Anda di halaman 1dari 13

Makalah Pisikologi Industri

MOTIVASI KERJA
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Marhisar Simatupang, S.Th, M.Psi

Disusun Oleh:
Denta Herdianta F 18416226201140 TI18 G
Fahri Fadli 18416226201105 TI18 G

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMUTER
UNIVERSITSAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “MOTIVASI KERJA” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Industri oleh Dosen pengampu.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
MOTIVASI KERJA bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai bidang studi yang saya tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang
Semoga Makalah yang kami buat ini dapat menambah wawasan para
pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.

Karawang, 12 Maret 2020


BAB I
PENGANTAR
1.1 PENGANTAR
Pada era gloalisai ini, persaingan bisnis terjadi diantara perusahaan-
perusahaan baik dalam lingkup local, nasional dan dunia.ditambah didalam
persaingan perusahan-perusahan saat ini di faktori dengan kualitas produksi,
modal, bahan baku, mesin serta sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam persaingan di era
globalisasi karena kualitas sumber daya manusia sangat menentukan
keberhasilan atau kesuksesan suatu perusahaan, bahkan perusahaan yang
memkiliki sumber daya manusia yang kualitasnya rendah akan mengalami
stagnan atau kemunduran perusahaan.
Dalam dunia kerja, karyawan ataupun pegawai harus memiliki
semanggat dalam bekerja. Semanggat inilah yang menjadi salah satu faktor
yang dapat meningkatkan sebuah kinerja perusahaan atau instansi. Dengan
kata lain semanggat tersebut dapat diartikan motivasi dalam bekerja
(motivasi kerja). Motivasi kerja sangat diperlukan dalam dunia pekerjaan
dan dalam sebuah organisasi akan membuat suatu kinerja dalam sebuah
perusahaan atau organisasi menjadi lebih baik. Motivasi kerja yang tinggi
akan banyak mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan
atau organisasi, begitupun sebaliknya sebuah perusahaan atau organisasi
yang motivasi kerjanya anggotanya lemah sudah dipastikan perusahaan atau
organisasi tersebut akan mengalami stagnan bahkan kemunduran. Sangat
penting sekali bagi sebuah perusahaan atau organisasi memberikan hadiah
bagi pekerjanya yang bekerja secara baik dan bertanggung jawab
perusahaan contohnya perusahaan meberikan jaminan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja maupun jaminan hari tua, memberikan bonus
tunjangan akhir tahun, bonus hari raya bonus bagi yang membuat kaijen,
dan bonus-bonus yang lainnya yang telah di tentukan oleh perusahaan
tersebut.

Kelompok 2| Motivasi Kerja 1


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Istilah motivasi berasal dari Bahasa latin yaitu, kata movere yang
berarti bergerak. Motivasi diberikan kepada manusia untuk mendorong
dirinya mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Dalam konteks
sekarang, motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang
menghasilkan suatu intensitas arah dan ketekunan individual dalam usaha
untuk mencapai suatu tujuan
Adapun kerja adalah aktifitas fisik dan mental untuk mengerjakan
suatu pekerjaan. Terkait dengan hal tesebut, maka yang di sebut dengan
motivasi kerja adalah persoalan bagai mana cara mendorong gairah kerja
bawahan, agar meraka mau bekaerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilan untuk mewujutkan tujuan organiasai.
(Hasibuan,2003)
Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti
motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam
kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan
motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi, semangat dan
dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil
tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan
orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai
hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini ada beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja
dari sejumlah penulis sebagai berikut:
Motivasi adalah karakteristik psikologis pada aktifitas manusia untuk
memberi kontribusi berupa tingkat komitmen seseorang termasuk faktor-
faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan mempertahankan tingkah laku
manusia dalam arah tekad tertentu untuk mencapai keinginan. Aktifitas

Kelompok 2| Motivasi Kerja 2


yang dilakukan adalah aktifitas yang bertujuan agar terpenuhi keinginan
individu.
Menurut Siagian(2011), mendefinisikan motivasi kerja sebagai daya
dorong bagi seseorang untuk memberikan konstribusi yang sebesar-
besarnya demi keberhasilan organissi mencapai tujuannya, dengan
pengertian bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan
pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.
Menurut Robbins (2008), motivasi kerja sebagai kesedian untuk
mengeluarka tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi,
yang dikondisikan oleh kemampuan upaya tersebut untuk memenuhi suatu
kebutuhan individu.
Menurut Hasibuan (2008), motivasi kerja merupakan suatu modal
dalam menggerakan dan mengarhkan para karyawan atau pekerja agar dapat
melaksanakan tugasnya masing-masing dengan sasaran dengan penuh
kesadaran, kegairahan dan tanggung jawab.
Menurut Wahjosumadj, motivasi kerja merupakan suatu prsoses
psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi
dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang.
2.2 Aspek – Aspek
Menurut Gomez (dalam Muniroh, 2013) aspek yang terdapat dalam
motivasi kerja terdiri dari aspek individual dan aspek organisasional. Aspek
individual adalah:
1. Aspek individual
a. Kebutuhan-kebutuhan (need)
Yang diartikan bahwa motivasi kerja karyawan yang didorong oleh
adanya pemenuhan kebutuhan yang diperlukan karyawan.
b. Tujuan-tujuan (goals)
Yang menunjukkan motivasi kerja karyawan oleh adanya pencapaian
tujuan yang diinginkan oleh karyawan terkait dengan pekerjaannya.

Kelompok 2| Motivasi Kerja 3


c. Sikap (attitudes)
Yaitu cara bersikap yang ditunjukkan karyawan dalam pekerjaannya.
apakah itu baik atau buruk dalam menunjang motivasi kerja karyawan.
d. Kemampuan-kemampuan (abilities)
Yaitu motivasi kerja karyawan oleh adanya kesesuaian kemampuan
yang dimiliki karyawan terhadap pekerja.
2. Aspek organisasional
a. Pembayaran atau gaji (pay)
Di mana karyawan akan lebih termotivasi oleh adanya kesesuaian gaji
maupun bonus dengan keterampilan dan kemampuan karyawan yang
kompeten.
b. Keamanana pekerjaan (job security)
Yang menunjukan motivasi kerja karyawan dapat didorong oleh
adanya pemberian jaminan, seperti jaminan keamanan baik jaminan
kesehatan dalam bekerja maupun jaminan hari tua
c. Hubungan dengan rekan kerja (co-workers)
Yaitu adanya hubungan kerja dengan sesama rekan kerja yang baik
akan semakin memotivasi karyawan dalam bekerja pada organisasi.
d. Pengawasan (supervision),
Yang menunjukkan motivasi kerja dalam diri karyawan oleh adanya
pengawasan dari atasan sesuai dengan yang diharapkan.
e. Pujian (praise),
Yang menunjukkan motivasi kerja dalam diri karyawan oleh adanya
dukungan dan penghargaan atas prestasi kerja dari atasan.
f. Pekerjaan itu sendiri (job itself)
Yaitu motivasi karyawan untuk bekerja yang didorong oleh perasaan
nyaman ,senang dengan pekerjaannya dan lingkungan itu sendiri
2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Berikut ini ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
motivasi kerja menurut para ahli antara lain :

Kelompok 2| Motivasi Kerja 4


Menurut siagian faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang
dapat diketahui berdasarkan karakteristik darin individu yang bersifat khas
yang terdiri dari delapan faktor yaitu:
a. Karakteristik biografi
1. Usia,hal ini penting karena usia mempunyai kaitan yang erat
dengan berbagai segi kehidupan organisasi. Misalnya kaitan usia dengan
tingkkat kedewasaan teknis yaitu keterampilan tugas
2. jenis kelamin, karena jelas implikasi jenis kelamin para pekerja
merupakan hal yang perlu mendapat perhatian secara wajar dengan
demikian perlakukan terhadap merekapun dapat disesuaikan sedemikian
rupa sehingga mereka menjadi anggota organisasi yang bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya.
3. Status perkawinan, dengan status ini secara tidak langsung dapat
memberikan petunjuk cara, dan teknik motivasi yang cocok digunakan bagi
para pegawai yang telah menikah dibandingkan dengan pegawai yang
belum menikah.
4. Jumlah tanggungan, dalam hal ini jumlah tanggungan seorang
pencari nafkah utama keluarga adalah semua orang yang biaya hidupnya
tergantung pada pencari nafkah utama tersebut, tidak terbatas pada istri atau
suami dan anak-anaknya.
5, Masa kerja, dalam organisasi perlu diketahui masa kerja seseorang
merupakan suatu indicator kecenderungan para pekerja dalam berbagai segi
organisasional seperti; produktivitas kerja dan daftar kehadiran. Semakin
lama seseorang bekerja ada kemungkinan untuk mereka mangkir atau tidak
masuk kerja disebabkan karna kejenuhan.
b. Keperibadian
Kepribadian seseorang juga dapat dipengaruhi motivasi kerja
seseorang karena kepribadian sebagai keseluruhan cara yang digunakan oleh
seseorang untuk bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.

Kelompok 2| Motivasi Kerja 5


c. Persepsi
Interpretasi seseorang tentang kesan sensorinya mengenai lingkungan
sekitarnya akan sangat berpengaruh pada perilaku yang pada gilirannya
menentukan faktor-faktor yang dipandangnya sebagai faktor organisasional
yang kuat.
d. Kemampuan belajar
Belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak
terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh seseorang diberbagai
tingkat lembaga pendidikan. Salah satu bentuk nyata dari telah belajarnya
seseorang adalah perubahan dalam persepsi, perubahan dalam kemauan, dan
perubahan dalam tindakan.
e. Nilai-nilai yang dianut
Sistem nilai pribadi seseorang biasanya dikaitkan dengan sistem nilai
sosial yang berlaku di berbagai jenis masyarakat dimana seseorang menjadi
anggota.
f. Sikap
Sikap merupakan suatu pernyataan evaluatif seseorang terhadap objek
tertentu, orang tertentu atau peristiwa tertentu. Artinya sikap merupakan
pencerminan perasaan seseorang terhadap sesuatu.
g. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang yang positif terhadap
kehidupan organisasionalnya.
h. Kemampuan
Kemampuan dapat digolongkan atas dua jenis yaitu kemampuan fisik
dan kemampuan intelektual. Kemampuan fisik meliputi kemampuan
seseorang dalam menyelesaikan tugas–tugas yang bersifat teknis,
mekanistik dan repetatif, sedangkan kemampuan intelektual meliputi cara
berfikirkitr dalam menghadapi masalah
Menurut teori kaitan imbalan dengan prestasi (Siagian, 2011),
motivasi seorang karyawan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
faktor yang internal maupun eksternal, sebagai berikut:

Kelompok 2| Motivasi Kerja 6


a. Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri karyawan
antara lain: persepsi, harga diri, harapan pribadi, kebutuhan, keinginan,
kepuasan kerja, prestasi kerja yang dihasilkan.
b., Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri karyawan
antara lain: jenis dan sifat pekerjaan, kelompok kerja dimana seseorang
bergabung, organisasi tempat bekerja, situasi lingkungan pada umumnya,
sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya
Menurut Herzberg (dalam Munandar, 2010), bahwa karyawan
termotivasi untuk bekerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri
masing-masing karyawan, berupa:
1) Pekerjaan itu sendiri (the work it self) berat ringannya tantangan yang
dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya.
2) Kemajuan (advancement) besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja
berpeluang maju dalam pekerjaannya seperti naik pangkat.
3) Tanggung jawab (responsibility) besar kecilnya yang dirasakan terhadap
tanggung jawab diberikan kepada seorang tenaga kerja.
4) Pengakuan (recognition) besar kecilnya pengakuan yang diberikan
kepada tenaga kerja atas hasil kerja.
5) Pencapaian (achievement) besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja
mencapai prestasi kerja tinggi.
b. Faktor ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri
seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini
mencakup :
1) Administrasi dan kebijakan perusahaan tingkat kesesuaian yang
dirasakan tenaga kerja terhadap semua kebijakan dan peraturan yang
berlaku dalam perusahaan.
2) Supervisor tingkat kewajaran supervisor dirasakan yang oleh tenaga kerja
3) Gaji kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalan terhadap tugas
pekerjaan.

Kelompok 2| Motivasi Kerja 7


4) Hubungan antar pribadi tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam
berinteraksi antar tenaga kerja lain.
5) Kondisi kerja tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan
tugas pekerjaan–pekerjaannya. Apabila faktor intrinsik tersebut ada, dapat
memberi tingkat motivasi yang kuat dan kepuasan dalam diri seseorang,
namun jika faktor ini tidak ada, maka menimbulkan rasa ketidakpuasan.
Sementara faktor ekstrinsik tersebut ada, tidak perlu memberi motivasi,
tetapi jika tidak ada dapat menimbulkan tidak puas.
Menurut Rowland & Rowland (dalam Nursalam, 2002), dalam
meningkatkan kepuasan karyawan didasarkan pada faktor-faktor motivasi,
yang meliputi:
a. Keinginan untuk peningkatan.
b. Percaya bahwa gaji yang didapat sudah mencukupi
c. Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan nilai–nilai yang
diperlukan.
d. Umpan balik.
Cara meningkatkan motivasi kerja ada dua cara pokok seorang
pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja (Munandar, 2010), yaitu:
a. Bekerja keras dengan memaksakan tenaga kerja untuk bekerja keras atau
dengan memberikan ancaman, dapat membuat tenaga kerja, kalau tidak
dapat menghindarkan diri dari situasi yang mengancam tersebut, akan
bekerja keras. Misalnya atasan ingin menegakkan disiplin kerja sehingga
menuntuk bawahannya datang tepat waktu dan tampak selama jam-jam
kerja terus melaksanakan tugas mereka sampai berakhirnya jam kerja
mereka, serta mengancam akan menghukum mereka yang sekian kali tidak
datang tepat pada waktunya, atau yang tampak malas pada pekerjaannya.
Jika bawahan merasa tidak dapat keluar dari perusahaannya (karena banyak
penangguran sehingga sulit sekali mendapatkan pekerjaan baru), maka ia
akan berusaha akan selalu datang tepat pada waktunya dan akan tampak
bekerja selama jam-jam kerja.

Kelompok 2| Motivasi Kerja 8


b. Memberi tujuan yang bermakna bersama-sam dengan tenaga kerja yang
bersangkutan ditemukan tujuan-tujuan yang bermakna, sesuai dengan
kemampuannya, yang dapat dicapai melalui prestasi kerjanya yang tinggi.
Misalnya tenaga kerja mengharapkan mampu mencicil rumah untuk dirinya
setelah bekerja lima tahun pada perusahaan. Cicilan setiap bulannya tidak
memberatkannya dan akan selesai dalam 10 tahun. Jika kebijakan
perusahaan memungkinkan, maka ia akan bekerja dengan motivasi kerja
yang tinggi

2.4 Manfaat dan Tujuan


Adapun manfaat dari pemberian motivasi kerja adalah terciptanya
gairah kerja ataupun semangat kerja karyawan.
Manfaat bagi perusahaan atau organisasi
a. Pekerjaan akan selesai dengan cepat.
b. Semanggat bekerjanya akan tinggi
c. Orang akan bekerja keras dan bertanggung jawab akan pekerjaannya
d. pekerja akan disiplin
Manfaat untuk individu
a. Orang akan merasa senang melakuklan pekerjaannya. Sesuatu yang
dikerjakan karena ada motivasi yang mendorongnya akan membuat
seseorang senang mengerjakannya.
b. Orang akan merasa berharga karena termotivasi dengan diberikannya
penghargaan yang telah di tentukan perusahan atau organissi
Manfaat bagi penulis
a. Memperoleh pengetahuan tantang dasar-dasar motivasi kerja
b. Memperoleh pengetahuan tentang sebab-sebab dan faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi bekerja
c. Dapat menambah pengetahuan dari mata kuliah psikologi industri
mengenai motivasi kerja

Kelompok 2| Motivasi Kerja 9


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
adalah suatu daya penggerak yang mampu menciptakan kegairahan kerja
dengan membangkitkan, mengarahkan, dan berperilaku kerja serta
mengeluarkan tingkat upaya untuk memberikan konstribusi yang sebesar-
besarnya demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan motivasi
kerja bermanfaat untuk menumbuhkan semangat kerja dan meningkatkan
kinerja tenaga kerja, sehingga tugas dan tanggung jawab yang diemban
dapat dilaksanakan dengan baik guna pencapaian tujuan organisasi.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka dapat
diajukan beberapa saran yaitu:
Bagi perusahaan harus memiliki visi misi yang jelas dan meberikan
sebuah motivasi dengan memberikan intensif untyuk pekerja dan
memberikan peraturan bagi para pegawainya dan memberikan sangsi bagi
yang melanggar sesuai kaidah peraturan yang dibuat oleh perusahaan
tersebut.
Bagi pekerja, perusahaan yang telah memberikan intensif, tunjangan
kesehatan, tunjangan keselamatan kerja dan tunjangan hari tua. Pekerja
harus termotivasi dan bekerja sebaik-baiknya, jujur bertanggung jawab dan
disiplin dalam melakukan pekerjannya.

Kelompok 2| Motivasi Kerja 10


DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P.(2001). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi. (2001). Metodologi Reserch Jilid 1. Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM.
Herlambang, S. (2014). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gosyen Publisher
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip
Jurnal administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 13 No. 1 Agustus 2015|
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kartono, K. (2004). Psikologi Sosial Untuk Perusahaan Dan Industri.
Jakarta : CV Rajawali
Robbins, S.P. (2003). Perilaku Organisasi : konsep, kontroversi, Aplikasi.
Jilid I. Jakarta: PT. Prehallindo
Siangian, S. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara
Umar, H. (1998). Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi (Riset). Jakarta:
Gramedi Pustaka Utama.
Vannecia, M S. Eddy M. S. & Roy S. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Loyalitas Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behaviora Pada.
Karyawan Surya Timur Sakti Jatim. Jurnal Agora 1 (1). Fakultas
Manajemen Bisnis. Universitas Kristen Petra
Wan. Fauziah, W.Y., & Tan, S.K. (2013). Generation Differences in work
Motivation : From Developing Country Persepctive. Journal of
Economy, Management and sosial Sciences 2 (4), 97-103.
Widodo. (2010). Model Pengembangan Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan
Keluarga. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). 17 (1), 61-73.
Universitas Islam Agung. Wirawan. (2013). Kepemimpinan: Teori,
psikologi, perilaku
Waluyo, M. (2013). Psikologi Industri. Jakarta: Akademia Pratama
Winardi, J. (2001). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Raja
Grafindo Persada: Jakarta

Kelompok 2| Motivasi Kerja 11

Anda mungkin juga menyukai