10. Genogram
Keteranga :
Tinggal serumah Garis penikahan
Garis keturunan
Perempuan
Meninggal dunia
Laki-laki Klien Ibu S (39 Thn)
Dengan Hipertensi
11. Tipe Keluarga
Keluarga Bpk. AH merupakan keluarga dengan tipe Nuclear Family (keluarga inti),
yaitu terdiri dari kepala keluarga (Bpk. AH) , istri (Ibu S), kedua anaknya (An. AL)
dan (An. AB).
12. Suku dan Latar Belakang
Bpk. AH dan Ibu S merupakan pasangan suami istri dengan latar belakang suku yang
berbeda. Bpk. AH berasal dari suku betawi dan Ibu S berasal dari suku Jawa. Menurut
Ibu S, karena latar belakang budaya yang berbeda Ibu S lebih pendiam yang sesuai
budaya dan watak orang Jawa, dibandingkan suaminya yang berwatak keras dan lugas
yang sudah terbangun dari lingkungan dan budaya suku betawi. Hal tersebut menurut
Ibu S yang menyebabkan ia lebih banyak diam, jika memikirkan sesuatu dan perlu
waktu tertentu jika ingin membicarakan hal-hal dengan suaminya.
13. Agama
Keluarga Bpk. AH merupakan keluarga muslim. Ibu S mengatakan setiap ada masalah
yang dihadapi seperti masalah rumah tangga selalu mengadu kepada Allah, karena
menurut Ibu S, ia sekarang tinggal jauh dari keluarganya karena ikut bersama
suaminya sehingga hanya kepada Allah tempatnya mengadu. Ibu S juga menanamkan
pendidikan agama sejak dini kepada kedua anaknya, Ibu S sudah memasukkan
anaknya ke TPA dekat rumahnya.
14. Status Sosial Ekonomi
Kebutuhan ekonomi keluarga Bpk. AH didapatkan dari hasil kerja Bpk. AH sebagai
pegawai swasta di salah satu kantor di Jakarta Pusat. Menurut Ibu S, suaminya baru 3
tahun bekerja sebagai pegawai tetap, sebelumnya Bpk. AH belum memiliki keinginan
untuk menjadi pegawai yang terikat. Hal tersebut juga menjadi pemikiran Ibu S
sewaktu mengandung anak ke dua. Ibu S mengatakan penghasilan suaminya masih
dapat memenuhi kebutuhan keluarganya baik untuk sehari-hari maupun untuk
pendidikan anaknya.
15. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga
Ibu S mengatakan jika dirinya jarang melakukan rekreasi, Ibu S mengatakan lebih
sering menghabiskan waktu bermain dengan anaknya dirumah, atau bertemu salah
seorang keluarganya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Bpk AH memiliki hobi
naik gunung. Menurut Ibu S, suaminya belum bisa meninggalkan kegiatan kumpul
bersama teman-temannya. Bahkna Bpk. AH ingin sekali mengajak anaknya An. AL
untuk naik gunung bersamanya, namun Ibu S tidak mengizinkan.. Ibu S mengatakan
karena hobby suaminya itu, terkadang menjadi bahan pemikiran Ibu S.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan
Rumah Bpk AH, saat ini merupakan rumah kontrakan. Tipe bangunan rumah
bersifat permanen, yang terdiri atas ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
b. Ventilasi dan penerangan
Ventilasi dari rumah Bpk. AH berasal dari jendela dan pintu depan, serta terdapat
lubang udara dari tembok samping rumah dan belakang rumah. Udara yang masuk
di rumah Bpk. AH berasal dari depan rumah karena didepan rumah Bpk. AH
terdapat pohon dan pekarangan yang cukup luas, dan bangunan rumah yang rendah.
Penerangan di dalam rumah Bpk. AH cukup terang, karena terdapat penerangan
dari samping rumah dan belakang rumah.
c. Persediaan air bersih
Ibu S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur/air tanah (yang dipompa
menggunakan mesin), airnya jernih. Namun, untuk masak dan minum
menggunakan air mineral (isi ulang).
d. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga dari keluarga Bpk AH, dikumpulkan didalam satu wadah
tertutup, yang sudah disediakan di samping rumah. Sampah tersebut akan diangkut
ke tempat penampungan sampah setiap 3x seminggu.
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank, yang berada di depan rumah Bpk.
AH
RUANG TAMU/
KELUARGA
KEL. Bpk. AH
PEKARANGAN
V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga Bpk AH, setiap orang saling menyayangi satu sama lain. Ibu S
mengatakan tidak membeda-bedakan anak-anaknya, sangat memperhatikan tahap
tumbuh kembang anaknya. Ibu S mengatakan kedua anaknya sangat dekat baik ke Bpk
AH maupun ke dirinya sendiri. Ibu S mengatakan selalu berusaha membicarakan dan
menyelesaikan secara kekeluargaan tanpa emosional dengan Bpk. AH dengan cara
mencari waktu terbaik untuk mendiskusikan hal tersebut. Dalam keluarga Bpk AH,
semua anggota keluarga saling memberikan semangat dan kekuatan sehingga Ibu S
mengatakan sangat bersyukur dengan keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Menurut Ibu S, Bpk AH sangat mudah bersosialisasi dengan anggota tetangga lain
disekitar tempat tinggalnya dan masih ikut serta dengan kegiatan-kegiatan pemuda
lainnya seperti pencita alam. Ibu S mengatakan dirinya belum terlalu aktif dalam
kegiatan-kegiatan dimasyarakat karena merasa baru tinggal diwilayah tersebut, dan
kesibukannya mengurus kedua anaknya yang masih kecil, sehingga belum sempat
mengikuti kegiatan di masyarakat.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Ibu S mengatakan pernah mendapatkan informasi terkait maslah kesehatan seperti
penyakit hipertensi dan diabetes melitus, selain itu Ibu S mengatakan sering mencari
tahu tentang masalah kesehatannya melalui internet. Ibu S mengatakan jika penyakit
hipertensi merupakan penyakit yang bersala dari keturunan kerena orang tuanya
meninggal dengan hipertensi. Ibu S mengatakan kondisi sakit adalah kondisi badan
menjadi lemes, tidak enak badan, dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari
dan kondisi sehat adalah badan terasa sehat dan segar serta bisa melakukan aktivitas
sehari-hari. Namun, menurut Ibu S, ia tidak merasakan gejala yang ditimbulkan jika
tekanan darahnya meningkat. Ibu S mengatakan tidak merasa nyeri ditengkuk, tidak
merasa pening.
Ibu S mengatakan, sejak menikah ia jarang pulang kekampungnya untuk menjenguk
Ibunya yang tinggal sendiri di rumahnya dikampung. Menurut Ibu S terkadang jika
dimalam hari teringat akan Ibunya, ia sudah tidak dapat memejamkan mata hingga
pagi hari. Selain itu, Ibu S mengatakan memiliki sifat pendiam, jika memikirkan
sesuatu atau memiliki masalah ia memendam terlebih dahulu, jika memungkinkan
untuk dibicarakan bersama Bpk. AH, baru Ibu S memulai untuk membicarakan. Ibu S
juga mengatakan karena aktivitasnya mengurus anak-anaknya, ia mengatakan tidak
pernah melakukan olahraga atau aktivitas fisik sedang dirumahnya atau ikut dalam
kegiatan kelompok. Ibu S mengatakan mengetahui jika olahraga itu sangat penting
untuk kesehatannya terlebih lagi karena dirinya memiliki berat badan berlebih.
Menurut Ibu S, jika ia mengalami sakit kepala itu karena cuaca yang panas atau
karena anak-anaknya. Ibu S mengatakan sejak mengetahui tekanan darahnya masih
tinggi diatas 150/90, ia sudah mengurangi makanan yang mengandung garam berlebih,
makanan berlemak dan makanan yang manis-manis. Ibu S juga mengatakan sesekali
melakukan perawatan sederhana dirumah dengan merebuh daun dalam atau memakan
mentimun. Ibu S juga mengatakan sudah rutin mengkonsumsi obat tekanan darah
tinggi sebelum tidur dengan dosis 5 mg.
Ibu S mengatakan sangat memperhatikan kondisi rumahnya, baik dari segi kebersihan
maupun dari segi ventilasi. Oleh karena itu, ia dan Bpk AH memilih pindah kontrakan
karena ditempat sebelumnya ventilasi kurang, pencahayaan juga kurang, kotor dan
terkadang ada tikus yang masuk didalam rumah, yang bisa berisiko menyebabkan
penyakit bagi ia dan keluarganya terutama anak-anaknya. Ibu S mengatakan selalu ke
dokter praktek atau ke puskesmas jika mengalami keluhan kesehatan. Menurut Ibu S,
Bpk AH sangat memperhatikan kesehatan seluruh anggota keluarganya, termasuk
kesehatan Ibu S. Jika Ibu S meminta untuk kontrol ke pelayanan kesehatan, Bpk AH
akan selalu mengantar dan menemani.