Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR SEMESTER 2

RANGKUMAN MATERI ESTETIKA BENTUK

MK.ESTETIKA BENTUK

Nama : Restu Rangga Prawira


NIM : 21020118120012

Dosen Pengampu : Budi Sudarwanto, Ir .


Msi
Bagian I
Pengetian dan Teori Estetika Bentuk
Kata estetika berakar dari bahasa latin “aestheticus” atau bahasa Yunani
“aestheticos” yang merupakan kata yang bersumber dari istilah “aishte” yang
memiliki makna merasa.
Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung
pola, dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang membentuknya dan
mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan.

Pada bangunan-bangunan yang akan dirancang,nilai estetis dapat dipancarkan


dari 3 sumber utama yaitu
1.    sosok bangunan
2.    olahan tampak bangunan
3.    olahan lingkungan sekitar bangunan.

Teori Estetika
1.          Teori Estetik Formil
Banyak berhubungan dengan seni klasik dan pemikiran-pemikiran klasik. Teori ini
menyatakan bahwa keindahan luar bangunan menyangkut persoalan bentuk dan
warna. Teori beranggapan bahwa keindahan merupakan hasil formil dari ketinggian,
lebar, ukuran (dimensi) dan warna. Rasa indah merupakan emosi langsung yang
diakibatkan oleh bentuk tanpa memandang konsep-konsep lain.
2.        Teori Estetik Ekspresionis
Teori ini menyebutkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari bentuknya tetapi
dari maksud dan tujuan atau ekspresinya. Teori ini beranggapan bahwa keindahan
karya seni terutama tergantung pada apa yang diekspresikannya. Dalam arsitektur
keindahan dihasilkan oleh ekspresi yang paling sempurna antara kekuatan gaya tarik
dan kekuatan bahan (material).

3. Teori Estetik Psikologis


Teori ini keindahan mempunyai 3 aspek :
a)Keindahan dalam arsitektur merupakan irama yang sederhana dan mudah. Dalam
arsitektur pengamat merasa dirinya mengerjakan apa yang dilakukan bangunan
dengan cara sederhana, mudah dan luwes.

b) Keindahan merupakan akibat dari emosi yang hanya dapat diperlihatkan dengan
prosedur Psikoanalistik. Karya seni mendapat kekuatan keindahannya dari reaksi
yang berbeda secara keseluruhan.

c)Keindahan merupakan akibat rasa kepuasan si pengamat sendiri terhadap obyek


yang dilihatnya.

Prinsip desain atau estetika dalam arsitektur memiliki 7 prinsip yang utama, berikut
ini beberapa prinsip estetika dalam arsitektur:
1. Keseimbangan
2. Irama
3. Tekanan / point of interest
4. Skala
5. Proporsi
6. Urut-urutan
7. Unity/kesatuan

1. Keseimbangan
Keseimbangan atau balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana
perhatian visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat
perhatian) adalah sama.

2. Irama
Irama adalah elemen desain yang dapat menggugah emosi atau perasaan yang
terdalam. Didalam seni visuil irama merupakan suatu obyek yang ditandai dengan
sistim pengulangan secara teratur. Cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan
irama adalah dengan memberi pola pada keadaan-keadaan tertentu.

3. Tekanan / Point Of Interest


Tekanan adalah fokal point atau pusat perhatian dalam sebuah komposisi /
bangunan,yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata.
Tekan ini sangat dominan, bagian-bagian atau kelompok lain dari komposisi atau
bangunan.

4. Skala
Skala adalah suatu system pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat
dalam satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam
arsitektur yang dimaksut dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan
beserta komponen-komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa
jenis yaitu: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah.

5. Proporsi
Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah
perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian
dari suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan

6. Urut-Urutan/Sequence
Menurut H.K Ishar (1992 : 110-121) urut-urutan adalah suatu peralihan atau
perubahan pengalaman dalam pengamatan terhadap komposisi. Urut-urutan yang
baik peralihan atau perpindahan ini mengalir dengan baik, tanpa kejutan yang tak
terduga, tanpa perubahan yang mendadak.

7. Unity/kesatuan
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur
menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling
menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak
kurang.
Bagian II
Capaian Estetika pada bangunan arsitektural

1.Teori Estetik Formil


Teori beranggapan bahwa keindahan merupakan hasil formil dari ketinggian, lebar,
ukuran (dimensi) dan warna. Rasa indah merupakan emosi langsung yang
diakibatkan oleh bentuk tanpa memandang konsep-konsep lain.

Memiliki bentuk kontemporer yang merupakan eksplorasi dari bentuk geometri


sederhana.Penggunaan warna monokrom, memberi efek bersih, santai, megah.

2.Teori Estetik Ekspresionis


Teori ini beranggapan bahwa keindahan karya seni terutama tergantung pada apa
yang diekspresikannya. Dalam arsitektur keindahan dihasilkan oleh ekspresi yang
paling sempurna antara kekuatan gaya tarik dan kekuatan bahan (material).

Bentuk-bentuk ruang yang ditampilkan Ohana cafe menampilkan kesan


tegas,modern serta dinamis.

Penggunaan material yang sejenis yaitu beton ekspose yang monokrom membuat
pengunjung diharapkan dapat merasakan atmosfir yang menenangkan.

3.Teori Estetik Psikologis


Menurut Teori ini keindahan mempunyai 3 aspek :
a)Keindahan dalam arsitektur merupakan irama yang sederhana dan mudah.
b)Keindahan merupakan akibat dari emosi yang hanya dapat diperlihatkan dengan
prosedur Psikoanalistik.
c) Keindahan merupakan akibat rasa kepuasan si pengamat sendiri terhadap obyek
yang dilihatnya.

Adanya 3 area ruang memberikan pengalaman ruang yang berbeda pula,namun


secara keseluruhan kesan yang ingin ditonjolkan dari bangunan ini adalah
ketenangan dan suasana yang dingin.Terlihat dari suasana sederhana namun tetap
modern yan ditunjukan dari desain interior yang cenderung simple serta dipadukan
dengan penggunaan furniture yang sederhana pula
Bagian III Tugas Pribadi

A.Aplikasi Bentuk Formil dalam Karya 2D

Pada tugas kali ini saya menggunakan bentuk dasar persegi yang kemudian diolah
sedemikian rupa,berikut penjabaran teori yang digunakan:

aspek formil:
penggunaan bentuk dasar kubus yang disusun bertumpuk memberikan kesan
dinamis dan formal,warna hijau yang digunkan juga dapat membrika ketengan bagi
yan melihatnya

aspek ekspresif:
Objek karya ini dapat memiliki berberapa bentuk tergantung persepsi orang yang
melihatnya,hal yan ingin disampaikan melalui karya ini adalah bahwa setiap orang
dapat memiliki pandangan yang berbeda pada objek yang sama.

aspek psikologis:
orang yang melihat mungkin akan meraasakan sedikit ilusi optik serta kebingungan
sehingga harus memperhaikan dengan seksama terlebih dahulu.
B.Aplikasi Bentuk Informil dalam Karya 2D

Teori,prinsip, serta aspek yang digunakan pada karya ini:

aspek informil:
Diadaptasi dari bentuk ombak besar yang abstrak

aspek ekspresi :
Penggambaran ombak yang tinggi menjulang mengekspresikan kemegahan dari
ombak itu sendiri.

aspek psikologis:
menimbulkan perasaan takjub

1.Balance
keseimbangan tergambar dari adanya objek besar-kecil.
2. Irama
Prinsip irama dapat dilihat dari pengulangan bentuk deburan ombak
3. Kesatuan
tergambar dari suasana keseluruhan yang tercipta.
4. Point of interest
terletak pada ombak yang menjulang tinggi
Bagian IV Tugas Kelompok

A.Aplikasi Bentuk Formal pada Karya 3D menggunakan Komponen 2D

Pengaplikasian teori pada karya:

Teori formil : Objek ini menggunakan bentuk simetris dengan warna yang monoton.
Teori ekspresif : objek ini menggambarkan kehidupan setiap manusia, bahwa hidup
tak selalu diatas, pun dibawah.
Teori psikologis : objek ini memunculkan perasaan kagum dan kokoh.

Prinsip-prinsip yang digunakan:

Irama : objek ini menggunakan irama dalam pengulangan bentuk, tapi dengan
ketinggian yang berbeda.
Keseimbangan : keseimbangan dari objek ini adalah dari ukuran yang berbeda-beda
di sisi kanan dan kiri, depan dan belakang.
Urutan : Urutan di objek ini di tunjukkan dalam bentuk nya yang sama namun
dengan ukuran yang berbeda.
B.Aplikasi Bentuk Formal pada Karya 3D menggunakan Komponen 3D

Pengaplikasian teori:
Teori formil : menggunakan bentuk dasar geometris segitiga/limas dengan warna
putih yang menggambarkan kesederhanaan bentuk.

Teori ekspresif : hal yang ingin disampaikan dari bangun ini ialah kesan futuristik
serta kemegahan yang tercipta dari bentuk sederhana yang disusun sedemikian
rupa.

Teori psikologis : perasaan yang tercipta dari bangun tersebut antara lain kesan
maskuln serta agresif dengan adanya sudut-sudut lancipdi setiap sisinya

Prinsip yang digunakan:


Irama : objek menggunakan irama dalam pengulangan bentuk dengan posisi dan
ketinggian yang berirama

Keseimbangan : keseimbangan dari objek ini terletak dari penempatannya

Urutan : urutan di tunjukkan dari pengulangan bentuk, dan penempatan (motif) dari
objek itu sendiri
B.Aplikasi Bentuk Informil pada Karya 3D menggunakan Komponen 3D

Aplikasi teori pada karya yaitu:

Teori formil : menggunakan bentuk dasar geometris segi enam yang terinspirasi dari
bentuk kristal dengan warna putih yang menggambarkan kesederhanaan bentuk.

Teori ekspresif : hal yang ingin disampaikan dari bangun ini ialah kesan kemegahan
dan hirarki suatu bentuk.

Teori psikologis : perasaan yang tercipta dari bangun tersebut antara lain kesan
takjub.

Karya ini juga menggunakan prinsip-prinsip estetika dalam pembuatnnya antara lain:

Irama : objek menggunakan irama dalam pengulangan bentuk dasar dengan


permainan ketinggian dan kemiringan.
Kesatuan : perbedaan ketinggian dan kemiringan objek yang disusun menimbulkan
suatu kesatuan.
Urutan : urutan di tunjukkan dari pengulangan bentuk dasar.

Anda mungkin juga menyukai