Anda di halaman 1dari 3

NAMA : IDVINA DESOVI

NIM : 18010025

KELAS : 2018A

ASKEP KEHILANGAN DAN BERDUKA

1. Pengertian.
1) Kehilangan adalah suatu kondusi yang terputus atau terpisah atau memulai
sesuatu tanpa hal yang beraarti sejak kejadian tersebut.
2) Berduka adalah respon emosi yang di diekspresikan terhadap kehilangan yang
dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur,
dan lain-lain.
2. Etiologi.
a) Faktor predisposisi.
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan adalah:
1) Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang
mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam
menghadapi suatu permasalahan termasuk dalam menghadapi perasaan
kehilangan.
2) Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang teratur,
cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik
3) Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang
mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis,
selalu dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka dalam
menghadapi situasi kehilangan.
4) Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu : Kehilangan atau perpisahan dengan orang
yang berarti pada masa kana-kanak akan mempengaruhi individu dalam
mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa (Stuart-Sundeen, 1991).
5) Struktur Kepribadian : Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri
akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap
stress yang dihadapi.
b) Faktor presipitasi.
1) Kehilangan kesehatan
2) Kehilangan fungsi seksualitas
3) Kehilangan peran dalam keluarga
4) Kehilangan posisi di masyarakat
5) Kehilangan harta benda atau orang yang dicintai
6) Kehilangan kewarganegaraan
3. Rentang respon kehilangan.
1) Fase marah.
Fase ini dimulai dengan timbulnya suatu kesadaran akan kenyataan
terjadinya kehilangan Individu menunjukkan rasa marah yang meningkat yang
sering diproyeksikan kepada orang lain atau pada dirinya sendiri.
2) Fase Depresi.
Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap menarik diri, kadang
sebagai pasien sangat penurut, tidak mau bicara, menyatakan keputusasaan,
perasaan tidak berharga, ada keinginan bunuh diri.
3) Fase Pengingkaran.
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah syok, tidak
percaya atau mengingkari kenyataan bahwa kehidupan itu memang benar terjadi,
dengan mengatakan “ Tidak, saya tidak percaya itu terjadi “ atau “ itu tidak
mungkin terjadi “.
4) Fase Tawar-menawar.
Individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif,
maka ia akan maju ke fase tawar-menawar dengan memohon kemurahan pada
Tuhan.
5) Fase Menerima.
Individu telah menerima kehilangan yang dialaminya.
4. Manifestasi klinis.

5. Pohon masalah.
isolasi sosial

Duka cita terganggu

Ketidak efektikan koping individu

Kehilangan : orang yang di cintai


6. Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai