Pemeliharaan Jembatan
Pemeliharaan Jembatan
UMUM
Pemeliharaan jembatan tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan jalan, perbedaan yang ada
bahwa pada pada jembatan sering terjadi kerusakan-kerusakan di luar kemampuan masyarakat untuk
memperbaikinya, hal tersebut dikarenakan :
Banyaknya bagian jembatan yang harus memiliki daya tahan struktural (kekuatan dan keawetan) yang
cukup tinggi, dan bagian ini tidak dapat diperbaiki dengan metode yang sederhana saja.
Banyak bagian jembatan yang dibuat dari bahan yang tidak mudah perbaikannya, maka memerlukan
suatu kemampuan khusus dan mungkin juga peralatan khusus.
Perbaikan jembatan tidak cukup hanya penyumbangan tenaga kerja saja, akan tetapi sering memerlukan
pembelian bahan yang sulit terjangkau oleh kemampuan ekonomi masyarakat.
Perbaikan jembatan memerlukan sedikit keahlian untuk menentukan apakah kerusakan yang ada
merupakan struktural (berbahaya) atau hanya kerusakan kosmetik (kecil dan tidak berbahaya).
Tujuan dari pemeliharaan jembatan adalah untuk meningkatkan kondisi jembatan dari kondisi
yang sudah tidak layak untuk dilewati menjadi layak untuk dilewati kendaraan. Dalam sistem manajemen,
perlu dibuat suatu pedoman guna pelaksanaan pemeliharaan dan rehabilitasi jembatan yang seragam
dan memberikan keyakinan bahwa semua jembatan perlu dipelihara dan diperbaiki sesuai dengan
kondisi dan kebutuhannya secara efektif.
LANGKAH-LANGKAH PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN RUTIN
Pada dasarnya, pemeliharaan rutin bersifat pekerjaan pencegahan dan umumnya terdiri atas
tugas yang berulang-ulang dengan teknik yang sederhana. Pekerjaan ini harus dimulai sejak jembatan
masih baru dan berlanjut terus seumur jembatan yang bersangkutan. Ini merupakan bentuk pemeliharaan
dengan biaya yang paling efektif dan relatif murah.
Lingkup pekerjaan pemeliharaan rutin jembatan adalah sebagai berikut :
Pembersihan secara umum
Membuang tumbuhan liar dan sampah
Pembersihan dan melancarkan drainase
Penanganan kerusakan ringan
Pengecatan sederhana
Pemeliharaan permukaan lantai kendaraan
Cara Pembersihan
Jembatan harus dibersihkan dengan baik dan tepat untuk menjamin bahwa pemupukan kotoran
tidak akan menyebabkan kerusakan elemen jembatan atau jembatan secara keseluruhan dikemudian
hari.
Kegiatan pembersihan mencakup :
Pembersihan tanah, kerikil, pasir, dan sebagainya dari tempat-tempat yang seharusnya tidak ada, dan yang
mungkin mempunyai pengaruh yang membahayakan terhadap :
Semua drainase lantai (saluran pembuangan air pada lantai jembatan)
Daerah sekitar perletakan atau landasan
Semua komponen rangka jembatan yang manahan kotoran dan sampah
Tiang sandaran dan sandarannya
Gelagar melintang
Ikatan angin horisontal
Kabel pendukung pada tiang jembatan gantung
Bagian atas balok pada kepala jembatan (abutmen)
Lubang suling-suling di kepala jembatan
Pembersihan sampah-sampah yang masih sedikit di bagian aliran sungai
Membersihkan tumbuhan liar, terutama pada daerah perletakan/landasan dan expansion joint, pada dinding
batu atau beton dan sekitar struktur kayu. Pembersihan tersebut harus dilakukan pada daerah kurang
lebih 3 meter dari setiap jembatan. Pada setiap pekerjaan pembersihan harus diingat adanya pengaruh
yang mungkin terjadinya erosi yang diisebabkan oleh pembabatan tumbuhan yang ada.
Pembersihan biasanya dilakukan pada elemen-elemen jembatan seperti :
Bangunan bawah jembatan yaitu kepala jembatan dan pilar jembatan
Bangunan atas jembatan, yaitu lantai jembatan, perletakan dan perlengkapan jembatan
Gorong-gorong : gorong-gorong persegi, pipa atau pelengkung
PEMELIHARAAN BERKALA
Pemeliharaan berkala mencakup pemeliharaan yang sudah dapat diperkirakan dan semua
perbaikan ringan serta penggantian bagian-bagian yang berhubungan dengan pekerjaan jembatan.
Dalam pelaksanaan pemeliharaan berkala dibagi dalam pemeliharaan berkala yang terencana dan
perbaikan ringan.
PERBAIKAN RINGAN
Pekerjaan perbaikan ringan atau sederhana harus dilaksanakan pada elemen – elemen jembatan
yang kerusakannya kecil.
Elemen – elemen tersebut meliputi :
Aliran sungai : tebing sungai, aliran air utama dan daerah genangan banjir,
Bangunan pengaman : krib (pengarah arus sungai), bronjuong, pasangan batu kosong, turap baja atau
kayu, dinding penahan tanah, pengamanan dasar sungai.
Tanah timbunan : Timbunan pada oprit,drainase timbunan, lapisan perkerasan, pelat injak (jika ada), tanah
berlubang.
Kepala jembatanatau pilar : dinding penahan tanah, dinding/tembok sayap, drainase dinding atau suling –
suling.
Sistem lantai : balok tepi, papan jalur roda kendaraan, trotoar/kerb, pipa cucuran/suling – suling, drainase
lantai
Sandaran : tiang sandaran, sandaran, penunjang sandaran
Perlengkapan : Batas – batas ujuran, rambu – rambu dan tanda – tanda, marka jalan, papan nama, dsb
Gorong – gorong : kelancaran aliran, endapan lumpur/kotoran
Penggantian bagian – bagian kecil dilaksanakan apabila diperlukan agar bagian tersebut dapat
berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Penggantian tersebut dapat dilakukan oleh
kelompok pemelihara jembatan setempat.
Penggantian bagian – bagian kecil meliputi :
☻ Sistem lantai kendaraan, terutama yang terbuat dari papan kayu yang telah aus/lapuk
☻ landasan/perletakan gelagar
☻ Perlengkapan jembatan termasuk sandaran