Anda di halaman 1dari 4

Riska Safitri Arief

A031171526

Manajemen Aset

Akuntansi Sumberdaya Manusia: Perlakuan Dan Pengukuran

The American Accounting Society Committee on Human Resource


Accounting defines it as follows:

“Human Resource Accounting is the process of identifying and


measuring data about human resources and communicating this
information to interested parties.” In simple terms, it is an extension of the
accounting principles of matching costs and revenues and of organizing
data to communicate relevant information in financial terms.

Akuntansi sumber daya manusia berarti mengukur investasi yang


dibuat oleh organisasi dalam manusia, biaya untuk mengganti orang-
orang tersebut dan nilai dari manusia bagi perusahaan itu.

Sejarah Akuntansi Sumber Daya Manusia

Akuntansi sumber daya manusia atau HRA merupakan cabang


baru dari akuntansi manajerial atau akuntansi kos, hal ini ditekankan pada
penerapan konsep dan prosedur akuntansi untuk personnel (Cashin dan
Polimeni, 1981). Publikasi yang dilakukan oleh perusahaan dan adanya
iklan melalui media televisi sering menyatakan bahwa “our employees are
our important asset”. Dikatakan bahwa karyawan sebagai sumber daya
perusahaan merupakan aset yang penting bagi perusahaan. Namun pada
kenyataannya, sebagian besar perusahaan tidak menetapkan secara
aktual dan pasti nilai dari aset SDM, dan bagian akuntansi yang mereka
miliki tidak banyak membantu dalam hal ini. Disisi lain timbul suatu
kenyakinan untuk mengakui keberadaan akuntansi sumber daya manusia,
dan pengakuan tersebut dari beberapa akuntan senior. Pada tahun 1922,
Paton menyebutkan:

“ in the business enterprise, a well organized and loyal personel


may be a more important ‘asset’ than a stock merchandise. at present
there seem to be no way of measuring such factor in term of dollar. but let
us, accordingly, admit the serious limitation of the convensional balance
sheet as a statement of financial conditing”

Pernyataan ini semakin memperkuat konsep untuk mengakui


human resource sebagai suatu aset dan mendorong timbulnya penelitian-
penelitian yang berhubungan dengan human resource. Sejak tahun 1960-
an, suatu badan yang berkembang untuk riset, percobaan, dan teori di
Amerika Serikat telah mengembangkan metode-metode akuntansi untuk
aset manusia suatu organisasi. Riset ini merupakan pengakuan yang lebih
besar bahwa human aset dan human capital memainkan peranan yang
lebih besar dalam ekonomi sekarang dari pada dimasa lalu.

Likert menyatakan bahwa pada saat manajer berusaha untuk


menurunkan biaya produksi, manajemen cenderung mengurangi jumlah
pesonel, menambah supervisi, membatasi hak tenaga kerja dan
menurunkan keuntungan yang seharusnya diterima oleh karyawan. Laba
akan meningkat untuk jangka pendek karena adnya pemotongan biaya
dan peningkatan produktifitas. Namun, menurut Participative School of
management hal tersebut akan mendatangkan dampak yang kurang
menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Likert
menyebutkan bahwa kerugian tersebut akan muncul dalam beberapa hal
yaitu:

 Tingkat petentangan antara karyawan dan manajer (the Level Of


Hostility)

 Keinginan untuk membatasi produksi (The desire to restrict


production)
 Ketidakpuasan (Grievances)

 Ketidakhadiran (Absenteeism)

 Perputaran (Turn over)

Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia

Pengukuran (measurement) adalah penentuan besarnya unit


pengukur (jumlah rupiah) yang akan dilekatkan pada suatu obyek (elemen
atau pos) yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian, atau keadaan
untuk merepresentasi makna atau atribut (atribute) obyek tersebut
(Suwardjono). Dengan makna yang sama menurut Stevens, sebagaimana
dikutip oleh Vernon Kam, pengukuran merupakan pemberian angka-
angka terhadap obyek-obyek atau kejadian-kejadian. Dalam akuntansi,
agar data-data yang akan disampaikan mempunyai kegunaan,
pengukuran dinyatakan dalam moneter.

Menurut FASB pos-pos yang sekarang dilaporkan dalam statemen


keuangan diukur dengan berbagai atribut pengukuran bergantung pada
ciri pos tersebut, kerelevanan dan keterandalan atribut pos-pos yang
diukur.

Pendekatan pengukuran untuk sumberdaya manunisia sebenarnya


telah banyak dikembangkan baik untuk kepentingan informasi akuntansi
maupun untuk kepentingan lain, baik dengan pendekatan pengukuran
moneter maupun non moneter.

Pendekatan pengukuran yang bersifat moneter ini dibagi menjadi


dua yaitu :

1. Pendekatan biaya (cost approach) bisa dengan menggunakan


historical cost, replacement cost dan opportunity cost.
2. Pendekatan nilai (value approach) bisa dengan menggunakan
compensation model, adjusted discounted future wages
method, present monetary value method, unpurchased goodwill
method, discounted future value, dan economic value
approach.

Penyajian Akuntansi Smber Daya Manusua Dalam Laporan Keuangan

Akuntansi sumber daya manusia dalam laporan keuangan disajikan


dalam sisi aktiva pada pos investasi sumber daya manusia dan pada sisi
kewajiban dan modal.

Pada pos modal, sumber daya manusia dicatat sebesar nilai total
investasi sumber daya manusia. Nilai amortisasi sumber daya manusia
masuk ke dalam Laporan Laba Rugi perusahaan sebagai pengurang
biaya operasional perusahaan yang diakui sebesar jumlah biaya untuk
pengembangan sumber daya manusia dibagi taksiran umur ekonomis
sumber daya manusia pada periode bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai