Anda di halaman 1dari 23

Penjelasan Metamorfosis Katak

Metamorfosis katak adalah Poses perkembangan biologi katak yang berubah dari
waktu ke waktu seiring perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangannya adalah
penbentukan organ-organ tubuh katak.

Katak dapat hidup di darat maupun di air. Katak akan meletakkan telurnya kedalam air,
dan hampir 80% proses pertumbuhan katak dari telur hingga katak dewasa di dalam air.
Hewan ini disebut dengan hewan amfibi karena dapat hidup di dua alam.

Pada musim hujan katak dapat berkembang lebih cepat dari biasanya. Jika ada kolam
maka katak akan tinggal di sana dan akan mengeluarkan bunyi kodok yang bersahut-
sahutan.

Menurut sebuah penelitian, ditemukan sekitar 4700 jenis atau spesies katak di muka
bumi ini. Membedakan katak satu dengan yang lainnya adalah tempat katak hidup,
warna kulit, bentuk tubuh,dan ada atau tidaknya racun pada selaput kulitnya. Beberapa
jenis racun dari katak bisa membunuh manusia bahkan hewan besar seperti gajah.

Metamorfosis katak terdapat 4 fase yaitu fase telur – fase beludru – fase katak muda
dan terakhir fase katak dewasa. Di bawah ini kita akan membahas secara lengkapnya.

Proses Metamorfosis Katak


Perhatikan gambar di bawah ini fase telur – fase beludru – fase katak muda dan
terakhir fase katak dewasa.
1.      Telur
Hewan yang bisa di sebut amfibi ini mengawali proses metamorfosisnya dari telur.
Katak jantan akan membuahi katak betina, katak betina akan meletakkan telurnya di
dalam kubangan air yang menurut mereka aman. Telur katak seperti jelly atau biji
selasih. Pada umumnya telur ini akan di tinggalkan oleh induknya dan mengalami
perkembangan mandiri. Karena katak dapat bertelur sangat banyak. Katak mampu
bertelur mecapai 20.000 telur dengan 3 kali reproduksi. Fase telur berjalan sampai
kurang lebih 3 mingguan.

2.      Kecebong
Setelah telur menetas maka akan berubah menjadi kecebong. Kecebong dengan
jumlah banyak ini akan memakan cangkangnya sendiri. Fase ini akan berjalan selama
kurang lebih 5 minggu hingga menjadi katak muda. Kecebong akan berkembang
dengan adanya kedua kakinya dan membentuk organ-organnya.

3.      Katak Muda


Setelah 5 minggu menjadi kecebong maka katak akan berkembang menjadi katak
muda. Katak muda akan berlangsung selama 3 minggu saja selanjutnya menjadi katak
dewasa. Katak dewasa di tandai dengan terbentuknya paru-paru untuk dia bernafas di
daratan. Dan otomatis insang akan menghilang dan mengalami perubahan derastis.

4.      Katak Dewasa


Setelah terbentuknya paru-paru untuk katak bernafas di darat maka katak akan menjadi
katak dewasa. Katak dewasa akan berumur sekitar 11 minggu. Seperti sudah
dijelaskan di atas bahwa metamorfosis katak cukup singkat. Katak ini sudah cepat
melompat kedaratan (tanah). Selanjutnya katak jantan dan betina akan mengalai
pembuahan.

Ciri-Ciri Katak
Berikut ini adalah ciri-ciri katak antara lain:

 Katak berkembangbiak dengan bertelur.


 Binatang amfibi (hidup di dua dunia)
 Katak muda hidup di air dan bernapas dengan insang.
 Katak bergerak dengan keempat kakinya.
 Katak dewasa hidup di darat dan bernapas menggunakan paru-paru.
 Katak mengalami metamorfosis dari telur-kecebong-katak kecil-katak dewasa.
 Katak mempunyai kulit yang basing karena membantu pernafasan.
 Katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan untuk
berenang.

Daur Hidup Nyamuk yaitu dari telur nyamuk yang menetas, kemudian


tumbuh memasuki tahap larva, berkembang menjadi pupa atau kepompong,
selanjutnya pupa berubah menjadi nyamuk dewasa yang kemudian kawin dan
menghasilkan nyamuk generasi yang baru dengan siklus sama yang akan
berulang kembali.

Metamorfosis Nyamuk

1. Telur
Tidak semua nyamuk memerlukan darah, hanya nyamuk betinya yang diketahui
menghisap darah manusia. Nyamuk Betina memerlukan darah sebagai sumber
protein dan Energi yang cukup untuk digunakan saat masa memproduksi telur.
Begitu dia siap bertelur, dia akan mencari tempat yang tepat. Nyamuk
memerlukan tempat yang berair untuk meletakan telurnya, terutama di
genangan air cenderung jernih atau air yang mengalir dengan sangat lambat
sehingga telur tidak akan terseret arus air.

Bisanya Nyamuk Betina mampu memproduksi telur sebanyak 100-300 butir


dengan ukuran yang sangat kecil yaitu 0,5 mm. Telur diletakkan satu per satu
dan mengapung di permukaan air. Biasanya telur berwarna putih ketika
pertama kali dikeluarkan, dalam satu hari kemudian warna telur
nyamuk menjadi gelap mendekati hitam. Mereka menetas dalam satu hingga
tiga hari tergantung pada suhu lingkungan sekitar. Lokasi yang digunakan
untuk meletakan telur berbeda beda tergantung spesies dari nyamuk yang
bertelur. Sebagai contoh Nyamuk Culex, Culiseta, dan Anopheles meletakkan
telur mereka di atas air sementara Aedes meletakkan telur mereka di lumpur
basah. Lamanya tahap telur sangat tergantung pada spesies dan kondisi
lingkungan. Kebanyakan telur menetas menjadi larva dalam waktu 48 jam atau
sekitar 1-2 hari.

2. Jentik – larva

Larva yang baru menetas disebut larva instar.  Saat baru menetas ukuran larva
nyamuk pertama kali sangat kecil dan sulit untuk dilihat. Larva
nyamuk biasanya dapat diamati dengan jelas mengapung di permukaan air. Di
sini mereka dapat memperoleh makanan dan bernapas melalui siphon
mereka. Siphon terletak di pangkal perut mereka dan nampak mirip
dengan snorkel. Larva biasanya memakan bakteri alga, mikroorganisme dan
bahan organik lainnya yang berada di air.

Karena kerangka larva nyamuk terletak di luar (exoskeleton), mirip dengan


kepiting, mereka harus melepaskan rangka luarnya agar bisa tumbuh
berkembang dengan normal. Diketahui, saat larva nyamuk terasa terganggu
maka dia akan menyelam untuk menyelamatkan diri. Lama fase Jentik
jentik pada nyamuk biasanya berkisar antara 8-10 hari yang dipengaruhi
dengan kondisi lingkungan sekitar, mungkin terdapat sedikit perbedaan lama
waktu dalam fase larva ini tergantung pada jenis spesies Nyamuk.

3. Kepompong – Pupa

Setelah larva nyamuk menyelesaikan tahap instar keempat kemudian


larva nyamuk (Jentik jentik) akan berkembang menjadi pupa. Ini adalah tahap
di mana Nyamuk akan bermetamorfosis untuk menjadi nyamuk dewasa yang
bisa terbang. Prosesnya mirip dengan ulat yang menjadi kupu-kupu. Nyamuk
akan menjadi kepompong hanya untuk beberapa hari, yang biasanya sekitar 1-
2 hari tergantung dari spesies nyamuk.

Sementara sebagian besar pupa serangga tidak aktif, Pupa nyamuk bersifat
unik karena mereka sangat aktif dan dapat bergerak cepat melalui air. Pada
fase kepompong nyamuk sementara tidak mengkonsumsi makanan dan
ciri kepompong nyamuk jika diamati yaitu berwarna semi transparan.

4. Nyamuk Dewasa
Setelah fase pupa atau kepongpong selesai, kulit pupa nyamuk bagian atas
akan terbelah. Nyamuk dewasa dengan perlahan dan hati-hati akan keluar dari
kulit pupa tersebut. Setelah lepas dari kulit pupa, maka nyamuk yang saat itu
mengapung di permukaan air akan beristirahat di sana sampai tubuh dan
sayapnya mengeras. Setelah tubuh mengeras nyamuk akan terbang untuk
memulai kehidupan barunya. Salah satu hal pertama kali yang dilakukan
nyamuk yaitu terbang mencari nektar untuk dikonsumsi sebagai energi
beraktifitas kedepannya.

Umumnya nyamuk jantan muncul lebih dulu sebelum nyamuk betina


menyelesaikan fase pupa. Ini memberi Nyamuk jantan kesempatan untuk
matang sebelum betina muncul. Nyamuk jantan kemudian menggunakan
antena berbulu mereka untuk mendengar sayap betina yang baru muncul.
Setiap spesies nyamuk memiliki suara yang berbeda pada sayapnya sehingga
jantan dapat menemukan betina dari spesies yang sama. Perkawinan nyamuk
biasanya terjadi setelah 1-2 hari setelah keluar dari fase pupa. Setelah mereka
kawin, betina akan mencari makanan berupa darah.

Ciri ciri fisik nyamuk jantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil daripada nyamuk
betina. Nyamuk jantan tidak mengkonsumsi darah, diketahui hanya nyamuk
betina yang menghisap darah, karena dia membutuhkan protein dari darah saat
masa bertelur. Nyamuk yang menghisap darah manusia sangat berbahaya
karena berpotensi menjadi sumber penularan penyakit.

Kesimpulan
Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna melalui 4 tahap proses fase
pertumbuhan yaitu; Telur, Jenitk (Larva), Kepompong (Pupa) dan akhirnya
menjadi Nyamuk dewasa yang bisa terbang.
1. Fase Telur
Dalam Proses Metamorfosis Kecoa yang pertama adalah Fase Telur. Telur Kecoa
dihasilkan dari proses pembuahan Sel Telur Betina dengan Sel Spermatozoa Kecoa
jantan. Induk betina pada umumnya akan meletakan telur yang telah dikandungnya di
atas permukaan tanah ataupun tumpukan sampah. Lebih sering ditemukan telur kecoa
berada di daerah yang jarang dilalui orang contohnya Lemari Pakaian.

Induk kecoa bisa meletakan sekitar 16 sampai dengan 32 butir telur dalam satu kali
proses bertelur. Telur-telur tersebut biasanya diletakkan saling melekat satu sama lain
sebab terdapat suatu cairan lengket yang ada di permukaan telurnya. Telur kecoa
berwarna hitam atau coklat dan biasanya dilindungi dengan sebuah cangkang kapsul
yang biasa disebut dengan Oorheca.

Oorheca memiliki tekstur yang keras sehingga bisa melindungi telur dari benturan. Telur
kecoa akan menetas dengan rentang waktu 1 sampai dengan 2 bulan, itu pun
tergantung dari jenis dan spesies induknya. Dari telur yang sudah menetas akan keluar
sebuah Nimfa atau Kecoa Muda.

Baca Juga :   Deuteromycota

2. Fase Nimfa
Nimfa merupakan hasil dari penetasan telur kecoa dan menjadi kecoa muda yang
berwarna putih dan masih belum memiliki sayap. Dalam Ssiklus hidupnya kecoa
termasuk ke dalam Metamorfosis yang tidak Sempurna dimana seekor Nimfa tidak
melalui sebuah proses kepompong namun Nimfa harus melalui sebuah proses
pergantian kulit atau biasa disebut dengan Instar, Nimfa mengalami beberapa kali
pergantian kulit supaya Nimfa dapat menjadi seekor Kecoa Dewasa.

Fase Nimfa berlangsung selama 2 sampai dengan 4 bulan untuk menjadi jenis kecoa
yang memiliki ukuran kecil. Untuk kecoa yang memiliki ukuran besar tahapan sebuah
Nimfa bisa berlangsung hingga hampir satu tahun.

3. Fase Imago (Kecoa Dewasa)


Setelah Nimfa melalui periode instar atau pergantian kulit yang terakhir, nimfa atau
kecoa muda sudah mulai mempunyai 2 pasang sayap. Pada fase inilah stadium Imago
dimulai. Imago atau kecoa dewasa memiliki sayap yang kuat sehingga
memungkinkannya untuk dapat terbang dengan seimbang.

Didalam fase Imago, kecoa muda memiliki ukuran yang lebih kecil. Kecoa muda akan
tumbuh menjadi ukuran yang lebih besar sehingga mampu melakukan sebuah proses
reproduksi bersama pasangannya.
Ciri Khusus Kecoa
Sementara kecoak semuanya menyelesaikan tiga fase perkembangan yang
sama, unsur-unsur spesifik dari siklus kehidupan bervariasi menurut spesies
kecoa masing masing.

Jenis Jenis Kecoa

Kecoa Jerman yang subur, mampu menghasilkan 30 hingga 40 telur per


ootheca dan membawa wadah telur selama masa inkubasi, sedangkan kecoa
Smokey Brown bertelur sekitar 13 hingga 18 telur sekaligus dan
menempelkannya ke benda-benda yang tidak mencolok atau dibawah
permukaan. Kecoak Oriental dan Amerika juga meninggalkan telurnya di
tempat-tempat yang dilindungi. Telur kecoa umumnya menetas dalam waktu 20
hingga 60 hari, tergantung pada spesiesnya, sedangkan cirri khusus kecoa
Jerman mengalami masa inkubasi terpendek.
Metamorfosis Kupu-kupu – Metamorfosis merupakan suatu proses
pertumbuhan pada hewan yang melibatkan perubahan struktur fisik sejak
menetas hingga tumbuh dewasa. Perubahan dari waktu ke waktu terlihat benar-
benar sangat berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perubahan dan
diferensiasi sel secara radikal. Bahkan antara satu tahapan pertumbuhan
organisme tersebut hampir terlihat seperti 2 organisme yang tidak saling punya
hubungan.
Tidak semua hewan mengalami metamorfosis, hanya hewan tertentu, seperti
katak, tunicata, crustacea, mollusca, echinodermata, dan beberapa serangkaian.
Salah satu serangga yang mengalami metamorfosis adalah kupu-kupu. Anda
tentu sudah tahu hewan cantik ini, saking cantiknya orang biasanya ingin
menangkap kupu-kupu untuk dijadikan peliharaan.
Sebenarnya Anda tidak perlu menangkap kupu-kupu apabila ingin
memeliharanya, cukup tanam banyak bunga, hewan-hewan cantik ini dengan
sendirinya akan berkunjung ke kebun bunga Anda untuk mencari makanan. Pada
kesempatan kali ini kami akan membahas terkait metamorfosis kupu-kupu dari
tahap satu ke tahap berikutnya hingga bisa menjadi hewan yang memiliki bentuk
indah.

Fase telur
jempolkaki.com
Di daun mungkin Anda pernah melihat telur kupu-kupu, biasanya bentuknya
bulat kecil-kecil berwarna putih. Kupu-kupu tidak bertelur di tempat
sembarangan, mereka memilih di daun yang mereka sukai. Setiap kupu-kupu
memiliki daun kesukaannya masing-masing, mereka akan bertelur di daun
tersebut karena apabila telurnya nanti menetas bisa langsung mendapatkan
makanan.
Lebih lanjut, kupu-kupu biasanya akan meletakkan telurnya di bagian bawah atau
ujung daun, hal itu agar telur dapat terlindungi gangguan dari luar. Telur-telur
tersebut biasanya akan bertahan antara 3 sampai 5 hari sebelum menetas,
mereka menetas dengan cara membuat lubang-lubang kecil pada kulit telur.
Fase larva (ulat)
ibnudin.net
Larva merupakan fase dimana kupu-kupu masih dalam bentuk ulat kupu-kupu.
Kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman dengan ulat, entah karena jijik atau
yang lainnya. Tetapi orang biasanya tidak suka dengan ulat karena merusak
tumbuhan. Ketika menjadi ulat, mereka memang pemakan daun tumbuhan.
Untuk proses pertumbuhan ulat membutuhkan banyak makanan, itulah mengapa
terkadang mereka sampai bisa merusak tanaman.
Pertumbuhan ular bisa dikatakan sangat cepat, bahkan terkadang ukuran
tubuhnya melebihi kulitnya, sehingga mereka harus berganti kulit.Berganti kulit
ternyata memang tidak hanya dilakukan oleh ular saja, tetapi juga ulat. Ulat
berganti kulit sebanyak 4 sampai 6 kali, Biasanya pergantian kulit pada ulat ini
disebut molting. Setelah ukuran ulat maksimal, mereka akan mencari tempat
berlindung agar bisa berubah menjadi kepompong.
Fase kepompong (Pupa)
ibnudin.net
Setelah menjadi ulat, mereka akan mencari tempat dan daun yang cocok untuk
membungkus diri. Biasanya kepompong berwarna hijau atau coklat, hal tersebut
bertujuan untuk menyamarkan diri dari lingkungan sekitar. Ketika diamati dari
luar, hewan ini seperti sedang bertapa, tetapi di dalam sebenarnya sedang terjadi
proses pembentukan diri menjadi kupu-kupu.
Kepompong ini apabila dipegang biasanya memiliki struktur kulit dan halus dan
keras. Untuk lama pembentukannya sendiri biasanya tergantung dari jenis
spesiesnya sendiri, tetapi rata-rata antara 7 sampai 20 hari. Setelah kurun waktu
antara 7 sampai 20 hari, selanjutnya mereka akan lanjut ke fase imago.
Fase Kupu-kupu (Imago)
jempolkaki.com
Setelah proses pembentukan diri sempurna, ulat tersebut akhirnya berubah
menjadi kupu-kupu, mereka memiliki sayap dan bentuk tubuh indah. Biasanya
setelah keluar dari kepompong sayap kupu-kupu akan terlihat basah, kecil, kusut,
dan terkadang juga masih ditempeli cangkang kepompong mereka.
cairan pada sayap kupu-kupu itu disebut Hemolympah. Sebuah penelitian
menyebutkan bahwa Hemolympah pada sayap kupu-kupu berfungsi untuk
membantuk memperbesar tubuh dan sayap pada kupu-kupu baru itu. Untuk
membantu proses pertumbuhan agar lebih maksimal biasanya kupu-kupu baru
masih harus merangkak mencari nektar bunga.

CIRI-CIRI KUPU-KUPU

Kupu-kupu merupakan hewan yang aktif di siang hari, sehingga akan sangat sulit
untuk menemukan kupu-kupu di malam hari. Setelah berubah menjadi kupu-
kupu organisme ini bisa terbang, tetapi tidak seperti burung yang bisa terbang
sangat tinggi, kupu-kupu bisa terbang hanya sekitar 2 -3 meter saja, cukup
rendah.
Kupu-kupu juga terbang untuk mencari makan secara terpisah, apabila Anda
mengkin pernah melihatnya bergerompol, itu artinya mereka sedang mengalami
fase reproduksi. Pada fase reproduksi ini kupu-kupu jantan akan membuahi
kupu-kupu betina, selanjutnya kupu-kupu betina yang akan bertelur untuk
membentuk organisme baru. Kubu-kupu biasanya memulai fase kawin atau
reproduksi setelah 5 atau 6 hari keluar dari kepompong.

Metamorfosis dibedakan menjadi dua macam, yaitu seperti berikut.

1. Metamorfosis sempurna:

Metamorfosis pada hewan yang pada saat menetas berbeda dengan bentuk
induknya.

Contoh: kupu-kupu, katak, dan nyamuk

Contoh proses metamorfosis sempurna: Metamorfosis Lalat


Lalat termasuk jenis serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dalam
daur hidupnya. Dalam prose Metamorfosis lalat melalui urutan mulai dari fase
telur, fase larva, fase pupa, dan fase imago atau lalat dewasa. Berikut ini adalah
tahapan, proses, dan siklus yang akan di alami pada saat lelat bermetamorfosis,
yaitu ialah :
Proses, Tahapan, Siklus Metamorfosis Lalat
Berikut ini adalah tahapan yang di lalui pada saat proses Metamorfosis Lalat,
yaitu di mulai dari :

1. Fase Telur
Fase pertama dalam proses metamorfosis lalat diawali dari stadium telur. Telur
dihasilkan oleh lalat betina setelah sel telurnya terbuahi oleh spermatozoa lalat
jantan. Telur lalat biasanya diletakan secara berkelompok oleh induk betina di
tempat-tempat yang kotor, seperti tempat tempat yang banyak sampah, bangkai,
bahkan kotoran manusia.

Ada alasan mengapa lalat meletakan telur di tempat tempat yang seperti
disebutkan tadi karena tempat-tempat yang kotor tersebut biasanya
mengandung banyak protein yang menjadi makanan larva lalat saat telur
menetas nantinya. Tempat yang kotor dianggap menjadi tempat yang aman bagi
induk lalat untuk meletakan telur karena jauh dari jangkauan para predator.
Bentuk telur lalat lonjong bulat dan berwarna putih dengan ukuran sekitar 1 sd 2
mm. Dalam prosesnya, telur biasanya akan menetas dalam waktu 1 hari hingga
akhirnya berubah menjadi larva. Fase ini dinamakan sebagai periode embrionik.
2. Fase Larva
Tahap selanjutnya yaitu setelah telur menetas, larva lalat atau yang biasa
disebut belatung akan memakan makanan di sekitarnya. Bentuknya sangat
menjijkan terlebih karena ia memakan banyak kotoran yang sudah di sebutkan
diatas tadi.Larva akan tumbuh dan mengalami beberapa kali molting atau instar
atau ganti kulit. Seiring pergantian kulit tersebut, tubuh larva akan semakin
membesar dan lama lama akan mengeras.

Jangka waktu yang di habiskan larva pada metamorfosis lalat terbilang sangat
cepat. Dalam dua hari saja periode ini terlalui. Pada saat ganti kulit yang terakhir,
larva lalat akan mencari tempat berlindung. Ia akan memasuki stadium pupa
yang kemudian menjadi inaktif.

3. Pupa
Metamorfosis lalat akan memasuki fase pupa. Pada fase ini larva akan menjadi
tidak aktif. Larva akan mencari tempat untuk perlindungan dengan menjalani
fase pupa untuk bertapa. Biasanya pupa memilih tempat gelap yang terlindungi
dari sinar matahari. Tubuh yang awalnya lembek kelamaan akan menjadi keras.

Pada masa masa ini, struktur tubuh larva akan berubah menyerupai kokon,
berwarna coklat d memiliki tekstur keras. Periode pupa berlangsung selama 1
minggu dengan tubuh terus tumbuh membelah. Di hari ke-3 hingga ke enam,
pupa secara perlahan mulai membentuk sepasang sayap. Sampai pada akhirnya
keluar dan terbang sebagai lalat dewasa.

4. Lalat Dewasa (Imago)


Terakhir, setelah melalui tahapa-tahap di atas, selanjutnya adalah stadium imago
atau di sebut dengan lalat dewasa. Lalat dewasa yang berhasil keluar dari pupa
atau kokon sudah siap untuk terbang dan juga sudah bisa mencari makan
sendiri. Biasanya yang mereka cari yaitu makanan yang zat-zat organik yang
telah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. Masa hidup lalat terbilang
sangat pendek, karena hanya sekitar 21 hari saja.

CIRI-CIRI

 Memiliki tubuh kecil.


 Memiliki sepasang sayap.
 Mempunyai antena panjang atau pendek.
 Mempunyai mata majemuk.
 Memiliki kemampuan yang bisa melihat objek 360 derat.
 Termasuk hewan invertebrata.
 Memiliki tubuh dan kaki beruas-ruas.
 Lalat bernafas dengan trakea.

Ciri-ciri Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna


1 year 'ago'

Metamorfosis adalah tahapan perkembangan hewan yang melibatkan


perubahan fisik/bentuk tubuh mulai dari fase telur, menetas, dan sampai
menjadi individu dewasa. Perubahan bentuk yang terjadi meliputi perubahan
anatomi, morfologi, maupun fisiologis. Melalui halaman ini, kita akan
mempelajari keduanya, termasuk ciri-ciri metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna. Serta contoh hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna

Hewan yang mengalami metamorfosis berasal dari kelompok serangga,


amfibi (katak), molusca, crustacea (udang-udangan), echinodermata, dan
tunicata. Metamorfosis sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna tejadi
pada jenis hewan yang termasuk amfibi (katak) dan sebagian jenis serangga.
Sebagian jenis serangga lainnya mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis terdapat 4 fase meliputi telur, larva atau nimfa, pupa,


kemudian imago. Karaktaristik dari metamorfosis sempurna adalah hewan
yang mengalami keempat fase tersebut, lebih spesifiknya mengalami fase
pupa atau kepompong. Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna,
hewan tidak mengalami fase pupa atau kepompong.

Sebelum masuk ke pembahasan ciri-ciri metamorfosis sempurna dan


metamorfosis tidak sempurna, idschool akan mengulas lebih detail tentang
keempat fase yang telah disebutkan sebelumnya.

1. Telur

Telur menjadi fase paling awal dari proses terbentuknya individu baru. Telur
dihasilkan oleh induk betina. Kemudian dibuahi oleh induk jantan sehingga
akan dapat terbentuk individu baru. Kemudian, telur yang berhasil menetas
akan menjadi lava atau nimfa.

2. Larva atau Nimfa

Larva biasanya ditemui pada hewan beberapa jenis serangga dan amfibi.
Pada fase ini, dapat menjadi tanda apakah jenis hewan, khususnya
serangga, termasuk ke dalam metamorfosis sempurna atau metamorfosis
tidak sempurna. Jika telur yang menetas menjadi larva maka serangga
tersebut termasuk ke dalam jenis serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna. Sebaliknya, jika telur yang menetas menjadi nimfa maka
serangga tersebut akan mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Bentuk larva sangat berbeda dengan bentuk dirinya pada fase dewasa.


Pernah memperhatikan jentik-jentik nyamuk dalam bak penampungan air
yang terbuka? Itulah salah satu jenis larva. Pada fase dewasa, larva yang
berupa jentik-jentik akan tumbuh menjadi imago (nyamuk dewasa). Bentuk
tubuh yang sangat berbeda dengan fase larva. Kemudian, larva akan
memasuk fase berikutnya, yaitu pupa atau kepompong.

Sedangkan nimfa adalah hewan muda yang mempunyai bentuk tubuh yang


sama seperti betuk tubuh pada fase dewasa/imago. Namun, ukuran tubuh
pada fase nimfa lebih kecih dari ukuran pada fase dewasa (imago). Pada
masa ini, beberapa bagian organ hewan ada yang belum tumbuh. Bentuk
tubuh hewan pada fase nimfa hanya terjadi pada jenis hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna.

3. Pupa/Kepompong

Pupa sering disebut sebagai kepompong. Fase pupa atau kepompong


merupakan fase transisi, di mana serangga dalam fase ini berada dalam
keadaan tidak makan dalam waktu yang cukup lama. Fase pupa atau
kepompong hanya terjadi pada jenis serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna atau amfibi. Setelah melewati fase
pupa/kepompong, hewan akan menjadi imago atau individu dewasa.

4. Imago/Dewasa

Imago adalah sebutan untuk individu dewasa. Baik yang berproses dari
nimfa atau pupa/kepompong. Fase ini merupakan tahapan paling akhir dari
fase dalam metamorfosis. Individu pada fase imago mampu menghasilkan
telur. Telur tersebut kemudian akan kembali mengalami tahapan
metamorfosis seperti induknya.

Demikianlah tadi ulasan pengantar tentang fase atau tahapan yang terjadi
dalam metamorfosis. Jika hewan mengalamai keempat fase tersebut maka
dapat dikatakan bahwa hewan tersebut mengalami metamorfosis sempurna.
Sedangkan hewan yang tidak mengalami keempat fase tersebut, maka
hewan tersebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Ulasan lebih lanjut tentang metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak


semppurna dapat disimak pada uraian di bawah. Meliputi ciri-ciri
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna, serta contoh
hewan, khususnya serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dan
juga contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis Tidak Sempurana (Hemimetabola)

Metamorfosis tidak sempurna disebut juga dengan hemimetabola.


Karakteristik dari matamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk
tubuh antara fase nimfa dan fase imago adalah tidak mencolok. Selain itu,
jenis hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami
fase pupa/kepompong. Sehingga tahapan metamorfosis tidak sempurna
adalah telur, nimfa, dan imago.

Dengan kata lai, metamorfosis tidak sempurna dapat dikatakan sebagai


proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk
secara signifikan. Perubahan fisiologis yang terjadi pada hewan yang
mengalami metamorfosis tidak sempurna hanya terjadi pada beberapa
organ saja.

Ciri-ciri Metamorfosis Tidak Sempurna

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri serangga yang mengalami metamorfosis


tidak sempurna:

1. Perubahan bentuk tubuh antara fase nimfa dan fase imago tidak mencolok,
hanya terdapat sedikit perbedaan.
2. Tidak mengalami fase pupa/kepompong.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna:

1. Belalang
Belalang termasuk hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Urutan tahapan metamorfosis belalang meliputi telur – nimfa – imago
(belalang dewasa).

2. Kecoa

Urutan metamorfosis tidak sempurna pada kecoa adalah telur – nimfa –


imago (kecoa dewasa). Gambar metamorfosis tidak sempurna kecoa dapat
dilihat berikut ini.

3. Capung

Tahapan metamorfosis tidak sempurna pada capung adalah telur – nimfa –


imago (capung dewasa).

4. Jangkrik

Salah satu lainnya untuk contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna adalah jangkrik. Tahapan metamorfosisnya melalui telur – nimfa –
imago (jangkrik dewasa).

5. Rayap/Laron

Tahapan daur hidup rayap atau laron melalui telur – nimfa – imago (laron
dewasa) – raja/ratu. Untuk lebih detailnya, perhatikan gambar tahapan
metamorfosis laron di bawah.

6. Kepik

Satu lagi contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna


adalah kepik. Daur hidup yang dilalui meliputi telur – nimfa – pupa – imago
(kepik dewasa).

Ada sedikit kejanggalan pada metamorfosis kepik. Pada kepik, ada tahapan
pupa, fase yang identik dengan matamorfosis sempurna. Namun, kepik
termasuk ke dalam metamorfosis tidak sempurna. Alasannya adalah fase
pupa yang dimaksud di sini tidak seperti fase pupa pada umumnya. Fase
pupa pada kepik adalah perubahan kulit hingga berkali-kali. Nimfa kepik
melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago
(kepik dewasa) tanpa melalui fase kepompong, hanya serupa dengan
kepompong.

Selain contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna di atas,


ada beberapa contoh hewan lain yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Beberapa contoh lain serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna adalah kutu daun, tonggeret, whitefly dan anggang-
anggang.

Metamorfosis Sempurna (Holometabela)

Metamorfosis sempurna ditandai dengan perubahan bentuk tubuh pada


serangga dengan perbedaan yang sangat terlihat antara fase larva dan fase
imago (dewasa). Metamorfosis sempurna juga sering disebut
dengan holometabola. Tahapan metamorfosis hewan yang mengalami
metamorfosis sempuran melalui 4 tahapan. Keempat fase tahapan tersebut
adalah telur, larva, pupa/kepompong, dan imago (hewan dewasa).

Setelah telur menetas menjadi larva, ia akan banyak mengkonsumsi


makanan. Banyaknya makanan yang dikonsumsi akan berguna pada saat
fase transisi, yaitu fase pupa atau kepompong. Karena pada fase
kepompong, individu tersebut tidak akan makan dalam waktu yang cukup
lama. Setalahnya, individu tersebut akan mengalami fase imago (individu
dewasa).

Karakteristik dari hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah


melalui fase pupa atau kepompong.

Ciri-ciri Metamorfosis Sempurna:

1. Memiliki perbedaan bentuk yang sangat berbeda antara fase pupa dan fase
imago.
2. Pasti melalui fase pupa atau kepompong.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna:

1. Katak

Tahapan metamorfosis sempurna pada katak dimulai dari telur – kecebong –


katak muda – imago (katak dewasa).

2. Nyamuk
Urutan metamorfosis pada nyamuk adalah telur – larva/jentik – pupa – imago
(nyamuk dewasa).

3. Kupu-Kupu

Tahapan metamorfosis sempurna pada kupu-kupu adalah telur – larva – pupa


– imago (kupu kupu dewasa).

4. Lalat

Lalat termasuk hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan


metamorfosis yang dilalui lalat meliputi telur – larva – pupa/kepompong –
imago (lalat dewasa).

5. Lebah

Urutan metamorfosis sempurna yang dilalui lebah adalah telur – larva –


pupa/kepompong – imago (lebah dewasa).

6. Semut

Semut termasuk seranggan yang mengalami metamorfosis sempurna,


tahapan yang dilalui meliputi telur – larva – pupa/kepompong – imago (semut
dewasa).

7. Kumbang

Tahapan metamorfosis sempurna yang terjadi pada serangga adalah telur –


nimfa – kepompong/pupa – imago (kumbang dewasa).

Anda mungkin juga menyukai