Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai ENERGI DALAM
DAN ENTALPI TERMODINAMIKA. Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................1
Daftar isi......................................................................................2
BAB I. Pendahuluan......................................................................3
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Energi Dalam
Entalpi
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
PEMBAHASAN
Energi Dalam
Energi dalam (E) adalah total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang ada
di dalam sistem. Oleh karena itu energi dalam bisa dirumuskan dengan persamaan E = Ek +
Ep. Namun karena besar energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat
diukur, maka besar energi dalam sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat
ditentukan adalah besar perubahan energi dalam suatu sistem.
Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w),
yang akan timbul bila suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam
dirumuskan dengan persamaan E = q + w. Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai
positif. Jika sistem mengeluarkan kalor, maka q bernilai negatif. Jika sistem melakukan kerja,
maka w pada rumus tersebut bernilai positif. Jika sistem dikenai kerja oleh lingungan, maka
w bernilai negatif.
Perubahan energi dalam bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk sama besar dengan
jumlah kerja yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan kerja yang
dikenakan pada sistem. Artinya, tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi pada sistem.
Telah disampaikan sebelumnya bahwa energi dapat terwujud dalam berbagai bentuk,
yaitu energi kimia, energi panas, energi mekanis, energi listrik, energi nuklir, energi
gelombang elektromagnetik, energi gaya magnit, dan lain-lain. Suatu media pembawa energi
dapat mengandung berbagai bentuk energi tersebut sekaligus, dan jumlah energinya disebut
energi total (E). Dalam analisis thermodinamika sering digunakan energi total setiap satuan
masa media (m), yang disebut sebagai energi per-satuan masa (e).
Berbagai bentuk energi diatas dapat pula dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu
energi makroskopik dan energi mikroskopik. Energi makroskopik adalah keberadaan energi
ditandai dari posisinya terhadap lingkungannya atau terhadap suatu referensi yang ditentukan.
Contoh bentuk energi makroskopik adalah energi kinetik (KE) dan energi potensial (PE).
Keberadaan energi mikroskopik ditentukan oleh struktur internal dari= zat pembawa energi
sendiri dan tidak tergantung kepada lingkungannnya, yaitu struktur dan gerakan molekul zat
tersebut. Energi mikroskopik ini disebut sebagai energi internal (U).
Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi elevasinya dalam medan
gravitasi, dan besarnya adalah:
PE = m g z
Atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
pe = g z
dengan, g = gaya gravitasi
z = posisi elevasi terhadap suatu referensi.
Energi internal meliputi semua jenis energi mikroskopik, yaitu akibat dari struktur dan
aktivitas molekul dalam masa yang ditinjau. Struktur molekul adalah jarak antar molekul dan
besar gaya tarik antar molekul, sedang aktivitas molekul adalah kecepatan gerak molekul.
Energi laten adalah energi yang merubah jarak dan gaya tarik antar molekul, sehingga masa
berubah fase antara fase padat atau cair menjadi gas. Energi sensibel merubah kecepatan
gerak molekul, yang ditandai oleh perubahan temperatur dari masa yang ditinjau. Energi
kimia adalah energi internal sebagai akibat dari komposisi kimia sua tu zat, yang merupakan
energi yang mengikat atom dalam molekul zat tersebut. Perubahan struktur atom
menyebabkan perubahan energi pengikat atom dalam molekul, sehingga reaksinya dapat
melepaskan energi (eksothermis) misalnya dalam reaksi pembakaran, atau memerlukan
energi (indothermis). Bentuk energi internal lainnya adalah energi nuklir, yang merupakan
energi ikatan antara atom dengan intinya.
Dalam bahasan thermodinamika efek dari jenis energi makroskopik lain yaitu energi
magetik, dan tegangan permukaan fluida dapat diabaikan, sehingga energi total E dari masa
pembawa energi tersebut adalah:
E = U + KE + PE = U + + mgz
atau dalam bentuk energi per-satuan masa,
e = u +ke +pe = u + + gz
Dalam aplikasi bidang teknik masa atau sistem thermodinamika yang ditinjau biasanya tidak
bergerak selama proses berlangsung, sehingga perubahan energi potensial dan energi
kinetisnya sama dengan nol.
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi
dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut.
Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi
yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara
mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam
keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari
seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi,
energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang
terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik.
Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu
gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi
dalam gas dinyatakan sebagai
Entalpi
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal
dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.
Dari tinjauan, entalpi tidak bisa diukur, namun yang bisa dihitung adalah nilai perubahannya.
Secara matematis, perubahan entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:
ΔH = ΔU + PΔV
di mana:
H = entalpi sistem ( joule )
U = energi internal ( joule )
P = tekanan dari sistem ( Pa )
V = volume sistem ( m3 )
Entalpi = H = Kalor reaksi pada tekanan tetap = Qp
Entalpi adalah properti ekstensif yang berarti untuk sistem homogen, besarnya
berbanding lurus dengan ukuran sistem. Terkadang digunakan juga entalpi spesifik h =H/m
dengan m adalah massa sistem, atau entalpi molar Hm = H/n, dengan n adalah jumlah mol (h
dan Hm adalah properti intensif. Untuk sistem tak homogen, entalpi adalah jumlahan entalpi
dari beberapa subsistem
dengan k merujuk pada beberapa subsistem. Pada kasus untuk nilai p, T, dan komposisi yang
berbeda-beda maka jumlah menjadi integral:
atau
Maka
Perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia
pada tekanan tetap.
a. Pemutusan ikatan membutuhkan energi (= endoterm)
Contoh: H2 ® 2H - a kJ ; DH= +akJ
Ketika ion-ion dalam keadaan gas bereaksi satu dengan yang lainnya membentuk
senyawa kemudian melepaskan entalpi atau mengubah nilai entalpi, itulah yang
disebut entalpi kisi. Sebagai contoh adalah pembentukan NaCl yang biasanya
melepaskan kalor ke lingkungan:
Na+ (g) + Cl - (g) ⇌ NaCl (s)
Satuan Entalpi
Entalpi dinyatakan dalam bentuk energi per massa. Energi mempunyai satuan Joule (J) dan
massa mempunyai satuan kilogram (kg). Dengan demikian, satuan entalpi adalah J/kg.
Satuan entalpi yang lain adalah erg/gram; BTU/lbm; kal/gram; dsb
Tabel Entalpi
Di bawah ini adalah tabel yang berisi data entalpi beberapa hidrokarbon.
Menurut persamaan (7) perubahan energi dalam adalah kalor yang diserap oleh sistem bila
proses berlangsung pada volume tetap.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut
:
Energi dalam (E) adalah total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang ada
di dalam sistem
energi dalam bisa dirumuskan dengan persamaan E = Ek + Ep.
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal
dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan
kerja.
Secara matematis, perubahan entalpi dapat dirumuskan sebagai, ΔH = ΔU + PΔV
MAKALAH
TERMODINAMIKA
KELAS : 3 KE
PALEMBANG
2014
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com