Askep Gerontik Fix TITTUSS
Askep Gerontik Fix TITTUSS
T DENGAN ISCHIALGIA DI
DISUSUN OLEH :
1701046
YOGYAKARTA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BP. T DENGAN ISCHIALGIA DI
Keperawatan Gerontik
Disusun Oleh :
1701031
YOGYAKARTA
2019
2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah disetujui dan diterima sebagai syarat untuk memenuhi tugas
21 Desember 2019.
KATA PENGANTAR
3
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan berkat
dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada;
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN selaku Ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Enik Listyaningsih SKM, MPH, selaku Ketua Prodi Diploma 3 STIKES
Gerontik.
“Abiyoso”
4
Yogyakarta, 19 Desember 2019
Penulis
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
C. Metode pengumpulan data........................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................3
A. Konsep Dasar Gerontik.............................................................................3
B. Teori Menua............................................................................................10
C. Teori medis tentang Ischialgia................................................................15
D. Konsep Dasar Keperawatan....................................................................27
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................31
A. DATA BIOGRAFI................................................................................31
B. RIWAYAT KELUARGA.....................................................................32
C. RIWAYAT KESEHATAN...................................................................33
ANALISA DATA.............................................................................................51
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN...................................................55
RENCANA KEPERAWATAN.......................................................................58
CATATAN PERKEMBANGAN....................................................................64
BAB IV PENUTUP.............................................................................................71
A. Kesimpulan..............................................................................................71
B. Saran........................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................73
v
BAB I
PENDAHULUAN
bertujuan untuk mencapai kualitas kehidupan yang optimal & kematian yang
bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun.
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Usia tua di
dengan penuaan fisik sehingga sampai pada titik tidak dapat berkontribusi lagi
secara aktif (WHO, 2015). Semua manusia suatu saat pasti akan mengalami
proses penuaan. Salah satu perubahan kondisi fisik karena menua adalah pada
penyakit yang sering dijumpai yang sangat erat hubungannya dengan proses
1
2
B. Tujuan Penulisan
1. Mampu membuat Pengkajian asuhan keperawatan Gerontik pada klien
Ischialgia
2. Mampu menganalisa serta menentukan diagnosa keperawatan untuk tiap
asuhan keperawatan gerontik.
3. Mampu membuat prioritas masalah yang dihadapi lansia dengan masalah
hipertensi.
4. Mampu membuat perencanaan keperawatan yang sesuai dengan masalah
yang dihadapi lansia binaan.
5. Mampu melakukan implementasi pada lansiia binaan sesuai dengan
perencanaan sebelumnya.
6. Mampu melakukan evaluasi dari hasil tindakan keperawatan yang telah
diberikan kepada lansia binaan.
1. Pengertian Lansia
kehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam,
dkk, 2009). Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun
1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang
telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. (R. Siti Maryam, dkk, 2009: 32)
tahun.
c. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.
d. Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.
berikut:
a. Pralansia (prasenilis)
3
4
b. Lansia
d. Lansia potensial
b. Tipe mandiri
banyak menuntut.
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe dependen
dengan bantuan badan sosial, lansia di panti werda, lansia yang dirawat di
4. Proses Penuaan
jumlah sel-sel yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, tubuh juga akan
proses penuaan.
penyakit degeneratif.
8
a. Hereditas (Keturunan/Genetik)
c. Status kesehatan
d. Pengalaman Hidup
e. Lingkungan
f. Stress
ketahanan. Keluhan
nyeri sendi
Sistem Genitourinarius Retensi urin Kunjungi dokter untuk
Pria dan wanita; kapasitas Kesulitan berkemih pemeriksaan berkala, jangan
kandung kemih menurun, Urgensi, frekuensi dan jauh dari toilet, pakai pakaian
keterlambatan rasa ingin ketahanan. Keluhan yang mudah di buka, minum
berkemih. nyeri sendi. banyak air, pertahankan
keasaman urin, pelihara hygiene
perineal.
Sistem Gastrointestinal Keluhan mulut kering Gunakan es batu, obat kumur,
Penurunan salivasi, Keluhan sesak, nyeri sikat gigi, dan pijatan gusi setiap
kesulitan menelan ulu hati, dan gangguan hari. Makan sedikit tapi sering,
makanan, perlambatan pencernaan. mintalah perawatan gigi berkala.
pengosongan esophagus
dan lambung, penurunan
motilitas GI.
B. Teori Menua
1. Betty Newman
a. Teori-Teori Biologi
fungsional sel).
11
sendiri.
kekurangan gizi.
dan sakit.
12
organ tubuh.
3) Teori Stress
6) Teori Program
secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang
sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan
sosial.
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
Teori ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini
Ships)
and Values).
1. Pengertian
ischiadikus. Ischialgia itu sendiri adalah Sebuah gejala yaitu bahwa pasien
merasakan nyeri pada tungkai yang menjalar dari akar saraf kea rah distal
(Cailliet,1994 cit Kurniawati 2010).
Ischiadicus dan kedua cabangnya yaitu nervus peroneus comunis & nervus
tibialis. Keluhan yang khas adalah kram atau nyeri di pantat atau di area
Keluhan pasien dapat pula berupa nyeri yang semakin menjadi saat
jaringan yang abnormal pada saraf ischiadicus. Hal ini dapat terjadi karena
ischiadicus.
besar terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra,
vertebrale.
Bagian posterior vertebra antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi
yaitu ligamentum (pasif) dan otot (aktif). Untuk menahan beban yang
adalah bangunan yang tidak peka nyeri. Dari gambar di atas, tampak
d. Articulatio zygoapophyseal
e. Lig. Supraspinosum.
3. Klasifikasi
poplitea pada tahap akut. Juga tendon archiles dan otot tibialis anterior
tidak seberat nyeri sepanjang tungkai. Karena nyeri itu maka tungkai
pada otot tibialis anterior dan peroneus longus. Dan pada neuritis
dan tidak disertai adanya nyeri pada punggung bawah merupakan ciri
tidak terganggu
Pola umum iskhialgia adalah nyeri seperti sakit gigi atau nyeri hebat
peroneus atau nervus tibialis. Makin jauh ke tepi nyeri makin tidak
Pada data anamnestik yang bersifat umum antara lain : nyeri pada
test lasegue hampir selalu positif pada derajat kurang dari 70, tesr
major femoris. Dan pada trayek itu juga, nervus iskhiadikus dapat
4. Etiologi
nervus ischiadicus berasal yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3.
pulposus (HNP).
1) Spondiloarthrosis defermans.
2) Spondilolistetik.
3) Tumor caud.
6) Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga
1) Radikulitis tuberkulosa
2) Radikulitas luetika
Penyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain:
5. Patofisiologi
serta pleksus sakralis. Pleksus lumbalis keluar dari lumbal 1-4 yang terdiri
sensorik yang berasal dari radiks posterior lumbal 4 sampai sakral 3, dan
ini dapat terjadi pada setiap bagian nervus ischiadicus sebelum sampai
penekana pada medulla spinalis. Jika keadaan seperti ini tidak segera
Lumbosakralis.
menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti
d. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah
berat.
i. Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks
7. Pemeriksaan Penunjang
b. Elektromielografi
c. Myelografi
26
d. CT scan
e. MRI
8. Penatalsanaan
tidak membantu.
d. Advis :
berjalan.
4) Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri
atau
tidak membungkuk.
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Keluhan utama, riwayat perawatan sekarang, Riwayat kesehatan
dahulu, Riwayat kesehatan keluarga.
Yang harus diperhatiakan dalam anamnesa antara lain:
1) Lokasi nyeri, sudah berapa lama, mula nyeri, jenis nyeri
(menyayat, menekan, dll), penjalaran nyeri, intensitas nyeri,
pinggang terfiksir, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat
rasa nyeri.
2) Kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan didalam
subarachnoid seperti batuk, bersin dan mengedan memprivakasi
terasanya ischialgia diskogenik
3) Faktor trauma hampir selalu ditemukan kecuali pada proses
neoplasma atau infeksi
b. Pemeriksaan fisik
1) Untuk mengetahui seorang pasien mengalami ishialgia ato tidak
biasanya ahli fisioterapi memberikan beberapa tes salah satunya
terapis mengagkat kaki yang mengalami nyeri jika nyeri dirasakan
bertambah hebat pada sudut 60 – 70 derajat orang tersebut
dikatakjan positif ischialgia. Tes ini disebut Straight Leg Rising.
Dan masih ada tes tes yang lain bisa dikonsultasi dengan Kang
Arjuno disini.
28
nyeri, ketidaknyamanan
informasi
3. Rencana Keperawatan
Kriteria hasil :
manajemen nyeri
29
tanda nyeri)
Intervensi :
presipitasi.
6) Tingkatkan istirahat
Kriteria hasil :
kemampuan berpindah
Intervensi :
Tanggal Pengkajian: 17 Desember 2019 Waktu : 08.30 WIB, Oleh: Titus Senja
A. DATA BIOGRAFI
1. Lansia
Nama : Bp.T
Umur : 73 tahun
Alamat : Yogyakarta
Golongan Darah :O
Alamat : Yogyakarta
rambut tipis.
31
32
2. Keluarga/Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Umur : 47 tahun
No. Telepon :-
Alamat : Yogyakarta
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram
yang masih ada hanya 9 bersaudara, saudara yang ke-6 sudah meninggal,
bahwa kedua orang tuanya meninggal sudah lama, klien mengatakan bahwa
saudaranya meninggal tidak tau apa penyebabnya, klien hanya tau kalau
saudaranya sakit.
33
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
: Meninggal
C. RIWAYAT KESEHATAN
2. Keluhan Utama
punggung kaki
OPQRSTUV:
sering muncul saat kondisi cuaca sangat dingin atau nyeri dirasakan
sudah lama.
34
punggung kaki
beristirahat
tulang kering dan di operasi lalu di pasang platina pada kaki kiri
kembali.
5. Status Imunisasi:
35
Tetanus :- Difteri : -
Influenza :-
Campak : Ya
8. Riwayat Pekerjaan:
setiap bulan
Derajat privasi :-
Alamat/Telepon : Yogyakarta
Masjid
Liburan perjalanan :-
Kebiasaan ritual:
Klien mengatakan bahwa sering nyeri pada area pinggul kiri ke bawah
sampai ke punggung kaki karena dulu pernah kecelakaan dari motor dan
patah tulang lalu di operasi untuk dipasang platina dan nyerinya timbul
apabila kondisi cuacanya dingin dan jika terlalu banyak berjalan terlalu
1. Indeks Katz :A
a. Oksigenasi :
c. Nutrisi :
38
d. Eliminasi :
e. Aktivitas :.
baik, tidak ada masalah dalam aktivitasnya. Hasil tes TUG <
13,5.
jam, jika tidur malam tidur jam 9 dan bangun jam 4 untuk
selimut.
39
g. Personal hygiene :
-. Kebersihan kulit :
-. Kebersihan rambut :
-. Kebersihan telinga :
-. Kebersihan mata :
-. Kebersihan mulut :
-. Kebersihan kuku :
h. Seksual :
i. Rekreasi :
j. Psikologis :
40
k. Persepsi klien :
berdoa.
l. Konsep diri :
m. Emosi :
yang mengganggunya.
n. Adaptasi :
tinggal di panti.
ke siapapun.
a. Keadaan Umum :
Klien merespon baik saat diajak berbicara, klien aktif saat diajak
b. Tingkat Kesadaran :
c. Tanda-tanda vital :
kualitas kuat
5) Nyeri :
OPQRSTUV:
ke punggung kaki
untuk beristirahat
penyebab nyerinya
muncul kembali.
e. Pemeriksaan Fisik:
43
1) Kepala:
tidak ada sekret/lender pada hidung, tidak ada bekas luka pada
3) Leher:
4) Dada :
dextra
Auskultasi : Bunyi jantung II katub aorta tunggal, Bunyi
6) Abdomen :
massa
9) Genetalia:
kayu putih
makanan.
baik
tangan
menurun.
= 10 =0
Score Total :10
Intrepretasi Hasil :
Ambil kertas di
tangan anda
Lipat dua
Taruh dilantai
Perintahkan kepada klien
untuk menulis satu
kalimat dan menyalin
gambar
Tulis satu Kalimat
Menyalin gambar
Total Nilai 30 30
Intrepretasi Hasil:
ANALISA DATA
Tgl
PENGELOMPOKAN DATA (S MASALAH
/ ETIOLOGI (E)
– S) (P)
No
1 DS : Nyeri Kronis Agens
51
yang lalu.
ke punggung kaki
ditahan
untuk beristirahat
muncul kembali.
DO :
-. Nadi : 76x/menit
53
-. Suhu: 36,50 c
-. RR : 20x/menit
2 DS: Risiko jatuh Riwayat jatuh,
yang lalu
jauh
DO:
-. Kekuatan otot: 5 5
5 5
3 DS : Kesiapan
DO :
-.Klien selalu beribadah dan
berdoa dengan rajin, sholat 5
waktu, mengikuti kegiatan spiritual
di mushola
55
yang lalu.
ke punggung kaki
untuk beristirahat
muncul kembali.
DO :
- tekanan darah 130/70mmHg
- nadi : 76x/menit
- suhu: 36,50
- nafas : 20x/menit
17/12/19 Risiko jatuh dengan faktor risiko riwayat jatuh, usia ≥ 65 tahun,
2 pencahayaan kurang ditandai dengan
DS:
-Klien mengatakan pernah kecelakaan naik motor dan mengalami
patah tulang
DO :
- Kekuatan otot: 5 5
5 5
Nyeri berhubungan dengan dislokasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1. Kaji nyeri secara komprehensif 1. Nyeri merupakan perasaan
musculoskeletal pada tulang kering selama 3x7 jam diharapkan: (OPQRSTUV) tidak nyaman yang
ditandai dengan: 1. Nyeri berkurang menjadi skala 2 umumnya disebabkan oleh
2. Klien tidak merasakan nyeri lagi. rangsangan yang kuat atau
DS : 3. Klien merasa rileks merusak
O : Klien mengatakan nyeri hilang 4. TTV dalam rentang normal
TD : 110-130/70-90 mmhg 2. Berikan teknik kompres air 2. Teknik kompres air hangat
timbul tidak menentu, tapi
Nadi : 60-100x/menit hangat pada area yang nyeri dapat membantu
nyerinya sering muncul saat
Respirasi : 16-24xmenit mempelancar peredaran
kondisi cuaca sangat dingin atau Suhu : 36,50C – 37,50C darah dan membantu
mengurangi kekakuan dan
nyeri dirasakan saat berjalan jauh
58
dan lama, klien mengatakan nyeri meningkatkan rentang
gerak bagian tubuh yang
dirasakan sudah lama hampir 10
nyeri
tahun yang lalu.
3. Edukasi pada klien tentang cara 3. Dapat menambah
P : Klien mengatakan nyeri timbul saat meredakan nyeri apabila nyeri pengetahuan klien
muncul kembali mengenai cara mengurangi
kondisi cuaca sangat dingin atau
nyeri
nyeri dirasakan saat berjalan jauh
4. Libatkan teman-teman yang 4. orang-orang yang tinggal
dan lama tinggal satu wisam dengan klien dilingkungan klien sangat
untuk membantu memperhatikan membantu dalam
Q : Klien mengatakan nyeri sering hilang
klien. memantau dan
timbul pada lokasi
memperhatian kondisi
R : Klien mengatakan nyeri pada pinggul klien
kaki
59
beristirahat
nyerinya
kembali.
60
DO :
- tekanan darah 130/60mmHg
- nadi : 76x/menit
- suhu: 36,50
- nafas: 20x/menit
Tgl 17/12/2019 jam 09.30 WIB Tgl 17/12/2019 jam 09.30 WIB Tgl 17/12/2019 jam 09.30 WIB Tgl 17/12/2019 jam 09.30 WIB
Risiko jatuh dengan faktor risiko riwayat Setelah dilakukan intervensi keperawatan
jatuh, usia ≥ 65 tahun, kurang selama 3x7 jam diharapkan: 1. Identifikasi faktor-faktor 1. Mengetahui faktor-faktor
pencahayaan : 1. Klien mampu berdiri lama seperti penyebab risiko jatuh risiko jatuh dapat
DS: dulu membantu dalam
-Klien mengatakan pernah kecelakaan 2. Resiko jatuh ringan pencegahan risiko jatuh
3. Klien mampu berjalan seperti 2. Berikan penyuluhan mengenai hal 2. Klien mampu mengerti
naik motor dan mengalami patah tulang
biasanya apa saja yang bisa menyebabkan tentang hal-hal apa saja
-Klien mengatakan kakinya sering nyeri
risiko jatuh yang menyebabkan
saat kondisi cuaca dingin dan digunakan terjadinya risiko jatuh
3. Anjurkan klien untuk menjaga 3. Meminimalisir terjadinya
untuk berjalan lama dan jauh
cara berjalannya dan jatuh
DO:
lingkungannya
- Kekuatan otot: 5 5
5 5
4. Libatkan teman-teman yang 4. Orang-orang sekitar klien
- Tes TUG = 10 detik
tinggal dengan klien untuk berperan dalam penting
61
- Usia pasien 73 tahun memperhatikan klien memantau dan
memperhatikan aktivitas
-. Lampu kurang terang, jendela kamar
klien
tidak ada jadi terlihat singup
Tanggal 17/12/2019 , Jam 09.30 Tanggal 17/12/2019 , Jam 09.30 Tanggal 17/12/2019 , Jam 09.30 Tanggal 17/12/2019 , Jam 09.30
Kesiapan meningkatkan kesejahteraan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi kegiatan beribadah 1. Mengetahui kualitas
spiritual ditandai dengan : selama 3x7 jam diharapkan : dan berdoa pasien beribadah
DS : 1. Perasaan kedamaian meningkat 2. Berikan kebutuhan spiritual 2. Mendekatkan diri dengan
-.Klien mengatakan dirinya sudah tua dan 2. Kemampuan berdoa & beribadah penerimaan diri sendiri Tuhan
meningkat 3. Anjurkan pasien untuk tetap taat 3. Supaya selalu menaati
klien mengatakan harus selalu pasrah
beribadah ritual keagamaan yang
dengan jalan Tuhan
dianutnya
-.Klien selalu berusaha mendekatkan diri 4. Libatkan dengan Pastoral Care 4. Membantu meningkatkan
dengan Tuhan dengan cara beribadah dan dalam pemenuhan beribadah dan keinginan beribadah
berdoa berdoa klien
DO :
-. Klien selalu beribadah dan berdoa
dengan rajin, sholat 5 waktu, mengikuti
kegiatan spiritual di mushola
62
63
64
CATATAN PERKEMBANGAN
Tangan
1 Nyeri Kronis 17/12/19 I:
10.15 WIB 1.Mengkaji nyeri secara
komprehensif (OPQRSTU)
S : Klien mengatakan nyeri
pada skala 3
O : Pasien meringis
10.20 WIB kesakitan
2.Memberikan teknik
kompres hangat
S : Klien mengatakan
merasa nyaman saat
10.40 WIB dikompres hangat
O : Klien tampak tenang
3.Mengedukasi pada klien
tentang cara meredekan
nyeri jika muncul kembali
S : Klien mengatakan sudah
paham bagaimana mengatasi
nyeri jika timbul lagi
12.45 WIB O : Klien sudah paham apa
65
yang dijelaskan
E:
S:
1. Pasien mengatakan
Nyeri pada skala 3
2. Klien mengatakan
merasa nyaman saat
dikompres hangat
3. Klien mengatakan
sudah paham
bagaimana
mengatasi nyeri jika
timbul lagi
O:
- Klien terlihat tenang
- Klien sudah paham apa
yang sudah dijelaskan
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1,2
2.Memberikan penyuluhan
mengenai hal apa saja yang
bisa menyebabkan risiko
jatuh
S : Klien mengatakan
mengerti dengan penjelasan
11.10 WIB yang diberikan
O : klien mengerti apa yang
sudah dijelaskan
E
S:
-Klien mengatakan mengerti
dengan penjelasan yang
diberikan
O:
-Penyebab faktor resiko
klien jatuh adalah karena
kakinya sering nyeri saat
67
2.Memberikan kebutuhan
spiritual tentang penerimaan
diri sendiri
S : klien mengatakan sudah
menerima kondisi saat ini
O : klien merenung
E
S:
-Klien mengatakan berdoa
sholat 5 waktu
-Klien mengatakan sudah
menerima kondisi saat ini
-Klien mengatakan rajin
mengikuti pengajian dan
rajinsholat 5 waktu
-Klien mengatakan
menerima bimbingan agama
dengan baik
O:
-Klien mengikuti kegiatan
dengan saksama
-Klien terlihat berangkat
kegiatan pengajian
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 3,4
- TD : 120/70 mmHg
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 Kesiapan 18/12/19 S : Klien mengatakan selalu
meningkatkan 07.30 WIB sholat 3 waktu
O : Klien sedang sholat
kesejahteraan
dimushola,
spiritual klien sedang berdoa dengan
khusyuk
A : Masalah belum teratasi
07.40 WIB
P : Lanjutkan intervensi no
3, 4
I:
3.Menganjurkan klien untuk
taat beribadah
S:
-Klien mengatakan sangat
senang saat melakukan
ibadah bareng bersama
teman-teman
-Klien mengatakan akan
07.45 WIB mempelajari agama dengan
baik
O:
-Klien terlihat tenang,
senang
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi no 3
,4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bp. T tanggal 16-21 Desember 2019 didapatkan data senjang pada Bp. T
B. Saran
1. Bagi Praktikan:
71
72
73