Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALBERT RANDA

NIM : 175061107111013

Teknik Material

1. Ferit
Ferrit, atau α-ferrit (α-Fe) atau besi alfa merupakan modifikasi struktur besi murni
pada temperatur ruang, dimana ferit menjadi lunak dan ulet. Ferit terbentuk akibat proses
pendinginan  yang lambat dari austenit baja hypotektoid. Karena ferit memiliki struktur
BCC (Body Centered Cubic), maka ruang antar atom-atomnya kecil dan padat sehingga
atom karbon yang dapat tertampung hanya sedikit. Komposisi maksimum karbon (C)
adalah 0,022 wt% pada 727oC. Pada besi murni, ferrit stabil di bawah suhu 910 °C
(1670°F). Di atas suhu ini, struktur face-centred cubic dari besi terbentuk,
yaitu austenit (besi-gamma). Di atas 1390°C (2530 °F), struktur kristal body-centred
cubic kembali terbentuk dengan nama delta-ferrit (δ-Fe).
Sifat Bahan :
- Lunak, ulet dan memiliki kekerasan sekitar 70-100 BHN (Brinell Hardness)
- Memiliki konduktivitas yang tinggi
- Dapat dibuat magnet pada temperatur di bawah 768oC
- Berat jenis sebesar 9,88 gr/cm3
Aplikasi :
- Dengan sifat magnetik yang baik, MnZn-Ferit hasil sintesis dari bahan alam pasir besi
berpotensi untuk difungsikan sebagai core induktor.
- Barium ferit sering digunakan dalam pembuatan keramik magnet keras karena barium
ferit mempunyai medan saturasi yang lebar, serta kesetabilan kimianya yang tinggi
(cullity)
- Zink- ferrit digolongkan menjadi magnet lunak atau paramagnetik (tidak memiliki
medan remanent). Material zink ferit memiliki sifat bahan yang resultan medan
magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya tidak nol. Magnet ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan komponen elektronika semisal; induktor, transformator,
riley, dan komponen yang menggunakan material magnet lain sehingga komponen
yang dihasilkan memiliki kelebihan yang khas dari pada komponen lainnya.
2. Austenit
Austenit atau besi gamma (γ) adalah modifikasi struktur besi murni dengan struktur
FCC yang memiliki jarak atom lebih besar dibandingkan dengan ferit. Meskipun
demikian, rongga-rongga pada struktur FCC hampir tidak dapat menampung atom karbon
dan penyisipan atom karbon akan mengakibatkan tegangan dalam struktur sehingga tidak
semua rongga dapat terisi, dengan kata lain daya larutnya menjadi terbatas sekali.
Austinit memiliki komposisi karbon mulai 0,17% pada temperature 1495oC dan
maksimum 2,11% pada temperatur 1148oC serta terjadi pada pemanasan diatas
temperatur kritis 727oC.
Sifat Bahan :
- Non-magnetis
- Lunak
- Memiliki yield strength kurang lebih sebesar 190 Mpa
- Memiliki ultimate tensile strength kurang lebih sebesar 490 Mpa
- Memiliki elongation sebesar 40%
- Bentuk kristal pada suhu ruangan dan temperature tinggi adalah FCC
- Maximum solubility 2,14 %wt C.
Aplikasi :
- Austenit sebagai baja austenitik tahan karat dari bahan-bahan tambang
- Baja mangan austenitik merupakan material yang memiliki sifat ulet, ketangguhan
yang tinggi, ketahanan terhadap benturan, sehingga banyak digunakan untuk
komponen-komponen yang dalam pemakaiannya mengalami benturan dan gesekan

3. Sementit atau Karbida Besi


Karbida besi adalah paduan besi karbon, dimana pada kondisi tersebut karbon
melebihi batas larutan sehingga membentuk fasa kedua atau karbida besi yang memiliki
komposisi Fe3C. Karbida pada ferit akan meningkatkan kekerasan pada baja.  Komposisi
berdasarkan beratnya adalah sekitar 6,67% karbon dan 93,3% besi. Kisi kristal sementit
mengandung atom besi dan karbon dalam perbandingan 3:1. Sementit mempunyai sel
satuan ortorombik dengan 12 atom besi dan 4 atom karbon per satu selnya.
Sifat Bahan :
- Bersifat keras dan rapuh (brittle)
- Kekerasan sebesar 5-68 HRC (Rockwell Scale) atau sekitar 166-745 BHN

Aplikasi :
- Kekuatan dan kekerasan besi cor kelabu dapat dinaikkan dengan cara menaikkan
jumlah karbon yang berupa sementit dalam eutektoid
4. Perlit
Perlit merupakan campuran antara ferit dengan karbida (sementit). Laju pendinginan
yang lambat dapat menghasilkan perlit kasar dengan sifat kekerasan dan ketangguhannya
yang rendah. Sedangkan apabila laju pendinginan cepat dapat. menghasilkan perlit halus
yang bersifat keras dan lebih tangguh. Perlit memiliki bentuk seperti plat-plat yang
disusun bergantian antara sementit dan ferit. Pada laju hypoeutectoid, strukturmikro
terdiri dari daerah-daerah perlit yang dikelilingi oleh ferit. Perlit dapat dibagi menjadi
hypoeutectoid steel dan hypereutectoid steel. Dimana hypoeutectoid steel merupakan
campuran ferit dan perlit, sedangkan hypereutectoid steel merupakan campuran perlit dan
sementit. Pada baja hipoeutektoid (kadar karbonnya kurang dari 0,8%) struktur mikro
baja akan terdiri dari daerah-daerah perlit yangdikelilingi oleh ferit. Sedangkan pada baja
hipereutektoid (kadar karbonnyalebih dari 0,8%), pada saat didinginkan dari austenitnya,
sejumlah sementitproeutektoid akan terbentuk sebelum perlit dan tumbuh di bekas batas
butir austenit.
Sifat Bahan :
- Bersifat lebih keras dibandingkan ferit
- Kekerasan sebesar 10-30 HRC (Rockwell Scale)
- Hypoeutectoid steel bersifat lebih lunak dibandingkan hypereutectoid steel
- Perlit berwarna hitam
- Ringan
- Tahan api
Aplikasi :
- Hypereutectoid Steel sebagai kawat berbaja berkekuatan tinggi
- Pembuatan panel beton berbasis perlit
- Perlit sebagai bahan dasar pisau, alat pemotong , alat pahat , dan paku

5. Bainit
Bainit menggambarkan struktur mikro pada baja yang dihasilkan dari dekomposisi
austenit ke ferit (α) dan sementit (Fe3C). Bainit terbentuk pada kisaran temperatur di atas
transformasi martensit dan di bawah pembentukan perlit. Struktur mikro bainit adalah
sangat halus sehingga resolusinya hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.
Temperatur pembentukan bainit terjadi dibawah temperatur pembentukan perlit yaitu
diantara temperatur 215oC-550oC. Pada suhu 350-550°C akan terbentuk bainit atas
(upper bainit) sedangkan pada 250-350°C akan terbentuk bainit bawah (lower bainit).
Laju pembentukan bainit akan naik dengan naiknya temperatur.
Sifat Bahan :
- Fe3C pada bainit menyebabkan sifat bainit lebih getas atau mudah pecah dibanding
ausferrit.
- Bersifat keras dan tangguh
- Memiliki Kekerasan sebesar 40 HRC pada bainit atas (upper bainit) dan 60 HRC
pada bainit bawah (lower bainit)

Aplikasi :
- Bainit sebagai tapak rantai yang digunakan dalam kendaraan tempur
- Karena formabilitas dan kekuatan yang baik maka sering digunakan sebagai bahan
bumper reinforcement pada mobil
- Bainit memiliki kandungan alloy yang rendah sehingga sering digunakan dalam
aplikasi teknik sipil, seperti kabel, tiang dan lainnya.

6. Martensit
Martensit adalah fasa sangat keras dari baja paduan karbon. Martensit terbentuk
apabila besi austenit didinginkan dengan sangat cepat ke temperatur rendah, sekitar
temperatur ambien. Martensit adalah fasa tunggal yang tidak seimbang yang terjadi
karena transformasi tanpa difusi dari austenit. Pada transformasi membentuk martensite,
hanya terjadi sedikit perubahan posisi atom relatif terhadap yang lainnya.
Sifat Bahan :
- Sangat keras, kuat, dan rapuh atau getas
- Memiliki sifat magnetit paling baik dibanding stainless steel lainnya
- Ketahanan korosif rendah
- Kekerasan sebesar 35 HRC ketika mengandung 0.10% C, dan diatas 60 HRC ketika
mengandung 0.5% C
- Berbentuk Body Centered Tetragonal (BCT)
Aplikasi :
- Martensit dengan kadar karbon rendah sebagai turbine blades
- Baja martensit dengan kandungan karbon yang tinggi sering digunakan untuk baja
perkakas.
- Martensit sering digunakan sebagai bahan untuk alat bedah, kawat, alat pemotong,
dan pengencang (fasteners)

Anda mungkin juga menyukai