Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa
adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur
kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan
logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan
dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak
terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami
harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan IV A dan merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari
karena terdapat lebih banyak senyawaan yang terbentuk dari unsur karbon.
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk
mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin,tidak hanya dengan
ikatan tunggal, C - C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap
tiga,C≡C.Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan
terdapat sekitar dua juta jenis senyawa karbon,dan jumlah itu makin meningkat
dengan laju kira-kira lima persen per tahun.Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai
karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C - C.
Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah
terhibridasi menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2+p, atau sp+p2. Lebih dari
sembilan puluh persen senyawa karbon merupakan senyawa sintetik, sedangkan
sisanya diperoleh dari mahluk hidup (tumbuh-tumbuhan,hewan,jamur,dan
mikroorganisme) serta fosil mereka (batubara dan minyak bumi).

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam ?
2. Bagaimana manfaat, dampak, dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawa
dalam kehidupan sehari hari ?
3. Apa saja unsur-unsur radioaktif ?
4. Bagaimana struktur, cara penulisan, tatat nama, sifat, kegunaan, serta identifikasi
senyawa karbon ?
5. Apa pengertian polimer ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam.
2. Mengetahui manfaat, dampak, dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawa
dalam kehidupan sehari hari.
3. Mengetahui unsur-unsur radioaktif.
4. Mengetahui struktur, cara penulisan, tatat nama, sifat, kegunaan, serta identifikasi
senyawa karbon .
5. Mengetahui pengertian polimer.
A. Kelimpahan Unsur-Unsur Utama Dan Transisi Di Alam
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan
bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan
unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas
mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur
yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium
dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun
dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam
juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen,
belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam
bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga
dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan
pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran
proses pengolahannya. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium
bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Adapun
kelimpahan unsur-unsur kimia sebagai berikut :
1. Komposisi alkali dalam kerak bumi
Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat
dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa.
Berikut ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian
per sejuta).
Unsur Kadar (bpj)
Li 60
Na 28.300
K 25.900
Rb 310
Cs 7

Unsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini banyak
terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl.
2.      Unsur-Unsur Alkali Tanah Tidak Terdapat Bebas di Alam, Tetapi
Terdapat dalam Bentuk Senyawanya
a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6).
b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O).
c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum
(CaSO4.2H2O).
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4).
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).
3.      Unsur-Unsur Periode Ketiga di Alam
Alkali 1

Alkali 3

4. Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat di Alam


Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral
berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral
terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat.
Unsur-unsur terdapat melimpah di kulit bumi kita, tetapi unsur-unsur tersebut
mempunyai kelimpahan yang berbeda-beda.
Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel berikut.

Udara yang kita hirup setiap hari mengandung nitrogen dan oksigen sebagai
unsur dengan jumlah paling melimpah di udara.
N GAS PENYUSUN UDARA Kadar (% volum)
O
Nama Rumus Molekul

1 Nitrogen N2 78,08
2 Oksigen O2 20,95
3 Argon Ar 0,934
4 Karbon dioksida CO2 0,0314
5 Neon Ne 0,00182
6 Helium He 0,000524
7 Krypton Kr 0,000114
8 Hydrogen H2 0,00005
9 Xenon Xe
10 Gas lainya (Co, no, so2, dll) 0,000008
Kurang dari 0,002 %
E. Pengertian Polimer
Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari
pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya
merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik.
Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer didefinisikan sebagai
substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu atau
lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan polimer
dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern
baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles
Goodyear berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses
yang dikenal sebagai “vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik
keras dari nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya
vinyl, neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’
dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang. Polimer adalah
senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari gabungan
ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol
plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer.
Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh,
polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.
Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan
sintetik dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut
terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh
mikroba. Biasanya, polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh
mikroorganisme dibanding polimer bahan alami. Perbedaan sifat-sifat polimer
tersebut dipengaruhi oleh struktur polimernya, yang meliputi :
a. Panjang rantai polimer, semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik
leleh senyawanya semakin tinggi.
b. Gaya antar molekul, semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka
polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
c. Percabangan, rantai polimer yang bercabang banyak mempunyai daya tegang
rendah dan mudah meleleh.
d. Ikatan silang antar rantai polimer, semakin banyaknya ikatan silang maka polimer
semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah. Hal tersebut dikarenakan adanya
Ikatan silang antar rantai polimer mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku
dan membentuk bahan yang keras.
e. Sifat kristalinitas rantai polimer, semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer
akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim. Biasanya
yang bersifat kristalinitas tinggi yaitu polimer dengan struktur teratur, sedangkan
polimer berstruktur tidak teratur cenderung mempunyai kristanilitas rendah dan
sifatnya amorf (tidak keras).

Adapun sifat polimer secara umum diantaranya :

1. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator mempunyai sifat termal yang baik walaupun polimer
bukanlah konduktor. Bila ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan ada
yang menjadi lunak namun ada pulak yang menjadi keras. Perubahan ini penting
untuk bahan komponen tertentu.
2. Sifat Kelenturan
Karena sifatnya lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang
diinginkan. Tapi, polimer alam lebih untuk diolah sesuai keinginan dibandingkan
polimer sintetis.
3. Sifat Ketahanan Terhadap Mikroorganisme
Sifat ketahanan terhadap mikroorganisme ini biasanya dipunyai oleh polimer
sintetis. Sedangkan polimer alam seperti sutra, wol, dan polimer alam lainnya
tidak tahan terhadap mikroorganisme.
4. Sifat Lainnya
Sifat lain yang dipunyai polimer di antaranya, yakni sebagai berikut :
a. Ringan, dalam artian rasio bobot/volume kecil;
b. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif;
c. Dimensinya stabil karena memiliki berat molekul besar; dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai