Anda di halaman 1dari 16

Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)

DKV FSD UNM

PERPADUAN ELEMEN-ELEMEN DESAIN


PADA KARYA DESAIN POSTER MAHASISWA
(Studi kasus pada Tugas poster mata kuliah Penulisan naskah Iklan DKV FSD
UNM angkatan 2011

Irfan
irfanridh@unm.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan terhadap


mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas
Negeri Makassar (UNM) di kampus UNM Parangtambung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemanfaatan elemen-elemen desain pada karya desain poster mahasiswa
DKV FSD UNM, mengetahui tingkat perpaduan elemen desain tersebut, serta
menguraikan bagaimana setiap elemen desain poster tersebut bisa dijadikan alternatif
standar dalam menilai karya-karya desain poster mahasiswa. Hasil penelitian
menunjukkan pada umumnya hampir seluruh poster telah menggunakan elemen garis
sebagai bagian dari karya posternya, penggunaan tersebut dengan intensitas berbeda,
hanya satu poster yang tidak menggunakan garis, poster tersebut adalah karya Chandra
J. Perolehan total nilai elemen visual adalah 245 apabila dibagi kedalam 15 sampel maka
rata-rata perolehan nilai elemen visual setiap poster adalah 16,33, nilai ini merupakan
nilai yang lebih tinggi dari elemen garis, namun lebih rendah dari elemen tipografi dan
elemen warna. Dalam hal ini ide dan kreatifitas mahasiswa untuk menggunakan visual
dalam posternya sebagai penunjang dari tipografi agar lebih komunikatif dan estetis
sudah cukup baik. Jenis huruf yang paling banyak digunakan adalah jenis huruf dekoratif,
dari 15 poster, 7 diantaranya menggunakan jenis huruf ini, sedangkan jenis serif dan
sans-serif masing-masing digunakan oleh 6 poster. Sedangkan jenis script digunakan
oleh sebanyak 4 poster. Warna-warna yang lazim digunakan dalam poster “markisa
malino” adalah kuning, hijau, putih, ungu, coklat, orange, krem, biru, hitam, dan merah.
Namun dari keseluruhan poster, selurhnya menggunakan warna kuning, tentunya
dengan intensitas yang berbeda-beda. Jika dirata-ratakan secara keseluruhan, maka
masing-masing poster memiliki tingkat perpaduan sebesar 66,6, nilai ini berada pada
tingkat cukup baik sehingga masih perlu ditingkatkan.

ABSTRACT

This research represent descriptive research qualitative which is


conducted to student of Visual Communications Design Art and Design Faculty (
FSD) State University of Makassar ( UNM) which is location in campus of UNM
Parangtambung. This Research aim to to know exploiting of elements of desain at
work of desain student poster of DKV FSD UNM, knowing storey, level integrity
of element of desain, and also elaborate how each every element of desain the
poster can be made standard alternative in assessing work of desain student
poster. Result of research show In general almost all poster have used element
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

mark with lines as part of its poster work, the usage with intensity differ, only one
poster which not use line, the poster is work of Chandra. Total acquirement of
visual element value is 245 if divided into 15 sampel hence mean acquirement of
visual element value each poster is 16,33, this value represent higher level value
of line element, but is lower the than typography element and colour element.
Letter type which at most used is letter type of dekoratif, from 15 poster, 7 among
others use this letter type, while type of serif and of sans-serif each used by 6
poster. While type of script used by counted 4 poster. To the number of poster
using type of dekoratif caused by this is letter type more is aesthetic compared to
other letter type. Colours which is inveterate to be used in poster " malino
markisa" is turning yellow, green, white, purple, brown, orange, krem, blue,
black, and squeeze. But from overall of poster, its use colour turn yellow, it is of
course with intensity which different each other. If mean as a whole, hence each
poster have solidarity storey level equal to 66,6, this value reside in good enough
level so that still require to be improved.

A. Pendahuluan berbagai elemen pembentuknya,

Desain grafis atau desain maka karya desain itu menjadi

komunikasi visual terbentuk oleh kurang menarik untuk di pandang,

susunan berbagai elemen-elemen dan bisa berakibat pada kegagalan

yang menjadikannya sebagai sebuah fungsi-fungsi yang dimaksudkan.

karya utuh yang layak untuk di Sebagai contoh adalah desain poster

apresiasi sebagai sebuah karya desain iklan layanan masyarakat yang

yang bernilai komunikatif dan bertujuan mensosialisasikan suatu

bernilai estetika. Desain sebagai program tertentu, apabila secara

sebuah karya seni aplikatif atau visual poster tersebut kurang menarik

fungsional, disamping lebih pada pandangan pertama, maka

berorientasi pada fungsi, juga dengan sendirinya pesan-pesan pada

seharusnya memperhatikan elemen- poster tersebut tidak akan dibaca

elemen pembentuknya agar memiliki oleh khalayak sasaran. Oleh sebab

perpaduan yang harmonis dan indah itu, keterpaduan dari berbagai

di pandang mata. Apabila sebuah elemen sebuah desain penting untuk

karya desain lebih mementingkan diperhatikan agar desain tersebut

aspek fungsional semata dan tidak dapat bernilai estetis dan lebih

memperhatikan keterpaduan komunikatif.


Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

Desain poster bagi mahasiswa merupakan media fleksibel dimana


desain komunikasi visual merupakan dari segi ukuran sangat ideal, tidak
salah satu objek penting dan menjadi terlalu besar dan tidak terlalu kecil,
bagian dari kehidupannya, beragam bisa dipasang dimana saja, dan cocok
tugas-tugas kuliah dari berbagai mata untuk setiap kegiatan apa saja.
kuliah senantiasa meminta eksekusi Demikian pentingya poster
tugas dalam bentuk karya poster, sebagai media iklan, media promosi
kegiatan-kegiatan yang sekaligus sebagai media grafis
dilaksanakanpun senatiasa berkaitan sehingga seorang mahasiswa desain
dengan media poster. Desain poster komunikasi visual bukan hanya harus
bukan hanya akrab dengan dunia tahu, paham, dan bisa merancang
desain komunikasi visual, tapi juga poster, melainkan juga harus mampu
jurusan pendidikan seni rupa, bahkan memadukan berbagai elemen-elemen
seluruh jurusan lain pun telah akrab yang hadir dalam karya desain poster
dengan media poster ini. Berbagai tersebut.Merancang poster yang
kegiatan lembaga kemahasiswaan, berkualitas tidak cukup hanya
kegiatan akademik, biasanya di dengan bekal kemampuan
sosialisasikan melalui media poster. menggunakan software gambar
Media poster merupakan media yang komputer semata, atau keterampilan
telah akrab dengan kehidupan kita menggambar manual dengan tangan
semua, di berbagai tempat selalu kita semata, melainkan diperlukan
jumpai kehadirannya, di pusat-pusat kepekaan artistic, serta pengalaman
perbelanjaan, di Bank, di kantor- dan kepekaan estetis bagi para
kantor pemerintah maupun swasta, desainer. Di sisi lain, poster belum
bahkan di sepanjang jalan yang kita menjadi mata kuliah tertentu dalam
lalui selalu kita jumpai kehadirannya, program studi desain komunikasi
sebagian dari poster tersebut ada visual, walaupun sebenarnya
yang menarik perhatian kita lalu kita tercakup dalam beberapa mata kuliah
membaca pesannya, namun banyak yang terkait, namun pengetahuan
pula yang tidak menarik dan kita secara detail tentang poster dan
abaikan begitu saja. Poster unsur-unsurnya belum bisa diperoleh
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

oleh mahasiswa secara khusus. Oleh studi desain komunikasi visual


sebab itu, pengembangan- maupun di program studi pendidikan
pengembangan materi kuliah terkait seni rupa dengan memberikan tugas-
dengan penekanan pada desain poster tugas pembuatan poster pada
sebagai media karya tugas patut mahasiswa, maka masih terdapat
dilakukan, demi meningkatkan banyak masalah dan kelemahan yang
pengetahuan, pemahaman, kepekaan, dimiliki, kelemahan-kelemahan
dan pengalaman estetis mahasiswa tersebut tampak jelas dalam
dalam kaitannya dengan desain perpaduan antar elemen-elemen
poster. desain yang ada, kebanyakan
Aspek lain yang membuat mahasiswa masih kesulitan dalam
penelitian ini penting untuk menata dan memadukan berbagai
dilakukan adalah, belum adanya elemen tersebut, baik elemen garis,
model atau standar penilaian yang elemen warna, elemen tipografi, dan
baku dan seragam tentang kriteria- elemen ruang dan bentuk. Beberapa
kriteria dalam menilai tugas-tugas mahasiswa yang telah familiar
berbasis fortofolio seperti desain menggunakan software komputer
poster. Walaupun disadari bahwa seperti coreldraw dan photoshop
penilaian untuk karya desain seperti ketika di beri tugas membuat desain
poster bersifat kualitatif, namun poster ternyata kesulitan dalam
elemen-elemen dalam karya desain memadukan berbagai elemen desain
poster dapat dijadikan acuan dalam tersebut. Kemampuan dan
menyusun standardan kriteria keterampilan menggambar manual
penilaian yang jelas, valid, dan maupun menggunakan komputer
reliable.Dengan demikian, penilaian bukanlah jaminan seorang
terhadap karya poster mahasiswa mahasiswa bisa menyusun dan
dapat lebih objektif dan bisa menata perpaduan elemen-elemen
dipertanggungjawabkan secara desain dalam karya poster dengan
ilmiah. baik, melainkan di butuhkan
Dari berbagai pengalaman kepekaan artistik dan pengalaman
mengajarkan mata kuliah di program estetis yang matang dalam hal desain
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

poster. Oleh sebab itu, melalui kajian dan ulasan tersebut diharapkan
penelitian ini akan di ulas dan dikaji bisa melihat perpaduan dari berbagai
beberapa karya poster mahasiswa elemen desain dalam karya desain
desain komunikasi visual sebagai poster.
tugas penulisan naskah iklan, dari

B. Pembahasan dibahas per elemen, setelah itu baru

Untuk melihat perpaduan menguraikan perpaduannya secara

berbagai elemen desain dalam lengkap. Namun sebelum itu, akan

berbagai karya poster mahasiswa lebih mudah memahami bila di

yang menjadi sampel dalam uraikan terlebih dahulu dalam bentuk

penelitian ini, maka sebaiknya grafik perolehan nilai tiap elemen.

Reza Abdillah
Nurul Aswadi
Emmi Umasita
Handi Nurdiawan
Chandra J
Ayu Ashari
Ari Warna
Kartini Mayangsari Tipografi
Andi Arisandi
Visual
Muh. Jumardan
Nuraffandi Garis
Dilla Nurfadilla
Hasyim Ansari
Erman Susanto
A. Ashar

0 5 10 15 20 25 30

Grafik Perolehan nilai tiap elemen desain


Dari skala 1-25 setiap elemen

atau emosi dalam layout, seperti


1. Garis
teratur dan terarah, menyebar, saling
Garis (line), yang dapat
memotong, dan sebagainya.
menimbulkan suatu kesan tertentu
Demikian pula, garis memiliki arah
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

yang dapat menimbulkan arti, seperti 17. Dalam elemen garis ini, tidak ada
misalnya garis mendatar/horizontal satu mahasiswapun yang
dapat memberikan arti penekanan memperoleh nilai maksimal yaitu 25.
atau menunjukkan sesuatu yang Hal ini disebabkan oleh beberapa
penting; garis tegak misalnya dapat faktor, beberapa diantaranya adalah
digunakan untuk memberikan kesan elemen ini dianggap tidak terlalu
ketinggian atau untuk memisahkan penting dalam menunjang fungsi
sesuatu. Selain dari garis-garis komunikasi poster dalam
seperti disebutkan di atas, terdapat menyampaikan pesan, garis lebih
pula garis yang disebut garis transisi, cenderung menunjang aspek estetika
yaitu dua garis yang berpotongan dan poster. Pertimbangan lainnya adalah
berhenti pada satu titik. Garis transisi mahasiswa belum terbiasa
ini dapat menimbulkan berbagai menggarap poster secara manual
kesan bila ditambahkan setidaknya dimana kesan garisnya lebih kuat
satu pasang garis lain yang daripada kesan warna dan visualnya.
berpotongan Pada umumnya hampir
Perolehan total nilai garis seluruh poster telah menggunakan
adalah 217 apabila dibagi kedalam elemen garis sebagai bagian dari
15 sampel maka rata-rata perolehan karya posternya, penggunaan
nilai garis setiap poster adalah 14,46, tersebut dengan intensitas berbeda,
nilai ini merupakan nilai terendah hanya satu poster yang tidak
dari berbagai elemen lainnya. Dalam menggunakan garis, poster tersebut
hal ini keberanian dan kreatifitas adalah karya Chandra J. Pemanfaatan
mahasiswa untuk menggunakan garis garis dalam karya poster bukanlah
dalam posternya masih rendah merupakan keharusan, melainkan
dibanding elemen lainnya. Dari 15 tergantung pada masing-masing
sampel poster, hanya 2 orang yang mahasiswa, sejauh mana ingin
memperoleh nilai 20 (Kartini memanfaatkan elemen garis sebagai
Mayang sari, dengan Emmi penunjang dan penguat dari karya
Umasita), sedangkan lainnya posternya agar lebih komunikatif dan
mendapatkan nilai antara 10 hingga lebih estetis. Dalam kenyataannya
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

dari seluruh sampel penelitian ini, Perolehan total nilai elemen


hanya dua orang betul-betul visual adalah 245 apabila dibagi
menggunakan garis secara baik dan kedalam 15 sampel maka rata-rata
terpadu dengan elemen-elemen perolehan nilai elemen visual setiap
lainnya. Dua orang tersebut adalah poster adalah 16,33, nilai ini
Kartini Mayangsari dengan Emmi merupakan nilai yang lebih tinggi
Umasita. dari elemen garis, namun lebih
rendah dari elemen tipografi dan
2. Visual elemen warna. Dalam hal ini ide dan
Visual adalah suatu ilustrasi kreatifitas mahasiswa untuk
atau foto atau cartoon yang menggunakan visual dalam
digunakan untuk memberikan posternya sebagai penunjang dari
gambaran, atau untuk menarik tipografi agar lebih komunikatif dan
perhatian, menginformasikan, estetis sudah cukup baik. Dari 15
mengajak, mengkomunikasikan, dan sampel poster, terdapat 4 orang yang
untuk memperkaya pengertian. memperoleh nilai 20 dalam aspek
Dengan kata lain ialah bahwa visual (Andi Ashar, Muhammad
gambar itu dapat membangkitkan Jumardan, Kartini Mayang sari,
keinginan yang besar, untuk dengan Emmi Umasita), sedangkan
mengekspresikan perasaan, untuk lainnya mendapatkan nilai antara 10
mengkomunikasikan gagasan, hingga 17. Dalam elemen visual ini,
menerangkan hubungan yang tidak ada satu mahasiswapun yang
kompleks, menjadi obyek estetika, memperoleh nilai maksimal yaitu 25.
mengajak untuk berimajinasi, dan Hal ini disebabkan oleh beberapa
untuk menjelaskan suatu informasi faktor, beberapa diantaranya adalah
yang menyertainya. Tentu saja, elemen visual ini dianggap hanya
bahwa visual yang ditampilkan pada sebagai penunjang dari pesan yang
suatu produk grafis, harus memiliki ingin disampaikan melalui tulisan,
hubungan dengan apa yang selain itu pemahaman mahasiswa
tercantum pada body copy sebagai tentang teknik pengolahan visual
informasi utamanya. belum memadai, sehingga banyak
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

poster yang menggunakan visual mudah dibanding menggunakan


seadanya saja. visual lainnya.
Visual yang digunakan dalam Menggunakan kemasan dan
poster adalah buah markisa, kemasan buah markisa lebih minim resiko
dalam berbagai jenis, pemandangan gagal dalam aspek komunikasi
alam, daun, dan model manusia. dibanding menggunakan visual
Namun diantara seluruh jenis visual lainnya seperti model. Di samping
tersebut, yang terbanyak adalah itu, markisa merupakan produk
visual kemasan, terdapat 14 poster minuman khas Makassar dimana
yang menggunakan kemasan sebagai produk-produk minuman lebih
visualnya, baik sebagai visual utama, diidentikkan dengan kemasannya
maupun sebagai visual penunjang. 12 yang praktis, seperti kemasan gelas,
poster menggunakan buah markisa botol, maupun kemasan lainnya.
sebagai visualnya baik sebagai visual Sementara itu, minimnya poster yang
utama maupun sebagai visual menggunakan visual model sebagai
tambahan, dan hanya 2 poster yang visual utama menunjukkan bahwa
menggunakan visual model manusia sebagian besar mahasiswa masih
sebagai visualnya, dan hanya satu kurang apresiatif terhadap iklan-iklan
poster yang menggunakan model produk, dimana menggunakan model
manusia (ibu dan anak) sebagai sebagai visual utama merupakan
visual utama, dan kemasan serta strategi yang jitu dalam
buah markisa hanya menjadi visual menyampaikan pesan dan menarik
penunjang. Poster tersebut adalah simpati konsumen.
karya Emy Umasita. Banyaknya 3. Tipografi
mahasiswa yang menggunakan Secara umum, dari berbagai
visual kemasan dan buah sebagai jenis huruf yang ada, dapat dibagi
pilihan visual utama maupun visual menjadi empat bagian besar yaitu
penunjangnya, karena dua jenis jenis huruf :
visual ini lebih dekat pada pesan 1. Jenis huruf Sans-serifs. Jenis
yang ingin disampaikan, dalam artian huruf sans-serifs ialah jenis
bahwa tingkat kreatifitas lebih huruf yang tidak memiliki
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

serifs pada ujung-ujung kaki dari elemen garis dan visual, namun
huruf tersebut, seperti pada sama tinggi dengan elemen warna.
jenis huruf Arial, Helvetica, Dalam hal ini kemampuan
Avant Garde, Futura, Impact, mahasiswa untuk memilih,
dan sebagainya. menyeleksi, dan menggunakan jenis
2. Jenis huruf Serifs ialah jenis huruf dengan tepat dalam posternya
huruf yang memiliki serif sudah cukup baik. Perlu dipahami
atau ujung-ujung kaki huruf bahwa elmen tipografi sangat penting
ialah seperti Times New keberadaannya dalam sebuah poster,
Roman, Garramond, sebuah poster boleh tanpa warna dan
Bookman Old Style, dan garis, namun tipografi akan selalu
sebagainya. Namun yang hadir dalam poster, sebab huruf
perlu diperhatikan pada merupakan media komunikasi dalam
penggunaan huruf jenis serifs, poster. Dari 15 sampel poster,
hendaknya tidak terlalu kecil, terdapat satu orang (Emi Umasita)
karena keterbatasan resolusi yang memperoleh nilai 23, 6 orang
layar monitor, yang akan yang memperoleh nilai 20 dalam
mengakibatkan tidak aspek tipografi (Andi Ashar, Hasyim
sempurnanya hasil yang Ansyari, Nur Affandi, Ari, Nurul
ditampilkan serta kemudahan Aswadi dan Reza Abdillah.),
untuk membacanya sedangkan lainnya mendapatkan nilai
(legibility). antara yang hampir sama yaitu 15.
3. Jenis huruf Dekoratif Tidak ada satu posterpun yang
4. Jenis huruf Script yaitu jenis memperoleh nilai 10 sebagaimana
huruf seperti tulisan tangan. pada elemen garis dan visual.
Perolehan total nilai elemen Jenis huruf yang paling
tipografi adalah 275 apabila dibagi banyak digunakan adalah jenis huruf
kedalam 15 sampel maka rata-rata dekoratif, dari 15 poster, 7
perolehan nilai elemen tipografi diantaranya menggunakan jenis
setiap poster adalah 18,33, nilai ini huruf ini, sedangkan jenis serif dan
merupakan nilai yang lebih tinggi sans-serif masing-masing digunakan
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

oleh 6 poster. Sedangkan jenis script dengan isi pesan yang disampaikan,
digunakan oleh sebanyak 4 poster. sejauh mana keterpaduan antara
Banyaknya poster yang huruf yang dipilih dengan elemen-
menggunakan jenis dekoratif elemen lainnya.
disebabkan karena jenis huruf ini
lebih estetis dibanding jenis huruf 4. Warna
lainnya, walaupun jenis huruf ini Dalam penggunaannya sebagai unsur
beresiko mengurangi tingkat dasar dari sebuah desain, warna
keterbacaan, namun dengan pilihan digunakan bila warna itu memang
jenis huruf dekoratif yang tepat dan memiliki fungsi tertentu dengan
tidak terlalu banyak motif, maka alasan berikut:
jenis huruf inipun menarik untuk a. Sebagai alat untuk menarik
dimanfaatkan. Namun patut di perhatian, dimana orang akan
pahami bahwa penggunaan jenis lebih cepat menangkap warna
huruf dekoratif ini lebih cenderung daripada hitam-putih, kecuali
pada bagian headline, slogan maupun bagi mereka yang buta warna.
tagline saja Sedangkan untuk b. Produk-produk tertentu hanya
menuliskan bodycopy para diperkenankan ditampilkan
mahasiswa lebih cenderung secara realistis dalam warna
menggunakan jenis serif (berkait) aslinya, seperti makanan,
dan sans serif (tidak berkait), terbukti pakaian, kosmetik, aksesoris,
bahwa kedua jenis huruf ini dan lain-lain.
digunakan oleh 12 poster yang c. Warna digunakan untuk
diteliti. Baik tidaknya sebuah poster menonjolkan elemen-elemen
sebenarnya tidak tergantung pada khusus dalam suatu iklan, dan
jenis huruf apa yang digunakan, sisanya dalam hitam-putih.
melainkan lebih pada seberapa tepat d. Warna mempunyai bahasa
jenis huruf, ukuran huruf, dan psikologi yang dapat
peletakan huruf terhadap poster membangkitkan suasana hati
yang dibuat, selain itu juga, seberapa pada suatu iklan (Russel,
harmonis jenis huruf yang di pilih 1990:463).
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

e. Warna dapat menjadi ciri bagian dari visual, garis dan tipografi
desain yang dimaksudkan itu sendiri. Dari 15 sampel poster,
untuk merangkaikan elemen- terdapat satu orang (Emi Umasita)
elemen yang bervariasi dalam yang memperoleh nilai maksimal 25,
sebuah kampanye publisitas. satu-satunya nilai sempurna dari ke
f. Warna dapat berperan empat elemen yang di kaji dalam
sebagai bantuan dalam penelitian ini. orang yang
perorganisasian, contohnya memperoleh nilai 20 sebanyak
untuk pembagian divisi-divisi delapan orang (Andi Ashar, Nur
dalam sebuah perusahaan Affandi, Muh. Jumardan, Kartini
(Muller, 1983:44). Mayangsari, Ari, Chandra J., Nurul
Perolehan total nilai elemen Aswadi dan Reza Abdillah.),
warna adalah 275 apabila dibagi sedangkan lainnya mendapatkan nilai
kedalam 15 sampel maka rata-rata yang hampir sama yaitu 15. Tidak
perolehan nilai elemen warna setiap ada satu posterpun yang memperoleh
poster adalah 18,33, nilai ini nilai 10 sebagaimana pada elemen
merupakan nilai yang lebih tinggi garis dan visual.
dari elemen garis dan visual, namun Warna-warna yang lazim
sama tinggi dengan elemen tipografi. digunakan dalam poster “markisa
Dalam hal ini kemampuan malino” adalah kuning, hijau, putih,
mahasiswa untuk memadukan, ungu, coklat, orange, krem, biru,
memilih, menyeleksi, dan hitam, dan merah. Namun dari
menggunakan warna dengan tepat keseluruhan poster, selurhnya
dalam posternya sudah cukup baik. menggunakan warna kuning,
Perlu dipahami bahwa elmen warna tentunya dengan intensitas yang
memiliki pengaruh yang kuat dalam berbeda-beda, terdapat poster yang
penyampaian pesan dari media menggunakan kuning sebagai warna
seperti poster, selain itu, warna juga utama, namun ada pula yang hanya
menjadi penunjang estetika dalam menggunakannya sebagai penunjang
poster. Warna tidak hanya digunakan warna lainnya. Warna hijau
sebagai latar, melainkan mejadi digunakan oleh 12 poster, merupakan
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

warna terbanyak kedua setelah dibagi banyaknya poster yaitu 15


kuning, dan selanjutnya adalah sehingga mendapatkan nilai rata-rata
warna putih sebanyak 10 poster. per elemen, dan yang kedua adalah
Kecenderungan untuk menggunakan dengan melihat nilai total perolehan
warna kuning dan hijau merupakan masing-masing poster lalu
hasil identifikasi mahasiswas mengklasifikasikan berdasarkan
terhadap warna-warna yang tepat tingkat perolehan nilai menjadi (0-50
untuk produk-produk buah dengan : Sangat Kurang, 51-59 : Kurang
menampilkan kesan alami dan segar. Baik, 60-69 : Cukup Baik, 70-79 :
Tidak ada suatu standar tentang Baik, dan 80 -100 : Sangat Baik).
warna yang lebih cocok dari warna Degan menggunakan cara pertama,
lainnya, namun tergantung pada maka tampak bahwa perolehan nilai
perpaduan antara warna itu sendiri total elemen garis adalah 217 dibagi
dalam poster, dan perpaduan antar 15 menjadi nilai rata-rata 14,46 dari
warna dengan elemen-elemen skala 1-25, nilai total untuk elemen
lainnya seperti garis, tipografi, dan visual adalah 245 dibagi 15 menjadi
visualnya. nilai rata-rata 16,33, nilai total untuk
elemen tipografi adalah 275 dibagi
D. Perpaduan antar berbagai 15 menjadi nilai rata-rata 18,33,
elemen desain pada karya poster demikian pula nilai elemen warna
mahasiswa adalah 275 dibagi 15 menjadi nilai
Terdapat beberapa cara untuk rata-rata 18,33.
melihat aspek keterpaduan antar Dengan menggunakan cara
elemen desain dalam karya – karya pertama maka tampak bahwa nilai
poster mahasiswa, namun dalam rata-rata elemen yang paling rendah
penelitian ini akan menyajikan dua adalah elemen garis, setelah itu
cara untuk mendekati tingkat elemen visual, sedangkan elemen
perpaduan antar elemen tersebut. tipografi dan elemen warna
Pertama adalah dengan melihat memperoleh nilai rata-rata yang
secara langsung perolehan total nilai sama. Melihat interval perolehan
per elemen masing-masing lalu nilai rata-rata tersebut, tampaknya
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

elemen garis lebih dekat dengan perpaduan tersebut. Untuk melihat


elemen visual, sedangkan elemen lebih tepat keterpaduan antar elemen
tipografi lebih dekat bahkan sama tersebut maka sebaiknya kita lihat
bobotnya dengan elemen warna. juga cara yang kedua.
Namun demikian, secara umum Cara kedua adalah dengan
interval ini tidak terlalu jauh jarak melihat nilai total perolehan masing-
kesenjangannya sehingga tingkat masing poster lalu
perpaduannya masih dalam batas mengklasifikasikan berdasarkan
yang wajar. Agak sulit menarik tingkat perolehan nilai menjadi (0-50
benang merah perpaduan antar : Sangat Kurang, 51-59 : Kurang
elemen melalui cara pertama ini, Baik, 60-69 : Cukup Baik, 70-79 :
sebab nilai yang diperoleh Baik, dan 80 -100 : Sangat Baik).
merupakan nilai otonom dari masing- Dengan menggunakan cara kedua
masing elemen yang ada, namun ini, maka hanya 1 orang atau 7%
tinggi rendanya nilai yang diperoleh yang memperoleh nilai sangat baik
belum bisa dijadikan indikator (Emy Umasita), 7 orang atau 46 %
keterpaduan antar elemen. Namun memperoleh nilai baik, 3 orang atau
Interval perolehan nilai bisa 20 % memperoleh nilai cukup baik,
digunakan sebagai salah satu cara dan 4 orang atau 27% memperoleh
untuk melihat kecenderungan nilai kurang baik.

Tingkat Perpaduan Elemen Desain


Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang baik

7%

27%

46%
20%

Grafik Prosentase tingkat perpaduan elemen-elemen desain


Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

Melihat hasil perpaduan warna dengan elemen-elemen


dengan cara kedua ini, tampaknya lainnya.
masih sangat kurang poster yang bisa
mencapai tingkat perpaduan yang C. Kesimpulan
sangat baik, namun demikian, sudah  Pada umumnya hampir seluruh
46 % yang bisa mencapai tingkat
poster telah menggunakan
perpaduan yang baik, sedangkan elemen garis sebagai bagian dari
yang masih cukup baik dan kurang
karya posternya, penggunaan
baik masih ada 47%. Oleh sebab itu tersebut dengan intensitas
jika dirata-ratakan secara
berbeda, hanya satu poster yang
keseluruhan, maka masing-masing tidak menggunakan garis, poster
poster memiliki tingkat perpaduan
tersebut adalah karya Chandra J.
sebesar 66,6, nilai ini berada pada Pemanfaatan garis dalam karya
tingkat cukup baik. Oleh sebab itu
poster bukanlah merupakan
tingkat perpaduan antar elemen keharusan, melainkan tergantung
masih perlu diperhatian dengan baik
pada masing-masing mahasiswa,
agar dapat menghasilkan poster sejauh mana ingin
dengan perpaduan elemen yang
memanfaatkan elemen garis
sangat baik. Elemen-elemen yang sebagai penunjang dan penguat
masih lemah, seperti garis masih dari karya posternya agar lebih
perlu dimaksimalkan, demikian pula komunikatif dan lebih estetis
dengan visual, idealnya tidak
 Visual yang digunakan dalam
terjebak pada kemasan dan visual
poster adalah buah markisa,
produk saja, tapi kreatifitas perlu
kemasan dalam berbagai jenis,
diolah agar bisa menggunakan visual
pemandangan alam, daun, dan
lain seperti model. Aspek tipografi
model manusia. Namun diantara
masih perlu ketepatan dalam
seluruh jenis visual tersebut,
pemilihan jenis huruf, dan warna
yang terbanyak adalah visual
masih perlu memperhatikan
kemasan, terdapat 14 poster
harmonisasinya antar warna, maupun
yang menggunakan kemasan
sebagai visualnya, baik sebagai
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

visual utama, maupun sebagai poster, dan perpaduan antar


visual penunjang warna dengan elemen-elemen
 Jenis huruf yang paling banyak lainnya seperti garis, tipografi,
digunakan adalah jenis huruf dan visualnya
dekoratif, dari 15 poster, 7
diantaranya menggunakan jenis DAFTAR PUSTAKA
huruf ini, sedangkan jenis serif Arntson, Amy E. Graphic Design
Basics.Third Edition.Sixth
dan sans-serif masing-masing Printing.Orlando, Florida:
digunakan oleh 6 poster. HarcourtBraceCollege
Publishers, 1998.
Sedangkan jenis script
digunakan oleh sebanyak 4 Ballinger, Raymond A. Layout And
Graphic Design. New York:
poster Van Nostrand Reinhold
 Warna-warna yang lazim Company, 1970.
digunakan dalam poster Biegeleisen, J.I. Art Directors’ Book
“markisa malino” adalah kuning, of Type Faces. Second
Edition.New York: Arco
hijau, putih, ungu, coklat, Publishing Company, 1970.
orange, krem, biru, hitam, dan
Gluck, Felix. World Graphic
merah. Namun dari keseluruhan Design.New York: Watson
poster, selurhnya menggunakan Guptill Publication, 1969.
warna kuning, tentunya dengan Kuwayama, Yasaburo. Trade Marks
intensitas yang berbeda-beda, and Symbols.New York: Van
Nostrand Reinhold Inc.,
terdapat poster yang 1973.
menggunakan kuning sebagai
Kusmiati, Artini. (et.al)., Disain
warna utama, namun ada pula Komunikasi Visual.Jakarta.
yang hanya menggunakannya Djambatan, 1999.
sebagai penunjang warna Mukmin, Toto Mujio. “Pengenalan
lainnya. Tidak ada suatu standar Dasar-Dasar Teori
Coprporate Identity: Diktat
tentang warna yang lebih cocok MK DKV II.” UNTAR,
dari warna lainnya, namun Jakarta, tt.
tergantung pada perpaduan Nelson, Roy Paul. The Design of
antara warna itu sendiri dalam Advertising.Sixth
Jurnal TANRA Volume 2 Nomor 02 Tahun 2015 ISSN : 2407-6066 Halaman (54-68)
DKV FSD UNM

Edition.Iowa: Wm C. Brown
Publishers, 1989.

Onong Uchyana Effendy. Ilmu


Komunikasi: Teori dan
Praktek. Cetakan kesepuluh.
Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1997.

Rand, Paul. Thoughts on


Design.New York: Van
Nostrand Reinhold Company,
1970.

Rogers, Everett M. Diffusion of


Innovations.Third
edition.Tenth printing.New
York: The Free Press, 1983.

Tubbs, Stewart L., and Sylvia


Moss.Human
Communication: Prinsip-
Prinsip Dasar. Buku
Pertama. Cetakan Pertama.
Terj. Deddy Mulyana.
Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996.

Anda mungkin juga menyukai