AGENDA
• Konsep komunikasi investasi sosial sebagai
bagian integral dari Komunikasi CSR
• Isi komunikasi
• Saluran komunikasi
• Kinerja komunikasi internal dan eksternal
• Dokumentasi dan Laporan Keberlanjutan
Evolusi Komunikasi CSR
• Komunikasi perusahaan di masa lampau
kerap dianggap sebagai sinonim spin
doctor, upaya memastikan bahwa hanya
‘yang baik dan bagus’-lah yang diketahui
publik.
• Kini, komunikasi merupakan alat untuk
membuktikan komitmen atas transparensi.
Komunikasi yang baik adalah yang benar-
benar mencerminkan kondisi perusahaan,
seimbang, dan tepat waktu.
• Perusahaan yang masih menggunakan
paradigma lama akan mendapati kerugian
reputasi, karena sekarang adalah era The
Naked Corporation (Tapscott dan Ticoll,
2003
Konsep Komunikasi CSR
• Komunikasi: upaya untuk
menyampaikan kepada serta
menerima pesan dari
pemangku kepentingan
terkait dengan komitmen,
kebijakan, program dan
kinerja perusahaan dalam
pilar ekonomi-sosial-
lingkungan.
• Merupakan sebuah proses
timbal balik, bukan satu
arah.
Isi Komunikasi
• Isi komunikasi CSR terbagi menjadi dua: tentang
masalah dalam masyarakat yang hendak
diselesaikan serta keterlibatan perusahaan dalam
penyelesaian masalah.
• Komunikasi masalah: perusahaan menekankan
pentingnya masalah tersebut diselesaikan, dan
vested self-interest atas penyelesaian itu bukanlah
satu-satunya motivasi perusahaan melibatkan diri.
• Komunikasi keterlibatan perusahaan:
perusahaan menekankan komitmen penyelesaian,
dampak keterlibatan perusahaan, mengapa
perusahaan melibatkan diri, kedekatan masalah
dengan bisnis perusahaan.
Desain dan Eksekusi Pesan
• Pesan yang dibuat haruslah sesuai
dengan tujuan memberi tahu
(perubahan pengetahuan) atau
membujuk (perubahan sikap dan
perilaku).
• Strategi dan sumberdaya yang
dipergunakan oleh perusahaan akan
berbeda, tergantung dari pilihan
tujuan di atas.
• Isi pesan harus cocok (fit) dan sesuai
dengan (resonate with) kelompok
sasaran.
• Perusahaan harus sangat berhati-hati
dalam menaruh materi yang hendak
disampaikan ke dalam pesan mereka.
Komitmen Perusahaan
• Kebijakan
• Masalah sosial
• Jangka waktu
keterlibatan
perusahaan
• Jenis dan jumlah
input
• Konsistensi
curahan input
Contoh. Komitmen CSR Coca Cola
Dampak Program
• Walaupun komponen
input itu penting, namun
perusahaan diharapkan
pemangku kepentingan
lebih menyatakan dampak
nyata inisiatif CSR-nya.
• Harus menghindari kesan
membual (Sen, et al.,
2009).
• Sebagian besar
perusahaan belum
mengukur dampak CSR-
nya (GRI, et al., 2009)
Kecocokan Program
• Kecocokan Program: persepsi pemangku
kepentingan atas kongruensi antara isu sosial dan
atau lingkungan yang hendak dipecahkan dengan
bisnis perusahaan.
• Kecocokan bisa diperoleh dari asosiasi umum
antara brand dengan isu sosial:
4000
3500
3339
3000 3033
2669
2500
Jumlah SR
2000 2039
Dunia
1566 Indonesia
1500
1173
1000
736
500 539
387
285
124 148 166
0 11 43 5 4 8 4 6 11 23 40
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Sumber Data Untuk Laporan Keberlanjutan
Akuntabilitas.
Transparansi.
Stakeholder
inclusiveness.
Materialitas.
Lengkap, menyeluruh.
Konteks Keberlanjutan.
Akuntabilitas
Akuntabilitas atas dampak terhadap komunitas dan
lingkungan.
Prinsip akuntabilitas memaksa perusahaan untuk bisa
menjawab segala sesuatu yang ditanyakan oleh stakeholder.
Perusahaan harus bertanggung jawab atas: hasil dari
keputusan dan aktivitasnya, baik yang direncanakan maupun
yang tidak direncanakan.
Perusahaan harus mau diawasi.
Transparansi
Perusahaan harus transparan
dalam pembuatan keputusan
dan akitivitas yang berdampak
pada komunitas dan
lingkungan.
Semua kebijakan, pengambilan
keputusan dan aktivitas harus
dinyatakan secara jelas, akurat
dan lengkap.
Perusahaan harus transparan
mengenai operasinya, standar-
standar kinerjanya, dampak
yang ditimbulkannya dan
identitas stakeholder-nya.
Stakeholder Inclusiveness
Perusahaan harus mengidentifikasi para pemangku
kepentingan , dan menjelaskan bagaimana harapan dan
kepentingan dari stakeholder direspon
Perusahaan harus mempertimbangkan akibat dari
keputusannya terhadap para stakeholder dalam konteks yang
lebih luas, misalnya konteks sustainable development.
• Konsekuensi logis: sebelum laporan keberlanjutan dibuat,
perusahaan harus memiliki dokumen pemetaan dan
pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan
(stakeholder mapping dan stakeholder engagement) terlebih
dahulu.
Materialitas
Mencerminkan dampak ekonomi, lingkungan dan
sosial yang signifikan.
Secara substantif mempengaruhi penilaian dan
keputusan dari para pemangku kepentingan
Lengkap, Menyeluruh
Harus mencakup aspek-aspek material, lingkup supply-
chain dan kerangka waktu yang disepakati (boundary),
cukup untuk mencerminkan dampak ekonomi ,
lingkungan dan sosial yang signifikan , sehingga
memungkinkan stakeholder untuk menilai kinerja
organisasi dalam periode pelaporan.