Kajian Menilai Diri Sendiri Dan Tempat Kerja
Kajian Menilai Diri Sendiri Dan Tempat Kerja
PELAYANAN KESEHATAN
UNIVERSITAS UDAYANA
NIM : 1982111011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
KAJIAN MENILAI DIRI SENDIRI DAN TEMPAT KERJA TENTANG
BAGAIMANA MENILAI MUTU
Saya mengakui dan percaya akan adanya Tuhan, saya meyakini dengan sungguh
akan keberadaan Tuhan dalam setiap ajaran dan amalan kebaikan yang diajarkan
melalui Agama dan Kayakinan yang saya anut.
Saya percaya bahwa setiap perbuatan dan perkataan baik yang saya lakukan, baik
kepada sesama makhluk hidup maupun kepada alam semesta akan berbalik dan
kembali kepada saya pada saatNya nanti.
Saya percaya bahwa Tuhan ada disekitar saya melalui orang-orang disekitar saya,
baik orang yang mengasihi saya maupun orang yang membeci saya.
Saya percaya bahwa setiap peristiwa dan masalah yang saya alami dalam hidup
saya adalah sebagai pembelajaran yang Tuhan ijinkan terjadi pada hidup saya.
Saya percaya bahwa apapun yang telah terjadi dan akan terjadi pada perjalanan
hidup saya sepanjang nafas saya sudah di Gariskan dan di Atur oleh Tuhan.
4. Hubungan dengan lingkungan (peduli sosial dan lingkungan): saya selalu berusaha
menghargai alam dan lingkungan tempat tinggal saya dengan berusaha tidak merusak
lingkungan maupun tumbuhan disekitarnya, saya juga selalu berusaha menjaga
kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal saya dan tidak membuang sampah
sembarangan.
5. Nilai kebangsaan
a) Nasionalis: saya menghargai dan selalu turut serta dalam setiap upacara yang
diadakan di instansi tempat saya bekerja yang dilakuan dengan tujuan untuk
menghargai dan mengenang jasa para pahlawan yang sudah berjuang serta berkorban
demi Bangsa.
b) Menghargai keberagaman: saya selalu bersikap toleransi dan berusaha menghargai
keberagaman serta kebhinekaan yang ada dilingkungan tempat tinggal saya dengan
mentoleransi setiap acara adat istiadat maupun kegiatan ritual keagamaan yang
berbeda dengan Agama serta tradisi yang saya yakini.
Dalam menilai kualitas pelayanan atau jasa pelayanan, terdapat ukuran kualitas yang
perlu di nilai yaitu:
1) Tangible (berwujud): penampilan fisik Puskesmas Selat tempat saya bekerja cukup
megah karena sekarang memiliki gedung baru dengan bangunan yang lebih luas dan
lebih besar. Peralatan kesehatan yang dimiliki juga sudah lebih langkap dengan
petugas kesehatan yang cukup memadai sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan
bisa cepat dan tanggap sesuai keluhan pasien.
2) Realibility (keandalan): Puskesmas Selat saat ini sudah selalu terdepan untuk
merespon setiap masalah dan keluhan baik dari individu maupun masyarakat.
Terobosan baru Puskesmas Selat saat ini adalah panggilan darurat Public Safety
Center (PSC) 119, dimana masyarakat dapat menghubungi PSC setiap saat
masyarakat membutuhkan dan petugas kesehatan akan dengan cepat merespon
panggilan darurat tersebut.
3) Responsiveness (cepat tanggap): setiap pelayanan kesehatan yang diberikan secara
cepat dan tanggap oleh setiap petugas kesehatan, merupakan salah satu bentuk
pengabdian dalam bidang kesehatan bagi masyarakat.
4) Competence (kompetensi): pada era jaminan kesehatan nasional (JKN) saat ini,
Puskesmas Selat harus siap untuk berkompetensi untuk selalu memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik di tingkat Kecamatan.
5) Access (kemudahan): sebagai salah satu pilihan fasilitas kesehatan, Puskesmas Selat
berusaha memberikan kemudahan pada setiap pasien yang berkunjung dengan
menerapkan pola/sistem UHC dan masyarakat dapat mengakses fasilitas kesehatan
setiap saat dalam 24 jam.
6) Courtesy (keramahan): setiap petugas kesehatan yang memberikan pelayan
kesehatan di Puskesmas selat, berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan pada
setiap pasien yang berkunjung dengan penuh keramahan.
7) Communication(komunikasi): komunikasi terbuka dengan setiap pasien dan
keluarga selalu diterapkan pada setiap pelayanan kesehatan yang diberikan.
8) Credibility (kepercayaan): kepercayaan dari masyarakat merupakan salah satu
tujuan yang ingin di capai oleh Puskesmas Selat sebagai salah satu fasilitas pemberi
layanan kesehatan.
9) Security (keamanan): keamanan pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Selat merupakan tanggung jawab pihak Puskesmas selaku instansi
pemberi layanan kesehatan.
10) Understanding the customer (pemahaman pelanggan): sebagai pemberi layanan
kesehatan tingkat dua, Puskesmas Selat mempunyai keterbatasan sarana baik SDM
maupun sarana prasarana penunjang lainnya sehingga pemahaman dari masyarakat
selaku konsumen sangat diperlukan.
11) Assurance (kepastian): kepastian bagi masyarakat dalam mendapatkan jaminan
kesehatan berobat secara geratis bagi setiap pasien yang berkunjung, sudah di
terapkan hampir 95% di Puskesmas Selat.
12) Empaty (empati): setiap pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas Selat
sudah selalu berusaha agar sesuai dengan setiap keluhan pasien baik keluhan pribadi
maupun komunitas.
Bagaimana saya berusaha untuk turut serta dalam mengembangkan mutu instansi
tempat kerja?
Saya berusaha bekerja dengan sepenuh hati dan dengan loyalitas tinggi demi pengabdian
saya pada sesama saya melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Selat.