Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Alam perasaan merujuk pada perpanjangan keadaan emosional yang


mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang . Alam
perasaan ini meliputi perlakuan dan penyerapan emosi seseorang dan mempunyai
arti yang sama dengan afek, keadaan perasaan dan emosi. Emosi atau alam
perasaan memberikan suatu peran adaptif terhadap individu. Terdapat gejala dasar
pada gangguan mood yaitu depresi.

Penyakit atau gangguan depresi sering menyertai berbagai peyakit fisik


maupun mental lain (komorbiditas), seperti penyakit infeksi, penyakit
kardiovaskuler, penyakit metabolik, nutrisi, neoplasma, penyakit degenerasi.

Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah


gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda pada masing-masing individu.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM)-IV merupakan
salah satu instrumen yang digunakan untuk menegakkan diagnosis depresi. Jika
manifestasi depresi muncul dalam bentuk keluhan yang ber-kaitan dengan mud
(mood) (seperti murung, sedih, rasa putus asa), diagnosis depresi dapat dengan
mudah ditegakkan; tetapi jika gejala depresi muncul dalam keluhan psikomotor
atau somatik seperti malas bekerja, lamban, lesu, nyeri ulu hati, sakit kepala terus-
menerus, adanya depresi yang melatar-belakanginya sering tidak terdiagnosis.
Ada masalah-masalah lain yang juga dapat menutupi diagnosis depresi misalnya
pasien menyalahgunakan alkohol atau obat untuk mengatasi depresi, atau muncul
dalam bentuk gangguan perilaku.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan kami angkat berdasarkan latar


belakang diatas, tentang “ gangguan alam perasaan ; depresi “, yaitu bagaimana
konsep medis pada depresi dan bagaimana asuhan keperawatan pada depresi

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun tujuan dari makalah ini,


yaitu untuk mengetahui konsep medis pada depresi dan asuhan keperawatan pada
depresi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Medis Pada Depresi


1. Definisi Depresi

Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam


kesadaran seseorang, sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu
aktifitasnya. Ada banyak pengertian tentang arti depresi, Depresi adalah penyakit
suasana hati. Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita. “Depresi adalah
gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh
proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya
mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan
harapan”.

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik


fungsi psikis maupun fungsi fisik, yang berkaitan dengan alam perasaan yang
sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu
makan, psikomotorik, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak
berdaya, serta gagasan bunuh diri.(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227).

Depresi tidak hanya menggambarkan suasana hati, tetapi juga meliputi


perubahan dalam pemikiran, perilaku, dan biologis kita. Jika hal tersebut
dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena akan mempengaruhi keseimbangan
hubungan diri kita dengan lingkungan. Depresi dapat menurunkan fungsi kognitif,
emosi dan produktifitas pada individu.

2. Jenis dan Tingkatan Depresi

3
Pembagian depresi dimaksudkan untuk mempermudah dalam
mengambil tindakan perawatan dan pengobatan. Ada tiga tingkatan dalam depresi
antara lain :
 Depresi Sesaat
Depresi sesaat terjadi karena kita bereaksi terhadap keadaan yang
teradi, misalnya patah hati. Depresi ini terbilang tingkat ringan karena
kemudian bisa hilang
begitu kondisi tak menyenangkan dilalui. Tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk mengatasi depresi ini, karena jika kita menemukan sesuatu yang baru
maka depresi ini akan hilang dengan sendirinya.

 Depresi Neurotik
Penyembuhan depresi ini memakan waktu bertahun dan lebih sering
ditemukan di antara orang-orang yang tidak menikah, pengguna narkoba dan
alkoholik. Dari sana menunjukkan bahwa kasus depresi bisa terjadi pada orang
segala usia. Tidak hanya orang dewasa tetapi juga pada orang yang sangat tua
maupun anak

 Depresi Berat
Pada orang yang terkena gangguan depresi neurotik, sekitar 40 persen
menjadi depresi berat. Tingkat depresi berat itu adalah yang paling parah
karena sebagian menjadi gila dan mendapat perawatan rumah sakit. Biasanya
kerja mulai terganggu atau tidak bisa bekerja. Sedangkan depresi neurotik,
biasanya diri sendiri merasa terganggu tetapi dari luar belum kentara
terganggu kualitasnya. Terganggu pada pekerjaan tetapi masih bisa berjalan.
Pada tingkatan depresi berat penderita harus selalu mendapatkan perawatan
yang intensif baik dari segi medis maupun melalui psikiater.

3. Factor Predisposisi dan Presipitasi

 Faktor Predisposisi
a. Faktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan
diteruskan melalui garis keturunan.

4
b. Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi
diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri.Freud
mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan
benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri
sendiri.
c. Teori kehilangan. Berhubungan dengan faktor perkembangan;misalnya
kehilangan orang tua pada masa anak,perpisahan yang bersifat traumatis
dengan orang yang sangat dicintai.Individu tidak berdaya mengatasi
kehilangan.
d. Teori kepribadian mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu
menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania.
e. Teori kognitif mengemukakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif
yang dipengaruhi oleh penilaian negatif terhadap diri sendiri,lingkungan
dan masa depan.
f. Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi dimulai
dari
kehilangan kendali diri,lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi
masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuannya
mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan
respons yang adaptif.
g. Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya
pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan.
h. Model biologis mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi
perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin,tidak berfungsinya
endokrin dan hipersekresi kortisol.

 Faktor Presipitasi
a. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-
obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma dan
ketidakseimbangan metabolisme.
b. Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan
cinta, seseorang, dan kehilangan harga diri.
c. Faktor sosial budaya meliputi kehilangan peran,perceraian,kehilangan
pekerjaan.
5
4. Gejala Depresi

Pasien depresif tidak selalu mengeluh adanya sedih. Mereka mungkin


mudah tersinggung dan banyak keluhan fisik. Gejala depresi berbeda-beda
tergantung pada pasien yang bersangkutan yang terdiri dari :
 Gejala Fisik
Menurut para ahli, gejala depresi yang kelihatan secara fisik
mempunyai rentangan dan variasi yang luas sesuai dengan berat ringannya
depresi yang dialami. Namun secara garis besar ada beberapa gejala fisik
umum yang mudah untuk dideteksi. Gejala-gejala tersebut antara lain :
 Gangguan pola tidur.
 Perubahan perilaku pada umumnya orang yang mengalami depresi
menunjukkan perilaku yang pasif suka pada kegiatan yang tidak
melibatkan orang lain seperti (nonton TV, makan, tidur )
 Aktivitas menurun, dan mudah capek
 Semangat kerja menurun, tidak konsentrasi terhadap pekerjaan
 Nafsu makan berkurang dan kehilangan berat badan

 Gejala psikis
Gejala psikis adalah segala sesuatu yang menyangkut emosi dan
tingkah laku seseorang, seseorang yang mengalami depresi akan mengalami
perubahan tingkah laku dan watak yang mencolok sekali. Berikut adalah
gejala-gejala psikis yang dapat dialami oleh para penderita depresi
 Kehilangan rasa percaya diri
 Sensitif
 Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul
 Perasaan bersalah
 Perasaan terbebani

 Gejala sosial
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya
mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan (atau aktivitas rutin lainnya).

6
Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut
yang pada umunya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif,
mudah letih, mudah sakit). Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada
masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan atau bawahan. Masalah ini tidak
hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya juga seperti perasaan
minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak
nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Mereka merasa tidak mampu
untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan
sekalipun ada kesempatan.

5. Dampak Depresi

Ada berbagai macam dampak depresi dari yang paling ringan hingga
yang sangat berat bahkan menimbulkan kematian. Dampak-dampak tersebut
antara lain :
1) Depresi biasanya akan disertai dengan penyakit fisik, seperti asma, jantung
koroner, sakit kepala dan maag
2) Menurut seorang ahli yang juga penulis buku, yaitu Philip Rice, depesi akan
meningkatkan resiko seseorang terserang penyakit karena kondisi depresi
cenderung meningkatkan sirkulasi adrenalin dan kortisol sehingga
menurunkan tingkat kekebalan tubuhnya.
3) Penyakit mudah hinggap karena orang yang terkena depresi sering kehilangan
nafsu makan, kebiasaan makannya jadi berubah (terlalu banyak makan atau
sulit makan), kurang berolahraga, mudah lelah dan sulit tidur.
4) Dampak depresi tidak hanya akan mempengaruhi diri sendiri penderita
tersebut tapi juga akan berdampak bagi “lingkungan” sekitarnya.
5) Ada pula dimana depresi tidak menyebabkan penyakit, tetapi justru penyakit
yang tak kunjung sembuh yang akhirnya menyebabka depresi sehingga akan
memperparah penyakit tersebut. Contoh kasus adalah depresi yang dialami
penderita kanker, asma, sakit punggung yang biasanya berlangsung bertahun-
tahun
7
6. Pencegahan Depresi

Depresi memang dapat diobati namun depresi juga dapat dicegah,


Berikut adalah cara mencegah depresi :
a. Usahakan untuk selalu punya seseorang yang dekat untuk bercurah hati.
b. Berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang dapat membuat diri lebih baik, hal
ini dapat mengalihkan perhatian kita terhadap masalah yang sedang kita
hadapi.
c. Berpikir realistis, jangan terlalu menghayal dan berimajinasi.
d. Melakukan olahraga, aktif dalam kelompok agama dan sosial, kegiatan
tersebut membuat kita lebih jarang melamun.
e. Mengubah suasana hati, Usahakan untuk selalu membuat suasan hati kita
gembira karena hal tersebut dapat menghindarkan diri dari menyalahkan diri
sendiri.
f. Jangan banyak berpengharapan.

g. Berpikir positif.
h. Lapang hati dan sabar dalam mengadapi segala cobaan hidup dapat
menjauhkan diri kita dari depresi.

7. Cara-cara Perawatan Depresi

 Terapi Psikis
- Banyak pasien depresi merasa terkucil dan putus asa, untuk itu diperlukan
sikap kita yang lebih berteman. Sehingga pasien tidak akan merasa
kesepian dan dengan leluasa dapat mencurahkan segala permasalahan
hidupnya.
- Memperbaiki hubungan dengan orang terdekat dapat membantu
memperoleh dukungan positif saat pasien berusaha menyembuhkan
depresi
- Penjadwalan aktifitas, hal ini dimaksudkan agar pasien lebih
meningkatkan aktifitasnya terutama aktifitas yang menyenangkan. Untuk 

8
pengobatan depresi, sering kali menekankan pada peningkatan jumlah
aktifitas mingguan yang menyenangkan dan yang dapat menimbulkan
perasaan puas. Karena dengan hal itu pasien akan merasa lebih baik

 Terapi Obat

Depresi dapat diobati dengan antidepresan Obat untuk depresi. Berikut


ini adalah terapi obat dengan antidepresan :
 Bila pasien mengidap gangguan organik, dapat diatasi dengan
benzodiazepine seperti lorazem (ativan) 1-2 mg per oral atau 1M,
alprazolam (xanax) 0,5-1 mg per oral, atau oksazepam (serax) 10-30 mg
per oral, semua diberikan tiap 4 jam dan seperlunya.
 Bila gejala psikotik timbul, benzodiazepine dapat digunakan, tetapi
antipsikotika perlu dipertimbangkan. Contoh haloperidol (haldol) 2-5 mg
per oral atau 1M, flufenazin (prolixin, anatensol) 2-5 mg per oral atau 1M,
atau tiotiksen (navane) 2-5 mg per oral atau 1M. semua diberikan tiap 4
jam seperlunya.

B. Asuhan Keperawatan Pada Depresi


1. Pengkajian

Data yang perlu dikaji pada gangguan alam perasaan ; Depresi yaitu :
a. Gangguan alam perasaan: depresi
 Data subyektif :
Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara. Sering
mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna
lagi, tidak berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan
cenderung bunuh diri.
 Data obyektif:
Gerakan tubuh yang terhambat, Pasien tampak malas, lelah, tidak ada nafsu
makan, sukar tidur dan sering menangis. Proses berpikir terlambat,

9
seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak mempunyai
minat, tidak dapat berpikir, Kadang-kadang pasien suka menunjukkan
sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung (irritable) dan tidak
suka diganggu.
b. Koping maladaptif
 Data Subyektif :
Menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
 Data Obyektif :
Nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.

POHON MASALAH

Resiko mencederai diri ( Effect )

Gangguan alam perasaan: depresi ( Core problem )

Isolasi Sosial ( Causa )

2. Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang muncul dalam kasus depresi


yaitu :
a. Isolasi Sosial
b. Resiko mencederai diri

3. Rencana Intervensi

a. Isolasi sosial
Tujuan : Adanya perubahan sikap lebih membuka diri pada situasi sosial

10
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan kesayangan
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Tunjukan sikap empati
f) Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan klien
2) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
3) Beri kesempatan klien mengungkapkan isi hatinya
4) Dorong pasien megungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain
5) Diskusikan dengan klien manfaat berhubungan dengan orang lain

b. Resiko mencederai diri


Tujuan : klien tidak mencederai diri
1) Beri salam
a) Sebutkan nama perawat
b) Jelaskan maksud hubungan interaksi
c) Jelaskan akan kontrak yang akan dibuat
d) Beri rasa aman dan sikap empati
e) Lakukan kontak singkat namun sering
2) Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
3) Observasi tanda dan gejala PK pada klien

4) Diskusikan cara bicara yang baik dengan klien


5) Bericontoh cara bicara yang baik
a) Meminta dengan baik
b) Menolak dengan baik
c) Mengungkapkan perasaan dengan baik

11
C. SP Pada Gangguan Jiwa Depresi

Diagnosa Pasien Keluarga


Keperawatan
Isolasi Sosial SP I SP I
a. Identifikasi penyebab a. Identifikasi masalah
 Siapa yang satu yang dihadapi keluarga
rumah dengan dalam merawat pasien
pasien ? b. Penjelasan isos
 Siapa yang dekat c. Cara merawat isos

12
dengan pasien ?, d. Latih ( simulasi )
apa sebabnya ? e. RTL keluarga/jadwal
 Siapa yang tidak keluarga untuk merawat
dekat dengan pasien
pasien ?, apa
sebabnya ?
b. Keuntungan dan
kerugian berinteraksi
dengan orang lain
c. Latih berkenalan
d. Masukkan jadwal
kegiatan pasien.
SP II SP II
a. Evaluasi SP I a. Evaluasi SP I
b. Latih berhubungan b. Latih (lansung ke pasien
social secara bertahap )
( pasien dan keluarga) c. RTL keluarga/jadwal
c. Masukkan jadwal keluarga untuk merawat
kegiatan pasien pasien
Resiko SP I SP I
mencederai a. Identifikasi : a. Identifikasi masalah
diri penyebab, tanda dan yang dirasakan keluarga
gejala PK, akibat. dalam merawat pasien
b. Latihan cara fisik 1, 2 b. Penjelasan PK
( FI, 2 ) ( penyebab, tanda dan
c. Masuk jadwal gejala, jenis PK )
kegiatan pasien c. Cara merawat PK
d. Latih ( simulasi )
e. RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat
SP II SP II
a. Evaluasi kegiatan a. Evaluasi SP I
b. Latihan verbal b. Latih ( simulasi )
c. Masuk jadwal c. Latih ( lansung kepasien

13
kegiatan pasien )
d. RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Depresi merupakan gangguan psikis yang dapat menurunkan alam


kesadaran seseorang, sehingga seseorang yang terkena depresi akan terganggu

14
aktifitasnya. Ada banyak pengertian tentang arti depresi, Depresi adalah penyakit
suasana hati. Penyakit dari sekitar kesedihan atau duka cita. “Depresi adalah
gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh
proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya
mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan
harapan”.

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia baik


fungsi psikis mupun fungsi fisik, yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih
dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan,
psikomotorik, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya,
serta gagasan bunuh diri.(ilmu kedokteran jiwa darurat halm 227).

B. Saran

Dengan makalah ini penulis mengharapkan pada khususnya semua


mahasiswa keperawatan dapat menjadikan panduan dalam mengetahui serta
memahami pengertian dari depresi. Sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua
serta dapat menjadi sumber pengetahuan dalam menuju perawat yang profesional
kedepannya.

15

Anda mungkin juga menyukai