Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama : ANDI MUSHAWWIR


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI Nim : F 121 17 062
PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI
Acara I : Morfometri Daerah Aliran Sungai)

I. PENDAHULUAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) juga dapat didefinisikan sebagai suatu daerah yang dibatasi oleh
topografi alami, dimana semua air hujan yang jatuh didalamnya akan mengalir melalui suatu sungai
dan keluar melalui outlet pada sungai tersebut.

Morfometri DAS merupakan ukuran kuantitatif karakteristik DAS yang terkait dengan aspek
geomorfologi suatu daerah. Karakteristik ini terkait dengan proses pengatusan (drainase) air hujan
yang jatuh di dalam DAS. Parameter tersebut adalah luas DAS, bentuk DAS, jaringan sungai,
kerapatan aliran, pola aliran, dan gradien kecuraman sungai.

Siklus hidrologi dihitung dalam bentuk neraca kesetimbangan air (water balance). Batasan
wilayah perhitungan ditentukan oleh batas cekungan topografi/daerah tangkapan (catchment
area)/daerah aliran sungai (DAS). Dibatasi garis pemisah air (water divide line). Sehingga dalam
menentukan atau mencari kuantitas air bawah permukaan akan sangat dipengaruhi oleh luas daerah
aliran sungai

Untuk penentuan potensi air tanah diperlukan batasan daerah, yaitu dengan menarik batas luas
daerah aliran sungai (DAS). Menurut Lindsley (1993) seluruh aliran air tanah dalam suatu DAS yang
besar akan keluar di sungai sebagai baseflow bersama-sama dengan air limpasan permukaan (surface
runoff).

II. TUJUAN
Menentukan parameter kuantitatif daerah aliran sungai meliputi: luas DAS, bentuk DAS,
jaringan sungai, kerapatan aliran, pola aliran, dan gradien kecuraman sungai.
III. ALAT dan BAHAN
- Peta topografi
- Planimeter
- Mistar/Penggaris
- Busur derajat
- Alat tulis
- Pinsil Warna
- Kertas HVS
- Kalkulator

IV. Metode dan Langkah Kerja

- Luas DAS
Garis batas antara DAS adalah punggung permukaan bumi yang dapat memisahkan dan
membagi air hujan ke masing-masing DAS. Garis batas tersebut ditentukan berdasarkan perubahan
kontur dari peta tofografi sedangkan luas DAS nya dapat diukur dengan penskalaan peta adapun
formula untuk perhitungan luas yaitu: Luas = Jumlah kotak x skala. Luas DAS dapat pula diukur
dengan alat planimeter.

- Panjang dan lebar


Panjang DAS adalah sama dengan jarak datar dari muara sungai ke arah hulu sepanjang sungai
induk. Sedangkan lebar DAS adalah perbandingan antara luas DAS dengan panjang sungai induk.
Lebar = Luas DAS/Panjang Sungai Induk.

- Kemiringan atau Gradien Sungai


Gradien atau kemiringan sungai dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:
g = Jarak Vertikal/Jarak Horisontal
Ket :
g = Gradien Sungai
Jarak Vertikal = Beda tinggi antara hulu dengan hilir (m)
Jarak. Horisontal = Panjang sungai induk (m)
- Orde sungai
Alur sungai dalam suatu DAS dapat dibagi dalam beberapa orde sungai. Orde sungai adalah
posisi percabangan alur sungai di dalam urutannya terhadap induk sungai di dalam suatu DAS.
Dengan demikian makin banyak jumlah orde sungai akan semakin luas pula DAS nya dan akan
semakin panjang pula alur sungainya.

- Tingkat percabangan Sungai


Tingkat percabangan sungai (bifurcation ratio) adalah angka atau indeks yang ditentukan
berdasarkan jumlah alur sungai untuk suatu orde.
Untuk menghitung tingkat percabangan sungai dapat digunakan rumus:
Rb = Nu/Nu+1
Ket:
Rb = Indeks tingkat percabangan sungai
Nu = jumlah alur sungai untuk orde ke u
Nu + 1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u + 1

Gambar Contoh DAS Dolago

- Kerapatan sungai adalah suatu angka indeks yang menunjukkan banyaknya anak sungai di
dalam suatu DAS. Indeks tersebut diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:
Dd = L/A
Ket:
Dd = indeks kerapatan sungai (km/km2)
L = jumlah panjang sungai termasuk anak-anak sungainya
A = Luas DAS (km2)

Adapun karakteristik dari nilai indeks kerapatan sungai (Dd) yaitu:

- Bentuk Daerah Aliran Sungai


Bentuk DAS mempengaruhi waktu konsentrasi air hujan yang mengalir menuju outlet. Semakin
bulat bentuk DAS berarti semakin singkat waktu konsentrasi yang diperlukan, sehingga semakin
tinggi fluktuasi banjir yang terjadi. Sebaliknya semakin lonjong bentuk DAS, waktu konsentrasi yang
diperlukan semakin lama sehingga fluktuasi banjir semakin rendah. Bentuk DAS secara kuantitatif
dapat diperkirakan dengan menggunakan nilai nisbah memanjang ('elongation ratio'/Re) dan
kebulatan ('circularity ratio'/Rc).

V. PEMBAHASAN
1. Luas DAS
Luas Das =Jumlah Kotak ×( LuasKotak × Skala)2
= 36 × (1,7 × 50.000)2
= 36 × (0,85)2
=
26,01 km2

2. Panjang dan Lebar


Panjang = Jarak Datar Sungai Induk × Skala
= 16 cm × 50.000
= 800.000 cm
= 8 km
Luas DAS
Lebar =
Panjang Sungai Induk
2 6,01 km 2
=
8 km
= 3,25 km

3. Kemiringan/Gradien Sungai
Jarak Vertikal
g = × 100%
Jarak Horizontal
800 m
= × 100%
8000 m
= 0,1×100%
= 10 %

Tabel Hubungan Kemiringan Sungai dan Kecepatan Aliran


Kemiringan Rata-rata Saluran (%) Kecepatan Rata-rata (m/s)
<1 0,4
1–2 0,6
2–4 0,9
4–6 1,2
6 – 10 1,5
10 – 15 2,4

1. Orde Sungai
N=4

4. Tingkat Percabangan Sungai


Nu Rb 3
Rb = Rb3 =
Nu + 1 Rb 4
Rb 1 5
Rb1 = =
Rb 2 1
30 =5
=
16
= 1,875
Rb 2
Rb2 =
Rb 3
16
=
5
= 3,2
Rbtotal = Rb1 + Rb2 + Rb3
= 1,875 + 3,2 + 5
= 10,875

Klasifikasi Tingkat Percangan Sungai


1. Kerapatan Sungai
L
Dd =
A
78,9 cm × 50.000
=
26,01 km 2
39,45 k m
=
26,01 km 2
39,45 km
=
26,01 km 2
= 1,52 km/ km2(Sedang)

KlasifikasiKerapatan

7. Bentuk Daerah Aliran Sungai


- Circularity Ratio
4πA
Dd =
P2
4 × 3,14 × 26,01 km 2
=
4 3,5 cm × 0,5
326.98 km2
=
( 21,7 km ) 2
906,83 km 2
=
470,89 km 2
= 0,694

8. Bentuk Daerah Aliran Sungai


- Elongation Ratio
A 1/2
Re = 1,129 ×
Lb
26,011/2
= 1,129 ×
8 km
26,011/2
= 1,129 ×
8 km
= 0,72

KlasifikasiSchumm (1956)
Bentuk Nilai
(A) Bundar (Circular) 0,9 – 1.0
(B) Oval (Oval) 0,8 – 0,9
(C) KurangMemanjang (Less Elongated) 0,7 – 0,8
(D) Memanjang (Elongated) 0,6 – 0,5
(E) LebihMemanjang (More Elogated) 0,5 – 0,4

Anda mungkin juga menyukai