Anda di halaman 1dari 18

 By Ardhiles WK

 Merupakan rasa tidak


nyaman berupa nyeri
dada akibat iskemia
miokard. Nyeri seperti
terbakar, diremas,
ditimpa benda berat.
Nyeri menjalar ke
leher, rahang, lengan
kiri juga kadang
lengan kanan.
Iskemia
Miokard Angina IMA

Pra Infark Infark


- Adanya angina berarti adanya peningkatan
risiko terjadi IMA atau heart attack
- Heart attack adalah pada saat aliran darah
menuju jantung berhenti dan ada bagian otot
yang mati (infark)
- Angina merupakan peringatan awal , sehingga
pasien akan datang berobat dan menghindari
heart attack
Atherosklerosis

Prolif jaringan kollagen - intima


( + Lipid dalam plasma)

Aterom Plague (Bercak)


(Koll + Lipid + Thrombo + Makrophag)
Lapisan Media → Lapisan Intima

A - Kolesterol ektra sel → terpisah dari lumen


B - 100% Jaringan kollagen intra sel + otot + Lipid

Permukaan halus Permukaan kasar

Mengkikis → Luka/laserasi

Oklusi A. Coronaria Thombus

Oklusi < 50% Lumen → Asimtomatis


> 50% lumen → Iskemik
> 99% lumen → Nekrosis
Klasifikasi
1. Stable Angina (angina stabil): Nyeri dada muncul saat
peningkatan aktifitas fisik maupun stress emosional.
Durasi dan intensitas gejala relatif stabil
2. Unstable Angina (angina tidak stabil): Nyeri dada
kemunculannya sulit diprediksi, bisa saat istirahat dan
saat aktifitas. Nyeri lebih hebat dan frekuensi lebih sering
muncul.
3. Variant / prizimental angina: Nyeri dada muncul lebih
sering saat tidur atau istirahat daripada saat aktifitas.
Variant angina lebih disebabkan spasme arteri koroner
Gejala dan Tanda

Stable Angina :
1. Nyeri dada muncul saat melakukan aktifitas, mengalami stress psikis
atau emosi tinggi
2. Pola EKG :
a. Pada saat istirahat : Normal
b. Pada saat exercise test (treadmill test) : ST depresi, T inversi
3. Serangan nyeri dada hilang bila klien beristirahat dan mendapat
nitrogliserin / ISDN
4. Serangan berlangsung < 10 menit dan stabil ( frekuensi, durasi)
Unstable Angina :
1. Nyeri dada muncul saat istirahat dan melakukan aktifitas.
2. Nyeri lebih hebat dengan frekuensi lebih sering
3. Merupakan tanda memburuknya stable angina, kadang-kadang
pertama kali mengalami angina adalah unstable
4. Pola EKG :
ST depresi saat serangan dan setelah serangan
3. Serangan nyeri dada hilang bila klien mendapat narkotik (pethidin,
morfin), nitrogliserin, bed rest total
4. Serangan berlangsung sampai dengan 30 menit atau lebih
Variant Angina :
1. Nyeri dada lebih sering muncul terutama saat tidur atau istirahat
daripada saat melakukan aktifitas.
2. Terjadi terutama karena spasme arteri koroner, tidak hanya karena
arterosklerosis
3. Pola EKG :
ST elevasi saat serangan dan normal setelah serangan hilang
3. Serangan nyeri dada hilang bila klien mendapat nitrogliserin dan anti
spasme
1. Memperbaiki faktor resiko
a. Obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, hipertiroid harus diterapi
guna mengurangi frekuensi dan episode angina
b. Stop merokok. Peningkatan carboksihemoglobin pada darah
perokok memperburuk suplai oksigen di arteri koroner
2. Terapi dislipidemia
a. Statin ( simvastatin) untuk menurunkan LDL dan meningkatkan
HDL
b. Fibrat (ciprofibrat) untuk menurunkan trigliserida dan
meningkatkan HDL
3. Nitrat (Nitrogliserin, ISDN). Sebagai vasodilator arteri koroner.
ISDN sublingual : 2,5-10 mg
ISDN oral 5-80 mg, 2-3 x sehari
Nitrogliserin intravena : 5-10 µg/ menit

4. Beta bloker untuk menurunkan kerja jantung.


Selektif β1 bloker : acebutolol, atenolol, bisoprolol. (bisoprolol
10mg/hari). Non selektif β1 bloker : propanolol (jarang dipakai
karena menyebabkan bronkospasme)

5. Anti trombosis. Aspirin 75-325 mg PO,


Clopidogrel (plavix) 300-600mg loading, dan 75mg/ hari,

6. Obat hipertensi lain : pada IMA dengan hipertensi sering digunakan


pula ACE inhibitor (captopril), dan Ca2+ chanel bloker (nifedipine)
1. Managemen pasien:
Pasien dengan unstable angina/ NSTEMI harus istirahat di tempat
tidur dengan monitoring ketat EKG. Mengamati perubahan
gelombang ST dan hemodinamik pasien.

2. Nitrat
ISDN sublingual : 2,5-10 mg
Nitrogliserin spray 0,3-0,6 mg
Nitrogliserin intravena : 5-10 µg/ menit.

3. Anti trombotik : Aspirin 75-325 mg PO,


Clopidogrel (plavix) 300-600mg loading, dan 75mg/ hari,
Low Molekular Weight Heparin (LMWH): enoxaparin (lovenox)
1. Nitrat dan Ca Chanel Bloker (Nifedipin) merupakan
medikasi utama untuk menangani penyebab
variant angina yaitu spasme arteri koroner
2. Beta bloker memiliki respon yang bervariasi
Diagnosis dan Intervensi Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d iskemia miokard


Kriteria Hasil :
- Nyeri berkurang atau hilang skala 0-3
- Diaforesis hilang, EKG: gel ST normal (isoelektris), gel
T posistif, gel Q tidak muncul, kadar enzim jantung
normal (Trop T/I, CKMB)
Intervensi :
- Batasi aktifitas, istirahat di tempat tidur
- Posisi semi fowler
- Beri Oksigen nasal 2-3 lpm
- Batasi aktifitas, istirahat di tempat tidur
- Posisi semi fowler
- Beri Oksigen nasal 2-3 lpm
- Monitor TTV, EKG , perubahan nyeri
- Kolaborasi dengan tim gizi diet jantung (rendah garam,
rendah lemak)
- Kolaborasi terapi:
Vasodilator : Nitrat/ nitrogliserin
Analgetik : Narkotik (morphin, pethidine)
Anti trombosis : aspirin, clopidogrel (plavix), heparin
Beta bloker, ACE inhibitor.
Ada Pertanyaan . . .
. . Matur Nuwun . .

Anda mungkin juga menyukai