Anda di halaman 1dari 4

Eksplorasi Minyak Bumi

-Eksplorasi cekungan

Desember 22, 2011 by IATMI SM STT MIGAS Balikpapan

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan
perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu. Dalam dunia perminyakan, eksplorasi atau pencarian
minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan
ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai
ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.

Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada
beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut dalam eksplorasi minyak bumi hal ini disebut kajian
geologi. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak
mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

Batuan Sumber (Source Rock), yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon.
biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih (Shale). batuan ini kaya akan
kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di
batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia
hidrokarbon

Tekanan dan Temperatur, untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur
yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada
dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

Migrasi, Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana
hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan
tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat
mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon
tersebut.

Reservoir, adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini
memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada
batuan inilah minyak bumi di produksi.

Caps Rock, Minyak dan atau gas terdapat di dalam reservoir, untuk dapat menahan dan melindungi
fluida tersebut, maka lapisan reservoir ini harus mempunyai penutup di bagian luar lapisannya. Sebagai
penutup lapisan reservoir biasanva merupakan lapisan batuan yang rnempunyai sifat kekedapan
(impermeabel), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yarg dibatasinya. Jadi lapisan penutup
didefinisikan sebagai lapisan yang berada dibagian atas dan tepi reservoir yang dapat dan melindungi
fluida yang berada di dalam lapisan di bawahnya.

Perangkap Reservoir (Reservoir Trap), Merupakan unsur pembentuk reservoir sedemikian rupa sehingga
lapisan beserta penutupnya merupakan bentuk yang konkap ke bawah, hal ini akan mengakumulasikan
minyak dalam reservoir. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain
yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali.

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat
hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka
daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk
menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik
batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.

Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya
mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada
tahapan ini metoda – metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna
memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang
dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam
bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai batuan
sumber, reservoir, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian
hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi
engineering.Metoda tersebut adalah:

Survey Geologi Permukaan, pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika
memang terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.

Eksplorasi seismik, Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah
yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi. Untuk survey detail,
metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan
geologi permukaan. Metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan
geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk
penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan
minyak
Data resistivity, prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan diisi oleh fluida. Fluida ini
bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan
menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah
dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data
log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai
resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida
di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti
yang kita miliki

Data porositas

Data berat jenis, data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif
yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat
kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat
jenis yang berbeda.

Sebagai tambahan semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian
dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi
prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan
mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;

Lokasi Yang Tepat, lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut
penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode
seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy)
yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat.
Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat
menyebabkan objektif tidak diketemukan.

Kedalaman Akhir, kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan
sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting
karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan
dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan
atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan
rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.

Latar Belakang Geologi, alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus
disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut,
jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan, ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional
dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan
pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari
perhitungan kecepatan rambat seismik.

Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus, juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-
formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari
data seismik.

Jenis Survey Lubang Bor Yang Akan Dilaksanakan, pada setiap Pemboran eksplorasi selalu dilakukan
survey lubang bor. Survey meliputi misalnya peng-Logan lumpur, Peng-Logan Cutting, Peng-Logan Listrik,
Peng-Logan Radioaktif, dan sebagainya. Sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang
lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau
tidak.

Dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan
bagian pemboran. Dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan
suatu lapangan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai