Percobaanii 151014075747 Lva1 App6892
Percobaanii 151014075747 Lva1 App6892
Percobaanii 151014075747 Lva1 App6892
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat larutan standar AgNO 3 dengan tepat
2. Mahasiswa dapat menentukan konsentrasi larutan standar AgNO 3
3. Mahasiswa dapat menentukan kandungan klorida dengan titrasi
argentometri
1
Metode ini digunakan dalam penentuan ion Cl+, Br- dan I- dengan
penambahan larutan standar AgNO 3 . Indikator yang dipakai adalah
Fe3+ dengan titran NH4 CNS, untuk menetralkan kadar garam perak
dengan titrasi kembali setelah ditambah larutan standar berlebih.
3. Metode K.Fajans (indikator Absorbsi)
Titrasi argentometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada
cara Mohr, hanya terdapat perbedaan pada jenis indikator yang
digunakan. Indikator yang digunakan dalam cara ini adalah
indikator absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut anion
yang diendapkan oleh Ag+
4. Metode turbiditas/ metode liebig (memperkeruh larutan)
Munculnya kekeruhan larutan ini dapat digunakan untuk menandai
akhir dari suatu reaksi seperti pada penentuan sianida, pada metode
ini suatu larutan NaCl dititrasi dengan larutan perak nitrat atau
sebaliknya, pada kondisi tertentu indikator tidak perlu
ditambahkankarena munculnya kekeruhan yang disebabakan oleh
penambahan sejumlah kecil larutan tertentu ke dalam larutan lain
yang dapat menandai titik akhir titrasi.
Perak adalah logam putih dapat ditempa dan liat. Rapatnya tinggi (10,5
g ml-1 ) dan ia melebur pada 960,5o C ia tak larut dalam asam
klorida,asam sulfat encer (1M) atau asam nitrat encer (2M). Perak
nitrat mudah larut dalam air, perak asetat, perak nitrit, dan perak sulfat
kurang larut, sedang semua senyawa-senyawa perak lainnya praktis
tidak larut. Tetapi kompleks-kompleks perak, larut (Didik,dkk.,2009)
III. Alat
1. Pipet tetes
2. Gelas arloji
3. Gelas piala 100 ml
4. Gelas piala 250 ml
5. Labu takar 100ml
2
6. Corong
7. Statif dan Klem
8. Spatula
9. Botol semprot
10. Botol gelap
IV. Bahan
1. AgNO 3
2. NaCl
3. Larutan K 2 CrO 7 0,1 M
4. Sampel garam dapur
5. Akuades
V. Prosedur Kerja
1700 mg AgNO 3
Dilarutkan dengan ± 25
ml H2 O
3
Standarisasi larutan AgNO3 0,1 N
87,75 mg NaCl
Dilarutkan dengan 25 ml
H2 O
Ditambah 2 ml indikator
K2 CrO 7 0,1 M
4
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur
Dilarutkan dengan 25 ml
H2 O
Ditambah 2 ml indikator
K2 CrO 7 0,1 M
5
VI. Data Pengamatan
6
Data pengamatan yang diperoleh adalah
Massa kristal AgNO 3 : 1700 mg
Volume larutan : 100 ml
Mol AgNO 3 = 0,1 𝑁
Maka konsentrasi secara teoritis adalah 0,1 N
Titrasi 1
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO 3 : 6 ml = 0,006 L
BM NaCl : 23+35= 58
0,877𝑔
Mol NaCl = = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
0,877 g × 0,025 l
𝑚 𝐴𝑔𝑁𝑂3 = = 3,654 𝑔
0,006 𝑙
3,654𝑔
Mol AgNO 3 = = 0,021 𝑚𝑚𝑜𝑙
170𝑔 /𝑚𝑜𝑙
7
Titrasi 2
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO 3 : 4,5 ml = 0,004 L
BM NaCl : 23+35= 58
0,877𝑔
Mol NaCl = = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
Titrasi 3
m NaCl : 87,75 mg
V AgNO 3 : 4,5 ml = 0,003 L
BM NaCl : 23+35= 58
0,877𝑔
Mol NaCl = = 0,015 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
8
Penentuan kandungan klorida dalam garam dapur
Reaksi : AgNO 3 + NaCl AgCl ↓ putih + NaNO 3
2 AgNO 3 + K2 CrO 7 Ag2CrO 4 ↓kuning + 2KNO 4
Saat titik kesetaraan gram ekuivalen AgNO 3 ≈ gram ekuivalen NaCl
Titrasi 1
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO 3 : 19,5 ml = 0,019 L
BM NaCl : 23+35= 58
1𝑔
Mol NaCl =58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
Titrasi 2
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO 3 : 18 ml = 0,018 L
BM NaCl : 23+35= 58
1𝑔
Mol NaCl =58𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
9
Titrasi 3
m garam : 100 mg / 1 g
V AgNO 3 : 15,9 ml = 0,016 l
BM NaCl : 23+35= 58
1𝑔
Mol NaCl = = 0,017 𝑚𝑚𝑜𝑙
58𝑔/𝑚𝑜𝑙
𝑏 0,0986
%= × 100% = 3,944%
𝑣 0,025
VIII. Pembahasan
Dalam titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada
penggunaan larutan baku yaitu perak nitrat (AgNO 3 ). Zat yang
ditentukan bereaksi dengan indikator akan membentuk senyawa yang
sukar larut dalam air, sehingga kesepakatan zat yang ditentukan
berkurang selama berlangsungnya proses titrasi. Perubahan kepekatan
itu diamati dekat titik kesetaraan dengan bantuan indikator K 2 CrO 7 .
Sebagai indikator digunakan K 2 CrO 7 yang dengan ion perak akan
membentuk endapan putih kekuningan dalam keadaan akhir titrasipada
percobaan yang telah dilakukan menggunakan metode Mohr dalam
menentukan tercapainya titik ekivalen, dengan pengikatan Cl- oleh Ag+
memebentuk AgCl dengan persamaan reaksi Ag+ + Cl- AgCl yang
akan membentuk endapan merah maka pada titrasi pertama garam
10
dapur dengan AgNO 3 19,5 ml yang membuktikan telah terikatnya Cl-
oleh Ag+ sedangkan pada hasil endapan putih karena rekasi yang
sesuai dengan NO 3 yang ada dengan persamaan rekasi AgNO 3 + NaCl
AgCl ↓ putih + NaNO 3 = 2 AgNO 3 + K2 CrO 7 Ag2CrO 4
↓kuning + 2KNO 4.
Pada standarisasi AgNO 3 dengan menggunakan NaCl dapat
diperoleh normalitas AgNO 3 sebesar 1,273 N dengan volume AgNO 3
6ml pada titrasi pertama 4,5 ml pada titrasi kedua dan 3,2 ml pada
titrasi ketiga dengan adanya endapan putih pada hasil akhir titrasi
dapat membuktikan adanya pengikatan ion dan reaksi yang terjadi.
Namun pada penentuan kadar asam kurangnya ketelitian dalam
penitrasian garam dapur pada titrasi pertama, dengan berangsurnya
aliran AgNO 3 secara cepat dan tidak perlahan maka didapatkan hasil
akhir titrasi dengan endapan berwarna merah bata karena konsentrasi
yang terlalu tinggi dengan tereaksi 19,5 ml AgNO 3 pada larutan garam
dapur sedangkan pada hasil kedua dan ketiga dihasilkan endapan putih
dengan 18 ml pada titrasi kedua dan 15,9 ml pada titrasi ketiga,
endapan putih ini membuktikan kestabilan reaksi dan konsentrasi pada
titik akhir titrasi, dengan titrasi argentometri yang telah praktikan
lakukan saat berlangsungnya praktikum dipeloreh kandungan klorida
pada garam dapur 3,94 %.
IX. Kesimpulan
1. Larutan standar AgNO 3 0,1 N dapat dibuat dengan menimbang
1700 mg dilarutkan dalam 100 ml air
2. Konsentrasi larutan standar AgNO 3 yang telah distandarisasi
dengan larutan standar NaCl adalah 1,273 N
3. Kandungan klorida dalam sampel garam dapur yang ditentukan
dengan titrasi argentometri adalah 3,944%
11
Daftar Pustaka
Noviana,Eka.,Ilma,Masfufatul.,Afria,Nina.,2014 Titrasi Argentometri dengan cara
Mohr, jurnal kimia analitik 02, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah,Jakarta.
Fatih,Ahmad,2008, Kamus Lengkap Kimia,Panji Pustaka,Yogyakarta
( ) (Wafa Aufia)
(Himyatul Hidayah,S.Si,Apt)
12