Gambar diatas juga menunjukkan bahwa, kecuali penjualan tunai, setiap transaksi
dan jumlah yang dihasilkan pada akhirnya akan dimasukkan dalam salah satu dari dua
akun neraca, yaitu akun piutang usaha atau penyisihan untuk pitang tak tertagih. Untuk
mudahnya, kita mengasumsikan bahwa ada pengendalian internal yang sama baik untuk
penjualan tunai maupun penjualan kredit.
II. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Dan Dokumen Serta Catatan Terkait
Siklus Penjualan dan Penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan
untuk mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya
tersedia untuk dijual. Dalam siklus penjualan dan penagihan ini ada 8 fungsi bisnis yang
dimasukan dalam 5 kelompok tranksaksi.
Kelas Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan
Transaksi
Penjualan Penjualan piutang Pemroses pesanan Pesanan pelanggan
usaha pelanggan Pemberian kredit Pesanan penjualan
Pengiriman barang Pesanan pelanggan atau
Penagihan pelanggan dan pesanan penjualan
pencatatan penjualan Dokumen pengiriman
Faktur penjualan.
File transaksi penjualan
Jurnal penjualan atau listing
File induk piutang usaha
Neraca saldo piutang usaha
Laporan bulanan
Penerimaan Kas di bank (debet Pemroses dan pencatatan Remittance advice
Kas dari penerimaan penerimaan kas Prelisting penerimaan kas
kas) piutang usaha File transaksi penerimaan
kas
Jurnal penerimaan kas atau
listing
Pada kolom diatas sebelum dapat menilai resiko pengendalian dan merancang
pengujian pengendalian serta pengujian substansif atas transaksi harus memaham fungsi
bisnis dan dokumen serta catatan suatu perusahaan.
1. Pemroses pesanan pelanggan
Pesanan pelanggan yaitu permintaan barang dagang yang diajukan oleh pelanggan
melalui telepon, surat, e-mail atau formulir.
Pesanan penjualan yaitu dokumen untuk mengkomunikasikan deskripsi, kuantitas,
dan informasi terkait mengenai barang yang dipesan oleh pelanggan.
2. Pemberian kredit
Harus ada persetujuan dari orang yang memiliki otorisasi yang sah untuk
menyetujui permohonan kredit kepada pelanggan atas tranksaksi penjualan sebelum
barang dikirim.
Bill of lading yaitu kontrak tertulis mengenai penerimaan dan pegiriman barang
antara pembawa dan penjual. Bill of lading dikirimkan secara elektronik ketika
barang telah dikirimkan, dan secara otomatis akan membuat faktur penjualan yang
terkait serta ayat jurnal dalam jurnal penjualan.
3. Pengiriman barang
Saat akan mengirimkan barang kepada pelanggan, sebuah dokumen pengiriman
akan disiapkan pada saat pengiriman, yang biasanya dilakukan secara otomatis oleh
komputer berdasarkan pada informasi pesanan penjualan.
4. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan.
Aspek paling penting dari penagihan yaitu, Semua pengiriman telah ditagih
(kelengkapan/completeness), tidak ada pengiriman yang ditagih lebih dari satu kali
(keterjadian/occurrence), Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat
(keakuratan/accuracy). Dokumen yang terkait dengan penagihan pelanggan dan
pencatatan penjualan yaitu:
Faktur penjualan: dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang
yang dijual, harga, ongkos angkut, asuransi, syarat, dan relevan lainnya.
File transaksi penjualan: file yang dihasilkan computer yang mencantumkan
semua transaksi penjualan yang diproses oleh system akuntansi selama suatu
periode.
Jurnal penjualan atau listing: laporan yang dibuat dari file transaksi penjualan
yang biasanya mencantumkan nama pelanggan, tanggal, jumlah dan klasifikasi bagi
setiap transaksi seperti divisi atau lini produk.
File induk piutang usaha: file computer untuk mencatat penjualan individual,
penerimaan kas, retur dan penguragan penjualan bagi setiap pelanggan dan untuk
mempertahankan saldo akun pelanggan.
Laporan bulanan: dokumen yang dikirimkan melalui surat atau secara elektronik
kepada setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal piutang usahanya.
Pemroses dan pencatatan penerimaan kas.
5. Memproses dan mencatat penerimaan kas
Proses dan pencatatan penerimaan kas termasuk penerimaan,penyetoran dan
pencatatan kas harus sangat diperhatikan karena kemungkinan pencurian terhadap kas.
Dokumen yang terkait dengan proses dan pencatatan penerimaan kas yaitu:
Remmitance advice yaitu dokumen yang dikirimkan kepada pelanggan dan
biasanya dikembalikan kepada penjual beserta pembayaran kas.
Prelisting penerimaan yaitu daftar yang disusun ketika kas diterima oleh
seseorang yang tidak memiliki tanggung jawab untuk mencatat penjualan, piutang
usaha, kas dan yang tidak memiliki akses ke catatan akuntansi.
File Transaksi Penerimaan Kas adalah file yang dihasilkan komputer yang
mencakup semua transaksi penerimaan kas yang diproses oleh sistem akuntansi
untuk periode seperti satu hari. minggu, atau bulan.
Jurnal Penerimaan Kas atau Listing: daftar dihasilkan dari file transaksi
penerimaan kas dan mencakup semua transaksi untuk periode waktu tertentu.
6. Pemrosesan dan pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga
Memo kredit yaitu dokumen yang mengindikasikan pengurangan dari jumlah
pelanggan akibat retur barang atau pengurangan harga.
Jurnal retur dan pengurangan penjualan yaitu jurnal yang digunakan untuk
mencatat retur dan pengurangan penjualan. Penghapusan piutang usaha tak tertagih.
7. Menghapus piutang tak tertagih
Penghapusan piutang tak tertagih terjadi apa bila pelanggan bangkrut atau piutang di
pindah tangankan kepada agensi penagihan maka perusahaan harus menghapuskannya.
8. Beban piutang tak tertagih
Prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan mencatat beban piutang tak tertagih
sejumlah nilai tagihan yang diperkirakan tidak dapat ditagih yang biasanya di catat
diakhir bulan atau akhir kuartal.
Formulir otorisasi piutang tak tertagih yaitu dokumen yang digunakan dalam
lingkungan internal untuk menunjukkan otoritas menghapus suatu piutang usaha
sebagai tak tertagih.
VII. Pengendalian Internal Tambahan Terhadap Saldo Akun Serta Penyajian Dan
Pengungkapan.
Auditor harus lebih berhati-hati dalam penyajian dan pengungkapan tambahan
terhadap saldo akun karena auditor umunya memba risiko bawaan yang tinggi untuk
tujuan realisasi dimana tujuan audit terkait dengan saldo piutang dagang yang
merupakan unsur utama dari sebuah laporan keuangan. Pengendalian internal juga
berkaitan langsung dengan saldo akun dan penyajian serta pengungkapan yang mungkin
terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai bagian dari pengujian
pengendalian atau pengujian substansif atas transaksi yang kemungkinan besar akan
mempengaruhi tujuan yang berkait dengan saldo nilai yang dapat direalisasi dan hak
serta kewajiban dan empat tujuan penyajian serta pengungkapan.
Nilai yang dapat direalisasi adalah tujuan audit yang terkait dengan saldo yang
penting bagi piutang usaha karena kolektibilitas piutang sering kali merupakan pos
laporan keuangan yang penting. Hal ini telah menjadi suatu isu pada sejumlah kasus
kewajiban akuntan. Karena itu, biasanya auditor menetapkan risiko yang melekat yang
tinggi untuk tujuan nilai realisasi. Idealnya, klien harus menetapkan beberapa
pengendalian untuk mengurangi kemungkinan piutang tak tertagih. Dua pengendalian
lainnya adalah:
a. Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodik untuk review dan tindak
lanjut oleh personil manajemen yang tepat.
b. Kebijakan menghapus piutang tak tertagih apabila sudah tidak mungkin lagiuntuk
ditagih.