DUSUSUN OLEH :
NIM : 201801113
Pukul 11.30 WIB. Wahyu dan Sontan tiba di KPK kemudian KPK
mengumumkan penetapan tersangka. Merry dan Helpandi diduga sebagai
penerima suap, sedangkan Tamin dan Hadi sebagai pemberi suap. Hadi
yang merupakan orang kepercayaan Tamin masih bebas dan diminta untuk
segera menyerahkan diri.
B. PEMBAHASAN
1. Modus korupsi
2. Putusan pengadilan
a. Pengadilan Negeri/Tipikor
Kamis, 16/05/2019 21:05
Kasus Suap, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan
vonis enam tahun penjara pada hakim ad hoc tipikor PN Medan Merry
Purba. Merry dinilai terbukti menerima suap sebesar US$150 ribu dari
pengusaha terkait pengurusan perkara korupsi di PN Medan.
"Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa selama enam tahun
dan pidana denda Rp200 juta dengan ketentuan apabila tidak mampu
membayar maka diganti dengan pidana kurungan selama satu bulan,"
ujar Ketua Majelis Hakim Saifudin Zuhri saat membacakan amar
putusan, Kamis (16/5).
b. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa yakni sembilan tahun
penjara. Merry juga tidak diminta membayar uang pengganti seperti
yang dituntut jaksa kendati demikian, hakim menyatakan Merry
berperan aktif dalam pengurusan perkara tersebut. Perbuatan Merry
juga dianggap telah mencederai lembaga peradilan.
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180829170254-12-325919/kronologi-
penangkapan-hakim-pn-medan-terkait-suap-vonis
https://nasional.tempo.co/read/1121749/kasus-suap-hakim-pn-medan-kpk-
ungkap-ada-kode-ratu-kecantikan
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190114161725-12-360694/didakwa-
terima-suap-sin-150-ribu-hakim-pn-medan-menangis
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190516204734-12-395579/kasus-suap-
hakim-tipikor-pn-medan-divonis-6-tahun-penjara