Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BERPIKIR SISTEM DAN MUTU

PELAYANAN KESEHATAN

KAJIAN MENILAI DIRI SENDIRI DAN TEMPAT


KERJA TENTANG BAGAIMANA MENILAI MUTU

UNIVERSITAS UDAYANA

NAMA : YOHANA DEWI

NIM : 1982111011

PROGRAM STUDI MAGISTER

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2019
KAJIAN MENILAI DIRI SENDIRI DAN TEMPAT KERJA TENTANG
BAGAIMANA MENILAI MUTU

NAMA : YOHANA DEWI


NIM : 1982111011

MENILAI KARAKTER DIRI


1. Hubungan dengan Tuhan (Religius).

 Saya mengakui dan percaya akan adanya Tuhan, saya meyakini dengan sungguh
akan keberadaan Tuhan dalam setiap ajaran dan amalan kebaikan yang diajarkan
melalui Agama dan Kayakinan yang saya anut.
 Saya percaya bahwa setiap perbuatan dan perkataan baik yang saya lakukan, baik
kepada sesama makhluk hidup maupun kepada alam semesta akan berbalik dan
kembali kepada saya pada saatNya nanti.
 Saya percaya bahwa Tuhan ada disekitar saya melalui orang-orang disekitar saya,
baik orang yang mengasihi saya maupun orang yang membeci saya.
 Saya percaya bahwa setiap peristiwa dan masalah yang saya alami dalam hidup
saya adalah sebagai pembelajaran yang Tuhan ijinkan terjadi pada hidup saya.
 Saya percaya bahwa apapun yang telah terjadi dan akan terjadi pada perjalanan
hidup saya sepanjang nafas saya sudah di Gariskan dan di Atur oleh Tuhan.

2. Hubungan dengan diri sendiri


a) Jujur: saya cukup bisa dipercaya dalm konteks kejujuran karena saya termasuk
dalam salah satu orang yang menjunjung tinggi kejujuran dalam hidup saya, baik
kepada diri sendiri maupun kepada orang lain disekitar saya termasuk. Saya selalu
merasa gelisah dan tidak nyaman dalam hati saya setiap saya berkata atau bertindak
kurang jujur.
b) Bertanggung jawab: saya termasuk dalam golongan orang yang bertanggung jawab,
baik pada pekerjaan saya, pergaulan saya mupun pada kata-kata saya. Saya
bertanggung jawab atas setiap pekerjaan yang ditugaskan pada saya dengan cara
menyelesaikan dan mengerjakan dengan baik dan selesai sebelum waktu yang
ditentukan. Saya bertanggung jawab pada setiap perkataan saya dengan selalu
berusaha menepati setiap janji yang sudah saya ucapkan dan berusaha melakukan
sesuai dengan yang sudah saya katakana. Namun dalam urusan pribadi saya merasa
kurang dapat bertanggung jawab dengan baik, sebagai seorang ibu saya lebih sering
meninggalkan anak-anak saya dengan alasan kerja dan kuliah sehingga anak-anak
saya lebih banyak diasuh oleh neneknya.
c) Bergaya hidup sehat: saya cenderung menjalani gaya hidup yang kurang sehat dan
saya sadar hal tersebut merugikan diri saya. Saya sering begadang karena tugas dan
tanggung jawab saya di tempat kerja. Saya sering mengkunsusmsi makanan yang
kurang sehat dan banyak mengandung monosodium glutamate (MSG), saya kurang
suka berolah raga karena sering merasa lelah akibat kerja dan kuliah sehingga bila ada
waktu luang atau hari libur, saya menggunakannya untuk tidur dan beristirahat.
d) Disiplin: saya termasuk orang yang disiplin, saya selalu tertip dan taat dalam
menjalankan tugas serta tanggung jawab saya di tempat kerja, saya selalu patuh pada
setiap aturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis.
e) Kerja keras: saya bukan termasuk dalam golongan orang pekerja keras, namun saya
selalu berusaha menyelesaikan dengan penuh tanggung jawab setiap tugas yang
dipercayakan kepada saya.
f) Percaya diri: saya tergolong dalam orang yang kurang percaya diri, saya seringkali
kurang yakin pada diri sendiri serta kemampuan dan ketrampilan yang saya miliki.
Saya lebih sering menjadi orang yang pesimis untuk setiap hal yang belum saya
jalani, saya juga jarang untuk ingin mencoba hal-hal baru baik dalam pekerjaan
maupun kehidupan pribadi saya. Saya sering merasa kurang mampu menjalani
sesuatu tugas dan tanggung jawab sebelum saya mencoba untuk mejalani dan
mengerjakannya.
g) Berjiwa wirausaha: saya tidak mempunyai jiwa wirausaha karena saya selalu merasa
ibah setiap bertemu dengan orang yang kurang mampu dan orang yang sedang dalam
kesusahan, sehingga saat beberapa kali saya pernah mencoba untuk membuka usaha
diluar bidang keahlian saya, saya selalu merugi dan kehabisan modal dana.
h) Berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif: terkadang dalam situasi dan masalah
tertentu saya kurang dapat berpikir secara logis karena ada beberapa hal yang menurut
saya terjadi diluar nalar saya sebagai manusia. Namun saya selalu berusaha untuk
berpikir kritis dan untuk beberapa kerjaan dan masalah tertentu dalam hidup, saya
berusaha untuk mengambil sikap kretif dan inovatif untuk memudahkan pekerjaan
dan hal-hal yang menurut saya sedikit rumit.
i) Mandiri: saya termasuk orang yang kurang mandiri, saya sering bergantung pada
orang lain bahkan untuk hal-hal sederhana seperti mengganti atau memasang tabung
gas dan mengganti air galon, saya tidak dapat melakukanya sendiri.
j) Ingin tahu: saya selalu bersikap ingin tahu terhadap hal atau peristiwa yang sedang
saya pelajari ataupun saya alami, saya berusaha untuk memahami serta mempelajari
hal-hal yang kurang saya pahami namun harus saya selesaikan/kerjakan. Saya kurang
suka mencampuri atau ingin tahu terhadap hal-hal yang bersifat pribadi terutama jika
itu berhubungan dengan orang lain karena saya berusaha untuk tidak terlibat pada
maslah yang bukan urusan dan tanggung jawab saya.
k) Cinta ilmu: saya selalu berusaha menerapkan setiap ilmu yang saya miliki sebanyak-
banyaknya untuk kepentingan umum dan selalu menghargai setiap ilmu yang saya
miliki dengan menggunakan ilmu tersebut untuk membantu orang-orang disekitar
saya yang membutuhkan bantuan saya.

3. Hubungan dengan sesama


i. Sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain: saya selalu sadar pada hak dan
kewajiban saya terutama saat ini saya menjali pekerjaan saya sambil menpadat tugas
ijin belajar. Dimana saya harus tetap menjalani kewajiban dan tugas saya di tempat
kerja dan harus bisa mengatur waktu untuk kuliah saya. Saya selalu berusaha menjalin
hungan pertemanan dan kerja sama yang baik dengan rekan kerja saya dengan saling
mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan tetap bersikap fleksibel
dan tidak terlalu kaku pada aturan.
ii. Patuh/taat pada aturan-aturan sosial: saya selalu taat pada aturan-aturan sosial
yang secara umum merupakan aturan tidak tertulis.
iii. Menghargai karya dan prestasi orang lain: saya selalu berusaha untuk menghargai
karya dan prestasi orang lain yang ada di sekitar saya.
iv. Santun: saya selalu berusaha untuk bersikap santun pada oran-orang di sekitar saya
namun terkadang saya masih kalah pada sikap egois dank eras kepala saya.
v. Demokratis: saya selalu berusaha untuk menghargai dan memperlakukan setiap
orang diekitar saya secara sama serta adil bagi teman-teman maupun orang lain yang
sering kontak dan yang sering saya jumpai setiap hari.

4. Hubungan dengan lingkungan (peduli sosial dan lingkungan): saya selalu berusaha
menghargai alam dan lingkungan tempat tinggal saya dengan berusaha tidak merusak
lingkungan maupun tumbuhan disekitarnya, saya juga selalu berusaha menjaga
kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal saya dan tidak membuang sampah
sembarangan.

5. Nilai kebangsaan
a) Nasionalis: saya menghargai dan selalu turut serta dalam setiap upacara yang
diadakan di instansi tempat saya bekerja yang dilakuan dengan tujuan untuk
menghargai dan mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang serta berkorban
demi Bangsa.
b) Menghargai keberagaman: saya selalu bersikap toleransi dan berusaha menghargai
keberagaman serta kebhinekaan yang ada dilingkungan tempat tinggal saya dengan
mentoleransi setiap acara adat istiadat maupun kegiatan ritual keagamaan yang
berbeda dengan Agama serta tradisi yang saya yakini.

Bagaimana saya mengembangkan mutu diri?


Saya mengembangkan mutu diri dengan berusaha terus belajar, baik dari segi ilmu
pengetahuan maupun dari orang-orang disekitar saya dengan jalan menjadikan
masalah/pengalaman hidup saya dan pengalaman hidup orang-orang di sekitar saya sebagai
suatu pembelajaran bagi saya untuk bisa melihat setiap masalah dari sisi positif dan
menemukan hikmah dari setiap masalah yang ada.
Kajian menilai institusi tempat kerja

Dalam menilai kualitas pelayanan atau jasa pelayanan, terdapat ukuran kualitas yang
perlu di nilai yaitu:
1) Tangible (berwujud): penampilan fisik Puskesmas Selat tempat saya bekerja cukup
megah karena sekarang memiliki gedung baru dengan bangunan yang lebih luas dan
lebih besar. Peralatan kesehatan yang dimiliki juga sudah lebih langkap dengan
petugas kesehatan yang cukup memadai sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan
bisa cepat dan tanggap sesuai keluhan pasien.
2) Realibility (keandalan): Puskesmas Selat saat ini sudah selalu terdepan untuk
merespon setiap masalah dan keluhan baik dari individu maupun masyarakat.
Terobosan baru Puskesmas Selat saat ini adalah panggilan darurat Public Safety
Center (PSC) 119, dimana masyarakat dapat menghubungi PSC setiap saat
masyarakat membutuhkan dan petugas kesehatan akan dengan cepat merespon
panggilan darurat tersebut.
3) Responsiveness (cepat tanggap): setiap pelayanan kesehatan yang diberikan secara
cepat dan tanggap oleh setiap petugas kesehatan, merupakan salah satu bentuk
pengabdian dalam bidang kesehatan bagi masyarakat.
4) Competence (kompetensi): pada era jaminan kesehatan nasional (JKN) saat ini,
Puskesmas Selat harus siap untuk berkompetensi untuk selalu memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik di tingkat Kecamatan.
5) Access (kemudahan): sebagai salah satu pilihan fasilitas kesehatan, Puskesmas Selat
berusaha memberikan kemudahan pada setiap pasien yang berkunjung dengan
menerapkan pola/sistem UHC dan masyarakat dapat mengakses fasilitas kesehatan
setiap saat dalam 24 jam.
6) Courtesy (keramahan): setiap petugas kesehatan yang memberikan pelayan
kesehatan di Puskesmas selat, berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan pada
setiap pasien yang berkunjung dengan penuh keramahan.
7) Communication(komunikasi): komunikasi terbuka dengan setiap pasien dan
keluarga selalu diterapkan pada setiap pelayanan kesehatan yang diberikan.
8) Credibility (kepercayaan): kepercayaan dari masyarakat merupakan salah satu
tujuan yang ingin di capai oleh Puskesmas Selat sebagai salah satu fasilitas pemberi
layanan kesehatan.
9) Security (keamanan): keamanan pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Selat merupakan tanggung jawab pihak Puskesmas selaku instansi
pemberi layanan kesehatan.
10) Understanding the customer (pemahaman pelanggan): sebagai pemberi layanan
kesehatan tingkat dua, Puskesmas Selat mempunyai keterbatasan sarana baik SDM
maupun sarana prasarana penunjang lainnya sehingga pemahaman dari masyarakat
selaku konsumen sangat diperlukan.
11) Assurance (kepastian): kepastian bagi masyarakat dalam mendapatkan jaminan
kesehatan berobat secara geratis bagi setiap pasien yang berkunjung, sudah di
terapkan hampir 95% di Puskesmas Selat.
12) Empaty (empati): setiap pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas Selat
sudah selalu berusaha agar sesuai dengan setiap keluhan pasien baik keluhan pribadi
maupun komunitas.

Bagaimana saya berusaha untuk turut serta dalam mengembangkan mutu instansi
tempat kerja?

Saya berusaha bekerja dengan sepenuh hati dan dengan loyalitas tinggi demi pengabdian
saya pada sesama saya melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Selat.

Anda mungkin juga menyukai