Anda di halaman 1dari 7

RESUME PENGAUDITAN

OLEH :

LINA SUSANTI

2014017013

AKUNTANSI 3 A1

Dosen : .........................................................

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA


YOGYAKARTA 2015/2016
Materi Resume :

“ Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor ”

a. Laporan Auditor Independen Bentuk Baku.


b. Opini Auditor

A. LAPORAN AUDITOR BENTUK BAKU


Laporan adalah hal yang sangat penting dalam penugasan audit dan assurance
karena mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Laporan tersebut digunakan oleh
para pemakai laporan keuangan untuk memberikan kepastian atas laporan keuangan
perusahaan.
Standar pelaporan keempat berbunyi laporan auditor harus memuat suatu
pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak
dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan
dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan dan tingkat tanggung jawab yang
dipikul oleh auditor. Agar para pengguna laporan dapat memahami laporan audit, standar
professional AICP telah menyediakan kata-kata baku (standar kalimat) untuk laporan
audit.
Laporan audit adalah tahap akhir dari keseluruhan proses audit. Laporan audit
bentuk baku adalah laporan yang diterbitkan oleh seorang auditor ketika seluruh kondisi
audit terpenuhi, tidak diketemukan kesalahan saji yang signifikan, serta laporan ini berisi
pendapat auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai standar.

Unsur-unsur laporan audit bentuk baku :


a. Judul laporan
Standar auditing mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul yang
mengandung kata independen. Sebagai contoh, judul yang tepat mencakup
“laporan auditor independen”, “pendapat akuntan independen”. Kewajiban dari
mencantumkan kata independen dimaksudkan untuk memberi tahu kepada para
pemakai laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara
objektif/tidak memihak.
b. Alamat laporan audit
Laporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, pemegang saham, atau
dewan direksi perusahaan. Dalam tahun-tahun terakhir, telah menjadi kebiasaan
mengalamatkan laporan audit kepada pemegang saham dan dewan direksi
perusahaan dengan maksud bahwa auditor independen terhadap perusahaan.
c. Paragraf pendahuluan
Paragraph pertama laporan menunjukkan tiga hal. Pertama, laporan ini membuat
suatu pernyataan sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah
melaksanakan audit. Kedua, paragraf ini menyatakan laporan keuangan yang telah
diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi
dan laporan arus kas. Ketiga, paragraf pendahuluan meyatakan bahwa laporan
keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab
auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu berdasarkan audit.
d. Paragraph ruang lingkup
Paragraph ruang lingkup merupakan pernyataan faktual tentang apa yang
dilakukan auditor dalam proses audit. Pertama, paragraf ini menyatakan bahwa
auditor melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum.
Kedua, pernyataan bahwa standar auditing mengharuskan auditor merencanakan
dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material (material misstatement). Ketiga,
paragraf ini juga membahas bukti audit yang dikumpulkan dan menyatakan
auditor sudah yakin bahwa bukti audit yang dikumpulkan itu sudah memadai
guna pernyataan pendapat.
e. Pernyataan pendapat
Paragraf terakhir dalam laporan audit standar menyatakan kesimpulan auditor
berdasarkan hasil audit. Auditor diwajibkan untuk menyatakan pendapat tentang
laporan keuangan secara keseluruhan, termasuk kesimpulan apakah perusahaan
mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Salah satu bagian dalam
laporan auditor yang kontroversial adalah arti istilah menyajikan secara wajar
(present fairly).
f. Nama KAP
Nama mengidentifikasi kantor akuntan publik (KAP) atau praktisi yang
melaksanakan audit. Biasanya yang dituliskan adalah nama kantor akuntan
publik, karena seluruh bagian dari kantor akuntan publik mempunyai tanggung
jawab hukum dan profesional untuk memastikan bahwa kualitas audit memenuhi
standar profesional.
g. Tanggal laporan audit
Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit adalah ketika auditor
menyelesaikan prosedur audit di lokasi pemeriksaan. Tanggal merupakan hal
yang penting bagi pemakai laporan karena menunjukkan hari terakhir dari
tanggung jawab auditor untuk mereview atas peristiwa-peristiwa penting yang
terjadi setelah tanggal laporan keuangan.

B. OPINI AUDITOR
1. Pengertian Opini Audit
Berdasarkan kamus standar akuntansi (Ardiyos, 2007) mengemukakan
bahwa, opini audit adalah suatu laporan yang diberikan seorang akuntan publik
terdaftar sebagai hasil penilaiannya dari kewajaran laporan keuangan yang disajikan
oleh suatu perusahaan.
Sedangkan menurut kamus istilah akuntansi (Tobing, 2004) opini audit
adalah suatu laporan yang diberikan oleh auditor terdaftar yang menyatakan bahwa
pemeriksaan sudah dilakukan sesuai dengan norma dan aturan pemeriksaan akuntan
yang diikuti dengan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.
Opini audit diberikan oleh auditor dengan melalui beberapa tahap audit sehingga
auditor tersebut bisa memberikan kesimpulan dari opiini yang harus diberikan atas
laporan keuangan yang diauditnya tersebut.
2. Jenis-Jenis Opini Audit
Menurut Standar Profesional Akuntan (PSA 29), opini audit terdiri dari 5 jenis, yakni:
a. Opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
Yaitu, suatu pendapat yang diberikan pada saat audit sudah dilaksanakan sesuai
dengan standar auditing, auditor tidak menemukan adanya kesalahan material
secara keseluruhan laporan keuangan atau tidak terdapat penyimpangan dari
adanya prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Bukti audit yang dibutuhkan sudah
terkumpul dan mencukupi, serta auditor sudah menjalankan tugasnya sesuai
standar auditing.
Bentuk laporan tersebut digunakan jika :
1) Standar umum sudah diikuti sepenuhnya di dalam perikatan kerja.
2) Laporan keuangan yang diaudit disajikan sesuai prinsip akuntansi dan
ditetapkan secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya.
3) Penjelasan mencukupi sudah disertakan pada catatan kaki serta bagian-bagian
lain dari laporan keuangan.
4) Tidak terdapat adanya ketidakpastian yang cukup berarti (no material
uncertainties).
b. Opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (modified
unqualified opinion)
Yaitu suatu pendapat yang diberikan pada saat suatu keadaan tertentu yang tidak
berpengaruh secara langsung terhadap adanya pendapat wajar. Keadaan tertentu
bisa terjadi apabila :
1) Pendapat auditor sebagian didasarkan dari pendapat auditor independen lain.
2) Belum adanya aturan yang jelas maka laporan keuangan dibuat meyimpang
dari SAK.
3) Laporan dipengaruhi oleh ketidakpastian peristiwa atau kejadian masa yang
akan datang, hasilnya belum bisa diperkirakan ditanggal laporan audit.
4) Terdapat keraguan yang besar terhadap suatu kemampuan satuan usaha
didalam mempertahankan kelangsungan usahanya.
5) Diantara 2 (dua) periode akuntansi terdapat suatu perubahan yang material
didalam penerapan prinsip akuntansi.
6) Data keuangan tertentu yang diharuskn ada oleh BAPEPAM namun tidak
disajikan.
c. Opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Yaitu suatu pendapat yang diberikan pada saat laporan keuangan dikatakan wajar
didalam hal yang material, namun terdapat sesuatu penyimpangan atau kurang
lengkap pada pos tertentu, sehingga harus dilakukan pengecualian sehingga
kemungkinan yang terjadi :
1) Buktinya kurang cukup.
2) Adanya pembatasan dalam ruang lingkup.
3) Terdapat suatu penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang
berlaku secara umum (SAK).

Menurut SA 508 , jenis pendapat tersebut diberikan apabila :

1) Tidak adanya bukti kompeten yang cukup dan jelas atau adanya pembatasan
dalam lingkup audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan
keuangan secara keseluruhan.
2) Auditor yakin bahwa laporan keuangan tersebut berisi suatu penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku secara umum yang berdampak material
namun tidak mempengaruhi laporan keuangan tersebut secara keseluruhan.
d. Opini tidak wajar (adverse opinion)
Yaitu suatu pendapat yang diberikan pada saat laporan secara
keseluruhan itu bisa terjadi jika auditor harus memberi tambahan suatu paragraf
untuk dapat menjelaskan ketidakwajaran atas suatu laporan keuangan, yang
disertai dengan dampak dari akibat adanya ketidakwajaran tersebut, pada suatu
laporan auditnya.
Opini diberikan karena auditor meyakini, berdasar bukti-bukti yang
dikumpulkannya, bahwa laporan keuangan mengandung banyak sekali kesalahan
dan kekeliruan yang material. Artinya, laporan keuangan tidak menggambarkan
kondisi keuangan secara benar.
e. Opini tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)
Yaitu suatu pendapat yang diberikan pada saat ruang lingkup
pemeriksaan yang dibatasi, sehingga auditor tidak melaksanakan suatu
pemeriksaan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAI. Pembuatan
laporannya auditor tersebut harus memberi penjelasan mengenai pembatasan
ruang lingkup oleh klien yang mengakibatkan auditor tersebut tidak memberi
pendapat.
Opini diberikan karena auditor tidak bisa meyakini apakah laporan
keuangan benar atau salah. Hal ini terjadi karena auditor tidak bisa memperoleh
bukti-bukti yang dibutuhkan untuk menyimpulkan dan menyatakan apakah
laporan sudah disajikan dengan benar atau salah.
3. Tahap-Tahap Opini Audit
Tahap-tahap audit menurut Arens :
a. Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit.
b. Pengujian ,pengendalian, dan transaksi.
c. Pelaksanaan prosedur analitis dan juga pengujian terinci atas saldo.
d. Penyelesaian dan penerbitan laporan audit.

Sumber Resume (Daftar Pustaka) :

1. Arens, Alvin A. ,dkk. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi Kedua belas Jilid 1.
Jakarta. Erlangga.
2. Asdarmunandar.blogspot.co.id/2012/05/laporan-audit-bentuk-baku.html?m=1
3. Memebali.blogspot.co.id/2013/06/laporan-audit-bentuk-baku.html?m=1
4. www.gurupendidikan.com/pengertian-dan-10-jenis-opini-audit/
5. www.academia.edu/10134687/jenis-opini-auditor (a.n Frida Haryani)

Anda mungkin juga menyukai