Anda di halaman 1dari 5

UJI FITOKIMIA DAN AKTIFITAS ANTIBAKTERI SENYAWA

METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK METANOL


DAUN MANGROVE (Rhizophora mucronata)

Ernawati(1) dan Ita Hasmila(2)


(1)
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Makassar
(2)
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Makassar
Jln. Daeng Tata Raya, Parangtambung, Makassar 90224
email: ernawatisyahruddin71@gmail.com

Abstract: The Phytochemicals and Antibacterial Test Activity of Secondary Metabolites


Compound Extract of methanol from Rhizophora mucronata Leaf. The purpose of this
research are to phytochemical and antibacterial activity test of secondary metabolite compound in
Rhizophora mucronata methanol leaf extract that obtained from the village of Lappa, Samataring
District, East Sinjai Regency, South Sulawesi. This research was carried out in several steps, they
were maceration, evaporation, phytochemical test and antibacterial activity. Phytochemical
testing research results showed that the secondary metabolites contained in Rhizophora mucronata
methanol leaf extract were flavonoids and alkaloids compounds. Antibacterial activity testing
used Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacterial was done with diameter stage resistor
area (DDH) with 10%, 20%, 40%, 60% concentration. This research was conducted at the
Laboratory of Chemistry and Biology, Mathematic and Exact Faculty, Makassar State University.
The test results showed that diameter stage resistor area of Rhizophora mucronata methanol leaf
extract in 40% and 60% concentration most effectively inhibit the growth of S. aureus and E.
coli bacterial because it has the DDH> 8 mm.

Abstrak: Uji Fitokimia dan Aktifitas Antibakteri Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
Metanol Daun Mangrove (Rhizophora mucronata). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melakukan uji fitokimia dan aktivitas antibakteri dari senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol
daun Rhizophora mucronata yang diperoleh dari Desa Lappa, Samataring, Kabupaten Sinjai
Timur, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa langkah, diantaranya proses
maserasi, penguapan, uji fitokimia dan aktivitas antibakteri. Hasil penelitian uji fitokimia
menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak metanol daun
Rhizophora mucronata berupa senyawa flavonoid dan alkaloid. Pengujian aktivitas antibakteri
menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang dilakukan pada Diameter
Daya Hambat (DDH) dengan konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Kimia dan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Makassar. Hasil tes menunjukkan bahwa DDH ekstrak metanol daun Rhizophora
mucronata paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. coli di 40% pada
konsentrasi 60% karena memiliki DDH> 8 mm.

Kata kunci: fitokimia, Antibakteri, R. mucronata, S. aureus, E. coli.

A. PENDAHULUAN
Perkembangan pemanfaatan bahan alam sebagai Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah
obat tradisional dengan penggunaan yang lebih bahan aktif dari mangrove. Disamping
baik sekarang lebih diminati. Hal ini disebabkan jumlahnya yang melimpah, mangrove juga telah
karena obat tradisional relatif mudah didapat. banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan
Didukung dengan adanya bahan obat dari alam alamiah. Beberapa spesies mangrove bahkan
yang tumbuh melimpah di Indonesia, sehingga secara tradisional telah digunakan sebagai bahan
penggunaan obat tradisional menjadi semakin insektisida dan pestisida alami. Mangrove
meningkat dan berkembang luas di masyarakat. terdapat di sekitar 112 negara dan sebagian besar

98
Ernawati & Hasmila, Uji Fitokimia dan Aktifitas Antibakteri Senyawa Metabolit Sekunder 99

pada daerah antara 300 utara dan selatan uji bioaktivitas antibakteri yang dilaksanakan di
khatulistiwa dan terbagi dalam 8 famili dan Laboratorium Kimia dan Laboratorium Biologi
terdiri atas 12 genera tumbuhan berbunga : FMIPA Universitas Negeri Makassar.
Avicennie, Sonneratia, Rhyzophora, Bruguiera, Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan
Ceriops, Xylocarpus, Lummitzera, Laguncularia, September 2014–Januari 2015.
Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus Alat-alat yang digunakan dalam
(Noor YR, et al.,, 2006). 8 penelitian ini ialah alat-alat gelas laboratorium,
Rhizophora mucronata merupakan salah timbangan analitik, oven, blender, bejana
satu spesies mangrove yang memiliki sifat maserasi, rotary evaporator, jarum ose, corong
antibakteri, antivirus dan antijamur. Antibakteri buchner, cawan petri, hot plate, magnetic stirrer,
merupakan zat yang dapat menghambat atau water bath dan kamera.
membunuh bakteri dengan penyebab infeksi. Bahan-bahan yang digunakan dalam
Infeksi disebabkan oleh bakteri atau penelitian ini ialah daun R. mucronata pelarut
mikroorganisme yang patogen, dimana mikroba metanol, kertas saring whatman 41, bakteri
masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang Staphylococcus aureus, bakteri Escherchia coli,
biak di dalam jaringan. Di antara bakteri yang etanol 96%, paper disc, cawan petri, Nutrien
dapat menyebabkan infeksi adalah Agar (NA), alumunium foil, kertas saring, tissue,
Staphylococcus aureus. Staphylococcus aureus aquades, serbet dan alkohol 70%.
dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, Sampel daun R. mucronata diambil dari
empiema, endokarditis atau sepsis dengan daerah Desa Lappa, Kelurahan Samataring,
supurasi ditiap organ (Jawetz et al., 2001). 5 Kabupaten Sinjai Timur. Daun sirsak yang
Penelitian mengenai aktivitas antibakteri dijadikan sampel merupakan daun sirsak yang
ekstrak Rhizophora mucronata dan kandungan masih segar kemudian dibersihkan dan dicuci
metabolit sekundernya pernah dilakukan, bahwa lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan
secara fitokimia R. mucronata kaya dengan Proses ektraksi dilakukan menggunakan
beberapa macam senyawa seperti tannin, teknik maserasi. Sebanyak 500 gr daun R.
alkaloid, flavanoid, terpenoid dan sapponin. mucronata yang kering dimaserasi dengan
(Feliatra; 2000, Joel, E.L.,2010, Puspitasar, et pelarut metanol selama 2x24 jam. Ekstrak yang
al.,; 2012). 3 12 diperoleh dipekatkan menggunakan rotary
Berdasarkan penelitian yang dilakukan evaporator sampai memperoleh ekstrak kental
menyebutkan bahwa ekstrak batang dari R. berwarna hijau kehitaman. Ekstrak ini digunakan
mucronata mempunyai sifat antimikroba untuk pengujian secara fitokimia dan efektivitas
terhadap Escherchia coli, Salmonella typhi, antibakteri.
Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas Ekstrak Metanol daun R. mucronata
aeruginosa sedangkan ekstrak batang dari dianalisis untuk mengidentifikasi golongan
Rhizophora apiculata mempunyai sifat senyawa metabolit sekunder yang terkandung
antibakteri dan antijamur terhadap Candida dalam sampel. Adapun pereaksi yang digunakan
albicans. Penelitian lain yang dilakukan oleh diantaranya FeCl3 (uji fenolik), Liebermann-
Amirkaveei dan Behbahani 2011, ekstrak daun Burchard (steroid dan terpenoid), Mayer
mangrove mempunyai sifat antibakteri terhadap (alkaloid), dan Wagner (alkaloid).
Escherichia coli dan antifungi terhadap Tahap awal dalam uji bakteri adalah
Penicillium digitatum (Amirkaveei, S.,2011; sterilisasi alat dan media dengan menggunakan
Pimpliskar, et al., 2011). 1 7 autoklaf yang telah diset pada suhu 121oC
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dengan tekanan 15 psi (per square inchi).
kami bermaksud ingin melanjutkan penelitian Pengujian antibakteri ekstrak R. mucronata
untuk mengetahui kandungan fitokimia dan dilakukan dengan mengukur Diameter Daya
aktivitas antibakteri dari tumbuhan mangrove R. Hambat (DDH) terhadap pertumbuhan bakteri
mucronata. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Metode tersebut dilakukan dengan cara
B. METODE mengukur diameter daerah bening di sekitar
paper disk yang menunjukkan aktivitas
Penelitian ini merupakan penelitian
antibakteri. Diameter zona hambat yang
eksperimen yang meliputi preparasi sampel,
diperoleh kemudian dibandingkan dengan zona
ekstraksi (maserasi), evaporasi, uji fitokimia dan
hambat kontrol negatif (akuades).
100 Jurnal Bionature, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2015, hlm. 98-102

Metode DDH yang dilakukan dengan Identifikasi adanya alkaloid pada ekstrak
menggunakan bulatan kertas saring yang telah tumbuhan dilakukan dengan dua uji pereaksi
direndam dalam sampel selama 1 jam, diletakkan fitokimia yaitu pereaksi Mayer dan Wagner.
di atas medium agar dalam cawan petri yang Pada pereaksi Mayer ditandai dengan
telah diinokulasi dengan mikroorganisme uji. terbentuknya endapan putih, sedangkan perekasi
Parameter yang diukur adalah luas daerah Wagner ditandai dengan terbentuknya endapan
hambat yaitu daerah bening yang terbentuk di berwarna cokelat sampai kuning. Pada ekstrak R.
sekitar kertas cakram setelah diinkubasi selama mucronata tidak mengandung senyawa alkaloid
2x24 jam pada suhu 370C. Diameter zona hambat karena hasil uji fitokimia menujukkan tidak
diukur dalam satuan millimeter (mm) terbentuknya endapan putih pada pereaksi Mayer
menggunakan jangka sorong dengan cara dan endapan berwarna cokelat sampai kuning
diameter keseluruhan dikurangi diameter kertas pada pereaksi Wagner.
cakram sebesar 6 mm. Pada penelitian ini Berdasarkan pengujian yang telah
konsentrasi ekstrak daun R. mucronata yang dilakukan dapat diketahui bahwa ekstrak metanol
digunakan yaitu 10%, 20%, 40%, 60% dan R. mucronata positif mengandung beberapa jenis
aquades steril digunakan sebagai kontol negatif. senyawa metabolit sekunder yaitu golongan
steroid dan flavonoid.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian antibakteri ekstrak R.
mucronata dilakukan dengan mengukur
Penelitian ini menggunakan jenis pelarut
Diameter Daya Hambat (DDH) terhadap
metanol untuk mengekstrak senyawa metabolit
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan
pada sampel. Dimana, pelarut metanol mampu
Escherichia coli. Metode tersebut dilakukan
menembus dinding sel pada sampel sehingga
dengan cara mengukur diameter daerah bening
senyawa yang bersifat polar dan non-polar dapat
di sekitar paper disk yang menunjukkan aktivitas
terekstrak dalam metanol.
antibakteri. Daerah bening merupakan petunjuk
Hasil penelitian yang telah dilakukan
kepekaan bakteri terhadap antibiotik atau bahan
menunjukkan bahwa ekstrak metanol R.
antibakteri lainnya yang digunakan sebagai
mucronata positif mengandung beberapa jenis
bahan uji yang dinyatakan dengan lebar diameter
senyawa metabolit sekunder. Hal ini dapat dilihat
zona hambat (Vandepitte et al, 2005). 2 Diameter
pada Tabel 1. zona hambat diukur dalam satuan millimeter
Hasil uji golongan yang diperoleh (mm) menggunakan jangka sorong dengan cara
menunjukkan bahwa ekstrak merupakan diameter keseluruhan dikurangi diameter kertas
senyawa golongan Flavanoid. Hal ini cakram sebesar 6 mm. Kemudian diameter zona
ditunjukkan dari reaksi positif antara kedua isolat hambat tersebut dikategorikan kekuatan daya anti
dengan pereaksi besi (III) klorida (FeCl3) 1% bakterinya berdasarkan penggolongan Davis and
yang ditandai dengan perubahan warna dari tidak Stout (1971).
berwarna menjadi warna kuning kehijauan. Pada penelitian ini konsentrasi R.
Identifikasi juga menunjukkan adanya mucronata yang digunakan yaitu 10%, 20%,
senyawa steroid pada ekstrak R. mucronata dapat 40%, 60% dan aquades steril digunakan sebagai
dilakukan dengan teknik analisis yaitu uji kontol negatif. Hasil uji efektivitas antibakteri
pereaksi fitokimia (pereaksi Liebermann- disajikan pada Gambar 1.
Buchard) yang ditandai dengan terbentuknya
warna hijau setelah diberikan pereaksi.

Tabel 1. Hasil Uji Golongan Ekstrak Kloroform


Pereaksi Pengamatan Keterangan
FeCl3 hijau → Hijau kecoklatan (+) Flavonoid
Liebermann-Burchard hijau → hijau bening (+) Steroid
Mayer hijau → hijau (-) Alkaloid
Wagner hijau → cokelat (-) Alkaloid
Ernawati & Hasmila, Uji Fitokimia dan Aktifitas Antibakteri Senyawa Metabolit Sekunder 101

Konsentrasi 10 %, 20 % dan kontrol positif

E. Coli kons. 40 dan 60% S. aureus kons. 40 dan 60%

Gambar 1. DDH Ekstrak R. mucronata terhadap Bakteri S. aureus dan E. coli

Berdasarkan hasil uji bioaktivitas daerah bening di sekitar kertas cakram


terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan menunjukkan terjadinya penghambatan
Eschericia coli, diperoleh luas DDH untuk pertumbuhan koloni bakteri akibat pengaruh
bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak nn-
60% sebesar 15,12 mm (kuat), konsentrasi 40% heksan daun sirsak.
sebesar 8,63 mm (sedang), konsentrasi 20% Pada konsentrasi 40% dan 60% terbentuk
sebesar 1,33 mm (kurang), konsentrasi 10% zona bening luas yang menandakan bahwa telah
sebesar 0.87 mm. Sedangkan bakteri Eschericia terjadi penghambatan pertumbuhan bakteri
coli, diperoleh
peroleh luas DDH untuk konsentrasi 60% sedangkan pada konsentrasi 10% dan 20%
sebesar 13,42 mm (kuat), konsentrasi 40% kurang terbentuk zona bening yang menandakan
sebesar 6,26 mm (sedang), konsentrasi 20% bahwa kurang penghambatan pertumbuhan
sebesar 0.91mm (kurang), konsentrasi 10% bakteri pada kedua bakteri ya
yang mewakili gram
sebesar 0,61 mm dan kontrrol positif (aquades) positif dan negatif. Terjadinya penghambatan
sebesar 0 mm. pertumbuhan bakteri ini disebabkan karena
Berdasarkan hasil ini dapat diketahui
dik adanya senyawa metabolit sekunder golongan
bahwa konsentrasi ekstrak daun R. mucronata flavanoid dan steroid yang bersifat bioaktif pada
yang memiliki daya hambat terbesar yaitu pada konsentrasi 40% dan 60%, sedangkan
konsentrasi 60% dengan luas zona bening konsentrasi 10% dan 20% juga mengandung
sebesar 15,12 mm pada bakteri Staphylococcus senyawa metabolit sekunder golongan flavanoid
aureus dan 13,42 mm pada bakteri bakteri dan steroid tetapi jumlah kandungan senyawa
Eschericia coli. yang bersifat bioaktif pada konsentrasi ekstrak
Menurut Davis and nd Stout (1971),2 tersebut sedikit sehingga tidak mampu
kriteria kekuatan daya anti bakteri sebagai menghambat pertumbuhan koloni bakteri yang
berikut : diameter zona hambat 5 mm atau jumlahnya lebih banyak.
kurang dikategorikan lemah, zona hambat 5-10
5 Terjadinya penghambatan terhadap
mm dikategorikan sedang, zona hambat 10-2010 pertumbuhan koloni bakteri diduga disebabkan
dikategorikan kuat, dan zona hambat 20 mm atau karena kerusakan yang terjadi pada komponen
lebih dikategorikan
an sangat kuat. Terbentuknya struktural membran sel bakteri.Volk dan Wheeler
102 Jurnal Bionature, Volume 16, Nomor 2, Oktober 2015, hlm. 98-102

(1988) mengemukakan bahwa membran sel yang menyebabkan terganggunya transport nutrisi
tersusun atas protein dan lipid sangat rentan (senyawa dan ion) melalui membran sel sehingga
terhadap zat kimia yang dapat menurunkan sel bakteri mengalami kekurangan nutrisi yang
tegangan permukaan. Kerusakan membran sel diperlukan bagi pertumbuhannya.

D. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah sedang pada konsentrasi 40%. Pada uji waktu
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak daya hambat aktivitas antibakteri minyak atsiri
metanol R. mucronata positif mengandung daun cengkeh mulai terlihat pada konsentrasi
beberapa jenis senyawa metabolit sekunder yaitu 10% sampai 20% dengan tidak terlihatnya
golongan steroid dan flavonoid. Dan dari hasil kolomi bakteri pada media dan terdapat zona
pengujian aktivitas antibakteri dengan pengujian bening kategori kurang. Kemampuan tersebut
DDH diperoleh bahwa aktivitas antibakteri kuat terjadi karena adanya peranan senyawa kimia
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan dalam ekstrak R. mucronata yang berupa
Escherichia coli yaitu konsentrasi 60% karena senyawa flavanoid dan steroid.
memiliki nilai DDH> 11 mm dan kategori

E. DAFTAR PUSTAKA
Amirkaveei, S., dan Behbahani, B.A. 2011. Antimicrobial Priyanto RA. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen
Effect of angrove Extract on Escherchia coli and Bioaktif pada Buah Bakau (Rhizophora mucronata
Penicillim digitatum. Internasional Conference On Lamk.) [skripsi]. Bogor: Departemen Teknologi
Food Engineering and Biotechnology IPCBEE vol.9 Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Singapore. Hal. 185-188. Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Davis, W.W. dan T.R. Stout. 1971. Disc Plate Methods of Premanathan M, Arakaki R, Izumi H, Kathiresan K, Nakano
Microbiological Antibiotic Assay. Microbiology 22: M, Yamamoto N, Nakashima H. 1999. Antiviral
659-665. properties of a mangrove plant, Rhizophora
Feliatra. 2002. Sebaran Bakteri Escherichia coli di Perairan apiculata blume, against human immunodefi ciency
Muara Sungai Bantan Tengah Bengkalis Riau. virus. Antiviral Research 44(2):113-22.
Jurnal natur 4(2). Purwaningsih S, Handharyani E, Sukarno AYP. 2013.
Irianti A. 2008. Aplikasi Ekstrak Daun Sirih Dalam Hepotoprotective Eff Ects Extract Ethanol of
Menghambat Oksidasi Lemak Jambal Patin [tesis]. Propagul Mangrove (Rhizophora mucronata) In
Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian White Rat Strain Sprague Dawleyi Induced Carbon
Bogor. Tetrachloride (CCl4). In: Maximizing Benefi ts and
Jawetz, E., dkk. 2001. Mikrobiologi Kedokteran Edisi XXII. Minimizing Risks on Aquatic Products Processing:
diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Blue Economy Approach. The 1st International
Kedokteran Universitas Airlangga, Salemba Medika: Symposium on Aquatic Products Proseding; Bogor
Jakarta. 13-15th November 2013. Bogor: FPIK IPB, MPHPI,
Joel, E.L., dan Bhimba, V. 2010. Isolation and TUMSAT, and KKP.
Characterization of Secondary Metabolites From Puspitasar, Y.E., Hartiati, A.M., dan Suprayitno, E. 2012.
The Mangrove Plant Rhizophora mucronata. Asian The Potency of Rhizopora mucronata Leaf Extract
pacific journal of tropical Medicine. Hal. 602-604. as Antidiarrhea. Journal of Applied Science
Pimpliskar, M.R., Jadhav, R.N., dan Jadhav, B.L. 2011. Research, 8(2). Hal. 1180-1185.
Study On Antimicrobial Principles of Rhizophora Suciati, Anisa, dkk. 2012. Efektifitas Ekstrak Daun
Species Along Mumbai Coast. J. Aqua, Biol. Vol. Rhizophora mucronata dalam Menghambat
26(1). Hal. 6-11. Pertumbuhan Aeromonas salmonicida dan Vibrio
Noor YR, Khazali M, Suryadiputra INN.2006. Panduan harveyi. E-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya
Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetlands Perairan. Vol. 1 No.1. ISSN : 2302-3600.
International-Indonesia Programme. Bogor: Ditjen
PHKA.

Anda mungkin juga menyukai