Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI KAKI


DIABETIK

OLEH :
NIRMALASARI B
PO714201161058

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


PRODI DIV KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN ULKUS DIABETIK

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : Ulkus diabetik                                 
Sasaran : Pasien Ulkus diabetik
Tempat : Rumah Sakit Umum Ruang Murai 2
Waktu : 1 x 20 Menit
Hari/Tanggal : Sabtu/14 Maret 2020

A. Tujuan Pembelajaran
1. TujuanUmum
Pasien dapat dapat mengetahui tentang penyakit Ulkus diabetik dan cara
penanganannya
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan pasien mampu :

a. Menyebutkan pengertian Ulkus diabetik

b. Menyebutkan penyebab Ulkus diabetik

c. Menyebutkan Upaya pencegahan Ulkus diabetik

d. Menyebutkan Klasifikasi Ulkus diabetik

e. Mendemontrasikan Cara perawatan Ulkus diabetik

B. Metode
Ceramah
Tanya jawab

C. Media
Leaflet
D. Bentuk Kegiatan Penyuluhan
Tanggal 14 Maret 2020

N Kegiatan Waktu Kegiatan Kegiatan Sasaran Metode


o
1. Pembukaan 3 Menit 1. Beri salam 1. Menjawab salam cerama
atau 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan h
Pendahulua Diri dengan seksama cerama
n 3. Kontrak Waktu h
4. Menjelaskan
Tujuan umum dan cerama
khusus h
tentang ulkus cerama
diabetik h
5. apersepsi
2. Pengkajian 10 Meni 1. Menjelaskan 1. Mendengar dan cerama
Materi t materi yang akan memperhatikan h
disampaikan : dengan seksama
a. Pengertian Ulkus
diabetik
b. penyebab Ulkus cerama
diabetik 2. Para pendengar h
c. Upaya mengajukan
pencegahan pertanyaan tentang cerama
Ulkus diabetic materi yang kurang h
d. Klasifikasi Ulkus jelas
diabetik.
e. Cara perawatan
Ulkus diabetik
cerama
2. Memberikan h
kesempatan
3. Salah satu dari
kepada pasien untuk
pendengar menjawab
mengajukan
pertanyaan dari
pertanyaan terhadap
pendengar lainnya
materi
3. Memberikan
kesempatan kepada Tanya
para pendengar jawab
untuk menjawab
pertanyaan dari
pendengar yang lain

3 Evaluasi 5 menit 1. Melakukan 1. Menjawab Tanya


evaluasi(mengajuka pertanyaan dari jawab
n pertanyaan lisan ) pendengar
2. Merangkum 2. pasien mendenga
4 Penutup 2 Menit materi pembelajaran rkan cerama
yang telah diberikan 3. pasien menjawab h
3. Beri salam salam
(penutup) cerama
h

E. Evaluasi dan Penilaiannya


 Prosedur  : tes pada akhir penyuluhan berupa pertanyaan seputar materi
 Bentuk     : Essay
 Jenis        : Lisan
Soal         :   
1. Pengertian Ulkus diabetic
2. Penyebab Ulkus diabetik
3. Upaya pencegahan Ulkus diabetik
4. Klasifikasi Ulkus diabetik.
5. Cara perawatan Ulkus diabetik
Materi Penyuluhan

A. Pengertian Ulkus
Ulkus diabetikum adalah luka yang muncul dan berkembang akibat gangguan saraf
tepi, kerusakan struktur tulang kaki, serta penebalan dan penyempitan pembuluh darah
yang sering terjadi pada penderita diabetes. Ulkus diabetikum memerlukan terapi dan
penanganan khusus. Jika terjadi infeksi pada ulkus diabetikum, dapat membuatnya
semakin parah.
Ulkus diabetikum paling sering terjadi di bagian bawah jempol atau di telapak kaki
bagian depan. Kondisi ini bahkan bisa menimbulkan kerusakan sampai ke tulang, hingga
mungkin perlu dilakukan amputasi kaki.

B. Penyebab Ulkus
Gejala ulkus diabetikum pada penderita diabetes yaitu kaki tampak bengkak,
kemerahan, iritasi, berbau atau keluar cairan dari kaki yang menempel di kaus kaki atau
sepatu. Penyebab ulkus diabetikum antara lain adalah sirkulasi darah yang buruk,
sehingga aliran darah tidak mengalir ke kaki Anda secara efisien. Selain itu, kadar
glukosa yang tinggi juga dapat menyebabkan kaki mati rasa akibat adanya kerusakan
saraf pada kaki, yang merupakan salah satu komplikasi jangka panjang dari diabetes.
Kesemuanya itu memudahkan terbentuknya luka pada kaki, serta menyulitkan proses
penyembuhan luka tersebut.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ulkus
diabetikum, yaitu:
1. Gangguan bentuk kaki, seperti tulang menonjol (bunion)
2. Kapalan di kaki
3. Penurunan penglihatan yang menghalangi penderita melihat kakinya dengan jelas
4. Kelebihan berat badan
5. Merokok atau minum alkohol.
6. Semua penderita diabetes memiliki risiko mengalami ulkus diabetikum. Namun,
sebagian besar terjadi pada pria yang sudah berusia lanjut.

C. Upaya Pencegahan Ulkus


Meski semua penderita diabetes memiliki kemungkinan mengalami ulkus diabetikum,
namun kondisi ini dapat dihindari dengan perawatan kaki yang tepat. Beberapa petunjuk
dokter tentang pencegahan ulkus diabetikum antara lain:
1. Periksa setiap bagian kaki Anda setiap hari
Anda harus selalu memeriksa area kaki, apakah ada retakan atau kapalan
pada telapak Jika perlu, gunakan cermin untuk mengecek tumit dan daerah lainnya
pada kaki.
2. Rajin membersihkan kaki
Cuci kaki Anda setiap hari dengan menggunakan sabun dan air hangat.
Keringkan secara menyeluruh, terutama di antara jari-jari kaki. Anda juga harus rajin
memotong kuku.
3. Pakailah sepatu dengan ukuran yang nyaman dan berbahan lembut
Selalu periksa sepatu Anda untuk melihat adanya benda asing atau area
yang kasar, sebelum Anda memakai Ganti kaus kaki Anda segera apabila basah
atau berkeringat. Gunakan sepatu yang lebih panjang 1-2 sentimeter dari ukuran
kaki.
Yang tidak kalah penting yaitu menjaga tingkat gula darah agar tetap dalam kondisi
normal. Perhatikan pola makan yang tepat dan konsumsi obat sebagaimana disarankan
dokter. Segera konsultasi ke dokter, jika tingkat gula darah lebih tinggi dari seharusnya.
Jika Anda merasakan timbul masalah pada kaki atau tanda-tanda munculnya ulkus
diabetikum, maka segeralah konsultasi ke dokter agar diberi pengobatan yang tepat.

D. Klasifikasi Ulkus
Menurut Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi enam tingkatan yaitu :
1. Derajat 0 : Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai
kelainan bentuk kaki seperti “ claw,callus “.
2. Derajat I : Ulkus superfisial terbatas pada kulit.
3. Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang.
4. Derajat III : Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis.
5. Derajat IV : Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis.
6. Derajat V : Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
Sedangkan Brand (1986) dan Ward (1987) membagi gangren kaki menjadi dua
golongan
1. Kaki Diabetik akibat Iskemia (KDI)
Disebabkan penurunan aliran darah ke tungkai akibat adanya makroangiopati
(arterosklerosis) dari pembuluh darah besar ditungkai, terutama di daerah
betis.Gambaran klinis KDI :Penderita mengeluh nyeri waktu istirahat, pada perabaan
terasa dingin, pulsasi pembuluh darah kurang kuat, dan didapatkan ulkus sampai
gangren.
2. Kaki Diabetik akibat Neuropati (KDN)
Terjadi kerusakan syaraf somatik dan otonomik, tidak ada gangguan dari
sirkulasi. Klinis di jumpai kaki yang kering, hangat, kesemutan, mati rasa, oedem
kaki, dengan pulsasi pembuluh darah kaki teraba baik.

E. Cara Perawatan Ulkus


Penyakit diabetes sering menimbulkan komplikasi berupa borok di kaki. Jika
perawatan kaki diabetes tidak dilakukan dengan baik, borok ini akan cepat bertambah
parah karena sirkulasi darah yang buruk. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu
benar-benar memahami cara merawat kaki dan borok di kakinya.
Tidak hanya setelah timbul borok, perawatan kaki diabetes juga perlu dilakukan
walaupun belum ada luka di kaki. Tujuannya adalah untuk mencegah munculnya luka
yang sulit sembuh dan berpotensi menjadi borok.
1. Perawatan Kaki Diabetes yang Benar
Bagi penderita diabetes, merawat kaki sangat penting untuk mencegah
timbulnya borok. Ada beberapa tips perawatan kaki yang perlu diketahui oleh
penderita diabetes, yaitu:
 Periksa kondisi kaki setiap hari
Kaki penderita diabetes perlu diperiksa sekali sehari untuk melihat adanya
kelainan, misalnya kemerahan, lecet, kulit retak, atau bengkak. Jika sulit
menjangkau kaki, gunakan cermin untuk melihat seluruh bagian kaki hingga ke
telapak. Letakkan cermin di lantai jika terlalu sulit untuk dipegang, atau mintalah
bantuan orang lain.
 Cuci kaki dengan air hangat dan gunakan krim pelembab
Cucilah kaki Anda dengan air hangat (jangan terlalu panas) sekali sehari, lalu
keringkan kaki, terutama sela-sela jari kaki, dengan handuk atau kain yang
lembut. Setelah itu, gunakan krim pelembab untuk menjaga agar kulit kaki tetap
lembut.
 Jangan mengobati luka tanpa berkonsultasi dengan dokter
Untuk menghindari cedera pada kulit, jangan gunakan kikir kuku, gunting
kuku, atau cairan obat untuk menghilangkan kutil atau kapalan di kaki. Agar
aman, konsultasikan dulu dengan dokter.
 Jangan bertelanjang kaki dan potong kuku kaki dengan hati-hati
Untuk mencegah cedera pada kaki, jangan bertelanjang kaki, bahkan saat
beraktivitas di dalam rumah. Selain itu, jangan memotong kuku terlalu dalam atau
mintalah bantuan orang lain jika tidak bisa memotong kuku sendiri.
 Kenakan kaus kaki yang bersih, kering, dan menyerap keringat
Kenakan kaus kaki dengan bahan-bahan yang mudah menyerap keringat,
misalnya katun. Jangan gunakan kaus kaki berbahan nilon dan kaus kaki dengan
karet yang terlalu ketat, karena bisa mengurangi sirkulasi udara di kaki.
 Gunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai
Gunakan sepatu yang nyaman serta memiliki bantalan untuk tumit dan
lengkungan kaki. Hindari menggunakan sepatu yang sempit atau sepatu hak
tinggi. Jika salah satu kaki lebih besar dari yang lain, jangan memaksa untuk
mengenakan sepatu yang ukurannya sama kanan dan kiri. Pilihlah sepatu yang
ukurannya sesuai untuk tiap kaki.
2. Perawatan Borok di Kaki Penderita Diabetes
Bila terdapat borok atau sekadar luka di kaki, penderita diabetes perlu segera
memeriksakan diri ke dokter. Dokter atau dokter bedah akan memberikan
penanganan pada borok dan luka di kaki supaya tidak meluas. Dokter juga dapat
melakukan pemeriksaan lanjutan dengan foto Rontgen atau USG Doppler untuk
mememeriksa komplikasi diabetes lebih lanjut.
Perawatan borok atau luka di kaki akibat diabetes tidak hanya dilakukan oleh
dokter, tetapi juga perlu dilakukan secara mandiri oleh penderita. Dokter akan
mengajarkan cara perawatan kaki diabetes, sehingga penderita dapat melakukan
perawatan sendiri di rumah.
Berikut ini adalah beberapa langkah perawatan borok di kaki yang perlu
dilakukan oleh penderita diabetes:
 Cuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air mengalir, sebelum
melakukan perawatan borok kaki diabetes.
 Buka perban secara perlahan. Bila perban menempel di kulit, beri cairan infus
berisi larutan salin (NaCl 0,9%) untuk membasahi perban, agar lebih mudah
dilepas.
 Gunakan sarung tangan sekali pakai selama membersihkan borok.
 Bersihkan borok dengan kasa yang telah dibasahi oleh larutan salin, dari tengah
ke tepi borok. Jangan lakukan pembersihan ulang dengan kasa yang sama.
 Gunakan kasa kering baru untuk mengeringkan borok yang telah dibersihkan.
 Tutup borok dengan perban yang disarankan oleh dokter.
 Perawatan borok dan luka di kaki penderita diabetes perlu ditangani dengan
benar, karena jika tidak, dapat terjadi infeksi dan kematian jaringan, hingga
dibutuhkan tindakan amputasi.

Anda mungkin juga menyukai