Percobaanii 151014075747 Lva1 App6892

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN II

PENENTUAN KANDUNGAN KLORIDA

MENGGUNAKAN METODE TITRASI ARGENTOMETRI

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat larutan standar AgNO 3 dengan tepat
2. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan standar AgNO 3
3. Mahasiswa dapat menentukan kandungan klorida dengan titrasi
argentometri

II. Dasar Teori


Titrasi Argentometri termasuk dari analisis Volumetri yang dikenal
titrasi pengendapan yaitu metode analisa yang didasarkan pada reaksi
yang menghasilkan senyawa ionik dengan kelarutan rendah,
merupakan teknik analisis tertua dalam sejarah analisis kimiadengan
menggunakan perak nitrat (AgNO 3 ) sebagai reagen pengendap, yang
digunakan untuk analisis halogen, anion-anion mirip halogen (SCN -,
CN-, CNO -), merkaptan, asam lemak dan beberapa anion anorganik
divalen (Didik,dkk.,2009)
Titrasi Argentometri memilik empat metode yaitu (Eka,dkk.,2014):
1. Metode Mohr (pembentukan endapan berwarna)
Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida
dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO 3
dan penambahan K 2 CHO 4 sebagai indikator, titrasi mohr dari
klorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan
sebagai indikator yang kemerah-merahan dianggap sebagai titik
akhir titrasi (anonim), titrasi mohr terbatas pada larutan-larutan
dengan harga pH 6-10
2. Metode Volhard (penentu zat warna yang mudah larut)

1
Metode ini digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br- dan I- dengan
penambahan larutan standar AgNO 3 . Indikator yang dipakai adalah
Fe3+ dengan titran NH4 CNS, untuk menetralkan kadar garam perak
dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih.
3. Metode K.Fajans (indikator Absorbsi)
Titrasi argentometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada
cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang
digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah
indikator absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut anion
yang diendapkan oleh Ag+
4. Metode turbiditas/ metode liebig (memperkeruh larutan)
Munculnya kekeruhan larutan ini dapat digunakan untuk menandai
akhir dari suatu reaksi seperti pada penentuan sianida, pada metode
ini suatu larutan NaCl dititrasi dengan larutan perak nitrat atau
sebaliknya, pada kondisi tertentu indikator tidak perlu
ditambahkankarena munculnya kekeruhan yang disebabakan oleh
penambahan sejumlah kecil larutan tertentu ke dalam larutan lain
yang dapat menandai titik akhir titrasi.

Perak adalah logam putih dapat ditempa dan liat. Rapatnya tinggi (10,5
g ml-1 ) dan ia melebur pada 960,5o C ia tak larut dalam asam
klorida,asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Perak
nitrat mudah larut dalam air, perak asetat, perak nitrit, dan perak sulfat
kurang larut, sedang semua senyawa-senyawa perak lainnya praktis
tidak larut. Tetapi kompleks-kompleks perak, larut (Didik,dkk.,2009)

III. Alat
1. Pipet tetes
2. Gelas arloji
3. Gelas piala 100 ml
4. Gelas piala 250 ml
5. Labu takar 100ml

2
6. Corong
7. Statif dan Klem
8. Spatula
9. Botol semprot
10. Botol gelap

IV. Bahan
1. AgNO 3
2. NaCl
3. Larutan K 2 CrO 7 0,1 M
4. Sampel garam dapur
5. Akuades

V. Prosedur Kerja

Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N

1700 mg AgNO 3

Dilarutkan dengan ± 25
ml H2 O

Ditera hingga 100 ml


H2 O

Larutan AgNO 3 0,1 N

3
Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N

87,75 mg NaCl

Dilarutkan dengan 25 ml
H2 O

Ditambah 2 ml indikator
K2 CrO 7 0,1 M

Dititrasi dengan larutan


AgNO 3

Endapan kuning (akhir


titrasi)

4
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur

100 mg sampel garam

Dilarutkan dengan 25 ml
H2 O

Ditambah 2 ml indikator
K2 CrO 7 0,1 M

Dititrasi dengan larutan


AgNO 3

Endapan kuning (akhir


titrasi)

5
VI. Data Pengamatan

Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N


Massa kristal AgNO 3 : 1700 mg
Volume larutan : 100 ml

Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N


m NaCl V H2 O V K2CrO20,1 M V AgNO3 Pengamatan
87,75 mg 25 ml 2 ml 6 ml Endapan Putih
87,75 mg 25 ml 2 ml 4,5 ml Endapan Putih
87,75 mg 25 ml 2 ml 3,2 ml Endapan Putih

Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur


m Sampel V H2 O V K2CrO20,1 M V AgNO3 Pengamatan
100 mg 25 ml 2 ml 19,5 ml Endapan Merah
100 mg 25 ml 2 ml 18 ml Endapan Putih
100 mg 25 ml 2 ml 15,9 ml Endapan Putih

VII. Analisis data


Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N
Konsentrasi larutan AgNO 3 : 0,1 N
Volume larutan : 100 ml
Grek AgNO 3 = 0,1 N × 100 ml = 10 mgrek
Mol AgNO 3 = 10 mmol
170 ×0,1N
Massa AgNO3 = = 10 mgrek
1000 ⁄100

1,7 g × 1000 = 1700


Jadi massa AgNO 3 yang harus ditimbang adalah 1700 mg

6
Data pengamatan yang diperoleh adalah
Massa kristal AgNO 3 : 1700 mg
Volume larutan : 100 ml
Mol AgNO 3 = 0,1 𝑁
Maka konsentrasi secara teoritis adalah 0,1 N

Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N


Reaksi : AgNO 3 + NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO 3
2 AgNO 3 + K2 CrO 7 Ag2CrO 4 ↓kuning + 2KNO 4
Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO 3 ≈ gram ekuivalen NaCl

Titrasi 1
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO 3 : 6 ml = 0,006 L
BM NaCl : 23+35= 58
0,877𝑔
Mol NaCl = = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙

Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek


grek NaCl ≈ grek AgNO 3
BM AgNO 3 = 108 + 14 + (16×3) = 170
MNaCl × VNaCl
m AgNO 3 = 𝑉𝐴𝑔𝑁𝑂3

0,877 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 3,654 𝑔
0,006 𝑙
3,654𝑔
Mol AgNO 3 = = 0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙

Grek AgNO 3 = 0,021 mmol × 1mgrek/mmol = 0,021 mgrek


0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙
N AgNO 3 = = 0,85 𝑁
0,025 𝑙

7
Titrasi 2
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO 3 : 4,5 ml = 0,004 L
BM NaCl : 23+35= 58
0,877𝑔
Mol NaCl = = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙

Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek


BM AgNO 3 = 108 + 14 + (16×3) = 170
0,877 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 5,481 𝑔
0,004 𝑙
5,481𝑔
Mol AgNO 3 = 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,032 𝑚𝑚𝑜𝑙

Grek AgNO 3 = 0,032 mmol × 1mgrek/mmol = 0,032 mgrek


0,032 𝑚𝑚𝑜𝑙
N AgNO 3 = = 1,289 𝑁
0,025 𝑚𝑙

Titrasi 3
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO 3 : 4,5 ml = 0,003 L
BM NaCl : 23+35= 58
0,877𝑔
Mol NaCl = = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙

Grek NaCl = 0,015 mmol × 1mgrek/mmol = 0,015 mgrek


BM AgNO 3 = 108 + 14 + (16×3) = 170
0,877 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 7,308 𝑔
0,003 𝑙
7,308𝑔
Mol AgNO 3 = = 0,042 𝑚𝑚𝑜𝑙
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙

Grek AgNO 3 = 0,042 mmol × 1mgrek/mmol = 0,042 mgrek


0,042 𝑚𝑚𝑜𝑙
N AgNO 3 = = 1,68 𝑁
0,025 𝑚𝑙
0,85𝑁 +1,289𝑁 +1,68𝑁
N AgNO 3 rata-rata = = 1,273𝑁
3

8
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur
Reaksi : AgNO 3 + NaCl  AgCl ↓ putih + NaNO 3
2 AgNO 3 + K2 CrO 7 Ag2CrO 4 ↓kuning + 2KNO 4
Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO 3 ≈ gram ekuivalen NaCl

Titrasi 1
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO 3 : 19,5 ml = 0,019 L
BM NaCl : 23+35= 58
1𝑔
Mol NaCl =58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙

Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek


grek NaCl ≈ grek AgNO 3
BM AgNO 3 = 108 + 14 + (16×3) = 170
1 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 1,315 𝑔
0,019 𝑙
1,315𝑔
Mol AgNO 3 = = 0,007 𝑚𝑚𝑜𝑙
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙

Grek AgNO 3 = 0,007 mmol × 1mgrek/mmol = 0,007 mgrek

Titrasi 2
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO 3 : 18 ml = 0,018 L
BM NaCl : 23+35= 58
1𝑔
Mol NaCl =58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙

Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek


grek NaCl ≈ grek AgNO 3
BM AgNO 3 = 108 + 14 + (16×3) = 170
1 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 1,389 𝑔
0,018 𝑙
1,389𝑔
Mol AgNO 3 = = 0,008 𝑚𝑚𝑜𝑙
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙

Grek AgNO 3 = 0,008 mmol × 1mgrek/mmol = 0,008 mgrek

9
Titrasi 3
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO 3 : 15,9 ml = 0,016 l
BM NaCl : 23+35= 58
1𝑔
Mol NaCl = = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙

Grek NaCl = 0,017 mmol × 1mgrek/mmol = 0,017 mgrek


grek NaCl ≈ grek AgNO 3
BM AgNO 3 = 108 + 14 + (16×3) = 170
1 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 1,562 𝑔
0,016 𝑙
1,562𝑔
Mol AgNO 3 = 170𝑔 /𝑚𝑜𝑙 = 0,009 𝑚𝑚𝑜𝑙

Grek AgNO 3 = 0,009 mmol × 1mgrek/mmol = 0,009 mgrek


Kadar klorida dalam garam dapur:
100
NaCl = × 0,017 = 0,0017 × 58 = 0,0986 𝑔
1000

𝑏 0,0986
%= × 100% = 3,944%
𝑣 0,025

VIII. Pembahasan
Dalam titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada
penggunaan larutan baku yaitu perak nitrat (AgNO 3 ). Zat yang
ditentukan bereaksi dengan indikator akan membentuk senyawa yang
sukar larut dalam air, sehingga kesepakatan zat yang ditentukan
berkurang selama berlangsungnya proses titrasi. Perubahan kepekatan
itu diamati dekat titik kesetaraan dengan bantuan indikator K 2 CrO 7 .
Sebagai indikator digunakan K 2 CrO 7 yang dengan ion perak akan
membentuk endapan putih kekuningan dalam keadaan akhir titrasipada
percobaan yang telah dilakukan menggunakan metode Mohr dalam
menentukan tercapainya titik ekivalen, dengan pengikatan Cl- oleh Ag+
memebentuk AgCl dengan persamaan reaksi Ag+ + Cl-  AgCl yang
akan membentuk endapan merah maka pada titrasi pertama garam

10
dapur dengan AgNO 3 19,5 ml yang membuktikan telah terikatnya Cl-
oleh Ag+ sedangkan pada hasil endapan putih karena rekasi yang
sesuai dengan NO 3 yang ada dengan persamaan rekasi AgNO 3 + NaCl
 AgCl ↓ putih + NaNO 3 = 2 AgNO 3 + K2 CrO 7  Ag2CrO 4
↓kuning + 2KNO 4.
Pada standarisasi AgNO 3 dengan menggunakan NaCl dapat
diperoleh normalitas AgNO 3 sebesar 1,273 N dengan volume AgNO 3
6ml pada titrasi pertama 4,5 ml pada titrasi kedua dan 3,2 ml pada
titrasi ketiga dengan adanya endapan putih pada hasil akhir titrasi
dapat membuktikan adanya pengikatan ion dan reaksi yang terjadi.
Namun pada penentuan kadar asam kurangnya ketelitian dalam
penitrasian garam dapur pada titrasi pertama, dengan berangsurnya
aliran AgNO 3 secara cepat dan tidak perlahan maka didapatkan hasil
akhir titrasi dengan endapan berwarna merah bata karena konsentrasi
yang terlalu tinggi dengan tereaksi 19,5 ml AgNO 3 pada larutan garam
dapur sedangkan pada hasil kedua dan ketiga dihasilkan endapan putih
dengan 18 ml pada titrasi kedua dan 15,9 ml pada titrasi ketiga,
endapan putih ini membuktikan kestabilan reaksi dan konsentrasi pada
titik akhir titrasi, dengan titrasi argentometri yang telah praktikan
lakukan saat berlangsungnya praktikum dipeloreh kandungan klorida
pada garam dapur 3,94 %.

IX. Kesimpulan
1. Larutan standar AgNO 3 0,1 N dapat dibuat dengan menimbang
1700 mg dilarutkan dalam 100 ml air
2. Konsentrasi larutan standar AgNO 3 yang telah distandarisasi
dengan larutan standar NaCl adalah 1,273 N
3. Kandungan klorida dalam sampel garam dapur yang ditentukan
dengan titrasi argentometri adalah 3,944%

11
Daftar Pustaka
Noviana,Eka.,Ilma,Masfufatul.,Afria,Nina.,2014 Titrasi Argentometri dengan cara
Mohr, jurnal kimia analitik 02, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah,Jakarta.
Fatih,Ahmad,2008, Kamus Lengkap Kimia,Panji Pustaka,Yogyakarta

Setyo,Didi.,Hastuti,Rum.,Gunawan.,2009,Buku Ajar Analisis Kuantitatif ,


Universitas Diponegoro,Semarang.

Maryani,2012,Modul Menerapkan Dasar-Dasar Kerja di Laboratorium Resep


dan Kimia,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gontor putri 1, 15 mei 2015

Disetujui oleh Diperiksa oleh Dibuat oleh

Dosen Pengampu, Asisten, Praktikan,

( ) (Wafa Aufia)
(Himyatul Hidayah,S.Si,Apt)

12

Anda mungkin juga menyukai