KDK SGD 2
KDK SGD 2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pelayanan kesehatan di Amerika sangat terpadu dan selalu mengalammi perubahan.
Banyak variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan profesional, tetapi untuk
memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan
kesehatan yang terbatas. Sedangkan, mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada
saat penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung menyebabkan masa
perawatan (length of stay, LOS) menjadi lebih singkat dan berdampak pada biaya pelayanan
kesehatan yang juga menjadi meningkat. Akibatnya, institusi pelayanan kesehatan menjadiken
pelayanan kesehatan lebih sebagai suatu bisnis daripada sebagai suatu organisasi pelayanan.
Tantangan pelayanan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan adalah mengurangi biaya
pelayanan kesehatan dengan tetap menyediakan perawatan berkualitas tinggi untuk kliennya.
Penyelenggara pelayanan kesehatan memulangkan klien lebih cepat dari rumah sakit, sehingga
lebih banyak klien yang membutuhkan perawatan rumah atau pelayanan rumah. Biasanya
keluarga menyediakan perawatan untukk orang yang mereka sayangi dirumah. Perawat juga
menghadapi tantangan yang signifikan untuk mencegah terjadinya celah dalam pelayanan
kesehatan pada berbagai jenis tempat pelayanan kesehatan, sehingga individu tetap sehat dan
sejahtera dalam rumah dan komunitas mereka.
Keperawatan adalah suatu disiplin pelayanan. Nilai-nilai profesi keperawatan bertujuan
menolong orang mendapatkan kembali, mengelola, atau memperbaiki kesehatan; mencegah
penyakit; serta memperoleh kenyamanan dan kepercayaan diri. Sistem pelayanan kssehatan pada
era milenium ini lebih berorientasi pada bisnis daripada pelayanan karena adanya keinginan
untuk menghemat biaya. Keperawatan terus memimpin perubahan dan menjaga nilai dalam
perawatan klien serta menghadapi tantangan terhadap adanya peran dan tanggung jawab yang
baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat
sasaran.
1. Sistem Klien
Klien adalah orang yang memperoleh bantuan, orang yang membeli sesuatu atau
memperoleh layanan (kbbi, 2011). Namun pada fundamental keperawatan (Potter; Perry) klien
ialah orang yang mencari pelayanan kesehatan dan anggota keluarga atau orang yang berarti bagi
orang yang mencari pelayanan kesehatan tersebut.
Dalam keperawatan, yang menjadi klien bisa saja individunya itu sendiri maupun
keluarga atau kerabatnya. Jenis jenis klien yang disebutkan dalam Neuman System Model juga
bisa dalam bentuk individu maupun kelompok. Klien terdiri dari dua jenis yaitu individu sebagai
klien dan keluarga sebagai klien. Yaitu klien sebagai indiviadu ialah seseorang yang
mendapatkan asuhan keperawatan sedangkan keluarga sebagai klien ialah keluarga tersebut yang
diberikan asuhan keperawatan. Klien sebagi keluarga bisa saja terjadi apabila seorang anggota
dari keluarga tersebut mengalami suatu penyakit atau kelemahan pada tubuhnya yang
mengakibatkan ia tidak dapat memberikan keterangan secara jelas kepada perawat maka ia
dibantu oleh keluarganya. Sedangkan kelompok atau masyarakat ialah klien yang ruang
lingkupnya lebih luas daripada keluarga.
Klien dalam sistem pelayanan kesehatan memiliki hak hak dan serta kewajibannya, hak
klien dalam sistem klien ialah hak untuk mendapatkan informasi (diagnose, pengobatan yan
dilakukan, biaya pelayanan, dan perawatan yang berkelanjutan), menolak prosedur dan diagnosa
apapun. Klien memiliki hak legal dalam pelayanan kesehatan yaitu informed consent
(persetujuan tindakan) ialah persetujuan seseorang untuk mengijinkan terjadinya sesuatu.
Persetujuan iini didasarkan pada keterbukaan total terhadap berbagai risiko yang potensial,
keuntungan, dan alternatif yang tersedia. Hak dan persetujuan klien mempengaruhi cara sistem
pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanannya. Kewajiban klien dalam system
pelayanan kesehatan ialah Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib rumah sakit. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatannya. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan
selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat. Pasien dan atau
penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah
sakit/dokter. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan
sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup
puskesmas dengan pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas
keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil
keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga
yang sakit serta memodifikasi lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada ruang atau
lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal bedah, askep
maternitas, askep gawat darurat, dan sebagainya.
BPJS – BPJS kesehatan menjamin setiap peserta BPJS untuk mendapatkan pelayanan gratis
sampai mereka sembuh, tetapi ada 2 masalah umum yang tidak bisa di cover oleh BPJS yaitu
jenis obat yang diberikan dokter tidak terdaftar pada jenis obat yang terdaftar di BPJS atau kalian
menginginkan kelas kamar yang lebih baik dari kamar kelas 1 yang menjadi maksimal pelayanan
BPJS
Asuransi swasta – setiap asuransi swasta mempunyai limit proteksi berdasarkan kelas premi
yang kalian ambil, semakin mahal premi yang kalian bayar maka makin lengkap fasilitas yang
akan kalian dapat. Biasanya kalian akan mendapatkan daftar limit proteksi dari perusahaan
asuransi tersebut, jika biaya dari plan kalian melewati batas maka kalian perlu membayar sendiri
selisih biaya tersebut.
Pelayanan publik merupakan sebuah kebutuhan yang harus dapat diberikan oleh suatu negara
kepada masyarakatnya. Kebutuhan akan pelayanan publik yang memiliki kualitas baik akan
mempermudah masyarakat dalam menjalan aktivitas sehari-hari. Pelayanan yang berbelit, kaku
dan lamban akan mengganggu proses kegiatan masyarakat mulai dari segi ekonomi maupun
dalam segi sosial.
Biasanya pelayanan publik hanya terfokus pada pelayanan perizinan dan pelayanan administrasi
kependudukan tetapi kurang memperhatikan pelayanan dasar seperti pelayanan pendidikan dan
pelayanan kesehatan.
Di Indonesia sendiri kebutuhan dalam pelayanan kesehatan kurang mendapat perhatian. Banyak
daerah yang belum mampu melaksanakan pelayanan kesehatan dengan baik sehingga
menyebabkan masyarakat kurang mendapatkan akses kebutuhan kesehatan. Padahal pelayanan
kesehatan merupakan faktor penting dalam menunjang pembangunan dan kesejahteran
masyarakat.
Dalam undang-undang Otonomi Daerah no. 23 tahun 2014 pasal 12 (1) tentang Pemerintahan
Daerah menyebutkan bahwa terdapat enam pelayanan dasar yakni (1) Pelayanan pendidikan, (2)
kesehatan, (3) pekerjaan umum dan perumahan rakyat, (4) sosial, (5) perumahan rakyat dan
kawasan permukiman, dan (6) ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan tersebut pelayanan kesehatan merupakan sebuah prioritas yang harus
diperoleh oleh masyarakat. Pengembangan pelayanan kesehatan telah banyak dilakukan oleh
pemerintah kabupaten/kota. Salah satu daerah yang mampu berinovasi dalam menciptakan
pelayanan kesehatan yang baik adalah Pemerintah Kota Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya telah menciptakan inovasi berbasis teknologi informasi untuk
mempermudah masyarakatnya dalam memperoleh pelayanan kesehatan dengan mudah. Adanya
inovasi tersebut merupakan buntut dari diterapkannya otonomi daerah yang dimana daerah
diberikan keleluasaan dalam mengurus urusan rumah tangganya.
Oleh sebab itu, pemerintah kota Surabaya menghadirkan E-health sebagai pondasi dalam
memperbaiki layanan kesehatan di Surabaya. Layanan E-health merupakan suatu layanan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam mempermudah masyarakat dan pemerintah kota
surabaya sendiri untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Hadirnya E-health diperkuat dengan Intruksi Presiden No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengembangan E-Government menyebutkan bahwa pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan (E-government) akan meningkatkan
Efisiensi, Efektivitas, Transparansi, dan Akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.
Awal mula terbentuknya layanan E-health ini karena adanya keluhan masyarakat dikarenakan
antrian yang panjang dan lama, sehingga Pemkot Surabaya melakukan inisiatif dengan
meluncurkan layanan E-health ini untuk mejawab keluhan dari masyarakat tersebut. Layanan E-
health ini dapat memangkas jumlah antrian di loket pendaftaran puskesmas.
Dengan demikian E-health merupakan sebuah pelayanan kesehatan yang kreatif dan inovatif
dalam menjawab kebutuhan masyarakat Surabaya. Kehadiran E-health bukan hanya menjadi
solusi terhadap masalah pelayanan kesehatan di surabaya yang memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan, namun juga menjadi model percontohan bagi banyak kabupaten atau
kota lainnya yang ingin menerapkan E-health di daerahnya masing-masing.
KESIMPULAN
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam sistem ini terdapat tingkat, lembaga, lingkup dan faktor yang mempengaruhi dalam
terlaksananya sistem pelayanan kesehatan tersebut.