
Berdasarkan hasil penelitian ini informasi. Pendidikan tinggi seseorang akan
karakteristik responden berdasarkan umur ibu cenderung untuk mendapatkan informasi, baik
balita dapat dilihat pada tabel 1. dari seseorang ataupun media massa. Semakin
Tabel 1. Distribusi frekuensi menurut umur banyak informasi yang masuk semakin banyak
ibu balita pula pengetahuan yang didapat tentang
Umur Kelompok Total kesehatan. Namun, perlu ditekankan bahwa
seorang yang berpendidikan rendah bukan
Perlakuan kontrol
berarti mutlak berpengetahuan rendah pula
F % F % F % (Notoatmodjo, 2010).
<20 tahun 0 0 0 0 0 0
20-35 tahun 13 86,7 10 66,7 23 76,7
>35 tahun 2 13,3 5 33,3 7 23,3
Jumlah 15 100 15 100 30 100

Keterangan: F=frekuensi; %= persentase

Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan bahwa


dari 30 responden yang berumur 20-35 tahun
sebanyak 23 responden (76,7%) dan yang
berumur > dari 35 tahun sebanyak 7 responden
(23,3%). Menurut Hurlock (1998) dikutip Wawan
dan Dewi (2011) menyebutkan semakin cukup
umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
bekerja. Sejalan dengan teori Notoatmodjo (2005)
menyebutkan umur mempengaruhi terhadap
daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Bertambahnya umur semakin berkembang daya
tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin baik.
Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754
LINK, 14 (1), 2018, 10 - 13

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu balita Tentang Tb Paru pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol
Kelompok perlakuan Kelompok control
Pengetahuan ibu Pre test Post test Pre test Post test
F % F % F % F %
Baik 11 73,3 15 100 5 33,3 4 26,7

Kurang baik 4 26,7 0 0 10 66,7 11 73,3


100
Jumlah 15 100 15 100 15 100 15

Keterangan: F=frekuensi; %= persentase

Tabel. 4. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu balita Tentang Tb Paru pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol
Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
Sikap ibu Pre test Post test Pre test Post test
F % F % F % F %

Baik 10 66,7 14 93,3 4 26,7 4 26,7

Kurang baik 5 33,3 1 6,7 11 73,3 11 73,3

Jumlah 15 100 15 100 15 100 15 100

Keterangan: F=frekuensi; %= persentase


kontrol yang mempunyai sikap baik sebesar
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh data 26,7%.
bahwa pada kelompok perlakuan stelah Sikap merupakan respon, hanya timbul
diberikan bimbingan dan konseling melalui apabila individu dihadapkan pada suatu
media lembar balik dan leaflet ternyata semua stimulus yang menghendaki respon individual.
responden mempunyai pengetahuan baik Respon yang dinyatakan sebagai sikap didasari
tentang TB paru sebesar 100%, sedangkan oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
responden pada kelompok kontrol yang memberi kesimpulan nilai terhadap stimulus
mempunyai pengetahuan baik tentang Tb Paru dalam bentuk baik atau buruk, positif atau
hanya 26,7%. negatif, menyenangkan atau tidak
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” menyenangkan.
setelah melakukan penginderaan terhadap suatu Sikap merupakan kesiapan untuk
obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu
panca indera manusia yaitu indera penglihatan, sebagai suatu penghayatan terhadap objek.
pendengaran, penciuman, rasa dan peraba. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
Pengetahuan tentang kesehatan adalah aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
mencakup apa yang diketahuai oleh seseorang tindakan suatu perilaku (Notoatmodjo, 2003).
terhadap cara-cara memelihara kesehatan. Sikap sebagai bentuk evaluasi atau reaksi
Pengetahuan yang baik dapat memotivasi perasaan. Pernyataan sikap atau attitude
timbulnya perubahan positif terhadap sikap, statements adalah rangkaian kalimat yang
persepsi serta perilaku sehat individu atau menyatakan sesuatu yang hendak diungkapkan,
masyarakat (Notoatmodjo, 2010). kalimat bisa mendukung atau memihak objek
Kecenderungan seseorang untuk memiliki sikap atau favorable dan tidak mendukung atau
motivasi berperilaku kesehatan yang baik unfavorable. Suatu cara untuk memberi
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap interprestasi terhadap skor individu dalam skala
dan keterampilan (Emilia, 2008). rating yang dijumlahkan dengan
Berdasarkan Tabel 4. diperoleh data bahwa membandingkan skor tersebut dengan rata-rata
ibu yang mempunyai sikap baik tentang TB paru atau mean skor kelompok.
pada kelompok perlakuan dengan bimbingan 1. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
dan konseling melalui media lembar balik dan pengetahuan ibu balita tentang TB Paru pada
leaflet sebesar 93,3%, sedangkan pada kelompok Anak

Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754


LINK, 14 (1), 2018, 11 - 13

Tabel 5. Perbedaan Skor Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang TB Paru antara Kelompok
Perlakuan dengan Kelompok Kontrol
Kelompok

Variabel Perlakuan Kontrol p-value

Mean SD Mean SD

Pengetahuan 9,67 0,72 8,67 1,65 0,0001

Sikap 19,4 1,92 17,7 2,67 0,0001

Berdasarkan Tabel 5. diperoleh p-value = sebagai alat peraga untuk mempermudah


0,0001 (< 0,05), maka dapat disimpulkan ada menyampaikan materi pada saat penyuluhan
perbedaan yang bermakna pengetahuan dan kesehatan kepada masyarakat.
sikap ibu balita antara kelompok perlakuan yang Hasil uji statistik pada penelitian ini
diberikan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan analisa Mann-Whitney Test
bimbingan dan konseling melalui media lembar diperoleh p-value = 0,0001 (< 0,05), yang artinya
balik dan leaflet dengan kelompok kontrol. bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode
Menurut Maulana (2009), penyuluhan bimbingan dan konseling melalui media lembar
adalah proses aktif yang memerlukan interaksi balik dan leaflet terbukti efektif terhadap
antara penyuluh dan yang disuluh agar peningkatan pengetahuan ibu balita tentang TB
terbangun proses perubahan perilaku, yang paru.
merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap Karakteristik metode pendidikan kesehatan
dan ketrampilan seseorang yang diamati oleh dengan metode audio visual aids: audio dengan
orang lain, baik secara langsung ataupun tidak CD, tape, kaset, rekaman; visual dengan buku
langsung. Pendidikan kesehatan merupakan teks, bagan, poster, diagram, slide, leaflet;
usaha atau kegiatan untuk membantu individu, audiovisual dengam film, film cerita, slide/tape.
kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan Karakteristik metode audiovisual ditujukan
kemampuan baik pengetahuan, sikap maupun untuk audiens tertentu, dapat dipakai metode
keterampilan untuk mencapai hidup sehat secara lain, dampak dapat dievaluasi, waktu
optimal. singkat-sedang, perlu keterlibatan staf dan
Salah satu penyuluhan kesehatan yaitu peserta, memberikan contoh, untuk jumlah
bimbingan dan konseling. Bimbingan berarti audiens terbatas, hanya sebagai pelengkap,
penyampaian informasi yang berkenaan dengan harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan,
masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan untuk perilaku sederhana, memberikan hanya
masalah sosial yang disajikan dalam bentuk belajar kognitif, perlu ruangan khusus (Emilia,
pelajaran. Tujuan pemberian informasi dalam 2008).
bimbingan untuk memperbaiki dan pemahaman Penelitian ini menggunakan metode
diri dan orang lain, sedangkan perubahan sikap audiovisual aids dengan menggunakan visual
merupakan tujuan tidak langsung. Konseling berupa lembar balik dan leaflet. Menurut
merupakan proses belajar yang bertujuan Juliantara (2009), media audio visual
mengenal dan menerima diri sendiri dan realistis mempunyai manfaat yaitu membuat informasi
dalam proses penyelesaian dengan lebih menarik, memungkinkan hasil belajar lebih
lingkungannya. tahan, memberikan pengalaman-pengalaman
Media adalah alat yang digunakan oleh yang nyata.
pendidik dalam menyampaikan bahan Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
pendidikan atau pengajaran. Media pendidikan yang dilakukan oleh Purbowati (2016) tentang
kesehatan sebagai alat peraga karena berfungsi Pengaruh Konseling Menggunakan Lembar
membantu dan memperagakan sesuatu dalam Balik dan Leaflet terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
proses pendidikan dan pengajaran. Prinsip Mengkonsumsi Tablet Besi, menunjukkan bahwa
pembuatan alat peraga atau media bahwa ada perbedaan yang bermakna skor
pengetahuan yang ada pada setiap orang pengetahuan tentang kepatuhan mengkonsumsi
diterima atau ditangkap melalui panca indra tablet besi antara kelompok yang diberikan
(Yunita, 2016). Penelitian ini menggunakan perlakuan dengan kelompok kontrol, hasil uji
media lembar balik atau flip chart dan leaflet statistik p-value sebesar 0,001.
Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754
LINK, 14 (1), 2018, 12 - 13

Penelitian ini sesuai dengan penelitian meningkatkan sikap ibu balita tentang
sebelumnya oleh Fitriani (2015), menyebutkan Tuberkulosis Paru pada anak (p-value=0,0001).
adanya peningkatan pengetahuan ibu balita gizi Disarankan penelitian ini sebagai sumber
kurang dengan penyuluhan kesehatan dengan informasi manfaat penyuluhan kesehatan dapat
media lembar balik gizi terkait pemantauan meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang
pertumbuhan dan status gizi anak di Puskesmas Tuberkulosis Paru pada anak, diharapkan bagi
Pamulang Tangerang Selatan, dengan hasil uji peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
statistik p-value sebesar 0,001. metode dan media lain yang digunakan dalam
Penelitian ini didukung oleh penelitian penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.
Buang dkk. (2015) menyebutkan pendidikan
kesehatan dengan audio visual lebih efektif 5. Ucapan Terima Kasih
terhadap peningkatan pengetahuan keluarga
Terima kasih kepada Direktur Poltekkes
tentang pencegahan penularan Tuberculosis
Kemenkes Semarang, DIPA Poltekkes Kemenkes
Paru,dengan hasil uji statistik didapatkan p-value
Semarang yang telah mendanai pengabmas ini,
sebesar 0,000.
Tim penyusun pengabmas dan semua pihak
2. Pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap
yang terlibat dalam pengabmas ini.
sikap ibu balita tentang TB Paru pada Anak
Hasil uji statistik pada penelitian ini
6. Daftar Pustaka
menggunakan analisa Mann-Whitney Test
diperoleh p-value = 0,0001 (< 0,05), yang artinya Buang, M.S., Rahmalia S., Arneliwati, (2015),
bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode Efektifitas Pendidikan Kesehatan dengan
bimbingan dan konseling melalui media lembar Audio Visual terhadap Pengetahuan dan
balik dan leaflet terbukti efektif terhadap Perilaku Hidup Sehat Keluarga tentang
peningkatan sikap ibu balita tentang TB Paru. Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru,
Penelitian ini didukung oleh penelitian Rompas Jurnal JOM Vol 2, No. 2.
dkk. (2014) pada siswa SMK Fajar Bolaang Emilia, O. (2008) Promosi Kesehatan dalam
Mongondow Timur, yang menunjukkan bahwa Lingkup Kesehatan Reproduksi,
pendidikan kesehatan dengan media leaflet Yogyakarta:Pustaka Cendekia.
memberikan pengaruh signifikan terhadap sikap Fitriani, F.K., (2015), Pengaruh Penyuluhan
remaja tentang Penyakit Menular Seksual, hasil Kesehatan Media Lembar Balik Gizi
uji statistik p-value sebesar 0,000. Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Balita Gizi Kurang di Puskesmas
yang dilakukan oleh Purbowati (2016) tentang Pamulang Tangerang Selatan Tahun 2015,
Pengaruh Konseling Menggunakan Lembar Skripsi, Prodi Kesmas UIN Syarif
Balik dan Leaflet terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Hidayatullah, Jakarta.
Mengkonsumsi Tablet Besi, menunjukkan bahwa Hamidi, H. (2010) Hubungan antara
ada perbedaan yang bermakna skor sikap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu
kepatuhan mengkonsumsi tablet besi antara tentang Pencegahan Penyakit TB Paru
kelompok yang diberikan perlakuan dengan dengan Kejadian TB Paru Anak Usia 0-14
kelompok kontrol, hasil uji statistik p-value Tahun di Balai Pengobatan Penyakit
sebesar 0,001. Paru-Paru (BP4)Kota Salatiga Tahun 2010.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Fakultas Ilmu Keolahragaan-Kesehatan
Sitepu (2008), yang menunjukkan bahwa Masyarakat, Sarjana, Universitas Negeri
penyuluhan kesehatan secara signifikan (p-value Semarang.
sebesar 0,000) meningkatkan sikap ibu tentang Juliantara, (2009), Media Audio Visual, Jakarta:
Penyakit Pneumonia pada balita di Kecamatan EGC.
Stabat Kabupaten Langkat. Kemenkes RI (2009) Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
4. Simpulan dan Saran 364/Menkes/SK/V/2009 tentang
Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis
Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan
(TB). Jakarta: Kemenkes RI.
kesehatan dengan metode bimbingan dan
Maulana, H.D.J, (2009), Promosi Kesehatan,
konseling melalui media lembar balik dan leaflet
Jakarta: EGC.
secara signifikan meningkatkan pengetahuan
Notoatmodjo, S. (2003) Pendidikan dan Perilaku
ibu balita tentang Tuberculosis Paru pada anak
Kesehatan, Jakarta:PT Rineka Cipta.
(p-value=0,0001), juga secara signifikan dapat
Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754
LINK, 14 (1), 2018, 13 - 13

Notoatmodjo, S. (2005) Metodologi Penelitian Keperawatan Fakultas Kedokteran


Kesehatan, (3thed), Jakarta: Rineka Universitas Sam Ratulangi Manado.
Cipta. Sitepu, A., Efektivitas Penyuluhan Kesehatan
Notoatmodjo, S. (2010) Ilmu Perilaku Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah disertai
Jakarta:Rineka Cipta. VCD dan Tanpa Pemutaran VCD dalam
Purbowati, N., (2016), Pengaruh Konseling Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap
Menggunakan Lembar Balik dan Leaflet Ibu tentang Penyakit Pneumonia pada
terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Balita Di Kecamatan Stabat Kabupaten
Mengkonsumsi Tablet Besi, Jurnal Langkat, Sekolah Pascasarjana
Tunas-Tunas Riset Kesehatan Volume VI Universitas Sumatera Utara, Medan.
No. 2, Jakarta diakses dari Wawan, A. & Dewi, M. (2011) Teori dan
http://2trik.jurnalelektronik.com/index. Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
php/2TRIK. Perilaku Manusia, Yogyakarta:Nuha
Rompas,S., Karundeng, M., Mamonto, S.F., Medika.
(2014), Pengaruh Pendidikan Kesehatan Yunita, L., (2016) Efektifitas Pendidikan
Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Kesehatan dengan Metode Ceramah
Sikap Remaja tentang Penyakit Menular terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Seksual Di SMK Fajar Bolaang Dalam Penanganan Diare Balita di sekitar
Mongondow Timur, Prodi Ilmu UPT TPA Cipayung Depok, FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Copyright © 2018, LINK, ISSN 1829-5754

Anda mungkin juga menyukai