TINJAUAN PUSTAKA
dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan proses terus-
menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami
daur kehidupan manusia. Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak
semua orang dapat mencapai usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut
agar lansia dapat menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang
(lansia) apabila usianya 60 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
World Health Organisation (WHO) yang dikatakan lanjut usia tersebut dibagi
Pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2, yang disebut dengan lanjut usia adalah seseorang yang
telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita (Padila, 2013).
Jadi dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita dan merupakan tahap akhir dari
kehidupan manusia.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang tejadi di dalam
hanya di mulai dari suatu waktu tertentu, tetapi sejak permulaaan kehidupan.
Menjadi tua merupakan proses yang alamiah, yang berarti seseorang telah melalui
tiga tahap kehidupanya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik
13
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut yang
Maryam, dkk (2013) mengatakan atau proses terjadinya tua adalah suatu
dendrit. Seiring dengan proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai
Perubahan fisik pada lansia mencakup perubahan pada sel, sistem indra,
14
yang mempengaruhi perubahankognitif pada lansia, yaitu: perubahan fisik,
(Azizah, 2011). Nugroho (2010) menyatakan bahwa lansia makin teratur dalam
berkaitan dengan seksualitas, yaitu: rasa tabu atau malu bila mempertahankan
kehidupan seksual pada lansia. Sikap keluarga dan masyarakat juga kurang
15
2.1.4.6 Masalah kesehatan pada lansia
Adapun beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda
dari orang dewasa, menurut Siburian, (2006) sering disebut dengan istilah 14 I,
yaitu Immobility (kurang bergerak), Istability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau
mudah jatuh), Incontinence (beser buang air kecil dan atau buang air besar),
Impaction (sulit buang air besar), Isolation (depresi), Inanition (kurang gizi),
obatan), Insomnia (gangguan tidur), Immume deficiency (daya tahan tubuh yang
perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang, pada tahap
tumbuh kembangnya melakukan kegiatan sehari-hari dengan teratur dan baik serta
membina hubungan yang serasi dengan orang-orang di sekitarnya, maka pada usia
lanjut akan tetap melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan pada tahap
16
4. Mempersiapkan kehidupan baru.
santai.
sosial individu-individu yang didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaaan saling ketergantungan (Ali, 2013). Keluarga adalah
ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa
berlainan jenis yang hidup bersama ataupun seorang perempuan atau laki-laki
yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik adopsi atau anaknya sendiri
adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan darah, hubungan
17
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
2.2.2.1 Fungsi keluarga secara umum menurut Friedman (1998) sebagai berikut :
anggota keluarga belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam
keluarga.
18
5. Fungsi Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan (The Health Care Function)
dua, yaitu :
2.2.3.1 Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau
keduanya.
2.2.3.2 Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
bibi).
menciptakan ikatan dengan individu, keluarga ataupun kelompok yang lebih besar
dan keluarga sangat dipengaruhi ikatan ini dan keluarga merupakan pelaku-pelaku
19
Tugas kesehatan keluarga menurut Freeman dan Heinrich (2003) dalam
merupakan hal kecil. Jika menemukan masalah kesehatan dalam keluarga maka
perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi serta bagaimana
masalah kesehatan yang dapat terjadi pada lansia. Keluarga dapat membedakan
kepada anggota keluarga tentang masalah kesehatan pada lansia sehingga keluarga
20
mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terjadi akibat proses penuaan jika
faktor risiko menderita penyakit pada lansia seperti obesitas, rokok, pola diet,
pola makan, pengaturan latihan atau olahraga, pengaturan berat badan, dan
gaya hidup dan berbagai sumber yang dibutuhkan seperti keuangan serta
mengetahui konsekuensi atau manfaat dari setiap tindakan yang akan dilakukan
seperti pengaturan pola makan, olahraga, pengaturan berat badan dan gaya
21
sebagai sumber bantuan yang praktis dan konkrit terhadap lansia seperti
atau menghindari ancaman atau resiko kesehatan atau mengatur ruangan untuk
seperti kamar kecil bagi anggota keluarga yang mengalami keterbatasan atau
anggota keluarga seperti lansia yang tidak dapat menjangkau toilet karena
keluarga.
karena suatu keluarga yang sehat harus sering melakukan komunikasi verbal
22
2.2.4.5 Keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan
fasilitas atau pelayanan kesehatan sangat penting bagi semua usia antara lain
1. Umur
akan lebih matang seseorang tersebut dalam berfikir dan berkarya. Hal ini
23
akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Seorang anggota keluarga
dengan usia yang lebih tua cenderung lebih perhatian terhadap anggota
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Informasi
1. Lingkungan
24
bagian dari diri seseorang yaitu bagian social adaptif yng melibatkan baik
2. Kebudayaan
lain serta kebiasaan yang di dapat oleh menusia sebagai anggota masyarakat.
3. Kepercayaan
4. Ras
menerima informasi.
5. Sosial ekonomi
ekonomi yang tinggi akan efektif dan mudah untuk berbagai usaha untuk
masyarakat.
25
2.2.6 Alat ukur pelaksanaan tugas keluarga.
penelitian ini yaitu mengadopsi dari lembar kuesioner dari Ramlah (2012)
nilai 1 dan jawaban tidak nilai 0. Jumlah item pertanyaan sebanyak 30 item
(2007) yaitu :
p= Rentang
p=
Banyak kelas
Dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi
dikurang nilai terendah) sebesar 30 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori
kelas untuk pelaksanaan tugas kesehatan keluarga (baik, cukup dan kurang),
maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 10. Dengan p = 10 dan nilai
tertinggi yang mungkin dicapai adalah 30 dan nilai terendah adalah 0. Maka
26
pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif. Kemandirian lansia
merupakan suatu kemampuan dalam merawat diri sendiri atau merawat diridan
2011).
memenuhi kebutuhan hidup dengan tidak tergantung pada orang lain. Selain itu
(2011), dapat dipegaruhi oleh pendidikan lansia, juga oleh gangguan sensori
kognitif lansia yang juga menurun. Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan
pada lansia laki-laki dan wanita. Masalah aktivitas sehari-hari yang dialami
lansia akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia dan khususnya pada
orang yang berumur diatas 85 tahun, sedangkan menurut jenis kelamin tidak
27
Pemenuhan aktivitas sehari-hari atau Activity of Daily Living (ADL)
tidur, mandi, berpakaian dan seterusnya sampai pergi tidur kembali, atau segala
kegiatan orang yang mengurus dirinya sendiri (Fitria 2009). Defisit perawatan
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara mudah dan layak.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang biasa dilakukan setiap hari yang
meliputi merawat diri, kegiatan di dapur, merawat perkakas rumah tangga dan
28
keuangan, tanggung jawab untuk pengobatan sendiri, transportasi, dan mencuci
pakaian.
hari akan lebih mudah dinilai dan dievaluasi secara kuantitatif dengan sistem skor
pemenuhan aktivitas sehari-hari seperti pada tabel dibawah ini (Padila, 2013).
Indeks Barthel terdiri dari 10 komponen yaitu status buang air besar, status
buang air kecil, merawat diri, penggunaan toilet, makan, berpindah, mobilisasi,
dengan penjumlahan nilai dari 0-20, jika skor 20 dikatagorikan mandiri, skor 12-
sedang, skor 5-8 dikatagorikan ketergantungan berat, dan jika skor 0-4
29
Tabel 2.1
Penilaian Aktifitas Fungsional Dengan Indeks Barthel
30
2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan aktivitas sehari-hari
(ADL)
pada sistem ini misalnya karena penyakit seperti stroke atau trauma injuri dapat
31
pada fungsi kognitif dapat mengganggu dalam berpikir logis dan menghambat
demensia
sesuatu hal yang lalu dan menampilkan informasi pada suatu cara yang
sehari-hari.
kebutuhan. Faktor yang dapat menyebabkan stress (stressor), dapat timbul dari
tersebut dapat berupa fisiologis seperti injuri atau psikologi seperti kehilangan.
individu. Seperti yang diungkapkan oleh Cahya yang dikutip dari Baltes, salah
32
satu yang dapat mempengaruhi ketidakmandirian individu dalam memenuhi
2.3.4.7 Keluarga
bahwa tugas kesehatan keluarga terdiri dari keluarga mengenal masalah kesehatan
diri adalah:
33
2.3.5.2 Dampak psikososial
Direja (2011) menyatakan tanda dan gejala defisit perawatan diri adalah:
lansia tidak mampu jika tidak dibantu sama sekali, lansia tidak mampu
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,
kamar mandi.
2.3.6.3 Makan
34
wadah lalu memasukkannya ke mulut, melengkapi makanan, mengunyah
jamban atau kamar kecil, lansia dibantu secara total untuk melakukan BAB dan
toileting, membersihkan diri setelah BAB atau BAK dengan tepat dan menyiram
yang cukup berat dan sulit ditangani oleh lansia, sehingga dirinya tidak mau
mengurus atau merawat dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian atau
berhias, makan, maupun BAB dan BAK. Bila tidak dilakukan intervensi oleh
petugas kesehatan maka kebutuhan dasar lainnya dapat terganggu (Fitria, 2009).
dengan kebersihan diri, nutrisi dan aktivitas-aktivitas lain yang terbatas (Darmojo,
2010).
35
Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan: perubahan
penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit. Perubahan bagian dalam tubuh
seperti sistem saraf: otak, isi perut: limpa, hati. Perubahan panca indra:
dan psikis yang akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas ekonomi dan sosial
sehari-hari. Secara biologi, lanjut usia mengalami proses penuaan secara terus
(Hardiwinoto, 2010).
Penurunan fisik ini dapat dilihat dari kemampuan fungsional dari lansia
seperti berpakaian, buang air besar atau kecil, makan, minum, berjalan, tidur, dan
mandi. Dari kemampuan melakukan aktivitas tersebut dapat dinilai apakah lanjut
usia mandiri atau tergantung pada orang lain. Mandiri dalam melakukan aktivitas
bertindak, tidak tergantung pada pihak lain dalam merawat diri maupun dalam
36
Lansia memerlukan pengertian dan pemahaman keluarga dan masyarakat
Sehubungan dengan kepentingan tersebut perlu diketahui kondisi lanjut usia yang
orang lanjut usia tergantung pada orang lain. Jika lanjut usia dapat mengatasi
persoalan hidupnya maka mereka tidak tergantung pada orang lain. Dengan
bahwa tugas kesehatan keluarga terdiri dari keluarga mengenal masalah kesehatan
dasar keluarga, namun fungsi yang mengemban fokus sentral dalam keluarga yang
berfungsi dengan baik dan sehat. Akan tetapi memenuhi fungsi perawatan
kesehatan bagi semua anggota keluarga akan menemui kesulitan akibat adanya
37
keluarga diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan kesehatan seluruh anggota
keluarga, tetapi pada kenyataannya tidak semua keluarga memahami dengan baik
38
2.5 Kerangka Konsep
Keterangan gambar
:Variabel yang di teliti
: Alur pikir
Gambar 2.1
Kerangka Konsep Hubungan Tugas Keluarga Dengan Tingkat Kemandirian
Lansia Dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari-hari di Banjar Melinggih, Wilayah
Kerja Puskesmas Payangan Tahun 2017
39
2.6 Hipotesis
2013). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan tugas keluarga
40