Anda di halaman 1dari 2

DISKRIPSI HUBUNGAN KEPRIBADIAN, EMOSI DAN

PERILAKU ‘ORIENTASI SERVICE’ GURU DI ERA INDUSTRI


4.0

Latar Belakang
Dalam era globalisasi, industry pun telah memasuki era baru. Guru adalah ujung
tombak untuk melakukan perubahan paradigma dan pembelajaran dalam dunia Pendidikan.
Terutama paradigma berfikir dan merubah konsepsi pembelajaran, materi-ajar, strategi
belajar sehingga mampu memfasilitasi mnat-bakat dan kecendrungan sesuai dengan
tantangan era 4.0. oleh karena itu, diperlukan kepribadian dan sikap mental (emosi) serta
perilaku ‘orientasi service’. Karenanya, guru sebagau ujung tombak Pendidikan diharapkan
memiliki 3 hal penting yaitu kepribadian yang positif, kecerdasan emosi (EI) yang baik, serta
perilaku orientasi service yang mengacu pada organizational citizenship behaviour (OCB)
Rumusan Masalah
Apakah hubungan kepribadian, emosi dan perilaku ‘orientasi service’ guru di era
sekarang ini dan bagaimana meningkatkan itu semua?
Landasan Teori
Dalam penelitian ini dilandasi oleh 3 teori dasar yaitu OCB “..individual helping
behaviours and gestures that are organizationally beneficial, but are not formally required.”
Menurut Organ (1988). Lalu, kepribadian atau Big Five didefinisikan sebagai keseluruhan
cara dimana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain (Robbinson dan
Judge, 2008:127). Dan kecerdasan emosional (EQ), Salovey dan Mayers (1990)
mendefinisikan emosi sebagai respon teroganisasi, termasuk sistem fisiologis, yang melewati
berbagai batas sub-sistem psikologis, misalnya kognisi, motivasi, dan pengalaman. Goleman
mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan
perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi
dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (2003:512).
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, data dikumpulkan dari
175 guru-guru SMA se-kabupaten Pasuruan yang dipilih secara cluster (dari kecamatan-
kecamatan yang mewakili) dan acak. Pemilihan cluster Kabupaten di Pasuruan mengacu pada
penelitian sebelumnhya (Alwi,2003) dan update informasi dari Diknas kabupaten setempat.
Penelitian dilakukan dengan kuesioner yang mengadopsi dari para pakar sebelumya dan
dimodifikasi dengan persetujuan ahli lalu divalidasi dengan pre-test.
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Persepsi seseorang dipengaruhi oleh factor personal dan kepribadian. Big five
merupakan karakter kepribadian positif, bila BV baik secara umum maka mereka akan
mudah bergaul,memilikimsikap ramah, tidak mudah mengeluh, siap membantu orang lain
dan seterusnya. Orang dengan EI tinggi akan mampu memahami diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya dengan baik, dan dapat memanfaatkan emosinya untuk meningkatkan perilaku
dan sikap menuju hal yang lebih positif. Dari hasil penelitian ini bahwa factor kepribadian
(BV), juga EI, dan OCB, guru-guru di Kabupaten Pasuruan cukup baik, disamping itu secara
usia relative muda dan energik. Sehingga dengan itu semua mereka memiliki harapan yang
cukup baik dalam mengelola organisasi Lembaga Pendidikan, serta melakukan perubahan-
perubahan paradigma demi menyongsong era baru 4.0 dengan semua kebutuhan-kebutuhan
skill yang diharapkan. Guru yang baik adalah mereka yang secra hati (kepribadian) memiliki
perhatian dan keinginan untuk menolong, baik siswa, rekan kerja, maupun orang lain di
dalam dan di luar sekolah. Karenanya, faktor kepribadian (BV dan EI) perlu diperhatikan
baik dalam recruitmen dan pembinaan serta mempertahankan kinerja guru. Sehingga upaya-
upaya perbaikan, perubahan paradigma atau lainnya dapat diserap, dijalankan dengan
semangat yang cukup baik karena persepsinya bagus disebabkan kepribadian dan
emosionalnya baik.
Komentar Terhadap Penelitian
Keunggulan
Penelitian ini memungkinkan untuk mengetahui ketiga factor tersebut berpengaruh terhadap
guru di era 4.0. Bahwa, dalam perubahan paradigma dan pembelajaran pendidikan di era
yang baru dapat ditingkatkan. Serta kedepannya mampu memfasilitasi mina ataupu bakat
yang sesuai dengan tantangan di era 4.0.
Kelemahan
Masih sekedar deskriptif dan belum melakukan hubungan korealasi dan faktor-faktor lainnya.

Anda mungkin juga menyukai