PEMBELAJARAN.
A. Teori Kognitif
Dalam hail ini, peran seorang pendidik sangatlah vital. Beberapa implementasi
yang harus diketahui dan diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Belajar tidak harus berpusat pada guru tetapi peserta didik harus lebih
aktif. Oleh karenanya peserta didik harus dibimbing agar aktif menemukan
sesuatu yang dipelajarinya. Konsekwensinya materi yang dipelajari harus
menarik minat belajar peserta didik dan menantangnya sehingga mereka
asyik dan terlibat dalam proses pembelajaran.
2. Bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian
utama. Peserta didik akan sulit memahami bahan pelajaran Jika frekuensi
belajar hitung loncat-loncat. Bagi anak SD pengoperasian suatu
penjumlahan harus menggunakan benda-benda terutama di kelas-kelas
awal karena tahap perkembangan berpikir mereka baru mencapai tahap
operasi konkret.
3. Dalam proses pembelajaran guru harus memperhatikan tahapan
perkembangan kognitif peserta didik. Materi dirancang sesuai dengan
tahapan perkembangan kognitif itu dan harus merangsang kemampuan
berpikir mereka.
4. Belajar harus berpusat pada peserta didik karena peserta didik melihat
sesuatu berdasarkan dirinya sendiri. Untuk terjadinya proses belajar harus
tidak ada proses paksaan agar sifat egosentrisnya tidak terbunuh.
[ CITATION bad18 \l 1033 ]
B. Teori Psikososial
C. Teori Psikoanalitik
Teori psikoanalisis merupakan teori yang berusaha untuk menjelaskan tentang
hakikat dan perkembangan kepribadian manusia. Unsur-unsur yang diutamakan
dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini
mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik
dari aspek-aspek psikologis tersebut, yang pada umumnya terjadi pada anak-anak
atau usia dini. [ CITATION Sig18 \l 1033 ]
D. Teori Moral
Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru tidak hanya mengajarkan mata
pelajaran yang diajarkan namun guru dapat menyisipkan pelajaran nilai-nilai
moral kepada siswa agar bukan pengetahuan akademik saja yang didapatkan
tetapi juga pengetahuan nilai-nilai moral. Dapat diartikan bahwa guru tidak hanya
mengajar tetapi juga mendidik. Mendidik disini berarti bahwa guru mengajarkan
nilai-nilai moral, sopan santun, etika yang baik kepada siswa. Guru tidak sekedar
menyampaikan konten pelajaran yang lebih mengedepankan aspek kognitif, tetapi
juga aspek afektif dan psikomotorik yang diwujudkan dalam sebuah proses dan
aplikasi. Dalam praktek pembelajaran, guru tidak monoton dilakukan dalam
bentuk ceramah saja, melainkan lebih mengutamakan kepada peneladanan diri
dan pelatihan pembentukan karakter . Hal ini dimaksudkan agar pada saat di
lingkungan dalam maupun luar sekolah siswa dapat berperilaku yang baik yang
sesuai dengan norma-norma yang berlaku di sekolah maupun di luar sekolah.
Selain itu, guru juga dapat menjadi fasilitator bagi siswa yang ingin mencurahkan
masalahnya. [ CITATION Nur13 \l 1033 ]
E. Teori Behavior
Teori behaviori adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman . Teori ini lalu
berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal
sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku
yang tampak sebagai hasil belajar. Teori ini hingga sekarang masih merajai
praktek pembelajaran di Indonesia. Hal ini tampak dengan jelas pada
penyelenggaraan pembelajaran dari tingkat yang paling dini, seperti kelompok
bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, bahkan
sampai Perguruan Tinggi, pembentukan perilaku dengan cara drill (pembiasaan)
disertai dengan reinforcement atau hukuman masih sering dilakukan.