Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
BENGKEL CINTA ZHALFA
Jl. Besar Sombahuta

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


SISTEM REM CAKRAM
PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z

Disusun Oleh :
WIRDA NUR UTAMI
NIS : 2194.17

Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor


Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor

SMK NEGERI 1 SETIA JANJI


Jl. Pendidikan Desa Urung Pane, Kec. Setia Janji
Kabupaten Asahan
2019
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

(Laporan ini dibuat sebagai Pertanggungjawaban Kegiatan Prakerin T.P 2019 / 2020)

Setia Janji, 17 September 2019

Menyetujui / Mengesahkan

Pembimbing Sekolah Wakil HUBMI SMKN 1 Setia Janji

Septiando A. Fattah Zulkarnain Lubis, S.Pd


NIP. NIP. 195508051984031001
LEMBAR PENGESAHAN
BENGKEL CINTA ZHALFA
PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

(Laporan ini dibuat sebagai Pertanggungjawaban Kegiatan Prakerin T.P 2019 / 2020)

Setia Janji, 17 September 2019

Menyetujui / Mengesahkan

Pembimbing Bengkel Pemimpin Bengkel


Cinta Zhalfa, Cinta Zhalfa,

Suherlan Suherlan
IDENTITAS SISWA

1. Nama Peserta Didik : WIRDA NUR UTAMI


2. Kelas : XII-TSM
3. Nomor Induk : 2194.17
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Sombahuta, 20-05-2003
6. Agama : Islam
7. Alamat Peserta Didik : Dusun I Sombahuta
8. Sekolah Asal
a. Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 SETIA JANJI
b. Alamat : Jl. Pendidikan Desa Urung Pane
9. Nama Orang Tua
a. Ayah : AGUS SETIAWAN
b. Ibu : NUR AINUN
10. Alamat Orang Tua : Dusun I Sombahutua
11. Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Denah Lokasi Bengkel Cinta Zhalfa......................................................... 4

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Bengkel Cinta Zhalfa.................................................4

Gambar 3.1 Piringan Rem (Disc)...................................................................................7

Gambar 3.2 Brake Clipper..............................................................................................7

Gambar 3.3 Piston..........................................................................................................8

Gambar 3.4 Piston Seal...................................................................................................8

Gambar 3.5 Niple Bleed.................................................................................................9

Gambar 3.6 Brake Pad....................................................................................................9

Gambar 3.7 Caliper Bracket............................................................................................9

Gambar 3.8 Saat Tidak Ada Pengereman.......................................................................10

Gambar 3.9 Saat Injakan Rem Ringan............................................................................11

Gambar 3.10 Saat Terjadi Pengereman...........................................................................11

Gambar 3.11 Saat Injakan Pedal Rem Dibebaskan.........................................................12


BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksaknaan Prakerin


Dimulainya Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah sebagai berikut :
A. Mulai tanggal 17 Juli 2019 s/d 17 September 2019

3.2 Implementasi Kegiatan Praktek Kerja Industri


A. Pengertin Sistem Rem
Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor
dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas.
Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang
dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan
terhadap gesekan.
Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor,yaitu: 1) Rem
tromol (drum brake) dan 2) rem cakram/piringan (disc brake). Cara pengoperasian sistem
rem-nya juga terbagi dua, yaitu; 1) secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan 2)
secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan. Cara pengoperasian sistem rem tipe
tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.
Namun pada praktek kerja industri ini akan membahas tentang Sistem Rem Cakram.
B. Rem Cakram
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Rem cakram dioperasikan secara mekanis
dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai, sedangkan secara hidrolis dengan memakai
tekanan cairan. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolis. Dan
pembahasan prakerin ini membahas tentang sistem rem cakram hidrolis.

C. Komponen Rem Cakram


Adapun beberapa komponen pada rem cakram adalah sebagai berikut :
1. Piringan Rem (Disc)
Piringan rem (Disc) sesuai dengan namanya, memiliki bentuk yang bulat menyerupai
sebuah piringan. Fungsinya sebagai media yang akan bergesekan dengan komponen
agar laju ban dapat melambat. Piringan rem berhubungan dengan roda, artinya saat
roda berputar piringan juga ikut berputar. Disc ini menjadi komponen berputar yang
akan bergesekan dengan kampas rem. Sesuai desain, piringan rem dibagi menjadi
dua jenis yaitu :
1. Solid disc
Bagian ini berbahan baja solid yang ketebalannya hampir 2 cm. Piringan jenis solid
disc ini kebanyakan digunakan pada sistem rem cakram mobil.
2. Ventilated disc
Jenis ini sering dipakai pada sistem rem sepeda motor. Ventilated disc memiliki
ketebalan yang lebih kecil, namun di sekitar piringan terdapat banyak lubang sebagai
ventilasi.

Gambar 3.1 Piringan Rem (Disc)

2. Brake Clipper
Tidak jauh berbeda dengan master silinder pada rem tromol Fungsi brake caliper
juga berfungsi untuk mengubah tekanan hidraulik menjadi energi gerak berupa
tekanan. Komponen ini memiliki dua jenis yaitu fixed caliper dan floating caliper.
1. Fixed caliper,
Memiliki dua buah piston yang akan bergerak berlawanan saat mendapatkan tekanan
hidraulik. Gerakan tersebut akan menjepit kampas rem diantara piston.
2. Floating caliper
Adalah kaliler yang melayang dapat bergerak kekiri dan kekanan. Hal itu
dikarenakan kaliper ini hanya memiliki satu buah piston disalah satu sisi, sehingga
saat piston bergerak otomatis kaliper akan bergeser menyesuaikan.

Gambar 3.2 Brake Clipper


3. Piston
Pada rem cakram, piston yang ada berbeda dengan piston pada mesin. Dinamakan
piston karena berbentuk tabung sebagaimana bentuk piston. Fungsinya untuk
menekan kampas rem secara merata.
Piston pada rem cakram mobil memiliki diameter lebih besar dari pada piston rem
cakram sepeda motor. Hal ini dapat dilihat dari dimensi kedua rem ini yang berbeda.
Namun keduanya masih memiliki fungsi yang sama.

Gambar 3.3 Piston

4. Piston Seal
Piston seal merupakan komponen berbahan karet yang memiliki kemampuan sealing
untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem pada caliper. Setiap komponen
yang berhubungan dengan cairan, pasti mengandalkan seal untuk mencegah
kebocoran.
Seal pada sistem rem cakram ini juga berfungsi untuk mencegah debu untuk masuk
kedalam sistem hidraulik rem saat rem bekerja.

Gambar 3.4 Piston Seal

5. Niple Bleed
Hal yang tak boleh ketinggalan dalam sistem rem hidraulik baik cakram ataupun
tromol adalah bleed point atau niple bleed. Fungsi dari komponen ini adalah untuk
membuang kandungan udara yang ada dalam sistem hidraulik rem.
Udara yang terdapat didalam sistem hidraulik rem akan mengakibatkan tenaga
pengereman tidak maksimal. Alasanya, udara dapat dikompresi.
Dengan demikian tatkala pedal ditekan, maka tekanan itu akan terkompresi oleh
udara didalam sistem hidraulik. Akibatnya rem bisa blong.

Gambar 3.5 Niple Bleed

6. Brake Pad
Kampas rem (Brake Pad) merupakan suatu komponen yang berfungsi sebagai media
gesek. Seperti yang disinggung sebelumnya, sistem pengereman bekerja dengan
menggesekan dua material. Dua material itu adalah piringan dan kampas rem. Brake
Pad terbuat dari berbagai bahan organik, keramik, dan metal.

Gambar 3.6 Brake Pad

7. Caliper Bracket
Breacket memiliki tujuan sebagai pemegang kaliper rem agar tidak bergerak. Pada
sepeda motor, breacket ini berfungsi untuk mendukung agar kaliper mampu
digunakan pada piringan yang biasanya memiliki diameter lebih besar.

Gambar 3.7 Caliper Bracket


D. Cara Kerja Rem Cakram

Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya yang
digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari sebuah reservoir yang
berisi cairan minyak rem dan sebuah silinder yang mana tekanan cair diperoleh. Reservoir
biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang atau aluminium alloy dan tergabung dengan
silinder. Ujung dari pada master silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal yang
baik dengan silindernya, dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup karet untuk
mencegah kebocoran cairan.

Cara kerjanya:
Saat tangki rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan begerak lebih jauh.
Tutup piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh.
Tekanan cairan dalam master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper lewat
hose dari rem (brake hose). Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali
ke reservoir lewat port kembali (lubang kembali).

Gambar 3.8 Saat tidak ada pengereman

Sebelum bekerja :

- Tekanan minyak rem 0


- pad tidak menyentuh piringan (cakram)
-

Gambar 3.9 Saat ijakan rem ringan

Mulai bekerja :

- Tekanan minyak rem bertambah.


- Pad menyentuh piringan (cakram) dengan ringan
- Gesekan kecil
- Pengereman kecil

Gambar 3.10 Saat terjadinya pengereman

Pada saat bekerja :

- Tekanan minyak rem besar


- Tekanan pad pada dis besar
- Gesekan – besar
- Gaya pengereman besar.
Gambar 3.11 Saat ijakan pedal rem dibebaskan
Bebas pengereman :
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- gaya pengereman = 0

E. Perawatan Sistem Rem Cakram


Ada Lima Langkah Merawat Rem Cakram Depan :
1. Lepas baut pengunci antara braket dengan tabung shock dan buka baut pengunci kampas rem.

2. Bersihkan kampas rem dari debu atau kerikil yang menempel dengan sikat kawat atau cuci
dengan sabun.
3. Tekan handle rem sampai piston kaliper keluar. Selanjutnya, lakukan hal yang sama. bersihkan
piston kaliper menggunakan kuas.

4. Saat memasang, berikan grease atau pelumas pada braket yang tersambung ke kaliper, agar tidak
macet.

5. Langkah terakhir, cek kapasitas minyak rem yang ada di master rem. Indikatornya low atau max.
Tambahkan bila indikator sudah low. Tapi jangan sampai terlalu penuh, karena kalau luber bisa
merusak cat. Peralatan Untuk Menganti Minyak Rem
 Obeng kembang (+) yang mempunyai ukuran sedang (tidak terlalu besar dan terlalu kecil
sedangkan fungsi menyiapkan obeng adalah untuk membuka tutup master rem
 Selanjunya Gayung dimana gayung tersebut berisi air secukupnya, gayung ini digunakan
untuk membersihkan minyak rem
 Lap atau kain  yang dicelupkan ke dalam air bersih , lap atau kain ini nanti digunakan untuk
membersihkan minyak rem apabila terjadi tumpah
 Anda persiapkan juga selang kecil transparan , tujuan anda menyiapkan selang ini adalah
untuk memeriksa udara palsu dari selang rem cakram
 Minyak rem Dot3/Dot4 yang bisa anda beli di toko toko komputer terdekat.
G. Kerusakan dan Perbaikan Sistem Rem Cakram
Ada beberapa hal yang rusak jika rem cakram motor tidak berfungsi, dan tidak menutup
kemungkinan untuk dijadikan petunjuk pada rem cakram bagian depan dan juga double disk cakram
belakang motor, antara lain :

1. Ada kebocoran sehingga minyak rem merembes keluar

Bagian-bagian yang menjadi rawan terjadinya kebocoran sehingga ngerembes minyak rem
cakram motor sampai tidak berfungsi adalah sebagai berikut :
 Isi master rem(pemompa rem cakram motor) ngerembes minyak rem cakramnya,

Isi Master Rem


Motor
letaknya persis di bagian dalam tangkai rem cakram, jika minyak rem cakramnya keluar oli
dari situ maka otomatis rem cakramnya tidak berfungsi, Cara memperbaikinya adalah harus
ganti dengan yang baru isi master rem cakramnya.
 Baut spesial pengunci selang minyak rem cakram kurang kuat sehingga menyebabkan
ngerembesnya minyak rem cakramnya dari situ, Baut spesial selang rem cakram ada dua
(ujung atas selang dan juga ujung bawah selang rem cakram, periksa dengan baik, dan jika
merembes minyak rem cakramnya maka saatnya anda harus mengencangkan baut selang
rem cakram tersebut supaya tidak ngerembes atau bocor minyaknya, dan setelah
dikencangkan bautnya maka itulah dia cara memperbaiki rem cakramnya yang ngerembes
minyak rem cakram melalui baut selang itu dan biasanya memakai kunci Reng 12mm.
 Baut setelan angin cakram kurang kencang nguncinya sehingga ngerembes minyak rem
cakram dari situ, jika baut ini kurang kencang, maka bagaimanapun bagusnya rangkaian
komponen rem cakram lainnya, maka rem cakram anda tetap tidak berfungsi, cara
memperbaikinaya adalah mengencangkan dengan kuat baut setelan angin tersebut sehingga
yakin tidak bocor atau ngerembes minyak rem cakram dari situ, biasanya memakai kunci
reng 8mm atau kunci T 8mm.
2. Piston rem cakram ngejem

Piston Rem Cakram Motor Ngejem


Salah satu kemungkinan yang terjadi rem cakram motor anda tidak berfungsi adalah piston
rem cakramnya ngejem, ini terjadi karena sudah lama tidak difungsikan atau juga karena kotoran
yang ada di piston rem cakramnyan nyangkut sehingga terganjal oleh kotoran tersebut.
Cara memperbaikinya adalah cabut keluar piston rem cakram tersebutdan cuci bersih dan
amplas jika nyangkut kotoran di piston cakram tersebut, dan kemudian pasang kembali pada
posisi dimana anda mengeluarkan piston cakram tersebut, dan kemudian jangan lupa isi minyak
rem cakramnya supaya bisa berfungsi kembali rem cakramnya.

3. Selang rem cakram motor buntu


Kemungkinan lain rem cakram motor anda tidak berfungsi adalah selang minyak rem buntu,
sebetulnya ini

Selang Rem Cakram Motor


Buntu
jarang terjadi, tetapi ada beberapa kali ditemukan selang rem cakram motor tersebut buntu, cara
memperbaikinya adalah selang minyak rem cakram yang buntu itu kita semprot dengan angin
kompressor sehingga dapat mengeluarkan kotoran yang ada dalam selang tersebut dan jika selang
rem cakramnya masih juga buntu walaupun sudah menggunakan angin kompressor maka selang
minyak rem cakram tersebut ganti aja dengan yang baru, harganya terjangkau dan murah.
4. Rem cakramnya tersimpan angin sehingga blong

Cara Buang Angin Rem Cakram Motor


Alat dan Bahan :
1. Oli rem
2. Kunci ring 11 atau sesuai dengan ukuran baut nipel
3. Selang untuk mengalirkan oli rem dari nipel
4. Wadah untuk menampung oli rem
Langkah-langkah Perbaikan :
1. Tekan tuas rem dengan cara mengocoknya berulang-ulang hingga terasa ada tekanannya.
Tahan posisi tuas tersebut dan jangan dilepaskan.
2. Kendurkan cengkeraman baut nipel dengan cara membukanya sebenar kemudian
mengencangkannya lagi. Saat baut nipel telah terbuka, maka oli rem akan mengalir keluar
dari lubang baut nipel.
3. Perhatikan bila oli rem tersebut pelan dan sedikit berarti masih ada udara yang terjebak di
dalamnya. Sedangkan bila oli rem keluar dengan semprotan yang cukup deras tandanya
udara di dalam sistem pengereman sudah hilang.
4. Jadi kendurkan dan kencangkan baut nipel secara berulang-ulang hingga diperoleh hasil oli
rem mengalir kuat. Namun ingat, selama proses ini dilakukan, Anda harus mengisi oli rem
ke tabung raservoir master rem semoga volume oli di dalamnya tidak hingga habis. Apabila
cadangan oli rem habis, maka udaranya sanggup masuk kembali.
5. Lubang keluar masuk minyak yang ada di tabung sentral minyak rem cakram motor
tersumbat kotoran
Di tabung minyak sentral atas rem cakram, bila dicermati dengan benar ada dua lubang di dalam
tabung

Letak Lubang Dua Rem Cakram Motor

tersebut, satu agak besar dan satunya lagi agak halus, usahakan jangan sampai buntu lubang
tersebut karena minyak tidak akan keluar masuk sehingga menyebabkan rem cakram motor
anda tidak berfungsi, cara memperbaikinya adalah bersihkan lubang dua tersebut dan
usahakan harus berfungsi dua-duanya, jangan sampai buntu.
3.3 Kompetensi dan Pengalaman Yang Didapat Selama Prakerin
1. Dapat pengalaman kerja selama di bengkel dan bisa menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja.
2. Mengetahui sistem kerja dan situasi kerja di suatu industri atau perusahaan.
3. Menambah ketrampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan
handal.
4. Menambah ketrampilan peyusun dalam bidang perawatan dan perbaikan sistem rem
cakram pada sepeda motor.

3.3 Masalah yang Dihadapi dan Penanganan Masalah


1. Peralatan dan Perlengkapan bengkel yang kurang memadai.
Penanganannya : Merekomendasikan kepada pemilik bengkel untuk melengkapi
peralatan dan perlengkapan bengkel
2. Teknisi bengkel yang kurang mampu menjelaskan dengan saksama dan detail kepada
siswa dalam perbaikan sistem rem cakram.
Penanganannya : Meminta waktu luang kepada Teknisi untuk bisa menjelaskan
dengan baik dan secara rinci tentang sistem rem cakram kepada siswa agar siswa bisa
memahami dan mengerjakannya.
3. Banyaknya konsumen yang datang ke bengkel sehingga waktu untuk bertanya kepada
Teknisi terbatas.
Penanganannya : Berusaha untuk bertanya kepada Teknisi pada saat tidak ada
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai