MK.ESTETIKA BENTUK
Teori Estetika
1. Teori Estetik Formil
Banyak berhubungan dengan seni klasik dan pemikiran-pemikiran klasik. Teori ini
menyatakan bahwa keindahan luar bangunan menyangkut persoalan bentuk dan
warna. Teori beranggapan bahwa keindahan merupakan hasil formil dari ketinggian,
lebar, ukuran (dimensi) dan warna. Rasa indah merupakan emosi langsung yang
diakibatkan oleh bentuk tanpa memandang konsep-konsep lain.
2. Teori Estetik Ekspresionis
Teori ini menyebutkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari bentuknya tetapi
dari maksud dan tujuan atau ekspresinya. Teori ini beranggapan bahwa keindahan
karya seni terutama tergantung pada apa yang diekspresikannya. Dalam arsitektur
keindahan dihasilkan oleh ekspresi yang paling sempurna antara kekuatan gaya tarik
dan kekuatan bahan (material).
b) Keindahan merupakan akibat dari emosi yang hanya dapat diperlihatkan dengan
prosedur Psikoanalistik. Karya seni mendapat kekuatan keindahannya dari reaksi
yang berbeda secara keseluruhan.
Prinsip desain atau estetika dalam arsitektur memiliki 7 prinsip yang utama, berikut
ini beberapa prinsip estetika dalam arsitektur:
1. Keseimbangan
2. Irama
3. Tekanan / point of interest
4. Skala
5. Proporsi
6. Urut-urutan
7. Unity/kesatuan
1. Keseimbangan
Keseimbangan atau balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana
perhatian visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat
perhatian) adalah sama.
2. Irama
Irama adalah elemen desain yang dapat menggugah emosi atau perasaan yang
terdalam. Didalam seni visuil irama merupakan suatu obyek yang ditandai dengan
sistim pengulangan secara teratur. Cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan
irama adalah dengan memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu.
4. Skala
Skala adalah suatu system pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat
dalam satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam
arsitektur yang dimaksut dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan
beserta komponen-komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa
jenis yaitu: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah.
5. Proporsi
Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah
perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian
dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan
6. Urut-Urutan/Sequence
Menurut H.K Ishar (1992 : 110-121) urut-urutan adalah suatu peralihan atau
perubahan pengalaman dalam pengamatan terhadap komposisi. Urut-urutan yang
baik peralihan atau perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang tak
terduga, tanpa perubahan yang mendadak.
7. Unity/kesatuan
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur
menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling
menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak
kurang.
Bagian II
Capaian Estetika pada bangunan arsitektural
Penggunaan material yang sejenis yaitu beton ekspose yang monokrom membuat
pengunjung diharapkan dapat merasakan atmosfir yang menenangkan.
Pada tugas kali ini saya menggunakan bentuk dasar persegi yang kemudian diolah
sedemikian rupa,berikut penjabaran teori yang digunakan:
aspek formil:
penggunaan bentuk dasar kubus yang disusun bertumpuk memberikan kesan
dinamis dan formal,warna hijau yang digunkan juga dapat membrika ketengan bagi
yan melihatnya
aspek ekspresif:
Objek karya ini dapat memiliki berberapa bentuk tergantung persepsi orang yang
melihatnya,hal yan ingin disampaikan melalui karya ini adalah bahwa setiap orang
dapat memiliki pandangan yang berbeda pada objek yang sama.
aspek psikologis:
orang yang melihat mungkin akan meraasakan sedikit ilusi optik serta kebingungan
sehingga harus memperhaikan dengan seksama terlebih dahulu.
B.Aplikasi Bentuk Informil dalam Karya 2D
aspek informil:
Diadaptasi dari bentuk ombak besar yang abstrak
aspek ekspresi :
Penggambaran ombak yang tinggi menjulang mengekspresikan kemegahan dari
ombak itu sendiri.
aspek psikologis:
menimbulkan perasaan takjub
1.Balance
keseimbangan tergambar dari adanya objek besar-kecil.
2. Irama
Prinsip irama dapat dilihat dari pengulangan bentuk deburan ombak
3. Kesatuan
tergambar dari suasana keseluruhan yang tercipta.
4. Point of interest
terletak pada ombak yang menjulang tinggi
Bagian IV Tugas Kelompok
Teori formil : Objek ini menggunakan bentuk simetris dengan warna yang monoton.
Teori ekspresif : objek ini menggambarkan kehidupan setiap manusia, bahwa hidup
tak selalu diatas, pun dibawah.
Teori psikologis : objek ini memunculkan perasaan kagum dan kokoh.
Irama : objek ini menggunakan irama dalam pengulangan bentuk, tapi dengan
ketinggian yang berbeda.
Keseimbangan : keseimbangan dari objek ini adalah dari ukuran yang berbeda-beda
di sisi kanan dan kiri, depan dan belakang.
Urutan : Urutan di objek ini di tunjukkan dalam bentuk nya yang sama namun
dengan ukuran yang berbeda.
B.Aplikasi Bentuk Formal pada Karya 3D menggunakan Komponen 3D
Pengaplikasian teori:
Teori formil : menggunakan bentuk dasar geometris segitiga/limas dengan warna
putih yang menggambarkan kesederhanaan bentuk.
Teori ekspresif : hal yang ingin disampaikan dari bangun ini ialah kesan futuristik
serta kemegahan yang tercipta dari bentuk sederhana yang disusun sedemikian
rupa.
Teori psikologis : perasaan yang tercipta dari bangun tersebut antara lain kesan
maskuln serta agresif dengan adanya sudut-sudut lancipdi setiap sisinya
Urutan : urutan di tunjukkan dari pengulangan bentuk, dan penempatan (motif) dari
objek itu sendiri
B.Aplikasi Bentuk Informil pada Karya 3D menggunakan Komponen 3D
Teori formil : menggunakan bentuk dasar geometris segi enam yang terinspirasi dari
bentuk kristal dengan warna putih yang menggambarkan kesederhanaan bentuk.
Teori ekspresif : hal yang ingin disampaikan dari bangun ini ialah kesan kemegahan
dan hirarki suatu bentuk.
Teori psikologis : perasaan yang tercipta dari bangun tersebut antara lain kesan
takjub.
Karya ini juga menggunakan prinsip-prinsip estetika dalam pembuatnnya antara lain: