BAB VI
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
VI-1
VI-2
membuat atau memesan barang pada suatu saat dapat dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Tingkat persediaan komponen dan material harus selalu diamati. Waktu
ancang (lead time) yaitu sebagai waktu ancang pemesanan komponen agar MRP
dapat diterapkan dengan baik. Waktu ancang ini untuk mengingatkan MRP
memiliki dimensi fase waktu yang akan sangat berpengaruh terhadap pola
persdiaan komponen. Waktu ancang yaitu waktu yang diperlukan dari saat
pemesanan sampai barang itu siap digunakan, baik item yang dibuat sendiri atau
item subkontrak. Waktu ancang sangat dibutuhkan dalam sistem rencana
kebutuhan bahan, terutama dalam hal perencanaan (Akhmad, 2017).
Istilah-istilah yang digunakan pada sistem MRP adalah sebagai berikut.
Gross requirement atau biasa disingkat GR atau kebutuhan kasar yaitu
keseluruhan jumlah item atau komponen yang diperlukan, termasuk kebutuhan
yang diantisipasi pada suatu periode waktu. Schedule receipts biasa disingkat SR
atau penerimaan yang dijadwalkan, merupakan jumlah item yang akan diterima
pada suatu periode tertentu berdasarkan pesanan yang dibuat. Net requirement
biasa disingkat NR atau kebutuhan bersih merupakan suatu jumlah aktual yang
diinginkan untuk diterima atau diproduksi dalam periode yang terhubung.
Planned order receipt biasa disingkat PORec atau penerimaan pesanan yang
direncanakan merupakan jumlah item yang diterima atau diproduksi oleh
perusahaan manufaktur pada periode waktu terakhir. Planned ending inventory
biasa disingkat PEI atau rencana persediaan akhir periode merupakan suatu
perencanaan terhadap persedian pada akhir periode. Planned order release biasa
disingkat PORel atau pelepasan pesanan yang direncanakan merupakan jumlah
item yang direncanakan untuk dipesan untuk memenuhi perencanaan dimasa yang
akan datang (Akhmad, 2017).
Lead time merupakan waktu tenggang yang diperlukan untuk memesan
suatu barang sejak saat pemesanan atau pembuatan dilakukan sampai barang itu
diterima atau selesai dibuat. Lot size atau ukuran lot merupakan kuantitas pesanan
dari item yang memberitahukan MRP berapa banyak jumlah yang dipesan, serta
lot sizing apa yang digunakan. Safety stock atau stok pengaman yang ditetapkan
oleh perencanaan MRP untuk mengatasi fluktuasi permintaan dan penawaran
MRP untuk mempertahankan tingkat stok pada semua periode waktu. Begin
inventory biasa disingkat BI atau persedian awal adalah suatu jumlah persedian
diawal periode. Project on hand adalah project available balance biasa disingkat
PAB dan tidak termasuk planned orders (Akhmad, 2017).
Langkah-langkah dalam menganalisis data dengan prosedur MRP ada
empat langkah utama, langkah keempat ini diterapkan satu persatu pada periode
perencanaan dan pada setiap item atau komponen. Prosedur ini dapat dilakukan
secara manual apabila datanya sedikit dan bisa juga diterepkan menggunakan
software jika jumlah item atau komponen sangat banyak. Proses netting yaitu
suatu proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih yang
besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan.
Input yang dimasukan dalam proses perhitungan kebutuhan bersih ini yaitu
kebutuhan kotor atau jumlah produk akhir yang akan dikonsumsi untuk setiap
periode selama periode perencanaan, rencana penerimaan dari sub kontrak selama
periode perencanaan dan tingkat persedian yang dimiliki pada awal periode
perencanaan (Akhmad, 2017).
Proses lotting adalah proses untuk menentukan besarnya pesanan yang
optimal untuk masing-masing komponen atau item produk berdasarkan hasil
perhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting sangat berkaitan dengan penentuan
jumlah komponen atau item yang harus disediakan. Proses lotting sangat penting
dalam rencana kebutuhan bahan. Penggunaan dan pemilihan teknik yang tepat
sangat berpengaruh keefektifan rencana kebutuhan bahan. Ukuran lot dikaitkan
dengan besarnya biaya-biaya persedian seperti biaya pengadaan barang, biaya
simpan, biaya modal, dan biaya produk itu sendiri. Proses offsetting merupakan
suatu proses untuk menentukan saat yang tepat guna melakukan rencana
pemesanan dalam upaya memenuhi tingkat kebutuhan bersih. Pemesanan
dikerjakan pada saat material yang dibutuhkan dikurangi dengan lead time atau
waktu ancang. Proses exploding merupakan suatu proses perhitungan kebutuhan
kotor item atau komponen yang berada pada tingkat yang lebih bawah. Proses
explosion ini data struktur produk dan bill of materials sangat penting untuk
menentukan suatu arah exploding item komponen (Akhmad, 2017).
EOQ = √
.......................................(6.1)
Keterangan dari rumus diatas adalah D yaitu kebutuhan bahan baku per
periode, S yaitu biaya pemesanan untuk sekali pesan, dan H adalah biaya simpan
per unit pada persediaan. Jumlah pesanan sesuai permintaan (lot for lot) adalah
pendekatan mengunakan teknik atas dasar pesanan diskrit dengan pertimbangan
minimasi dari ongkos simpan, jumlah yang dipesan sama dengan jumlah yang
dibutuhkan. Penggunaan teknik ini bertujuan untuk meminimkan ongkos simpan,
sehingga dengan teknik ini ongkos simpan menjadi nol. Fixed period
requirements adalah suatu teknik menggunakan konsep interval (Akhmad, 2017).
1 1
Tempat Penyimpanan kertas Lv 0
2 1 3 3
Perakitan 5 Gantungan Lv 1
007 3000
4 1 5 1 6 4
Perakitan 4 Papan Atas Paku Lv 2
7 8 1 9 6
Papan sekat
Perakitan 3 Paku Lv 3
Bawah
005 11542 008 83,3
10 11 1 12 4
Papan Sekat Lv 4
Perakitan 2 Paku
Atas
004 4452 008 83,3
13 14 2 15 16
Papan Sekat Lv 5
Perakitan 1 Paku
Alas
003 22460 008 83,3
16 1 17 2 18 6
Papan Papan Lv 6
Paku
belakang Samping
001 31195 002 32977 008 83,3
name. Due date 2 merupakan suatu periode tertentu yang akan terjadi penerimaan
sebanyak pesanan sebelumnya selama 2 bulan. Schedule receipt 550 merupakan
suatu jumlah komponen yang akan diterima dalam periode tertentu sesuai dengan
due date atau waktu jatuh tempo pengiriman barang dari supplier ke pihak
pemesan. Lot size 30 merupakan suatu jumlah minimal dari item yang dapat
dipesan. Lead time 1 adalah rentang waktu mulai dari awal pemesanan suatu item
sampai waktu penerimaan item tersebut oleh pihak pemesan atau bisa dibilang
waktu tenggang. On hand 1500 merupakan inventory awal yang dimiliki
perusahaan. Quantity 1 merupakan suatu jumlah atau kuantitas yang dibutuhkan
produk atau komponen dalam pembuatan satu produk jadi. Status persedian dibuat
oleh perusahaan dan untuk menentukan status persedian yaitu yang menentukan
pihak perusahaan dan pihak supplier.
produk tempat penyimpanan kertas karena merupakan produk jadi yang terdiri
dari beberapa komponen. PORt merupakan jumlah item yang akan diproduksi
yaitu sebanyak 6663 unit, PEI yaitu rencana persediaan akhir periode merupakan
suatu perencanaan terhadap persedian pada akhir periode yang didapat dari PORt
dikurang dengan net requirement PEI yang terdapat pada produk penyimpanan
kertas ini yaitu 0 kemudian PORel merupakan order produksi yang dapat dilepas
untuk dimanufaktur berdasarkan lead time, karena lead time benilai 0 maka
jumlah tempat penyimpanan kertas yang dipesan pada periode pertama akan
langsung diterima pada periode pertama. Tabel 6.5 berikut adalah perhitungan
komponen papan belakang.
Tabel 6.5 Perhitungan MRP Komponen Papan Belakang
Part Number : 001 Lot Size : 30 Lead Time : 1 Periode
Part Name : PB Level : 7 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 6663 6663 6664 6664 6665 6664 6665 6665 6665 6665 6665 6665
Schedule Receipts 0 0 550 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 1500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 5163 6113 6664 6664 6665 6664 6665 6665 6665 6665 6665 6665
Planned Order Receipts 0 5190 6090 6660 6690 6660 6660 6660 6660 6660 6690 6660 6660
Planned Ending Inventory 0 27 4 0 26 21 17 12 7 2 27 22 17
Planned Order Release 0 6090 6660 6690 6660 6660 6660 6660 6660 6690 6660 6660 0
Tabel di atas memiliki nilai yang terdapat dalam perhitungan setiap
periode. Contoh perhitungan untuk menghasilkan nilai pada tabel di atas adalah
sebagai berikut.
GR periode 1 = Perencanaan Agregat x Kuantitas
= 6663 x 1 = 6663
Schedule Receipt = Berdasarkan tabel schedule receipt (perhatikan nilai
schedule receipt dan due date)
PoHt = PoHt-1 – (GR - SR)
= 1500–(6663 - 0) = -5 63 ≈ 0 (karena hasil minus)
NR1 = GR1 – SR1 – PoHt-1
= 6663 – 0 – 1500
= 5163
-( t- )t-
PORt1 =( ) x Lot Size
5 63 - (0-0)
=( 30
) x 30
=( 7 ≈ 73 ) x 30
= 5190
PEI =( t- )t-
= 5190 – 5163 = 27
PORel 1 = 6090 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 1)
Hasil perhitungan material requirement planning (MRP) komponen papan
belakang (PB) memberikan sejumlah informasi mengenai perencanaan kebutuhan
komponen papan belakang selama 12 periode dalam 1 tahun produksi tempat
penyimpanan kertas. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa komponen papan
belakang memiliki part number atau nomor komponen 001, part name atau nama
komponen PB, kuantitas 1 unit dalam setiap 1 unit produk tempat penyimpanan
kertas, dan menempati level 7 pada struktur produk tempat penyimpanan kertas.
Komponen papan belakang memiliki lot size atau ukuran lot 30 unit dengan lead
time 1 bulan yang artinya dalam setiap kali pemesanan atau pembelian komponen
ini jumlah minimal yang harus dipesan atau dibeli adalah 30 unit, sedangkan lead
time 1 bulan artinya dibutuhkan waktu 1 bulan yang terhitung sejak awal
memesan sampai saat komponen ini diterima oleh pihak pemesan. Gross
requirements atau kebutuhan kotor komponen papan belakang pada periode 1
sebesar 6663 unit artinya total kuantitas dari komponen papan belakang yang
dibutuhkan pada periode 1 untuk memenuhi rencana produksi adalah sebesar 6663
unit.
Schedule receipt adalah kuantitas suatu item tertentu yang akan diterima
dari supplier pada periode tertentu sebagai akibat dari suatu kegiatan pemesanan
sebelumnya atau jadwal kedatangan barang yang dipesan pada periode tertentu.
Schedule receipt untuk komponen papan belakang yaitu pada bulan kedua
sebanyak 550 unit. Project on hand pada komponen papan belakang terdapat pada
PD 1500 adalah project available balance biasa disingkat PAB dan tidak
termasuk planned orders. Net requirement adalah suatu kebutuhan bersih dari
komponen yang dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan kotor atau rencana
produksi pada periode tertentu atau kekurangan pada jumlah komponen dari
kebutuhan kotor yang belum dapat dipenuhi oleh persediaan atau schedule receipt
yang ada pada periode tersebut. Kebutuhan bersih komponen papan belakang
pada periode satu adalah sebesar 5163 unit berarti jumlah kebutuhan bersih dari
komponen papan belakang yang dibutuhkan untuk memenuhi suatu kebutuhan
kotor atau rencana produksi pada periode 1 adalah 5163 unit. Planned order
receipt (PORt) adalah jumlah material atau komponen yang direncanakan akan
diterima dalam periode tertentu. Nilai PORt adalah kelipatan dari ukuran lot
komponen yang dipesan, hal ini karena ukuran lot merupakan suatu jumlah
minimal pemesanan komponen. Nilai PORt pada periode satu sebanyak 5190 unit
berarti jumlah komponen papan belakang yang direncanakan akan diterima pada
periode ini yaitu 5190 unit. Planned ending inventory didapat dari PORt sebelum
dikurang dengan net requirement maka pada periode 1 didapat dengan nilai 27
unit.
Planned order release (PORel) adalah kuantitas rencana pemesanan yang
dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu material
pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan waktu
pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk komponen
papan belakang adalah 1 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga sama yaitu 1
bulan sebelumnya. PORel komponen papan belakang untuk periode ini dimulai
dengan pemesanan kebutuhan periode 2 yang dilakukan pada bulan atau periode 1
yaitu 6090 unit yang selanjutnya diikuti oleh pemesanan kebutuhan untuk
periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk periode 1 dan 2 telah dilakukan
pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 12 PORel belum ada nilainya
karena perhitungan untuk periode selanjutnya belum dilakukan sehingga belum
diketahui jumlah yang harus dipesan.
Perhitungan material requirements planning (MRP) selanjutnya dilakukan
untuk komponen papan samping (PS). Hasil perhitungan MRP untuk komponen
papan samping dapat dilihat pada tabel 6.6 di bawah ini.
3 6 - (0-0)
=( 0
) x 20
= (6 6 3 ≈ 6 7 ) x 20
= 12340
PEI =( t- )t-
= 12340 – 12326 = 14
PORel 1 = 12980 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 1 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 2).
kelipatan dari ukuran lot komponen yang dipesan, hal ini karena ukuran lot adalah
jumlah minimal pemesanan komponen. Nilai PORt pada periode 1 sebanyak
12340 unit berarti jumlah komponen papan samping yang direncanakan akan
diterima pada periode ini adalah 12340 unit. Planned ending inventory didapat
dari PORt sebelum dikurang dengan net requirement maka pada periode 1 didapat
dengan nilai 14 unit.
Planned order release (PORel) adalah kuantitas rencana pemesanan yang
dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu material
pada saat dibutuhkan. PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan waktu
pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk komponen
papan samping adalah 1 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga sama yaitu 1
bulan sebelumnya. PORel komponen papan samping untuk periode ini dimulai
dengan pemesanan kebutuhan periode 2 yang dilakukan pada bulan atau periode 1
yaitu 12980 unit yang selanjutnya diikuti oleh pemesanan kebutuhan untuk
periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk periode 1 telah dilakukan pada
periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 12 PORel belum ada nilainya karena
perhitungan untuk periode selanjutnya belum dilakukan sehingga belum diketahui
jumlah yang harus dipesan. Tabel 6.7 berikut adalah perhitungan komponen papan
alas.
Tabel 6.7 Perhitungan MRP Komponen Papan Alas
Part Number : 003 Lot Size : 30 Lead Time : 3 Periode
Part Name : PAL Level : 6 Qty : 2 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 13326 13326 13328 13328 13330 13328 13330 13330 13330 13330 13330 13330
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 470 0 0 0 0 310 0 0
Project on Hand 2500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 10826 13326 13328 13328 12860 13328 13330 13330 13330 13020 13330 13330
Planned Order Receipts 0 10830 13350 13320 13320 12870 13320 13320 13350 13320 13020 13320 13350
Planned Ending Inventory 0 4 28 20 12 22 14 4 24 14 14 4 24
Planned Order Release 0 13320 12870 13320 13320 13350 13320 13020 13320 13350 0 0 0
Tabel 6.7 memiliki nilai yang terdapat dalam perhitungan setiap periode.
Contoh perhitungan untuk menghasilkan nilai pada tabel di atas adalah sebagai
berikut.
08 6 - (0-0)
=( 30
) x 30
= (360 8 ≈ 36 ) x 30
= 10830
PEI =( t- )t-
= 10830 – 10826 = 4
PORel 1 = 13320 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 3 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 4).
Hasil perhitungan material requirements planning (MRP) komponen
papan alas (PAL) memberikan sejumlah informasi mengenai perencanaan
kebutuhan komponen papan alas selama 12 periode dalam 1 tahun produksi.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa komponen papan alas memiliki part
number atau nomor komponen 003, part name atau nama komponen PAL,
kuantitas 2 unit dalam dan menempati level 6 pada struktur produk tempat
penyimpanan kertas. Komponen papan alas memiliki lot size atau ukuran lot 30
unit dengan lead time 3 bulan yang berarti dalam setiap kali pemesanan atau
pembelian suatu komponen ini jumlah minimal yang harus dipesan atau dibeli
adalah 30 unit, lead time 3 bulan artinya dibutuhkan waktu 3 bulan yang terhitung
sejak awal memesan sampai saat komponen ini diterima oleh pihak pemesan.
Gross requirements atau kebutuhan kotor komponen papan alas pada periode 1
sebanyak 13326 unit artinya total kuantitas dari komponen papan alas yang
dibutuhkan pada periode 1 untuk memenuhi rencana produksi adalah sebanyak
13326 unit.
Schedule receipt adalah kuantitas suatu item tertentu yang akan diterima
dari supplier pada periode tertentu sebagai akibat dari suatu kegiatan pemesanan
sebelumnya atau jadwal kedatangan barang yang dipesan pada periode tertentu.
Schedule receipt untuk komponen papan alas yaitu pada bulan kelima sebanyak
470 unit dan pada bulan kesepuluh sebanyak 310 unit. Project on hand pada
komponen papan alas terdapat pada PD 2500 adalah project available balance
biasa disingkat PAB dan tidak termasuk planned orders. Net requirement adalah
suatu kebutuhan bersih dari komponen yang dibutuhkan untuk melengkapi
kebutuhan kotor atau rencana produksi pada suatu periode tertentu atau
kekurangan jumlah komponen dari kebutuhan kotor yang belum terpenuhi oleh
persediaan ataupun schedule receipt yang ada pada periode tersebut. Kebutuhan
bersih komponen papan alas pada periode 1 adalah sebanyak 10826 unit artinya
jumlah kebutuhan bersih dari komponen papan alas yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan kotor atau rencana produksi pada periode 1 adalah sebanyak
10826 unit. Planned order receipt (PORt) adalah jumlah material atau komponen
yang direncanakan akan diterima dalam periode tertentu. Besaran nilai PORt
adalah kelipatan dari ukuran lot komponen yang dipesan, hal ini karena ukuran lot
adalah jumlah minimal pemesanan suatu komponen. Nilai PORt pada periode 1
sebanyak 10830 unit artinya jumlah komponen papan alas yang direncanakan
akan diterima pada periode ini adalah sebanyak 10830 unit. Planned ending
inventory didapat dari PORt sebelum dikurang dengan net requirement maka pada
periode 1 didapat dengan nilai 4 unit.
Planned order release (PORel) adalah suatu kuantitas rencana pemesanan
yang dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu
material pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan
waktu pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk
komponen papan alas adalah 3 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga sama
yaitu 3 bulan sebelumnya. Oleh karena itu, PORel komponen papan alas untuk
periode ini dimulai dengan pemesanan kebutuhan periode 4 yang dilakukan pada
bulan atau periode 1 yaitu 13320 unit yang selanjutnya diikuti oleh pemesanan
kebutuhan untuk periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk periode 1 telah
dilakukan pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 10,11,12 PORel
belum ada nilainya karena perhitungan untuk periode selanjutnya belum
dilakukan sehingga belum diketahui jumlah yang harus dipesan.
Perhitungan material requirements planning (MRP) selanjutnya dilakukan
untuk komponen papan sekat atas (PSA). Hasil perhitungan MRP untuk
komponen papan sekat bawah dapat dilihat pada tabel 6.8 di bawah ini.
Tabel 6.8 Perhitungan MRP Komponen Papan Sekat Atas
Part Number : 004 Lot Size : 15 Lead Time : 3 Periode
Part Name : PSA Level : 5 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 6663 6663 6664 6664 6665 6664 6665 6665 6665 6665 6665 6665
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 0 450 0 0 0 0 0
Project on Hand 1500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 5163 6663 6664 6664 6665 6664 6215 6665 6665 6665 6665 6665
Planned Order Receipts 0 5175 6660 6660 6660 6675 6660 6210 6675 6660 6660 6675 6660
Planned Ending Inventory 0 12 9 5 1 11 7 2 12 7 2 12 7
Planned Order Release 0 6660 6675 6660 6210 6675 6660 6660 6675 6660 0 0 0
Tabel 6.8 memiliki nilai yang terdapat dalam perhitungan setiap periode.
Contoh perhitungan untuk menghasilkan nilai pada tabel di atas adalah sebagai
berikut.
GR periode 1 = Perencanaan Agregat x Kuantitas
= 6663 x 1 = 6663
Schedule Receipt = Berdasarkan tabel schedule receipt (perhatikan nilai
schedule receipt dan due date).
PoHt = PoHt-1 – (GR - SR)
= 1500 – (6663 - 0) = -5136 ≈ 0 (karena hasil minus).
NR1 = GR1 – SR1 – PoHt-1
= 6663 – 0 – 1500
= 5163
-( t- )t-
PORt1 =( ) x Lot Size
5 63 - (0-0)
=( 5
) x 15
= (3 ≈ 3 5 ) x 15
= 5175
PEI =( t- )t-
= 5175 – 5163 = 12
PORel 1 = 6660 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 3 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 4).
Hasil perhitungan material requirements planning (MRP) komponen
papan sekat atas (PSA) memberikan beberapa informasi mengenai perencanaan
kebutuhan komponen papan sekat atas selama 12 periode dalam 1 tahun produksi.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa komponen papan sekat atas memiliki
part number atau nomor komponen 004, part name atau nama komponen PSA,
kuantitas 1 unit dalam dan menempati level 5 pada struktur produk tempat
penyimpanan kertas. Komponen papan sekat atas memiliki lot size atau ukuran lot
15 unit dengan lead time 3 bulan yang artinya dalam setiap kali pemesanan atau
pembelian komponen ini jumlah minimal yang harus dipesan atau dibeli adalah 15
unit, sedangkan lead time 3 bulan berarti dibutuhkan waktu 3 bulan yang terhitung
sejak awal memesan sampai saat komponen ini diterima oleh pihak pemesan.
Gross requirements atau kebutuhan kotor komponen papan sekat atas pada
periode 1 sebanyak 6663 unit berarti total kuantitas dari komponen papan sekat
atas yang dibutuhkan pada periode 1 untuk memenuhi rencana produksi adalah
sebaanyak 6663 unit.
Schedule receipt adalah kuantitas suatu item tertentu yang akan diterima
dari supplier pada periode tertentu sebagai akibat dari suatu kegiatan pemesanan
sebelumnya atau jadwal kedatangan barang yang dipesan pada periode tertentu.
Schedule receipt untuk komponen papan sekat atas yaitu pada bulan ketujuh
sebanyak 450. Project on hand pada komponen papan sekat atas terdapat pada PD
1500 adalah project available balance biasa disingkat PAB dan tidak termasuk
planned orders. Net requirement adalah suatu kebutuhan bersih dari komponen
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kotor atau rencana produksi pada
suatu periode tertentu atau kekurangan jumlah komponen dari kebutuhan kotor
yang belum dapat terpenuhi oleh persediaan ataupun schedule receipt yang ada
pada periode tersebut. Kebutuhan bersih komponen papan sekat atas pada periode
1 adalah sebanyak 5163 unit berarti jumlah kebutuhan bersih dari komponen
papan sekat atas yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kotor atau rencana
produksi pada periode 1 adalah sebanyak 5163 unit. Planned order receipt (PORt)
adalah jumlah material atau komponen yang direncanakan akan diterima dalam
periode tertentu. Besaran nilai PORt adalah kelipatan dari ukuran lot komponen
yang dipesan, hal ini karena ukuran lot adalah jumlah minimal pemesanan suatu
komponen. Nilai PORt pada periode 1 sebanyak 5175 unit berarti jumlah
komponen papan sekat atas yang direncanakan akan diterima pada periode ini
adalah sebanyak 5175 unit. Planned ending inventory didapat dari PORt sebelum
dikurang dengan net requirement maka pada periode 1 didapat dengan nilai 12
unit.
Planned order release (PORel) adalah suatu kuantitas rencana pemesanan
yang dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu
material pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan
waktu pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk
komponen papan sekat atas adalah 3 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga
sama yaitu 3 bulan sebelumnya. Oleh karena itu, PORel komponen papan sekat
atas untuk periode ini dimulai dengan pemesanan kebutuhan periode 4 yang
dilakukan pada bulan atau periode 1 yaitu 6660 unit yang selanjutnya diikuti oleh
pemesanan kebutuhan untuk periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk
periode 1 telah dilakukan pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode
10,11,12 PORel belum ada nilainya karena perhitungan untuk periode selanjutnya
belum dilakukan sehingga belum diketahui jumlah yang harus dipesan.
Perhitungan material requirements planning (MRP) selanjutnya dilakukan
untuk komponen papan sekat bawah (PSB). Hasil perhitungan MRP untuk
komponen papan sekat bawah dapat dilihat pada tabel 6.9 di bawah ini.
5 3 - (0-0)
=( 30
) x 30
= ( 80 7 ≈ 8 ) x 30
= 5430
PEI =( t- )t-
= 5430 – 5423 = 7
PORel 1 = 6660 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 2 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 3).
ukuran lot komponen yang dipesan, hal ini karena ukuran lot adalah jumlah
minimal pemesanan suatu komponen. Nilai PORt pada periode 1 sebanyak 5430
unit berarti jumlah komponen papan sekat bawah yang direncanakan akan
diterima pada periode ini adalah sebanyak 5430 unit. Planned ending inventory
didapat dari PORt sebelum dikurang dengan net requirement maka pada periode
1 didapat dengan nilai 7 unit.
Planned order release (PORel) adalah suatu kuantitas rencana pemesanan
yang dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu
material pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan
waktu pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk
komponen papan sekat bawah adalah 2 bulan sehingga waktu pelepasan PORel
juga sama yaitu 2 bulan sebelumnya. Oleh karena itu, PORel komponen papan
sekat bawah untuk periode ini dimulai dengan pemesanan kebutuhan periode 3
yang dilakukan pada bulan atau periode 1 yaitu 6660 unit yang selanjutnya diikuti
oleh pemesanan kebutuhan untuk periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk
periode 1 telah dilakukan pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 11,12
PORel belum ada nilainya karena perhitungan untuk periode selanjutnya belum
dilakukan sehingga belum diketahui jumlah yang harus dipesan. Tabel 6.10
berikut adalah tabel perhitungan komponen papan atas.
Tabel 6.10 Perhitungan MRP Komponen Papan Atas
Part Number : 006 Lot Size : 30 Lead Time : 2 Periode
Part Name : PA Level : 3 Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 6663 6663 6664 6664 6665 6664 6665 6665 6665 6665 6665 6665
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 650 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 1240 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 5423 6663 6664 6664 6015 6664 6665 6665 6665 6665 6665 6665
Planned Order Receipts 0 5430 6660 6660 6690 6000 6660 6660 6690 6660 6660 6660 6660
Planned Ending Inventory 0 7 4 0 26 11 7 2 27 22 17 12 7
Planned Order Release 0 6660 6690 6000 6660 6660 6690 6660 6660 6660 6660 0 0
Tabel 6.10 di atas memiliki nilai yang terdapat dalam perhitungan setiap
periode. Contoh perhitungan untuk menghasilkan nilai pada tabel di atas adalah
sebagi berikut.
5 3 - (0-0)
=( 30
) x 30
= ( 80 7 ≈ 8 ) x 30
= 5430
PEI =( t- )t-
= 5430 – 5423 = 7
PORel 1 = 6660 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 2 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 3).
Hasil perhitungan material requirements planning (MRP) komponen
papan atas (PA) memberikan sejumlah informasi mengenai perencanaan
kebutuhan komponen papan atas selama 12 periode dalam 1 tahun produksi.
Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa komponen papan atas memiliki part
number atau nomor komponen 006, part name atau nama komponen PA,
kuantitas 1 unit dalam dan menempati level 3 pada struktur produk tempat
penyimpanan kertas. Komponen papan atas memiliki lot size atau ukuran lot 30
unit dengan lead time 2 bulan yang berarti dalam setiap kali pemesanan atau
pembelian komponen ini jumlah minimal yang harus dipesan atau dibeli adalah 30
unit, sedangkan lead time 2 bulan artinya dibutuhkan waktu 2 bulan yang
terhitung sejak awal memesan sampai saat komponen ini diterima oleh pihak
pemesan. Gross requirements atau kebutuhan kotor komponen papan atas pada
periode 1 sebanyak 6663 unit berarti total kuantitas dari komponen papan atas
yang dibutuhkan pada periode 1 untuk memenuhi rencana produksi adalah sebesar
6663 unit.
Schedule receipt adalah kuantitas suatu item tertentu yang akan diterima
dari supplier pada periode tertentu sebagai akibat dari suatu kegiatan pemesanan
sebelumnya atau jadwal kedatangan barang yang dipesan pada periode tertentu.
Schedule receipt untuk komponen papan atas yaitu pada bulan kelima sebanyak
650. Project on hand pada komponen papan sekat atas terdapat pada PD 1240
adalah project available balance biasa disingkat PAB dan tidak termasuk planned
orders. Net requirement adalah kebutuhan bersih dari suatu komponen yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kotor atau rencana produksi pada suatu
periode tertentu atau kekurangan jumlah komponen dari kebutuhan kotor yang
belum dapat terpenuhi oleh persediaan ataupun schedule receipt yang ada pada
periode tersebut. Kebutuhan bersih komponen papan atas pada periode 1 adalah
sebanyak 5423 unit berarti jumlah kebutuhan bersih dari komponen papan atas
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kotor atau rencana produksi pada
periode 1 adalah sebanyak 5423 unit. Planned order receipt (PORt) adalah suatu
jumlah material atau komponen yang direncanakan akan diterima dalam periode
tertentu. Besaran nilai PORt adalah suatu kelipatan dari ukuran lot komponen
yang dipesan, hal ini karena ukuran lot adalah jumlah minimal pemesanan suatu
komponen. Nilai PORt pada periode 1 sebanyak 5430 unit berarti jumlah
komponen papan atas yang direncanakan akan diterima pada periode ini adalah
sebanyak 5430 unit. Planned ending inventory didapat dari PORt sebelum
dikurang dengan net requirement maka pada periode 1 didapat dengan nilai 7
unit.
Planned order release (PORel) adalah kuantitas rencana pemesanan yang
dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu material
pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan waktu
pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk komponen
papan atas adalah 2 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga sama yaitu 2
bulan sebelumnya. Oleh karena itu, PORel komponen papan atas untuk periode ini
dimulai dengan pemesanan kebutuhan periode 3 yang dilakukan pada bulan atau
periode 1 yaitu 6660 unit yang selanjutnya diikuti oleh pemesanan kebutuhan
untuk periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk periode 1 telah dilakukan
pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 11,12 PORel belum ada nilainya
karena perhitungan untuk periode selanjutnya belum dilakukan sehingga belum
diketahui jumlah yang harus dipesan.
Perhitungan material requirements planning (MRP) selanjutnya dilakukan
untuk komponen paku (PK). Hasil perhitungan MRP untuk komponen paku dapat
dilihat pada tabel 6.11 di bawah ini.
Tabel 6.11 Perhitungan MRP Komponen Paku
Part Number : 007 Lot Size : 20 Lead Time : 2 Periode
Part Name : PK Level : 3,4,5,6,7 Qty : 36 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 239868 239868 239904 239904 239940 239904 239940 239940 239940 239940 239940 239940
Schedule Receipts 0 0 0 0 0 0 5000 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 2500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 237368 239868 239904 239904 239940 234904 239940 239940 239940 239940 239940 239940
Planned Order Receipts 0 237380 239860 239900 239920 239940 234900 239940 239940 239940 239940 239940 239940
Planned Ending Inventory 0 12 4 0 16 16 12 12 12 12 12 12 12
Planned Order Release 0 239900 239920 239940 234900 239940 239940 239940 239940 239940 239940 0 0
Tabel di atas memiliki nilai yang terdapat dalam perhitungan setiap
periode. Contoh perhitungan untuk menghasilkan nilai pada Tabel di atas adalah
sebagai berikut.
GR periode 1 = Perencanaan Agregat x Kuantitas
= 6663 x 36 = 239868
Schedule Receipt = Berdasarkan tabel schedule receipt (perhatikan nilai
schedule receipt dan due date)
PoHt = PoHt-1 – (GR - SR)
= 2500 – (239868 - 0) = -237368 ≈ 0 (karena hasil minus)
NR1 = GR1 – SR1 – PoHt-1
= 239868 – 0 – 2500
= 237368
-( t- )t-
PORt1 =( ) x Lot Size
37368 - (0-0)
=( 0
) x 20
=( 868 ≈ 869 ) x 20
= 237380
PEI =( t- )t-
= 237380 – 237368 = 12
PORel 1 = 239900 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 2 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 3).
Hasil perhitungan material requirements planning (MRP) komponen paku
(PK) memberikan sejumlah informasi mengenai perencanaan kebutuhan
komponen paku selama 12 periode dalam 1 tahun produksi. Berdasarkan Tabel
diatas diketahui bahwa komponen paku memiliki part number atau nomor
komponen 007, part name atau nama komponen PK, kuantitas 36 unit dalam dan
menempati level 3,4,5,6 dan 7 pada struktur produk tempat penyimpanan kertas.
Komponen paku memiliki lot size atau ukuran lot 20 unit dengan lead time 2
bulan yang artinya dalam setiap kali pemesanan atau pembelian komponen ini
jumlah minimal yang harus dipesan atau dibeli adalah 20 unit, sedangkan lead
time 2 bulan artinya dibutuhkan waktu 2 bulan yang terhitung sejak awal
memesan sampai saat komponen ini diterima oleh pihak pemesan. Gross
requirements atau kebutuhan kotor komponen paku pada periode 1 sebesar
239868 unit artinya total kuantitas dari komponen paku yang dibutuhkan pada
periode 1 untuk memenuhi rencana produksi adalah sebesar 239868 unit.
Schedule receipt merupakan kuantitas suatu item tertentu yang akan
diterima dari supplier pada periode tertentu sebagai akibat dari suatu kegiatan
pemesanan sebelumnya atau jadwal kedatangan barang yang dipesan pada periode
tertentu. Schedule receipt untuk komponen paku yaitu pada bulan keenam
sebanyak 5000. Project on hand pada komponen papan sekat atas terdapat pada
PD 2500 adalah project available balance biasa disingkat PAB dan tidak
termasuk planned orders. Net requirement merupakan kebutuhan bersih dari suatu
8990 - (0-0)
=( 0
) x 10
= ( 899) x 10
= 18990
PEI =( t- )t-
= 18990 – 18989 = 1
PORel 1 = 20000 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 3 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 4).
yang direncanakan akan diterima dalam periode tertentu. Besaran nilai PORt
merupakan kelipatan dari ukuran lot komponen yang dipesan, hal ini karena
ukuran lot merupakan jumlah minimal pemesanan suatu komponen. Nilai PORt
pada periode 1 sebesar 18990 unit artinya jumlah komponen gantungan yang
direncanakan akan diterima pada periode ini adalah sebesar 18990 unit. Planned
ending inventory didapat dari PORt sebelum dikurang dengan net requirement
maka pada periode 1 didapat dengan nilai 1 unit.
Planned order release (PORel) merupakan kuantitas rencana pemesanan
yang dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu
material pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan
waktu pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk
komponen gantungan adalah 3 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga sama
yaitu 3 bulan sebelumnya. Oleh karena itu, PORel komponen gantungan untuk
periode ini dimulai dengan pemesanan kebutuhan periode 4 yang dilakukan pada
bulan atau periode 1 yaitu 20000 unit yang selanjutnya diikuti oleh pemesanan
kebutuhan untuk periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk periode 1 telah
dilakukan pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 10,11,12 PORel
belum ada nilainya karena perhitungan untuk periode selanjutnya belum
dilakukan sehingga belum diketahui jumlah yang harus dipesan.
Perhitungan material requirements planning (MRP) selanjutnya yaitu
dilakukan untuk komponen pernis (PRS). Berikut ini adalah hasil perhitungan
MRP untuk komponen pernis dapat dilihat pada tabel 6.13 di bawah ini.
Tabel 6.13 Perhitungan MRP Komponen Pernis
Part Number : 009 Lot Size : 15 Lead Time : 3 Periode
Part Name : PRS Level : - Qty : 1 PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gross Requirement 0 3068 3071 3067 3064 3063 3064 3063 3063 3063 3062 3062 3062
Schedule Receipts 0 0 0 0 450 0 0 0 0 0 0 0 0
Project on Hand 1650 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Net Requirement 0 1418 3071 3067 2614 3063 3064 3063 3063 3063 3062 3062 3062
Planned Order Receipts 0 1425 3075 3060 2610 3075 3060 3060 3060 3075 3060 3060 3060
Planned Ending Inventory 0 7 11 4 0 12 8 5 2 14 12 10 8
Planned Order Release 0 2610 33075 3060 3060 3060 3075 3060 3060 3060 0 0 0
8 - (0-0)
=( 5
) x 15
= (9 5 ≈ 95 ) x 15
= 1425
PEI =( t- )t-
= 1425 – 1418 = 7
PORel 1 = 2610 (disesuaikan dengan PORt dan lead time 3 berarti
periode 1 diambil dari PORt pada periode 4).
Hasil perhitungan material requirements planning (MRP) komponen
pernis (PRS) memberikan sejumlah informasi mengenai perencanaan kebutuhan
komponen pernis selama 12 periode dalam 1 tahun produksi. Berdasarkan Tabel
diatas diketahui bahwa komponen pernis memiliki part number atau nomor
komponen 009, part name atau nama komponen pernis, kuantitas 1 unit dalam
dan menempati level 1 pada struktur produk tempat penyimpanan kertas.
Komponen pernis memiliki lot size atau ukuran lot 15 unit dengan lead time 3
bulan yang artinya dalam setiap kali pemesanan atau pembelian komponen ini
jumlah minimal yang harus dipesan atau dibeli adalah 15 unit, sedangkan lead
time 3 bulan artinya dibutuhkan waktu 3 bulan yang terhitung sejak awal
memesan sampai saat komponen ini diterima oleh pihak pemesan. Gross
requirements atau kebutuhan kotor komponen pernis pada periode 1 sebesar 3068
unit artinya total kuantitas dari komponen pernis yang dibutuhkan pada periode 1
untuk memenuhi rencana produksi adalah sebesar 3068 unit.
Schedule receipt merupakan kuantitas suatu item tertentu yang akan
diterima dari supplier pada periode tertentu sebagai akibat dari suatu kegiatan
pemesanan sebelumnya atau jadwal kedatangan barang yang dipesan pada periode
tertentu. Schedule receipt untuk komponen pernis yaitu pada bulan keempat
sebanyak 450. Project on hand pada komponen papan sekat atas terdapat pada PD
1650 adalah project available balance biasa disingkat PAB dan tidak termasuk
planned orders. Net requirement merupakan kebutuhan bersih dari suatu
komponen yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kotor atau rencana
produksi pada suatu periode tertentu atau kekurangan jumlah komponen dari
kebutuhan kotor yang belum dapat terpenuhi oleh persediaan ataupun schedule
receipt yang ada pada periode tersebut. Kebutuhan bersih komponen pernis pada
periode 1 adalah sebesar 1418 unit artinya jumlah kebutuhan bersih dari
komponen pernis yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kotor atau rencana
produksi pada periode 1 adalah sebesar 1418 unit. Project on hand adalah project
available balance biasa disingkat PAB dan tidak termasuk planned orders.
Planned order receipt (PORt) merupakan jumlah material atau komponen yang
direncanakan akan diterima dalam periode tertentu. Besaran nilai PORt
merupakan kelipatan dari ukuran lot komponen yang dipesan, hal ini karena
ukuran lot merupakan jumlah minimal pemesanan suatu komponen. Nilai PORt
pada periode 1 sebesar 1425 unit artinya jumlah komponen pernis yang
direncanakan akan diterima pada periode ini adalah sebesar 1425 unit. Planned
ending inventory didapat dari PORt sebelum dikurang dengan net requirement
maka pada periode 1 didapat dengan nilai 7 unit.
Planned order release (PORel) merupakan kuantitas rencana pemesanan
yang dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu
material pada saat dibutuhkan. Jumlah PORel berkaitan dengan PORt, sedangkan
waktu pelepasannya tergantung pada lead time komponen. Lead time untuk
komponen cat adalah 3 bulan sehingga waktu pelepasan PORel juga sama yaitu 3
bulan sebelumnya. Oleh karena itu, PORel komponen pernis untuk periode ini
dimulai dengan pemesanan kebutuhan periode 4 yang dilakukan pada bulan atau
periode 1 yaitu 2610 unit yang selanjutnya diikuti oleh pemesanan kebutuhan
untuk periode-periode selanjutnya. Kebutuhan untuk periode 1 telah dilakukan
pada periode tahun lalu, sedangkan untuk periode 10,11,12 PORel belum ada
nilainya karena perhitungan untuk periode selanjutnya belum dilakukan sehingga
belum diketahui jumlah yang harus dipesan.
Tabel 6.14 yaitu berupa rangkuman planned order realease material
requirements planning (MRP) dari setiap komponen-komponen produk tempat
penyimpanan kertas. Berikut ini adalah tabel planned order realease produk
tempat penyimpanan kertas.
Tabel 6.14 Rangkuman Planned Order Realease
Planned Order Realease Periode ke
Komponen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tempat Penyimpanan Kertas 6663 6663 6664 6664 6665 6664 6665 6665 6665 6665 6665 6665
Papan Belakang 6090 6660 6690 6660 6660 6660 6660 6660 6690 6660 6660 0
Papan Samping 12980 13320 12900 13340 13320 13340 13320 13340 13320 13340 13320 0
Papan Alas 13320 12870 13320 13320 13350 13320 13020 13320 13350 0 0 0
Papan Sekat Atas 6660 6675 6660 6210 6675 6660 6660 6675 6660 0 0 0
Papan Sekat Bawah 6660 6690 6000 6660 6660 6690 6660 6660 6660 6660 0 0
Papan Atas 6660 6690 6000 6660 6660 6690 6660 6660 6660 6660 0 0
Paku 239900 239920 239940 234900 239940 239940 239940 239940 239940 239940 0 0
Gantungan 20000 19990 19990 20000 19990 20000 19990 20000 19990 0 0 0
Pernis 2610 33075 3060 3060 3060 3075 3060 3060 3060 0 0 0
Planned order release (PORel) merupakan kuantitas rencana pemesanan
yang dikeluarkan dalam periode tertentu untuk menjamin tersedianya suatu
material pada saat dibutuhkan atau order produksi yang dilepas untuk
dimanufaktur. Nilai PORel dipengaruhi oleh lead time atau waktu tenggang yang
diperlukan guna membuat suatu barang mulai saat pesanan dilakukan sampai
barang itu jadi atau diterima oleh pemesan. Lead Time dengan periode yang
paling lama harus dipesan terlebih dahulu papan alas, papan sekat atas, gantungan
dan pernis karena memiliki Lead Time 3 bulan, berarti komponen tersebut wajib
dipesan 3 bulan sebelumnya. Selanjutnya papan atas, paku dan papan sekat bawah
dipesan 2 bulan sebelumnya. Lead time 1 bulan berarti komponen tersebut wajib