PENDAHULUAN
Staffing | 1
Tercapainya mutu pelayanan di rumah sakit dapat melalui kegiatan manajemen
sumber daya manusia atau yang disebut juga manajemen ketenagaan di RS yang
meliputi analisis kini dan mendatang tentang kebutuhan tenaga, recruitment,
seleksi, penempatan yang sesuai (placement), promosi, pensiun (separation),
pengembangan karir, pendidikan dan pelatihan (Aditama, 2004). Griffith JR
(1987) dalam buku The Well Managed Community Hospital (dalam Aditama,
2004) bahwa kegiatan dalam perencanaan meliputi mengantisipasi jumlah dan
jenis pekerjaan yang dibutuhkan, jadwal waktu untuk recruitment, retraining dan
pemutusan hubungan kerja bila dibutuhkan, gaji dan kompensasi yang akan
diberikan dikaitkan dengan kondisi sosial ekonomi yang ada serta berbagai
kemungkinan perubahan dalam kebijaksanaan kesehatan. Di masa depan,
manajemen SDM menjadi hal yang sangat potensial untuk diperhatikan oleh para
pemimpin rumah sakit. Ketepatan dalam pemilihan, penerimaan, pengelolaan dan
pengembangan SDM rumah sakit merupakan kunci sukses rumah sakit untuk
berkembang (Ilyas, 2004).
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan konsep manajemen
khususnya staffing dalam bidang kesehatan, khususnya bidang keperawatan.
1.3. Manfaat
Sebagai pedoman dalam memahami konsep manajemen keperawatan
khususnya staffing dalam bidang kesehatan, khususnya bidang keperawatan.
Staffing | 2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Staffing | 3
Rencana strategik keperawatan (dokumen kebijakan)
sebagai bagian integral dari sistem pengembangan
pelayanan kesehatan.
Memberikan arah yang jelas untuk perkembangan SDM
Keperawatan dengan pendekatan terstruktur dan POA yang
spesifik serta kerjasama lintas sektor, lintas profesi dsb
Mekanisme utama untuk pengembangan keperawatan pada
suatu negara melalui pembentukan focal point (Direktorat
Keperawatan), Badan Regulatori/Konsil
Keterpaduan upaya pengembangan SDM (keterpaduan
perencanaan SDM dengan pelayanan, perencanaan untuk
SDM terintegrasi misal tim multidisiplin, keterpaduan
proses perencanaan lintas disiplin, wilayah dan sektor)
Staffing | 4
dibutuhkan pada pagi, sore dan malam tergantung pada tingkat
ketergantungan pasien seperti di bawah ini :
I. MINIMAL CARE
1. Pasien bisa mandiri/hampir tidak memerlukan bantuan
• Mampu naik-turun tempat tidur
• Mampu Ambulasi dan berjalan sendiri
• Mampu mandi sendiri/mandi sebagian dengan bantuan
• Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
• Mampu nerpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
• Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
2. Status Psikologis Stabil
3. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
4. Operasi ringan
Staffing | 5
• Membtuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
• Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
• Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
• Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
• Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK
5. Post operasi minor (24 jam)
6. Melewati fase akut dari post operasi mayor
7. Fase awal dari penyembuhan
8. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
9. Gangguan emosional ringan
Staffing | 6
3. Pasien tidak sadar
4. Keadaan pasien tidak stabil
5. Observasi TTV setiap kurang dari jam
6. Perawatan luka bakar
7. Perawatan kolostomi
8. Menggunakan alat bantu pernapasan (respirator)
9. Menggunakan WSD
10. Irigasi kandung kemih secara terus menerus
11. Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
12. Faktur dan atau pasca operasi tulangbelakang /leher
13. Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi
Staffing | 7
jumlah perawat yang dibutuhkan untuk setiap hari.Setelah itu ditetapkan
rata – rata jumlah perawat setiap hari.
Sebagai contoh, suatu ruang rawat dengan 22 pasien (3 pasien
dengan minimal, 14 pasien dengan perawatan intermediet, dan 5 pasien
dengan perawatan total) maka jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga
pagi adalah :
3 x 0,17 = 0,51
14 x 0,27 = 3,78
5 x 0,36 = 1,90
Jumlah 6,09 -------------- 6 orang
Keterangan
:
A : jam efektif/24 jam → waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) → BOR x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur 365 : jumlah hari kerja selama 1 tahun
Staffing | 8
3). Menurut Depkes (2002)
Pengelompokan unit kerja di rumah sakit.
a. Rawat inap dewasa
b. Rawat inap anak / perinatal
c. Rawat inap intensif
d. Gawat Darurat (IGD)
e. Kamar bersalin
f. Kamar operasi
g. Rawat jalan.
Staffing | 9
365-82 283 283
Tugas non keperawatan : (7,88 + 2,04 ) 25% = 2,48
Jadi tenaga keperawatan yang dibutuhkan : 7,88 + 2,04 + 2,48 = 12,4 -
13 0rang
Staffing | 10
2.5 Modifikasi kerja mingguan
Staffing | 11
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk penyusunan jadwal
dinas mingguan. Pendekatan tersebut dapat dilihat dari karakteristik staf
yang ada dalam tim. Modifikasi tugas mingguan meliputi :
1. Total jam kerja per minggu adalah 40 jam dengan 10 jam per hari dan 4
hari kerja per minggu. Pada metode ini terjadi tumpang tindih kurang
lebih 6 jam per 24 jam. Dimana jam- jam tersebut dapat dipergunakan
untuk ronde keperawatan, penyelesaian rencana keperawatan atau
kegiatan lainnya. Kelemahan cara ini adalah memerlukan staf yang
banyak.
2. Perincian 12 jam dalam satu shift yaitu 3 hari kerja, 4 hari libur dan 4
hari kerja. Sistem ini sama dengan sistem yang pertama yang
membutuhkan tenaga yang banyak.
3. Perincian 70 jam dalam 2 minggu yaitu 10 jam per hari (7 hari kerja
dan 7 hari libur)
Staffing | 12
4. Sistem 8 jam per hari dengan 5 hari kerja per minggu. Sistem ini lebih
banyak disukai karena mengurangi kelelahan staf dan produktivitas staf
tetap dapat dipertahankan
Staffing | 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990).
Perencanaan dapat juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa
yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan itu dilaksanakan, dimana
kegiatan itu dilakukan. Sehingga perencanaan yang matang akan memberi
petunjuk dan mempermudah dalam melaksanakan suatu
kegiatan.Manajemen ketenagaan keperawatan memerlukan peran orang
yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing sehingga
diperlukan fungsi-fungsi yang jelas mengenai manajemen (Suarli dan
Bahtiar, 2009). Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang
diperlukan tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan
pasien.
3.2 Saran
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
Manajemen keperawatan khususnya tentang Staffing.
Staffing | 14
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Dit Jen Yanmed,
cetakan 1, Depkes, Jakarta, 2002
Perencanaan_kebutuhan_tenaga_keperawatan.pdf
Staffing | 15