Prodi/smt : PGMI/2
A. Bangsa/kebangsaan
Sumber: http://www.nabilfoundation.org/artikel/20/negara-bangsa-dan-globalisasi-
B. PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA
Masa sebelum kemerdekaan
Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan lebih berorientasi
pada perjuangan dalam melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad
VII danKerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan nusantara.
Namunparapenguasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mempertahankan keja
yaan yang telah dicapai yangmenyebabkan kehancuran. Di samping itu kehancuran juga
disebabkan karena kerajaan tradisionaltersebut belum memahami konsep kebangsaan
dalam arti luas.
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat
pendidikankewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warganegara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa
sebagai landasan pelaksanaan hak dankewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan
kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan
bangsa, memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkankepercayaan terhadap jati diri
bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjagakelangsungan kehidupan dan
kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan melangka
h maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang
lebih berkualitas,dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk menggugah
masyarakat agar dapattercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki.
Kesadaranterhadapsejarahmenjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari ba
gaimana posisinya sekarang dan seperti apa jatidiri atau identitasnya serta apa yang dilakuk
an ke depan. Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan d
an nilai- nilai yang dianut bersama yang dapat memberi suatu perasaan solidaritas sosial
pada suatu masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukkan
bahwa individu-individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yangsaling diakui,
yakni suatu kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain, dan suatu perasaan
akanharga diri. Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan
identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat dilihat pada :
Jadi haruslah kita sepahami dan sepakati bahwa membangun jiwa bangsa merupakan
kunci menuju bangsa yang besar, kuat dan sejahtera. Tanpa perhatian yang serius dari
seluruh komponen bangsa mengenai hal ini, bangsa ini hanya akan terus berputar-putar
dalam permasalah-permasalahannya tanpa menemui jalan penyelesaian yang berarti. Dan
kini tentu adalah saatnya bagi bangsa ini untuk mengembalikan arah pembangunan bangsa
ke arah yang seharusnya. Menyelenggarakan nation building yang berorientasi pada nation
character building. Para pendiri bangsa ini sebenarnya telah sedari awal pembangunan
bangsa ini telah menetapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh bangsa
ini dan juga sedari awal telah memformulasikan apa dan bagaimana jati diri bangsa ini,
serta ke arah mana harusnya pembangunan bangsa ini bergerak.
Hal tersebut telah terformulasikan dengan rapih di dalam apa yang kita kenal dengan
Pembukaan UUD 45 yang juga perlu kita tahu tentang Pembukaan UUD'45 ini adalah bahwa
ia disebut juga sebagai Deklarasi Kemerdekaan. Bahkan Bung Karno menyebutnya sebagai
anak kandungnya dari Proklamasi. Kenapa demikian, hal ini dikarenakan melalui Pembukaan
UUD 45 atau Deklarasi Kemerdekaan inilah dijelaskan alasan dan maksud kita
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 itu. Jadi dapatlah
Pembukaan UUD'45 ini kita sebut sebagai sebuah rumusan pokok tentang pembangunan
bangsa. Ia seumpama dengan genetika bagi bangsa Indonesia. Sebagaimana dengan
genetika yang padanya terdapat kode yang meformulasikan bentuk, sifat dan
rancang bangun tubuh manusia, demikian juga halnya dengan pembukaan UUD’45 ini.
Melaui Pembukaan UUD’45 ini terangkum bentuk, sifat dan rancang bangun bangsa
Indonesia. Terjelaskan siapa kita dan mau kemana kita sebagai sebuah bangsa. Melaluinya
kita akan dapat memahami rentetan sejarah terbentuknya bangsa Indonesia. Kita akan
dapat memahami apa impian dan cita-cita bangsa Indonesia. Kita akan dapat memahami
bagaimana jalan yang harus ditempuh oleh bangsa ini untuk mewujudkan cita-cita
kemerdekaannya menuju Indonesia yang adil-makmur. Kita akan dapat memahami rancang-
bangun kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, serta bagaimana peran yang harus
diambil bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia. Dengan kata lain, dapat kita
katakan bahwa Pembukaan UUD’45 ini adalah merupakan panduan untuk menjadi
Indonesia. Kepadanyalah penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia
harus mengacu dan harus selaras. Dimana secara garis besar, darinya kita dapat memahami
bahwa Indonesia yang berjiwa adalah Indonesia yang berakar pada penghormatan akan
Kemerdekaan dan Keberagaman. Jiwanya bangsa Indonesia adalah jiwa dan haruslah
merupakan jiwa yang merdeka. Jiwa yang berdikari. Jiwa yang juga menghargai hak setiap
orang, setiap kelompok dan setiap bangsa untuk merdeka. Jiwa yang toleran terhadap
terhadap segala bentuk perbedaan dan jiwa yang menghormati keberagaman. Jiwa yang
menempatkan setiap orang sama derajatnya di hadapan hukum dan Tuhan. Jiwa yang
mengukur kemuliaan seseorang dari kebermanfaatannya bagi kehidupan dan bukan karena
siapa dia, dari mana asalnya dan apa keyakinan yang dianutnya. Dan untuk memahami
semua itu dengan lebih baik serta untuk memahami lebih utuh akan keindonesiaan kita,
mari kita lihat dan pahami dengan seksama iisi yang terkandung dalam pembukaan UUD’45.
Sumber: https://www.kompasiana.com/edysuryadi/55310aeb6ea8349e568b456a/nation-
building-yang-berorientasi-pada-nation-character-building
D. Empat Pilar Kebangsaan
Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat
Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai
macam gangguan dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa
berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh. Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami
seluruh masyarakat dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk
mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. Konsep
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada
prinsipnya, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, kedudukannya berada di atas tiga
pilar yang lain. Empat pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia
untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa
Indonesia sendiri.
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut
adalah prinsip moral ke Indonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Pancasila Pancasila sebagai ideologi dan
dasar negara. Sebagai dasar NKRI, Pancasila memiliki fungsi sangat fundamental. Pancasila
disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum. Sifat Pancasila yuridis formal maka
mengharuskan seluruh peraturan perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila.
Pancasila sebagai dasar filosofis dan sebagai perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila
merupakan falsafah negara dan pandangan atau cara hidup bagi bangsa Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional.
Pancasila menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga menjadi identitas atau jati diri
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan rujukan, acuan sekaligus tujuan dalam
pembangunan karakter bangsa.
Rumusan lima dasar negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah:
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusaiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena itu Pancasila disepakati
secara nasional, merupakan perjanjian luhur yang harus dijadikan pedoman bagi bangsa,
pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan
dalam pembangunan karakter bangsa. Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD 1945
menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk mempertahankan pembukaan dan bahkan
tidak mengubahnya. Terdapat empat kandungan dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menjadi alasan komitmen untuk tidak mengubahnya, yaitu: Terdapat norma dasar universal
bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Terdapat empat tujuan negara
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia. Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan Indonesia khususnya tentang
bentuk negara dan sistem pemerintahan Nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara
Indonesia sebab dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara yaitu
Pancasila. Bukan karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi menggoyahkan
NKRI. Maka rasa cinta terhadap tanah air perlu dikembangkan dalam pembangunan
karakter bangsa. Pembangunan karakter harus diletakkan dalam bingkai menjunjung tinggi
persatuan dan kesatuan bangsa, bukan memecah belah NKRI. Tidak bisa dipungkiri,
Indonesia terdiri dari beragamnya suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Keberagaman ini harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat
kodrati dan alamiah. Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu
dengan yang lain sehingga berakibat pada terpecah belah. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal
Ika harus dapat menjadi penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa
Tujuan Empat Pilar Kebangsaan Pemilihan nilai-nilai empat pilar adalah untuk
mengingatkan kembali kepada seluruh komponen bangsa agar pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara terus dijalankan. Dengan tetap
mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan, serta bersatu padu mengisi
pembangunan agar bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera
Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/19/070000569/pengertian-4-pilar-
kebangsaan-dan-tujuannya?page=all.