Askep Depresi Asminarsih
Askep Depresi Asminarsih
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pembagian depresi dimaksudkan untuk mempermudah dalam
mengambil tindakan perawatan dan pengobatan. Ada tiga tingkatan dalam depresi
antara lain :
Depresi Sesaat
Depresi sesaat terjadi karena kita bereaksi terhadap keadaan yang
teradi, misalnya patah hati. Depresi ini terbilang tingkat ringan karena
kemudian bisa hilang
begitu kondisi tak menyenangkan dilalui. Tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk mengatasi depresi ini, karena jika kita menemukan sesuatu yang baru
maka depresi ini akan hilang dengan sendirinya.
Depresi Neurotik
Penyembuhan depresi ini memakan waktu bertahun dan lebih sering
ditemukan di antara orang-orang yang tidak menikah, pengguna narkoba dan
alkoholik. Dari sana menunjukkan bahwa kasus depresi bisa terjadi pada orang
segala usia. Tidak hanya orang dewasa tetapi juga pada orang yang sangat tua
maupun anak
Depresi Berat
Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik, sekitar 40 persen
menjadi depresi berat. Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah
karena sebagian menjadi gila dan mendapat perawatan rumah sakit. Biasanya
kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja. Sedangkan depresi neurotik,
biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara
terganggu kualitasnya. Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan.
Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan
yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater.
Faktor Predisposisi
a. Faktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan
diteruskan melalui garis keturunan.
4
b. Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi
diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri.Freud
mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan
benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri
sendiri.
c. Teori kehilangan. Berhubungan dengan faktor perkembangan;misalnya
kehilangan orang tua pada masa anak,perpisahan yang bersifat traumatis
dengan orang yang sangat dicintai.Individu tidak berdaya mengatasi
kehilangan.
d. Teori kepribadian mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu
menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania.
e. Teori kognitif mengemukakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif
yang dipengaruhi oleh penilaian negatif terhadap diri sendiri,lingkungan
dan masa depan.
f. Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi dimulai
dari
kehilangan kendali diri,lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi
masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya
mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan
respons yang adaptif.
g. Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya
pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan.
h. Model biologis mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi
perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin,tidak berfungsinya
endokrin dan hipersekresi kortisol.
Faktor Presipitasi
a. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-
obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma dan
ketidakseimbangan metabolisme.
b. Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan
cinta, seseorang, dan kehilangan harga diri.
c. Faktor sosial budaya meliputi kehilangan peran,perceraian,kehilangan
pekerjaan.
5
4. Gejala Depresi
Gejala psikis
Gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan
tingkah laku seseorang, seseorang yang mengalami depresi akan mengalami
perubahan tingkah laku dan watak yang mencolok sekali. Berikut adalah
gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi
Kehilangan rasa percaya diri
Sensitif
Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul
Perasaan bersalah
Perasaan terbebani
Gejala sosial
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya
mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya).
6
Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut
yang pada umunya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif,
mudah letih, mudah sakit). Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada
masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah ini tidak
hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya juga seperti perasaan
minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak
nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Mereka merasa tidak mampu
untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan
sekalipun ada kesempatan.
5. Dampak Depresi
Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga
yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian. Dampak-dampak tersebut
antara lain :
1) Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik, seperti asma, jantung
koroner, sakit kepala dan maag
2) Menurut seorang ahli yang juga penulis buku, yaitu Philip Rice, depesi akan
meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi
cenderung meningkatkan sirkulasi adrenalin dan kortisol sehingga
menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya.
3) Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan
nafsu makan, kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau
sulit makan), kurang berolahraga, mudah lelah dan sulit tidur.
4) Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita
tersebut tapi juga akan berdampak bagi “lingkungan” sekitarnya.
5) Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit, tetapi justru penyakit
yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan
memperparah penyakit tersebut. Contoh kasus adalah depresi yang dialami
penderita kanker, asma, sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-
tahun
7
6. Pencegahan Depresi
g. Berpikir positif.
h. Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat
menjauhkan diri kita dari depresi.
Terapi Psikis
- Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa, untuk itu diperlukan
sikap kita yang lebih berteman. Sehingga pasien tidak akan merasa
kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan segala permasalahan
hidupnya.
- Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu
memperoleh dukungan positif saat pasien berusaha menyembuhkan
depresi
- Penjadwalan aktifitas, hal ini dimaksudkan agar pasien lebih
meningkatkan aktifitasnya terutama aktifitas yang menyenangkan. Untuk
8
pengobatan depresi, sering kali menekankan pada peningkatan jumlah
aktifitas mingguan yang menyenangkan dan yang dapat menimbulkan
perasaan puas. Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik
Terapi Obat
Data yang perlu dikaji pada gangguan alam perasaan ; Depresi yaitu :
a. Gangguan alam perasaan: depresi
Data subyektif :
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara. Sering
mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna
lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan
cenderung bunuh diri.
Data obyektif:
Gerakan tubuh yang terhambat, Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu
makan, sukar tidur dan sering menangis. Proses berpikir terlambat,
9
seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai
minat, tidak dapat berpikir, Kadang-kadang pasien suka menunjukkan
sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak
suka diganggu.
b. Koping maladaptif
Data Subyektif :
Menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
Data Obyektif :
Nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.
POHON MASALAH
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana Intervensi
a. Isolasi sosial
Tujuan : Adanya perubahan sikap lebih membuka diri pada situasi sosial
10
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan kesayangan
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Tunjukan sikap empati
f) Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan klien
2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
3) Beri kesempatan klien mengungkapkan isi hatinya
4) Dorong pasien megungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain
5) Diskusikan dengan klien manfaat berhubungan dengan orang lain
11
C. SP Pada Gangguan Jiwa Depresi
12
dengan pasien ?, d. Latih ( simulasi )
apa sebabnya ? e. RTL keluarga/jadwal
Siapa yang tidak keluarga untuk merawat
dekat dengan pasien
pasien ?, apa
sebabnya ?
b. Keuntungan dan
kerugian berinteraksi
dengan orang lain
c. Latih berkenalan
d. Masukkan jadwal
kegiatan pasien.
SP II SP II
a. Evaluasi SP I a. Evaluasi SP I
b. Latih berhubungan b. Latih (lansung ke pasien
social secara bertahap )
( pasien dan keluarga) c. RTL keluarga/jadwal
c. Masukkan jadwal keluarga untuk merawat
kegiatan pasien pasien
Resiko SP I SP I
mencederai a. Identifikasi : a. Identifikasi masalah
diri penyebab, tanda dan yang dirasakan keluarga
gejala PK, akibat. dalam merawat pasien
b. Latihan cara fisik 1, 2 b. Penjelasan PK
( FI, 2 ) ( penyebab, tanda dan
c. Masuk jadwal gejala, jenis PK )
kegiatan pasien c. Cara merawat PK
d. Latih ( simulasi )
e. RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
SP II SP II
a. Evaluasi kegiatan a. Evaluasi SP I
b. Latihan verbal b. Latih ( simulasi )
c. Masuk jadwal c. Latih ( lansung kepasien
13
kegiatan pasien )
d. RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
aktifitasnya. Ada banyak pengertian tentang arti depresi, Depresi adalah penyakit
suasana hati. Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita. “Depresi adalah
gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh
proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya
mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan
harapan”.
B. Saran
15