Anda di halaman 1dari 7

Kisah Kasih Jaka Tarub

Di suatu senja kala mentari mulai redup, turunlah tujuh bidadari cantik dari
kayangan, mereka ingin menikmati segarnya air pegunungan dan sejuknya udara pedesaan,
satu persatu bidadari pun menyimpan selendang mereka, canda, dan gelak tawa menghiasi
suasana sukacita mereka, mereka sangat bahagia bermandikan air pegunungan yang dingin,
segar dan wow ! begitu riangnya ketujuh bidadari tersebut.
Namun Ketika bidadari-bidadari sedang asik mandi, ternyata ada seorang pemuda tampan
mengintip dari kejauhan, pemuda tersebut keheranan siapakah gerangan tujuh wanita cantik
itu? apakah itu bidadarai-bidadari yang turun dari kayangan ?
Lalu timbul niatnya untuk mengambil salah satu selendang dari mereka, dan
disembunyikaannya selendang tersebut, ketika bidadari telah selesai mandi mereka pun
kembali mengambil selendangnya, tapi apa yang terjadi
Nawang : Kakak ! mana selendang ku kenapa tidak ada, oh kemana selendangku
Bidadari I : Dinda, tadi kamu simpan dimana selendangnya
Nawang : Tadi aku simpan disini selendangnya kak ! tapi … sekarang ko tidak ada
(nawang terlihat cemas sekali)
Bidadari 2 : Ayo ! kita semua harus mencari selendang itu, selendang itu harus kita
temukan (mereka semua mencari selendang tersebut)
Bidadari 3 : Nawang ! kita sudah berusaha mencari selendangmu kemana-mana tapi tidak
ditemukan jadi….
Nawang : Jadi Gimana kak !!
Bidadari 4 : Maaf Nawang, kami harus pergi hari mulai gelap kalau tidak kami semua tidak
bisa kembali ke kayangan
Nawang : Tapi kak, aku bagimana ?? selendangku hilang ! aku tidak bisa terbang
kalau tanpa selendang itu kak !! (Nawang sangat sedih)
Bidadari 5 : Dengan sangat terpakasa, kau harus kami tinggal disini!
Nawang ; Tidak ! aku tidak mau ditinggal sendiri disini, aku takut, tolong aku kak ?
Nawang 6 : Selamat tinggal dinda, jaga dirimu baik-baik, kami semua mencemaskanmu
Semuanya : iya kami semua mencemaskanmu, Selamat tinggal dinda! Selamat tinggal
dinda !
Nawang : Kakak jangan tinggalkan aku, aku mohon jangan tinggalkan aku, aku takut !
kakak jangan pergi !! (sambil terus menangis sendiri)
Jaka Tarub : Jangan menangis dinda jangan bersedih, aku akan menemanimu (tiba-tiba
datanglah Jaka Tarub)
Nawang : Siapa kau ? kenapa kau ada disini ! (lagu pertemuan rhoma)
Jaka tarub : Namaku Jaka Tarub, aku kebetulan sedang lewat di daerah ini !
Nawang : Maaf tuan, aku mohon? jangan sakiti aku, aku hanya seorang diri disini
Jaka Tarub : Bangunlah, aku tidak akan menyakitimu, siapakah gerangan namamu
Nawang : Namaku Nawang wulan, aku berasal dari kayangan, selendangku hilang, aku
tidak bisa pulang, kakak-kakakku sudah pergi meninggalkanku, aku takut, aku
sedih kakang !!
Jaka Tarub : Jangan bersedih nawang, aku akan menemanimu, kau tidak usah takut, lebih
baik kau sekarang pulang dengan ku karena hari sudah mulai gelap, tidak
baik kalau kau seorang diri di tengah hutan belantara seperti ini ??
Nawang : Terimakasih kakang, kau telah menolongku aku bersedia ikut denganmu
(akhirnya mereka pergi meninggalkan tempat itu )
Adegan 2
Petani I : Alhamdulillah yah panen kita tahun ini berhasil, coba liat ! padi kita jadi lebih
banyak!! (sambil menampi beras)
Petani 2 : iyah, hasil panen kita cukup untuk hidup kita sehari-hari
Kemudian datanglah nawang wulan petani itu pun berbisik-bisik melihat kedatangan nawang
wulan
Petani 3 : Maaf, eneng siapa yah ? dan untuk apa wanita cantik seperti eneng ada di desa
ini?
Nawang : Namaku Nawang Wulan pak, aku temannya Jaka Tarub
Petani 1 : Oh jadi eneng ini temannya Jaka Tarub
Nawang : Iya pak….
Tiba-tiba datanglah para prajurut kerajaan untuk meminta pajak lalu ibu-ibu pun langsung
ketakutan
Prajurit : Kalian semua wajib membayar pajak !! dan hasil panen kalian harus diserahkan
pada kerajaan
Petani 2 : Jangan tuan, nanti kita bagaimana ?
Prajurit : kalian jangan membangkang ini perintah dari Raja !! prajurit ambil semua padi itu
!
Rakyat : Jangan tuan !, jangan tuan !
Prajurir : Kalian membangkang yah !! (prajurit memukul salah satu penduduk)
Nawang : Cukup !! kalian tidak pantas berbuat seperti itu pada rakyat
Prajurit : Tidak pantas ? Ha…ha…ha….!! Tidak salah kita datang , rupanya ada wanita
cantik di sini ha..ha..ha..
Prajurit 2 : kita bawa aja wanita cantik ini bos !!
Prajurit 1 : Tentu saja, kita akan membawanya ke kerajaan, raja pasti akan sangat senang
Prajurit 2 : kita tidak akan menyia-nyiakanmu ! gadis cantik (sambil terus mendekati
nawang wulan
Nawang wulan : Kalian jangan mendekat !! aku wanita baik-baik lebih baik kalian pergi !
kalo tidak aku akan teriak !
Prajurin 1 : Silahkan kamu teriak sekeras-kerasnya tidak akan ada orang yang mau
menolongmu wahai wanita cantik? Ha.ha.ha.. (prajurit pun berusaha
menangkap nawang wulan)
Nawang wulan : lepaskan …. ! lepaskan aku …… ! (lalu di bawalah nawang wulan ke
kerajaan)
Rakyat : Kita harus beri tahu jaka tarub ayo cepat !!
Ketika Jaka tarub sedanng asik duduk tiba-tiba
Rakyat : Jaka ! jaka ! ayo cepat kamu ke kerajaan temanmu Nawang Wulan
ditangkap oleh prajurit kerajaan !!
Jaka Tarub : Apa ? Nawang Wulan Ditangkap prajurit kerajaan ??
Rakyat : Iya betul, cepat kamu susul ! gadis itu sedang dalam bahaya
Jaka Tarub : Baiklah aku akan segera kesana menyelamatkan Nawang Wulan
Rakyat : Iya, tapi hati-hati prajurit kerajaan sangat tangguh dan licik kamu harus waspada
Jaka Tarub : Terimaksih, doakan saya Ni, semoga Nawang Wulan bisa saya selamatkan
Rakyat : Iya, kami semua mendoakanmu (Jaka tarrub akhirnya pergi menyusul Nawang
Wulan)
Banci : Hai penonton, !! Nama eke Mince Surince kalo siang nama eke Boy !
Aduh….. panas banget deh ! eke ngga tahan , Hai penonton bagaimana kalo eke
nyanyi aja ! Boleh ngga ? Dengrin ya ? ( Banci nyanyi lagu ………………. )
Tiba-tiba
Prajurit : Hai banci diam lo !
Banci : iya om… ih ngeri banget !!
Nawang : Lepaskan aku, aku tidak mau di bawa ke istana lepaskan aku !
Prajurit : Diam kau !!
Jaka Tarub : Berhenti……!! Lepaskan wanita itu !!
Prajurit2 : Kamu jangan ikut campur pemuda ! lebih baik kamu pergi ! ini urusan
kami !
Jaka Tarub : Kamu jangan sakiti gadis itu!!, sebab dia adalah temanku!
Prajurit 1 : Oh rupanya dia belum tahu siapa aku, Jambrong sikat dia ! (terjadilah
perkelahian antara prajurit 2 dengan jaka tarub)
Prajurit 1 : Kurang ajar !! ( perkelahiran jaka dengan prajurit)
Dan akhirnya prajurit pun kalah sambil bercucuran darah merekapun pergi
Nawang : Terimakasih kakang, kalau tidak ada kakang mungkin aku……
Jaka Tarub : Sudahlah aku tidak mau melihat kau bersedih nawang, ini kewajiban aku untuk
melindungimu
Nawang : kakang …
Jaka Tarub : Dinda….aku ingin mengatakan sesuatu, (lagu dari mata jazz) sebenarnya
dalam lubuk hatiku yang paling dalam Aku menyayangimu, maukah kau
menjadi istriku Nawang….
Nawang : Aku bersedia kakang
Jaka Tarub : Terimakasih dinda aku sangat bahagia sekali, mari kita segera pulang dari
sini dinda !
Akhirnya mereka pun menjadi sepasang suami istri, dan hidup bahagia namun di tengah
kebahagiaan, prahara itu pun datang menimpa mereka
Gendrawani : (lagu seperti itu syahrini) Namaku gendrawani aku adalah gadis yang paling
cantik di desa ini, Sudah lama aku memimpikan untuk bersanding dengan
kakang Jaka Tarub , tapi bagimana yah caranya supaya aku bisa
mendapatkan dia ? Ya, aku tahu, lihat saja nanti pasti jaka Tarub akan
jatuh dipelukanku. Ha….ha…ha….
Jaka Tarub : Gendrawani ? kau ada disini ?
Gendrawani : Iya Kakang, kebetulan aku sedang menunggu kakang.
Jaka Tarub : Menunggu aku ?
Gendrawani : Iya kakang, aku sudah lama menunggumu, bagaimana perkawinan mu
dengan Nawang Wulan ?
Jaka Tarub : Aku bahagia sekali, istriku adalah seorang wanita yang cantik dan sangat
pandai memasak, tiap hari aku dibuatkannya makanan yang enak-enak,
rumah kami selalu rapih bersih dan nyaman, aku sangat bahagia !! yah,
walaupun kadang aku agak sedikit curiga sih ko dia bisa memasak
makanan yang enak-enak setiap hari dari mana yah uangnya ?
Gendrawani : Nah ! itu yang harus dicurigai oleh kakang, ! uang itu dari mana ? oh .
jangan-jangan uang itu hasil jual diri kakang, selama ini kan kakang terlalu
pecaya sama dia ! pernah tidak kakang menyelidikinya !
Jaka Tarub : jujur saja aku tidak pernah menyelidikinya, karena aku sangat
mencintainya.
Gendrawani ; Maaf ya kakang, mulai sekarang kakang harus menyelidiki gerak-gerik
Nawang Wulan aku yakin pasti dia berbuat serong di belakang kakang, !
pikirkan itu kakang, aku pergi dulu
Jaka Tarub : Betul juga apa yang dikatakan si Gendrawani tadi, mulai sekarang aku harus
menyelidiki gerak-gerik Nawang Wulan.
Adegan 4
Nawang Wulan : Aku bahagia sekali hidup bersama dengan kakang Jaka Tarub, sekarang aku
ingin memasak untuknya
Jaka Tarub : Dinda sedang apa kau ?
Nawang Wulan : aku ingin memasak kakang! kok tumben jam segini kakang sudah pulang
biasanya kan kakang pulangnya agak sore ?
Jaka Tarub : Memangnya kenapa? kamu tidak suka kakang pulang agak cepet !!
Nawang Wulan : Bukan begitu kakang, aku kan belum selesai memasak, menyuci
memebereskan rumah dan pekerjaan lainnya
Jaka Tarub : Sudah lah, sana kamu nyuci baju saja ke sungai ! aku yang akan tunggu
rumah !
Nawang Wulan : Baik lah kakang, sekarang aku sedang memasak, tapi aku pesan tolong
jangan sekali-kali kakang membuka tutup panci itu !
Jaka Tarub : Iya, kakang mengerti, sudah cepat sana cuci baju ke sungai,
Nawang Wulan : Baik kakang !
Jaka Tarub : Kenapa yah, istriku melarang aku membuka tutup panci itu aku kan jadi
penasaran, (lalu dibukalah tutup panci itu dan jaka tarub pun kaget sekali)
Apa !! hanya satu butir beras !! keterlaluan ada apa ini ?
Preman : Nawang, ! Nawang ! aku datang Nawang!
Jaka Tarub : Hai siapa kau ! kenapa kau mencari istriku
Preman : Ha…ha….ha… kau suaminya bahkan tidak tahu bahwa selama ini Nawang
Wulan telah berselingkuh dibelakangmu dan aku ini adalah teman
selingkuhan istrimu ha….ha….ha….
Jaka Tarub : Apa ? istriku berselingkuh dengan kamu kurang ajar kau ! (Preman itu dipukul
dan terjadi perkelahian)
Nawang Wulan : Cukup ! ada apa ini? Lebih baik kamu pergi dari sini hai preman
kampung! Cepat pergi ! Kakang kau terluka ?
Jaka Tarub : Hatiku yang terluka, Aku kecewa sangat kecewa sama kamu Nawang !!
ternyata kau telah berselingkuh di belakangku ! aku tidak sudi punya istri
sepertimu ! lebih baik kamu pergi dari kehidupanku , Pergi !!
Nawang Wulan : Kakang, apa salahku sehingga kakang tega mengusir aku dari sini
Gendrwani : Kakang, memang wanita seperti itu harus diusir dari sini !! ,dia sangat tidak
pantas menjadi istrimu lagi, dia wanita kotor,!! dia sudah tidak pantas lagi
menjadi istrimu kakang !!
Nawang Wulan : Tapi, Aku tidak bersalah kakang, aku tidak pernah berselingkuh dengan
siapapun, percayalah kakang ?
Jaka Tarub : Kamu bohong !! Aku jijik melihat kamu ! Nawang Wulan !, ayo Gendrawani
lebih baik kita pergi saja dari sini !!
Nawang Wulan : Kakang jangan pergi, jangan tinggalkan aku kakang, aku tidak bersalah,
kakang !! Jangan pergi !
Jaka Tarub : Aku tidak sudi lagi hidup denganmu, lebih baik aku pergi !
(nawang pun menangis melihat suaminya pergi dengan wanita lain)
Nawang Wulan : Mengapa kakang begitu tega pergi meninggalkanku, hatiku sakit sekali,
aku dituduh selingkuh dan dia pergi bersama perempuan lain, oh..!! ayah,
ibu tolong lah aku! aku tidak sanggup lagi hidup menderita seperti ini aku
ingin pulang kembali ke kayangan ayah, ibu tolonglah aku ! sambil terus
menangis
Nyai Asih : Nawang, kenapa kau menangis nak ? ada apa nak ?
Nawang : Kakang Jaka Tarub pergi meninggalkanku mak, dia pergi bersama wanita lain
aku sakit hati mak !
Nyai Asih : Sudahlah, ini cobaan rumah tangga kau harus tegar, perbanyaklah berdoa,
mintalah pertolongan kepadanya, emak yakin suatu saat nanti suamimu
akan kembali dan sadar atas kehilafannya, sekarang lebih baik kau istirahat
saja ya di rumah emak
Nawang : Terimakasih mak (nawang pun akhirnya pergi bersama nyai asih)
Beberapa hari kemudian akhirnya nawang wulan pun kembali pulang ke rumah
Jaka Tarub : Nawang….. nawang kemana kau dipanggil lama sekali ! cepat ambilkan
makanan untukku aku lapar sekali !
Nawang : Maaf kakang, aku sekarang tidak bisa memasak untuk kakang !
Jaka Tarub : Kenapa kau tidak mau memasak untuk ku Nawang Wulan ! rupanya kau
sekarang sudah kurang ajar padaku ya ? heh ?
Nawang : Aku sekarang tidak bisa memasak untukmu karena kesalahan kakang sendiri
Jaka Tarub : Apa karena kesalahanku ?
Nawang : Iya, aku sudah berpesan supaya kau tidak membuka tutup panci itu tapi
kakang melanggarnya, ingat kakang aku ini seorang bidadari yang bisa
merubah satu butir beras menjadi satu bakul nasi
Jaka Tarub : Aku tidak peduli pokoknya kau harus memasak untukku ! (Jaka tarub sambil
membanting pendil dan ternyata ada selendang)
Nawang : Kakang, itu kan selendangku yang hilang ?, (diambilnya selendang itu ) jadi
rupanya kau yang menyembunyikan selendang itu kakang, aku tidak
percaya ternyata kau yang menyembunyikan selendang itu sehingga aku
tiak bisa terbang ke kayangan, kau kejam kakang ! ( selendang itu
dipakainya )
Jaka Tarub : Nawang maafkan aku, aku hilaf aku tidak tau kalau akhirnya akan
berdampak seperti ini
Nawang Wulan : Aku sakit hati kakang kau tega melakukan hal ini padaku, bahkan kau
memfitnahku, kau menuduhku berselingkung dengan preman kampung,
padahal aku kenal pun tidak, dan yang lebih menyakitkan ku lagi kau pergi
dengan wanita itu, (lagu via valen sakit sakit hatiku)
Jaka Tarub : Maafkan aku, aku mohon maafkan aku, aku sangat bersalah padamu tapi
tolonglah beri saya kesempatan sekali lagi ! saya akan berubah aku mohon
Nawang !!
Nawang Wulan : Saya harus pergi kakang ! saya tidak bisa lagi hidup dengan kakang,
selamat tinggal kakang jaga dirimu baik-baik
Jaka Tarub : Nawang jangan pergi, aku mohon kau jangan pergi Nawang !! Nawang aku
sangat mencintaimu, aku mohon kembalilah aku tidak bisa hidup tanpamu
Nawang…………….!! (lagu d’masiv jangan perrgi)
Akhirnya Nawang Wulan pun pergi ke kayangan meninggalkan Jaka Tarub, Jaka Tarub
sangat menyesal telah berbuat kejam terhadap orang yang sangat dia cintai sampai akhir
hayatnya, Jaka Tarub terus memandang ke atas berharap istrinya akan kembali namun sayang
sampai akhir hayatnya Nawang pun tidak pernah kembali
Nawang pun akhirnya pergi meninggalkan Jaka Tarub

Anda mungkin juga menyukai