Bab Ii
Bab Ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Permenristekdikti, 2016).
Uji Kompetensi merupakan bagian dari penilaian hasil belajar
mahasiswa di bidang kesehatan dan dibagi dalam dua tahap yaitu uji
tertulis dan uji praktek. Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh
antara lain:
a. Menegakkan akuntabilitas professional perawat dalam menjalankan
peran profesinya.
b. Menegakkan standar dan etik prosesi dalam praktik.
c. Cross check terhadap kompetensi lulusan suatu institusi pendidikan.
d. Melindungi kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat.
11
kompetensi atau sertifikat profesi setelah bulan agustus tahun 2013 dapat
yang terakreditasi.
(2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
(CBT).
j) Penyerahan perangkat uji dari Panitia Penyelenggara
Kompetensi (TUK).
b) Daftar nama PP dan PL pada masing-masing TUK.
c) Formulir Berita Acara pembukaan materi uji.
d) Instrumen monitoring.
e) Formulir Berita Acara Pelaksanaan UK.
f) Name tag komponen uji.
g) Daftar hadir peserta UK masing-masing TUK.
h) Tata tertib PP, PL dan peserta uji.
i) Bahan presentasi PP kepada PL dan peserta uji berupa
TUK
2) PP menuju penginapan dan langsung berkoordinasi dengan
komponen uji.
c) Penjelasan mengenai peraturan tata tertib bagi seluruh
peserta.
i) Penjelasan strategi penanganan masalah terkait dengan hal-
komponen uji.
k) PP bersama PL dan PJL/Koordinator CBT memeriksa
telah ditentukan.
2) Agenda briefing adalah sebagai berikut :
a) Menjelaskan tata tertib peserta uji dan menjelaskan cara
yang diperlukan.
b) Penyerahan kartu peserta kepada peserta uji.
3) Dalam satu TUK dilakukan briefing kepada peserta uji
syarat.
b) Mampu menampung minimum 150 peserta.
c) Ruang ujian berada dalam satu gedung.
d) Memiliki ruangan yang dapat menampung minimum 25
pengecekan.
g) Syarat lain :
1. Lokasi uji dapat dicapai dengan mudah oleh peserta uji
2. Ruang uji harus tenang dan memiliki pencahayaan yang
cukup terang.
3. Ruang uji dilengkapi sarana pendingin ruangan dan/
uji.
5. Tempat duduk harus cukup nyaman duduk selama 3 jam
dari ruang uji dan harus berada di lokasi TUK (lokasi tidak terpisah
(PJL)
b. Metode Computer Based Test (CBT Center)
1) Syarat untuk menjadi CBT Center adalah:
a) Institusi pendidikan yang memiliki program studi di bidang
kesehatan.
b) Memiliki ruangan yang mampu menampung sekurang-
ditentukan.
d) Memiliki cadangan suplai tenaga listrik dalam bentuk Genset
dan UPS.
e) Memiliki tenaga IT yang terlatih dan mampu mengelola
50 peserta.
f) Fasilitas dapat digunakan sejak H-1.
2) Penetapan TUK CBT:
TUK Uji Kompetensi adalah CBT center yang telah digunakan
dari ruang CBT dan harus berada di lokasi TUK (lokasi tidak
mencapainya.
c) Memiliki sarana listrik yang memadai dan dapat memfasilitasi
pandangan.
b) Kapasitas ruang uji sekurang-kurangnya mampu menampung
50 peserta uji.
c) Ruang uji dapat dicapai dengan mudah dan baik oleh
dan lain-lain.
d) Ruang yang akan digunakan untuk uji harus bisa
tenang.
i) Ruang uji dilengkapi dengan sarana pendingin ruangan dan
media untuk berlatih soal-soal UN. Semakin banyak berlatih, maka peserta
ujian akan semakin siap. Seperti seorang atlit yang akan menghadapi
pertandingan, maka para siswa itu harus pula dipersiapkan agar mereka
maka mereka akan semakin siap. Sebab pada hakekatnya, kesuksesan itu
dimulai dari banyaknya latihan atau persiapan yang matang. Tak ada
mandiri. Try out online ini juga merupakan alat pembinaan anggota AIPNI
kompetensi (LPUK).
Sesuai dengan pasal 16 UU No. 38 tahun 2014, mahasiswa
Salah satu proses yang harus dilalui adalah uji validitas dan realibitas
sesuai dengan kaidah pengembangan soal sebagai alat uji. Untuk itu maka
2. Gaya Belajar
Setiap mahasiswa memiliki keunikan pribadi yang berbeda dengan
adalah mengetahui gaya belajar atau bekerja yang unik dari setiap orang,
akan sangat bergantung pada cara atau gaya belajar mahasiswa, disamping
gaya belajar yang sesuai dengan gaya mengajar yang diterapkan dosen di
belajar lain, yang tidak sesuai dengan gaya mengajar yang diterapkan di
dalam kelas. Artinya, 70% gaya mahasiswa tidak terakomodasi oleh gaya
perbedaan yang signifikan gaya belajar antara siswa laki-laki dan siswa
dalam tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar
terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata
adalah alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus
individu yang memiliki tipe gaya belajar audiotorial yaitu saat bekerja
sering berbicara pada diri sendiri, mudah terganggu oleh keributan atau
birama, dan warna suara dengan mudah, merasa kesulitan untuk menulis
tetapi mudah dalam bercerita, pembicara yang fasih, lebih suka musik
daripada seni yang lainnya, lebih mudah belajar dengan mendengarkan dan
indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Individu dengan gaya belajar ini
dengan fisik dan banyak bergerak, menghafal dengan cara berjalan dan
menggunakan isyarat tubuh, tidak dapat duduk diam untuk waktu lama,
setiap semester atau dapat diartikan juga sebagai besaran atau angka yang
Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah dengan bobot nilai, kemudian
semua mata kuliah dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah SKS yang
diambil.
Mahasiswa program diploma dinyatakan lulus apabila telah
lebih besar atau sama dengan 2,76 (dua koma tujuh enam), selain itu
apabila mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (Tiga koma nol
indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (Tiga koma lima nol).
30% kurikulum yang dikembangkan oleh intitusi sesuai kebutuhan dan visi
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi
objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Proses belajar
akan berjalan lancar jika disertai dengan minat dan hasil belajar akan
menjadi optimal kalau ada minat dari diri sendiri. Minat belajar mahasiswa
6. Lingkungan Praktik
Menurut Nelwati, (2011) dikutip dari Emilia, (2008) mengatakan
yang baik adalah lingkungan yang menstimulasi rasa ingin tahu dan
development). Hal ini dialami sejak usia bayi hingga usia 18 tahun
sebagai stimulus kecemasan dan hal ini bentuk normal dari seseorang
(Badrya, 2014).
Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, di mana
jelas asal maupun wujudnya. kecemasan merupakan hal wajar yang pernah
dalam tubuh yang di akibatkan dari suatu dorongan dalam atau luar yang
ujian itu sendiri dan perasaan intern yang dialami oleh mahasiswa itu
program diploma III kebidanan, Diploma III keperawatan dan profesi Ners
Computer Based Test (CBT) dan Papers Based Test (PBT). Fasilitas yang
soal yang digunakan pada saat ujian sulit untuk dibuat bervariasi; tampilan
soal terbatas; hanya dua dimensi; diperlukan banyak kertas dan biaya
32
yang akan menjadi TUK. TUK PBT yang baru kelayakannya diverifikasi
oleh Kopertis bekerjasama dengan AIP Regional atau Korwil AIP atau
Mahasiswa yang telah mengikuti try out akan lebih siap mengerjakan soal
ujian karena telah mempunyai gambaran tipe soal serta lebih tenang dalam
mahsiswa yang tidak mengikuti try out. Dengan mengikuti try out akan
pada saat ujian kompetensi nasional yang sebenarnya dan bagi lembaga
belum melakukan persiapan dengan baik. Hal ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh (Rizqa, M 2008) bahwa try out pada siswa yang akan
33
Mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif yang baik pada fase
akhir belajar akan lebih mudah memahami konsep ataupun teori-teori yang
telah didapat dan juga akan lebih mudah mengingat sehingga kemampuan
soal ujian sehingga hasil yang didapat juga akan memuaskan. Hal ini
ada hubungan secara signifikan antara nilai indek prestasi komulatif (IPK)
PPA dan PPP terhadap nilai Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI),
ada hubungan gaya belajar dengan kelulusan UKNI. Gaya belajar yang
mengerjakan ujian atau tes dengan mudah. Hal ini sesuai dengan teori
yang dijelaskan oleh Emirina, (2009) Gaya Belajar adalah cara atau
pembelajaran