Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu jenis tumbuhan
berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji salah satu ciri khas tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). dan bunganya sebagi alat reproduksi dan untuk meghasilkan suatu biji. dan
suatu bagian bunga yang akan menghasilkan gamet jantan yang disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina yang disebut dengan putik.
a) Klasifikasi Spermathophyta
Tumbuhan Gymnospermae disebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bakal bijinya
tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat cambium sehingga dapat tumbuh membesar. Daun
kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti
pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula agak lebar bertulang daun
menyirip, misalnya melinjo. Bunga umumnya tidak memiliki mahkota atau bila memiliki
mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik. (Suwarno, 2009)
1. Coniferales
Coniferales berarti kerucut, ditandai dengan adanya strobilus yang berbentuk kerucut.
Bakal buah berada pada strobilus betina yang memiliki ukuran lebih besar daripada strobilus
jantan yang mengandung serbuk sari. Selain itu, secara morfologi memiliki bentuk bangun tubuh
seperti kerucut. Contohnya adalah Pinus merkusii (pinus), Araucaria, Cupresus.
4. Gnetales
Sampai sekarang contoh spesies dari kelas ini yang sering kita jumpai adalah tumbuhan
melinjo (Gnetum gnemon). Sama halnya dengan yang lainnya, melinjo dalam perkembang-
biakannya juga ditemukan adanya bunga jantan dan bunga betina. (Suwarno, 2009)
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan
ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya,
memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit,
ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun
sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generative berupa bunga. (Suwarno, 2009)
Macam-macam bunga:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga,
kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar,
melati (Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga
tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki
bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu
juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa,
jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai bunga
jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina. (Suwarno,
2009)
Klasifikasi Angiospermae berdasarkan jumlah keping biji yang ada, dibedakan menjadi
dua kelas, yaitu:
1. Monokotil
Berasal dari kata mono yang berarti satu atau tunggal dan kotiledonae yang artinya
keping biji. Jadi, tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu keping atau
daun biji. Tumbuhan ini memiliki perakaran serabut dan secara umum tumbuhan ini tidak
bercabang. Daun yang dimiliki memiliki tulang daun sejajar ataupun melengkung. Bagianbagian
bunga yang dimiliki berjumlah kelipatan tiga. Secara anatomi, baik pada bagian batang ataupun
akar tidak akan dijumpai kambium, sehingga pada tumbuhan monokotil hanya mengalami
pertumbuhan memanjang saja, tumbuhan monokotil memiliki berkas pembuluh angkut yang
tersebar dan tidak teratur. Berikut ini adalah famili-famili dari tumbuhan monokotil:
Liliaceae, contohnya kembang sungsang.
Poaceae atau Graminae, contohnya padi, alang-alang, dan jagung.
Zingiberaceae, contohnya jahe, lengkuas, dan kencur.
Musaceae, contohnya pisang.
Orchidaceae, contohnya anggrek.
Arecaceae, contohnya kelapa, palem.
2. Dikotil
Pada biji dikotil akan didapatkan dua keping atau daun biji. Itulah ciri pokok dari
tumbuhan dikotil. Selain itu, secara umum pada batang tumbuhan dikotil didapatkan cabang,
serta memiliki sistem perakaran tunggang. Tumbuhan dikotil memiliki sistem tulang daun
menyirip atau menjari. Baik di dalam akar ataupun batang akan dijumpai adanya kambium yang
memiliki fungsi untuk pertumbuhan. Selain tumbuh memanjang, tumbuhan dikotil juga
mengalami pertumbuhan membesar atau melebar, dikarenakan aktivitas kambium. Berkas
pembuluh angkut xylem dan floem tersusun teratur dalam satu lingkaran. (Suwarno, 2009).
Berikut ini adalah famili-famili tumbuhan dikotil:
Euphorbiaceae, contohnya karet.
Moraceae, contohnya beringin.
Papilionaceae, contohnya kacang tanah.
Labiatae, contohnya kentang.
Convolvulaceae, contohnya kangkung.
Apocynaceae, contohnya kamboja.
Rubiaceae, contohnya kopi.
Verbenaceae, contohnya jati.
Myrtaceae, contohnya cengkeh.
Rutaceae, contohnya jeruk.
Bombacaceae, contohnya durian.
Malvaceae, contohnya waru.
Mimosaceae, contohnya putri malu. (Suwarno, 2009)