Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Energi Surya

Sumber energi berjumlah besar dan bersifat kontinyu terbesar yang


tersedia bagi manusia adalah energi surya, khususnya energi elektrimagnetik
yang dipancarkan oleh matahari.sementara energi surya belum dipakai untuk
sumber primer energi bahan bakar pada saat ini.
Karena kebanyakan energi terbaharui pusatnya adalah "energi surya"
istilah ini sedikit membingungkan. Namun yang dimaksud di sini adalah
energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari. Tenaga surya dapat
Digunakan untuk:
- Menghasilkan listrik menggunakan sel surya
- Menggunakan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya
- Menghasilkan listrik menggunakan menara surya
- Memanaskan gedung, secara langsung
- Memanaskan gedung, melalui pompa panas
- Memanaskan makanan, menggunakan oven surya.
Jelas matahari tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi,
sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk daya
baterai, karena kebanyakan aplikasi lainnya akan membutuhkan sumber
energi sekunder, untuk mengatasi padam. Beberapa pemilik rumah
menggunakan tata surya yang menjual energi ke grid pada siang hari, dan
menarik energi dari grid di malam hari, inilah keuntungan untuk semua orang,
karena permintaan listrik AC tertinggi pada siang hari.
Sedangkan, energi surya dapat dikonversikan ke bentuk energi lain. Ada 3
proses dalam pengkonversian nya, yaitu : Proses Helochemical, Proses
Helioelectrical, dan proses Heliothermal.

3
4

- Proses Helochemical. Reaksi helochemical yang utama adalah proses


foto sintesa.Proses ini adalah sumber dari semua bahan bakar fosil.
- Prosesn Helioelectrical. Reakasi Helioelectrical yang utama adalah
produksi listrik oleh sel – sel surya
- Proses Heliotermal adalah penyerapan radiasi matahari dan
pengkonversian energi ini menjadi energi termal.

2.2 Sel Surya

Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia


dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan
kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama.
Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau
untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi
surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan.
Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan
mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan
fotosintesis. Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar
kayu. Bagimanapun, istilah “tenaga surya” mempunyai arti mengubah sinar
matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik untuk kegunaan
kita. dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan
“photovoltaic” (photo- cahaya, voltaic=tegangan) Photovoltaic tenaga
matahari: melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini
adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk
melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.
Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic
adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel
photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semi konduktor seperti itu,
satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar
pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan diantara dua
5

lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC. Makin kuat


cahaya, makin kuat aliran listrik.
Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang
untuk beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari
mendung, dengan energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan.
Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari mendung dapat
menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru
sedang yang benar-benar cerah.

2.3 Sumber Energi Surya

Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali


sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat.
Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua.
Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama
seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk
oleh ledakan bigbang sekitar 14.000 juta tahun lalu. Energi matahari yang
sampai ke bumi merupakan sebuah pancaran gelombang pendek dalam bentu
radiasi. Radiasi adalah energi pancaran berupa gelombang elektromagnetik
Pancaran energi surya atau bisa disebut dengan radiasi surya yang diterima di
setiap permukaan bumi berbeda-beda menurut ruang dan waktunya. Artinya
pancaran energi matahari akan sangat bergantung pada waktu, tempat dan
keadaan lingkungan dalam hal ini adalah kondisi iklim dan topografi masing-
masing wilayah. Radiasi diukur dalam satuan kW/m2, setiap satuan waktu
radiasi yang memancar dapat disebut dengan intensitas radiasi atau dengan
kata lain intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi matahari yang jatuh
pada suatu bidang persatuan luas dalam satu satuan waktu. Dalam atmosfer
bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :
1. Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang
sampai ke permukaan bumi.
6

2. Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan
pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
3. Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan
oleh permukaan bumi.
4. Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi
yang berupa gelombang panjang.
5. Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-
butir uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
6. Global (total) Radiation (Q), dan
7. Net Radiation (R)

Anda mungkin juga menyukai