OLEH
NURAINI ABBAS
1401100046
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur say panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya
saya dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Belajar yang Efektif dan Efisien”. Meskipun
banyak rintangan dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil
menyelesaikannya dengan baik, berkat campur tangan Tuhan Yang Maha Esa
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana cara belajar yang efektif
dan efisien agar menjadi sebuah belajar yang berkualitas yang dilihat dari berbagai cara yakni
strategi belajar yang efektif dan efisien, gaya belajar, prinsip belajar dan sebagainya. Makalah ini
di susun oleh saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kekurangan, penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.
Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN
Tujuan Praktikum..……………………………………………… 2
Prosedur Praktikum.……………………………………………. 4
Hasil……………a……………………………………………….. 5
Pembahasan…………………………………………………...... 6
BAB V : PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………….... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai
yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain
seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri
dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan
kemampuan-kemampuan yang lain.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli:
B.
Cara belajar efektif adalah cara belajar yang sesuai dengan kondisi personal pembelajar, baik
dari segi metode, penggunaan tempat, ataupun penggunaan waktu. Sedangkan belajar efesien
adalah cara belajar yang meminimalkan usaha tetapi mendapatkan hasil yang maksimal. Yang
diminilkan disini juga berupa waktu, tempat, sarana dan prasarana belajar dan lain-lain. Biasanya
seseorang belajar tidak terlalu lama, tetapi sangat menguasai materi tersebut, karena orang
tersebut kemungkinan mempunyai cara efisien dalam belajar, selain metode yang mereka
gunakan dalam belajar. Yang perlu diingat disini adalah, tidak ada orang pintar atau bodoh dalam
belajar, yang ada hanyalah orang malas, dan tak tahu cara belajar yang baik.
Bagi warga belajar yang istiqomah (rutin) belajar, ia akana meluangkan waktu setiap hari
meskipun sebentar untuk mengulang pelajaran, latihan atau sekedar membaca materi pokok
pelajaran. Kebiasaan ini sangat baik, jika dilakukan setiap hari. Hal itu, lebih baik ketimbang
belajar satu sesi menjelang ujian, atau semester. seperti kata pepatah: “Sedikit demi sedikit lama-
lama menjadi bukit.”
Rencana belajar maksudnya adalah memiliki jadwal-jadwal belajar di luar sekolah. Buatlah
jadwal belajar harian, mingguan jam demi jam. Lalu usahakan dengan tegas, dan tepati semua
jadwal yang kamu buat. Bagi warga belajar yang tidak teratur, biasanya tidak sebagus yang
memiliki rencana dan rutin belajar.
Memiliki jadwal belajar itu bagus, yang terpenting dari itu adalah meneptai kegiatan jadwal
belajar itu sesuai waktu yang ditetapkan dengan rutin dan menjadi kebiasaan. Misalnya, setiap
malam jam 20.00 – 21.00 Wib. Nah, jika ini rutin dilakukan, maka kamu akan lebih fokus dan
menikmati proses belajar sebagai bagian dari jam tubuh kamu seperti juga makan dan ibadah.
Dampak dari semuanya, secara psikologis akan lebih tenang, fresh dan percaya diri serta lebih
produktif.
Tujuan khsusus dalam setiap sesi belajar itu maksudnya agar saat mau belajar sudah siap mau
menyelesaikan problem apa, atau hendak memahami sesuatu yang dicari. Nah, dengan demikian,
cobalah kamu mengatur tujuan belajar yang kamu lakukan itu setiap hari secara spesifik pada
masalah yang telah disusun. Ini akan membantu sekali pada keseluruhan topi pelajaran yang
diajarkan di sekolah.
5. Sekali-kali jangan menunda belajar
Kebanyakan pelajar (warga belajar) ada yang suka dan tidak suka dalam mata pelajaran.
Dampaknya, jika kamu tidak suka dengan pelajaran tersebut akan mudah menunda belajar, dan
lebih memilih kegiatan lain.
Nah, warga belajar yang berhasil, biasanya tidak pernah menunda sesi belajar meski sibuk
sekalipun. Jika kamu melakukan penundaan, maka masalah akan bertumpuk-tumpuk dan ini
menjadi penyebab kegagalan dalam belajar. Jadi, sekali-kali jangan menunda belajar!
Karena pelajaran yang sulit butuh konsentrasi tinggi, usaha dan mental pelajar, maka dahulukan
dan jadikan perhatian yang utama. Nah, jika kamu memulai dengan yang sulit-sulit, percaya atau
tidak, ini akan mengantarkan kamu menjadi pelajar yang meningkat dan sangat akan sangat
efektif bagi kelangsungan pembelajaran kamu.
Pastikan kamu mengulang atau membaca terlebih dahulu catatan yang dimiliki sebelum
mengerjakan tugas. Karena itu, buatlah catatan yang baik selama mengikuti pelajaran di kelas.
Karena hal ini akan membantu untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang harus
diselesaikan. Jadi, pastikan kamu tahu persis bagaimana mengerjakan tugas utama itu dengan
benar.
Hal yang bisa menenangkan itu perlu dicari. Karena itu, carilah tempat belajar yang aman dari
gangguan. Sebab, saat kamu terganggu, maka ini akan mengganggu konsentrasi belajar dan ini
sungguh mengganggu beljar kamu.
Percaya atau tidak, belajar kelompok dengan efektif akan membawa banyak keuntungan. Seperti
mendapat bantuan teman, menyelesaikan tugas dengan cepat, memahami konsep dengan tepat
dan bisa berbagi pengetahuan dengan teman-teman lainnya. Masih ingatkah pepatah, “Dua
kepala lebih baik daripada satu kepala?”. Jadi, gunakan pepatah ini untuk belajar. Lalu mana
kelompok belajar yang tidak efektif? yaitu mereka yang minim dari persiapan dan strategi
belajar.
10. Catat ulang setiap tugas, dan materi setiap minggu terakhir
Ada pengalaman yang bagus dari kebiasaan para pelajar yang sukses yaitu mereka selalu setiap
akhir pekan mengulang catatannya. Kenapa begitu? Karena dengan mengulang catatan setiap
akhir minggu, maka satu sisi dia lebih menguasai pelajaran selama seminggu, dan akan
mempersiapkan materi apa saja yang belum dikuasai pada minggu berikutnya sehingga kamu
akan lebih siap menerima konsep-konsep baru dalam pelajaran pada minggu berikutnya.
Ternyata sesuatu yang berlebihan tidaklah bagus, begitu juga dalam belajar, seperti jika waktu
ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering
dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang
atau membuat contekan.Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika
bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-
anak.
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian, karena dengan
mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga
tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan
selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya.
Kedisiplinan memang perlu diterapkan dalam belajar, seperti disiplin waktu dan disiplin dalam
berkonsentrasi pada pelajaran. Dengan adaya sifat disiplin dalam diri Anda, dapat dipastikan
pelajaran yang Anda lakukan dapat efektif dan efisien.
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena
bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika
waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika
Anda sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal.
Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang
salah dijawab.
Kondisi efektif
Guru sebagai pembimbing diharapkan mampu menciptakan kondisi yang strategi yang dapat
membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Dalam
menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan dua hal: pertama, kondisi
internal merupakan kondisi yang ada pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan,
keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada
di luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan
fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan
teratur, misalnya ruang belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu
konsentrasi belajar, ruangan cukup terang, tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang
diperlukan dalam belajar yang cukup atau lengkap.[16] Keberhasilan dalam proses pembelajaran
di kelas memang tidak semata tergantung guru, tetapi melibatkan banyak faktor, diantaranya
keaktifan siswa, tersedianya fasilitas belajar, kenyamanan dan keamanan ruangan kelas dan
beberapa faktor lainnya, kendati memang keberadaan guru merupakan faktor penentu dalam
menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang
efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:
Setiap jenis aktivitas memiliki kadar atau bobot yang berbeda, tergantung pada segi tujuan mana
yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Yang jelas, aktivitas kegiatan pembelajaran
siswa di kelas hendaknya lebih banyak melibatkan siswa, atau lebih memperhatikan aktivitas
siswa. Berikut ini cara meningkatkan keterlibatan siswa :
Memberikan pelayanan individual siswa bukanlah semata-mata ditujuan kepada siswa secara
perorangan saja, melainkan dapat juga ditujukan kepada sekelompok siswa dalam satu kelas
tertentu. Sistem pembelajaran individual atau pembelajaran privat, belakangan ini memang
cukup marak dilakukan melalui les-les privat dan atau melalui lembagalembaga pendidikan yang
memang khusus memberikan pelayanan yang bersifat individual. Dalam sistem pembelajaran
tuntas, pelayanan individu merupakan kegiatan yang mesti dilakukan. Setiap sub materi
pelajaran yang disajikan harus dapat dimengerti oleh semua siswa, tanpa terkecuali. Oleh karena
itu dalam pembelajaran tuntas, materi pelajaran tidak boleh diteruskan sebelum materi yang
sedang diajarkan dapat diserap oleh seluruh siswa.
Pembelajaran yang efektif harus mulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkret
yang dibantu dengan sejumlah alat peraga dengan memperhatikan dari segi nilai dan manfaat alat
peraga tersebut dalam membantu menyukseskan proses pembelajaran di kelas. Di dalam
menyiapkan dan menggunakan media atau alat peraga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
sebagai berikut :
Alat peraga yang digunakan hendaknya dapat memperbesar perhatian siswa terhadap
materi pelajaran yang diasjikan.
Alat peraga yang dipilih hendaknya sesuai dengan kematangan dan pengalaman siswa
serta perbedaan individual dalam kelompok.
Alat yang dipilih hendaknya tepat, memadai dan mudah digunakan.
Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan pengajaran sangat tergantung pada
kemampuan mengatur kelas yang dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak didik
dapat belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Siswa dapat belajar
dengan baik dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dalam kondisi yang merangsang untuk
belajar. Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat mengarahkan dan
membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suatu interaksi
yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Hal ini senada seperti yang
ditulis Madri M. dan Rosmawati, bahwa terjadinya proses pembelajaran itu ditandai dengan dua
hal yaitu : (1) siswa menunjukkan keaktifan, seperti tampak dalam jumlah curahan waktunya
untuk melaksanakan tugas ajar, (2) terjadi perubahan perilaku yang selaras dengan tujuan
pengajaran yang diharapkan.[20]
Untuk mewujudkan suasana kelas yang mendukung proses belajar mengajar yang dapat
membantu efektivitas proses belajar mengajar[21] yaitu :
1. Memanggil setiap murid dengan namanya
2. Selalu bersikap sopan kepada murid,
3. Memastikan bahwa anda tidak menunjukkan sikap pilih kasih terhadap murid tertentu
4. Merencanakan dengan jelas apa yang anda lakukan dalam setiap pelajaran
5. Mengungkapkan kepada murid-murid tentang apa yang ingin anda capai dalam pelajaran ini
6. Dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama pelajaran
7. Memberikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara
8. Bersikaplah konsisten dalam menghadapi murid-murid.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi
belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa
dalam belajar, maka diperlukan pengorganisasian kelas yang memadai.[22] dalam hal ini akan
diuraikan beberapa suasana yang efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran:
2. Suasana bebas
Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam berbicara dan
atau berpendapat sesuai dengan tujuan dari proses pembelajaran, sehingga dengan hal tersebut
siswa tidak akan merasakan tekananan, adanya rasa takut, malu dan lainnya terhadap guru
maupun sesame peserta didik.[24]
Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus memelihara
kondisi dan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran
dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat dicapai dengan
maksimal.
Dalam hal ini guru harus mempunyai pengetahuan dan keahlian yang profesional dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu menguasai materi pelajaran, strategi
pengajaran, mempunyai keahlian manajemen kelas, keahlian motivasional, keahlian komunikasi
dan dapat bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang beragam. Dalam
hal ini Pentingnya Guru Memotivasi Siswa merupakan salah satu yang urgen dalam
meningkatkan minat belajar siswa. Untuk itu guru harus:
Motivasi merupakan proses yang kompleks, hal ini terlihat bahwa motivasi merupakan upaya
untuk mengubah sesuatu hal yang bersifat positif dalam pembelajaran. Hal ini karena:
Guru harus mampu dan tahu bagaimana memotivasi siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Dengan ini ada beberapa prinsip-prinsip dalam mengembangkan memotivasi siswa
yaitu:
a. Prinsip Kompetisi
b. Prinsip Pemacu
c. Prisnip Ganjaran dan Hukuman
d. Kejelasan dan kedekatan tujuan
e. Pemahaman hasil
f. Pengembangan minat
g. Lingkungan yang kondusif
h. Keteladanan
Dapat diambil kesimpulan bahwa dalam memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif
maka harus terwujud seorang guru yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran,
adanya penataan lingkungan belajar yang baik, serta cara atau strategi pengajaran seorang guru
yang profesional.
1. Prinsip-prinsip belajar
Prinsip belajar merupakan cara untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Dengan adanya
prinsip belajar ini, akan terjadi sebuah perubahan bagi peserta didik yang signifikan diantaranya:
2. Esensi Belajar
a. Perubahan seluruh aspek pribadi
b. Proses yang disengaja dan disadari
c. Terjadi karena ada dorongan/kebutuhan yang ingin dicapai
d. Bentuk pengalaman yang sistematis, dan terarah
4. Hasil Pembelajaran
a. Informasi verbal
b. Kecakapan intelektual : diskriminasi, konsep konkret, aturan
c. Strategi kognitif
d. Sikap
e. Kecakapan motorik
5. Kualitas Belajar
a. Belajar untuk menjadi diri sendiri
b. Belajar untuk belajar
c. Belajar untuk berbuat
d. Belajar untuk hidup bersama secara damai
G. Manajemen Pengajaran Efektif
Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu
kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Hersey dan Blanchard memberi arti pengelolaan sebagai[34] berikut : Management as working
with and trough individuals and groups to accomplish organizatinal goals (pengelolaan
merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui seseorang serta kelompok dengan
maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi). Stoner mengemukakan bahwa : ”Management
is the proses of planing, organizing, leading and controling the efforts of organizing members
and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals. manajemen
pengajaran efektif merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam proses menolong
murid mencapai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan pemahaman terhadap dunia di
sekitarnya secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan mengembangkan aktivitas pengajaran secara efektif sebagaimana dikemukakan
diatas terdapat pembaharuan atau perubahan secara inovatif.
Pertama, manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling
berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai visi dan misi pengajaran, Kedua, manfaat
manajemen pengajaran adalah sebagai aktivitas profesional dalam menggunakan dan memelihara
kurikulum (satuan program pengajaran) yang dilaksanakan, Ketiga, secara organisasional
pembelajaran atau kegiatan aktivitas pengajaran guru dituntut memiliki kesiapan mengajar dan
murid disiapkan untuk belajar, Keempat, dalam menjalankan fungsi manajemen pembelajaran
guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resources) yang ada di dalam kelas
maupun di luar kelas[35].
Berbagai sumber daya pengajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran antara
lain : Pertama, kunjungan / fiel trif yang memiliki kualifikasi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kepada pelajar. Kedua, peralatan pengajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Ketiga, buku-buku pelajaran. Keempat, berbagai tulisan/paper, diagram, outline yang dapat
melayani tujuan pengajaran selama proses aktivitas pengajaran. Kelima, penggunaan gambar-
gambar. Keenam, CD yang berisikan rekaman gambar dari film dan dapat diakses dengan
menggunakan komputer. Ketujuh, pengaturan ruang kelas untuk melayani berbagai aktivitas
pengajaran. Keenam, Film, Vidiotapes,dll.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam suatu model
pembelajaran , yaitu :
Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak biru/pedoman yang
sederhana bagi manajemen kelas yang efektif. Guru harus menentukan kebutuhan murid-
murid dengan mengembangkan suatu sistem manajemen untuk keseharian kepada
kebutuhan kepribadian anak yang diharapkan berinteraksi terhadap prestasi tertentu.
Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid. Fungsi manajemen yang baik adalah
sebagai alat penghubung kekuatan yang dimiliki murid ke dalam suatu pengalaman
pembelajaran produktif jika murid belajar secara efisien, maka guru akan lebih berusaha
mencapai prestasi dalam pengelolaan kelas yang lemah.
Keberhasilan meningkatkan penghargaan kepada murid jika murid-murid berprestasi, ada
hasil perasaan puas, maka harga diri dan dorongan untuk berprestasi semakin tinggi.
Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas. Banyak guru mempercayai bahwa jika
manajemen terlalu terstruktur, hal itu mengurangi kreativitas murid. Bagaimanapun
manajemen efektif memberikan kepada murid dengan pedoman yang jelas dan bekerja.
Keadaan ini menyebabkan pola kerja yang konsisten dan bebas dari kebingungan dan
disiplin yang kurang terstruktur untuk menghasilkan penuh kreativitas mereka.
Efektifitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja dalam cara yang sama
untuk pengungkapan yang sama dari perilaku salah. Guru tidak seharusnya menghukum
dengan marah atau putus asa. Tentu saja, guru pun seharusnya jangan takut untuk amarah
sepanjang marah itu tidak mengurangi motivasi dan hukuman yang diberikan.
Manajemen efektif melibatkan perhatian dan pengembangan inovasi. Hal itu seharusnya
muncul untuk murid bahwa manajemen dilaksanakan oleh guru untuk memelihara
pembelajaran murid dan mengembangkan inovasi aktivitas pengajaran.
Problem manajemen mungkin saja tidak menghargai kualitas sistem pengajaran.
Manajemen efektif mencakup pengaruh ulang terhadap perilaku diinginkan dan
penguatan dari perilaku yang diinginkan.
Guru-guru adalah model dari perilaku yang diterima. Pembelajaran yang terobsesi
seharusnya dijadikan model oleh para guru.
Manajemen efektif menuntut teamworks, kepala sekolah, guru-guru, orang tua,
masyarakat, dan profesional pendidikan lainnya. Bekerja secara konsisten menuju tujuan
yang sama.
Untuk keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran, menurut Urlich dkk ada tiga
perlakuan yang harus dilakukan guru yaitu : Pertama, They are well organized in their planing,
Kedua, they communikate effectively with their students, and, Ketiga, they have high
expectations of their student.
Berikut ini disajikan sepuluh prinsip belajar yang semestinya diketahui oleh seorang trainer dan
juga mesti disadari oleh seseorang yang ingin belajar lebih efektif. Item-item berikut disarikan
dari buku “The Trainer’s Handbook, Mitchell, 1987“ :
2. Kita pelajari yang terbaik dari apa yang pernah kita lakukan.
10. Kita menanggapi dengan lebih baik ketika apa yang kita pelajari disajikan secara unik
terhadap setiap orang.
2. Belajar yang signifikan terjadi apabila Subject mater dirasakan murid mempunyai relevansi
dengan maksud-maksudnya sendiri.
3. Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri
dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
4. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan
apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
5. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai
cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
7. Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung
jawab terhadap proses belajar itu.
8. Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun
intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
9. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas lebih mudah dicapai terutama
siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain
merupakan cara kedua yang penting.
10. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai
proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke
dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting sebagai langkah
awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa
yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian
yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam
belajar.motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam pelaksanaan
proses pembelajaran.
2. Prinsip Keaktifan
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar
untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon terhadap setiap pembelajaran.
Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung
untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri ( setiap individu
) terjun mengalaminya.
4. Prinsip Pengulangan
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar,
antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike
( 1974 – 1949 ) tentang law of lerning, yaitu “ law of effect, law of exercise and law of readiess “
5. Prinsip Tantangan
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang menantang seperti
mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka tertantang untuk mempelajariny. Dengan
kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-
konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean
menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apalagi
hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha
belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui pengamatan
melalui metode-metode pembelaran yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen,
metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat
dan bersemangat.
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada setiap individu
berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism, untuk itu dalam proses
pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus dibantu untuk memahami
kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
Modalitas belajar merupakan hal yang paling utama dalam pelaksanaan belajar,antara lain:
– Otak Kanan
Otak kanan berhubungan dengan hati (tersembunyi di bawah sadar),yang bertugas untuk
memunculkan kreativitas (creativity),imajinasi (imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan
dari otak kanan lebih dominan hingga mencapai 80%.
– Otak Kiri
Untuk otak kiri berhubungan dengan pikiran (terlihat dipermukaan). Adapun tugasnya berkenaan
dengan menganalisis (analysis), logika (logic),kalkulasi/berhitung (calculation) dan meneliti
(detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai 20%.
Penggunaan gaya belajar ini harus dimulai dengan menentukan indera yang paling tepat untuk
menjadi kekuatan diri dalam menunjang proses belajar.
Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar yang
mana belajar itu ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior ) dimana
perubahan tingkah laku ini menurut Moh Surya ada tujuh yaitu;
1. Perubahan intensional
Perubahan yang disengaja dan dilakukan dengan sadar begitu juga denga hasil-hasilnya
misalnya; individu tersebut menyadari bahwa pengetahuan dalam dirinya semakin bertambah .
2. Perubahan continue
Bertambahnya pengeta huan yang dimiliki merupakan kelanjutan dari pengetahuan yang di
miliki sebelumnya.
Perubahan prilaku yang terjadi itu bersifat normatif dan menunjukan kearah kemajuan.
Untuk meperoleh perubahan prilaku, maka individu tersebut aktif berupaya melakukan
perubahan.
Orang yang ketika belajar memiliki tujuan yang dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka
menengah maupun jangka panjang.
Perubahan prilaku secara keseluruhan; perubahan prilaku yang bersifat menyeluruh yakni bukan
hanya sekedar pengetahuan, tetapi perubahan dalam sikap serta ketrampilannya. Dari banyaknya
mengenai ciri-ciri belajar seperti yang telah disebutkan di atas, dapat penulis analisis bahwa,
belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku ,dimana perubahan tingkah laku itu tidak
bisa secara langsung dapat diamati karena perubahan tersebut bersifat potensial,disamping itu
perubahan tingkah laku itu bisa berupa dari hasil latihan atau pengalaman, dan pengalaman itulah
yang akan memberikan dorongan untuk mengubah tingkah laku.
e. Mementingkan penampilan
f. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
h. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali bila ditulis dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya
k. Memerlukan pandangan dan tujuan yang menyeluruh serta bersikap waspada sebelum secara
mental merassa pasti mengenai suatu masalah atau proyek
j. Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada yang
dilihat
BAB III
Penutupan
A. Kesimpulan
3. Cara belajar efektif adalah cara belajar yang sesuai dengan kondisi personal pembelajar, baik
dari segi metode, penggunaan tempat, ataupun penggunaan waktu. Sedangkan belajar efesien
adalah cara belajar yang meminimalkan usaha tetapi mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi.
5. Modalitas adalah bagaimana cara termudah kita dalam mendapatkan atau menyerap suatu
informasi.
B. Saran
Dalam kesempatan ini, saya sangat mengharapkan saran atau kritik atas kekurangan maupun
kesalahan baik dari segi bahasa maupun pembahasannya. Maka dari itu saya mengharapkan
sekali kritik dan saran dari teman-teman maupun dan para pembaca agar dalam penulisan
makalah selanjutnya dapat lebih baik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini atas saran dan kritiknya.