Anda di halaman 1dari 6

III.

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL

Suatu organisasi atau perusahaan memerlukan bermacam-macam


perilaku tertentu dari para anggotanya. Tidak semua orang dapat
melakukan sesuatu sebagaimana keinginannya.
Agar organisasi atau perusahaan dapat beroperasi secara efektif, maka
orang-orang atau karyawan yang berada di dalamnya harus diatur dan
dikendalikan sehingga mereka dapat bekerja sama.

a. Individu dan tuntutannya


Banyak organisasi / perusahaan yang memperkenankan, mendorong
atau memotivasi orang / tenaga kerjanya untuk lebih banyak berkreasi
dalam organisasi/perusahaan, memberikan kebebasan untuk
mengembangkan kemampuan (potensial) yang dimilikinya.
Hal ini terjadi karena orang/ tenaga kerja ingin memenuhi beberapa dari
kebutuhannya dengan menjadi anggota sesuatu organisasi /
perusahaan.
 Seorang karyawan apabila kebutuhannya tidak terpuaskan, maka :
- Karyawan tersebut akan keluar dari organisasi atau perusahaan, karena
dia tidak merasakan bahwa apa yang dia inginkan semula sebelum
menjadi anggota organisasi dapat diperoleh.
- Jika orang atau karyawan tersebut belum melihat kesempatan lain yang
lebih baik diluar organisasi, dia mungkin masih akan tetap tinggal, tetapi
dia akan bekerja dengan cara yang tidak produktif. Artinya dia akan
bekerja dalam batas yang organisasi/perusahaan tetapkan, tanpa
adanya keinginan untuk menciptakan hasil karya yang lebih baik, lebih
besar dari batasan yang organisasi tentukan.
 Secara umum kebutuhan manusia itu dibagi menjadi dua katagori,
yaitu :
1. Kebutuhan biologis
Setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi
agar tetap hidup. Kebutuhan ini meliputi air, udara, makanan,
perumahan dan pakaian.
2. Kebutuhan sosial
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan penghargaan, persahabatan
dan kebutuhan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan. Masing-
masing dari kebutuhan ini mempunyai perbedaan bagi masing-masing
orang mengenai kebutuhan mana yang dianggap kuat dan penting.
b. Keragaman dan Perbedaan Individu

Keragaman individu seperti etnik, ras, umur, latar belakang


pendidikan dan sebagainya perlu dipelihara karena merupakan potensi
yang bisa dikembangkan oleh perusahaan.
Sebagai contoh dengan mengembangkan keragaman dalam bekerja
dapat dipergunakan untuk pendekatan kepada pelanggan.
 Dalam dunia pekerjaan banyak keragaman yang melatar belakangi
para karyawan antara lain sebagai berikut :
1. Demografi (kependudukan)
Perbedaan demografi, dengan latar belakang karakteristik demografi
atau kadang-kadang disebut sebagai karakteristik biografi merupakan
jantung dari keberagaman di dalam bekerja. Pendekatan dari biodata ini
sangat penting untuk membangun jaringan antara karakteristik
seseorang dan kinerja individu di dalam memelihara sumber daya
manusia.
2. Kemampuan
Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam
mempelajari sesuatu dan kemampuan kerja dalam melaksanakan tugas
dengan baik. Hal ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan atasan
untuk menempatkan seseorang dalam suatu jabatan.
3. Kepribadian
Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik individu, kepribadian
adalah gambaran profil seseorang atau merupakan kombinasi dari
karakteristik dan keunikan seseorang secara alami dan interaksi dengan
yang lainnya. Kepribadian dapat juga dikatakan kombinasi antara
seperangkat fisik dan karakteristik mental seseorang.
Kepribadian dapat dilihat dari perilaku sendiri seperti bagaimana cara
dia berbicara, bertindak, berpakaian, berjalan dan melakukan sesuatu
dan lain sebagainya.
4. Nilai
 Nilai dapat diartikan sebagai keyakinan yang menyeluruh yang
memberikan arahan untuk bertindak. Nilai juga dapat mencerminkan
perasaan benar dan salah dan cenderung dapat mempengaruhi
terhadap sikap dan perilaku.
Nilai juga bersumber dari beberapa faktor seperti, dari guru, teman
atau dari kelompok eksternal, dimana semuanya dapat mempengaruhi
nilai seseorang.
 Penilaian dalam lapangan kerja terdiri dari empat nilai, yaitu :
• Achievement,
Nilai untuk mendapatkan sesuatu dan bekerja keras untuk mengatasi
kesulitan hidup
• Helping and concern for others,
Peduli pada yang lain serta menolong yang lainnya
• Honestly,
Nilai kejujuran dan mengerjakan sesuatu yang menurutnya benar
• Fairness,
Tidak memihak dan berbuat sesuatu dengan menyeluruh dan penuh
perhatian.
5. Sikap
Kesiapan mental untuk merespons sesuatu, baik yang negative
maupun yang positif. Sikap didampingi oleh sesuatu yang terjadi
sebelumnya (antecedent) dan hasil (result) yang diperoleh.
Antecedent cenderung lebih bersifat kognitif seperti keyakinan
terhadap sesuatu, pendapat, pengetahuan atau informasi yang dimiliki.
Sedang sikap sendiri cenderung pada komponen efektif yang merupakan
pengaruh dari antecedent. Dua komponen perilaku adalah hasil dari
sikap dan ia merupakan kesiapan mental untuk berbuat dengan cara
tertentu.
 5 sikap karyawan yang kurang disenangi atasan :
1. Sulit Bekerjasama. Pekerjaan seperti apapun tentunya akan sukses
dikerjakan jika terjalin kerjasama yang baik antara karyawan yang satu
dengan yang lainnya.
2. Sering Mengeluh. Saat kita menghadapi persoalan, baik yang
berhubungan dengan pekerjaan atau keluarga sering kali kita
mengeluh, menyesali diri sendiri, cerita kesana kemari sehingga
akhirnya diketahui atasan. Maka sikap seperti ini akan menjadi
penilaian negatif dari atasan. Setiap orang pasti memiliki masalah,
hanya saja ada yang menghadapinya dengan tegar dan ada yang tidak.
3. Perhitungan. Memang benar bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan
harus ada hasilnya. Namun jika setiap saat menuntut bayaran, uang
lembur dan naik gaji untuk tugas yang sesekali datang di hadapan kita,
bisa jadi atasan menilai kita terlalu perhitungan dan kurang peka
terhadap situasi pekerjaan.
4. Menolak Mengakui Kesalahan. Tidak ada seorang pun yang sempurna
di dunia ini termasuk dalam mengerjakan tugas-tugas dari atasan.
Pasti suatu saat kita pernah melakukan kesalahan. Jika kita berbuat
salah baik yang disengaja ataupun tidak maka kita harus berani
mengakuinya dan persiapkan langkah-langkah yang tepat untuk
memperbaikinya.
5. Pasif. Seorang atasan tidak selalu menjelaskan sedetail-detailnya
tugas atau pekerjaan yang dibebankan ke kita. Karena itu kita harus
aktif dan cepat tanggap mengatasi setiap persoalan yang muncul
karena tugas tersebut.
C. Individu dan Organisasi
Suatu organisasi membantu anggotanya menetapkan dan mengukur
tujuannya. Seseorang bisa mempunyai tujuan personalnya, seperti
memperoleh uang, menjalin persahabatan, dan diakui sebagai orang
yang memiliki kemampuan.
Tetapi organisasi/perusahaan dapat menetapkan tujuan-tujuan itu lebih
tepat, dengan menyusun struktur gaji dan system bonus, perusahaan
dapat menetapkan tujuan-tujuan itu dengan lebih baik bagi personal
karyawannya yang menyangkut masalah keuangan.
• Suatu organisasi yang berhasil
Organisasi atau perusahaan yang dapat mencapai tujuan sementara
dalam membantu anggotanya mencapai tujuan mereka.
Organisasi yang responsive :
Dapat menarik orang-orang yang berbakat dan mendayagunakan
kemampuannya secara tepat dalam organisasi
Organisasi atau perusahaan lebih mungkin untuk mencapai tujuannya
sendiri apabila dapat memberdayakan anggotanya secara baik dan
terprogram melalui suatu strategi perencanaan sumber daya manusia.
Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya juga
berarti memenuhi kebutuhan organisasi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai