Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR E-BUSINESS

“ Penerapan E-Procurement pada perusahaan Mc Donald’s dan KFC ”

Disusun Oleh : Kelompok 14

Erike Lisa Devida 130116031

Adita Ramadhani 130216179

M. Ilham Agil Santoso 130117109

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang E-
Procurement yang pada perusahaan McDonalds dan KFC. Dan juga kami berterima kasih pada
teman – teman yang telah berkontribusi pada tugas kelompok ini baik dari segi materi maupun
pikiran.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai ilmu yang berkaitan dengan jaringan computer dan internet
untuk melakukan kegiatan berbisnis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
      

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Surabaya, 28 November 2019

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah
mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan. Oleh
sebab itu mengikuti kemajuan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan usaha
bisnis sangatlah penting. Keunggulan teknologi informasi kini memainkan perannya
dalam perusahaan yang diharapkan menjadi suatu kekuatan dan keunggulan kompetitif
untuk menghadapi dunia bisnis yang bersaing. Di lain sisi, teknologi informasi yang
dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk memudahkan hubungan bisnisnya
dengan perusahaan-perusahaan lainnya tanpa terbatas jarak dan juga waktu. Seiring
dengan kemajuan teknologi informasi yang terjadi, perusahaan dituntut untuk
mempersiapkan diri memaksimalkan kemajuan teknologi tersebut dengan
mengaplikasikan teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis di dalam
perusahaan.
Menurut Herman dan Yakub “Kajian Tentang Perkembangan E-Business
Terhadap Praktik Bisnis”, membahas bahwa perkembangan teknologi informasi
mengakibatkan perubahan dalam struktur serta pengelolaan organisasi bisnis didalam
berkompetisi. E-business mengacu pada ruang lingkup yang lebih luas yaitu mencakup,
mitra bisnis kolaborasi dengan pelayanan pelanggan, dan juga transaksi elektronik, sala
satu bidangnya adalah e-procurement yang diadaptasikan untuk mengatasi masalah
pengadaan barang dan memudahkan hubungan dengan pemasok. Sebelum diterapkannya
e-procurement, masalah pengadaan barang menjadi suatu proses yang cukup rumit yang
berpengaruh pada proses bisnis secara keseluruhan, mulai dari mencatat data,
memperbaiki kesalahan pencatatan data, membuat dokumen-dokumen secara manual,
prosedur pengadaan yang merepotkan sehingga menghambat penyediaan barang,
menghubungi pemasok, dan masalah dari pihak pemasok (supplier) yang kurang tanggap
terhadap kebutuhan dari pihak perusahaan yang bersangkutan dan prosedur-prosedur
lainnya tergantung pada perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan adanya perkembangan dunia bisnis online ini dapat memudahkan para
pebisnis, maka dari itu kami akan menjelaskan tentang apa itu e-procurement dan
bagaimana penerapannya pada restaurant cepat saji seperti McDonalds dan KFC?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca dan
mahasiswa-mahasiswi yang ada di sekitar Universitas Surabaya dan lainnya untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan E-Procuremnet serta penerapannya pada
perusahaan Mc Donald’s dan KFC
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 E-Procurement
E-procurement merupakan sistem pengadaan barang atau jasa dengan
menggunakan media elektronik seperti internet atau jaringan komputer. E-
procurement diterapkan dalam proses pembelian dan penjualan secara online supaya
lebih efisien dan efektif. E-procurement mengurangi proses-proses yang tidak
diperlukan dalam sebuah proses bisnis. Dalam prakteknya, e-procurement
mengurangi penggunaan kertas, menghemat waktu dan mengurangi penggunaan
tenaga kerja dalam prosesnya. Menurut Kalakota et al (2001), procurement adalah
semua aktivitas yang melibatkan aktivitas mendapatkan barang meliputi pembelian,
juga kegiatan logistic ke dalam seperti, transportasi barang masuk dan penyimpanan
di gudang sebelum barang tersebut digunakan. Procurement atau pengadaan barang
tidak hanya terbatas pada aktivitas purchasing atau pembelian yang selama ini
dipandang oleh sebagian banyak orang. Menurut Neef Dale (2001), e-procurement
adalah aplilasi sistem informasi untuk mengkoordinaikan proses pembelian
pengiriman, pengelolaan inventory, pemilihan supplier, dan proses persetujuan dari
bisnis penting dengan organisasi yang berkaitan dengan memanfaatkan internet atau
intranet. e-Procurement menjadi alat bantu efektif untuk mengurangi korupsi.
Kalakota menggambarkan Manajemen e-procurement melalui diagram sebagai
berikut :
Situs web e-procurement mengijinkan penggunaan yang memenuhi syarat dan
telah mendaftar untuk menjadi pembeli atau penjual barang atau jasa. Bergantung
pada pendekatan, pembeli atau penjual dapat menentukan harga tau mengajukan
penawaran. Saat pelanggan menajukan penawaran, pelanggan dapat
mengkualifikasikan jumlah diskon atau penawaran khusus yang ditawarkan. e-
Procurement diharapkan dapat terintegrasi dengan trend komputer mendatang, yaitu
manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management.

2.2 Proses E-Procurement


Proses pembelian generik dapat dilihat pada gambar. Biasanya melibatkan seluruh
atau sebagian dari kegiatan yang disajikan. Dalam permintaan fitur teknis pasokan,
kuantitas dan pengiriman kondisi ditentukan. Perusahaan selanjutnya mencari
pemasok paling memadai. Pemilihan pemasok didasarkan pada kualitas dan harga
dari tawaran yang diterima dan akhirnya pemasok yang dipilih mempersiapkan dan
memberikan barang / jasa dan mengirimkan faktur.

Pengadaan (procurement) lebih dari sekedar membeli (purchasing). Gerson


(1999) mendefinisikan pengadaan (procurement) sebagai "seluruh proses akuisisi dari
pihak ketiga dan mencakup barang, jasa dan proyek konstruksi. Proses ini mencakup
seluruh siklus hidup dari konsep awal dan definisi kebutuhan bisnis hingga akhir
masa manfaat aset atau akhir kontrak layanan. Dengan demikian, Gershon
memberikan definisi lengkap tentang Pengadaan (procurement). Namun, tidak
menyebut apa-apa tentang pentingnya strategis fungsi pengadaan (procurement).

2.3 Sarana E-Procurement (E-Procurement Tools).

E-Procurement dipandang sebagai solusi dari ujung ke ujung yang terintegrasi


dan memiliki banyak arus proses pengadaan horizontal dalam organisasi. Siklus kerja
e-Procurement dapat dilihat pada gambar :

Solusi dari ujung ke ujung menawarkan fungsionalitas yang kuat dan kaya.
Namun, industri dan analisis akademis menunjukkan bahwa model ideal ini jarang
dicapai dan implementasi e-Procurement umumnya melibatkan campuran alat yang
berbeda (Vaidya et al., 2006). Boer et al. (2002) mengidentifikasi dan
menggambarkan enam bentuk e-Procurement yang terkait dengan siklus hidup
mereka, yaitu :

 E-MRO yaitu Electronic Maintenance Repair and Operations (e-


MRO) fokus pada proses menciptakan dan menyetujui permintaan
resmi dalam membeli, menempatkan pesanan dan menerima barang
atau jasa, memerintahkan untuk menggunakan sistem perangkat lunak
berbasis pada teknologi internet. Lebih jauh, sistem perangkat lunak
untuk e-MRO umumnya tersedia bagi semua karyawan dalam
menempatkan permintaan pembelian.
 Web Based ERP yaitu hamper mirip dengan e-MRO. Perbedaan
antara keduanya adalah e-MRO berhubungan dengan MRO item,
sedangkan web based ERP berhubungan dengan item produk terkait.
 E-Sourcing adalah proses mencari pemasok baru dengan
menggunakan internet atau lebih spesifik. Mengidentifikasi sumber-
sumber baru pasokan dan meningkatkan kekuatan kompetitif selama
proses tender. Berlangsung pada saat proses pengadaan.
 E-Tendering adalah proses pengiriman Permintaan untuk pertukaran
(Request for exchange) kepada pemasok dan menerima tanggapan
menggunakan Internet. Kadang-kadang analisis dan perbandingan
respon juga didukung oleh solusi (Boer et al., 2002). Data mengenai e-
tender difokuskan pada produk atau jasa.
 E-Reverse Auctioning memungkinkan perusahaan untuk membeli
barang dan jasa dari pemasok yang memiliki harga terendah atau
kombinasi harga termurah maupun kondisi lain melalui internet.
Lelang paling sering diperdagangkan secara real-time dan berakhir
pada upaya penutupan antara pembeli dan pemasok. Berlangsung di
tahap negosiasi dalam proses pengadaan.
 E-Informing adalah bagian dari e-Procurement yang tidak melibatkan
transaksi atau hubungan off. E-Informing sulit untuk disambungkan ke
satu fase tunggal dalam proses pengadaan. Hal ini dapat terjadi di
mana saja dalam proses pengadaan.

2.4 Sistem E-Procurement (E-Procurement Systems)


Kim dan Shunky (2004) mempertimbangkan sistem e-Procurement sebagai sistem
internet perdagangan, yang terletak di pemasok, pihak ketiga atau pembeli, dengan
kategorisasi berikut:
a) Supplier-centric E-Procurement Systems
Penjual membuat situs internet mereka sendiri yang memungkinkan
sejumlah pembeli untuk mencari dan membeli produk secara online dan
secara real-time. Tanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara
katalog elektronik terletak pada penjual. Dalam banyak hal, model ini
adalah metode untuk menjual daripada membeli, kecuali jika pasar
memberikan kesempatan signifikan bagi pembeli untuk membeli barang
secara online dari seluruh dunia (Neef, 2001).
b) Neutral e-Marketplaces
Neutral e-Marketplaces memungkinkan kolaborasi dan berbagi data di
dalam atau di industri. Organisasi memberikan kriteria yang menarik
dalam membeli dan menjual dengan alasan yang berbeda. Untuk pembeli
organisasi menyediakan permintaan agregasi, memungkinkan
perbandingan pemasok dengan cepat dan mudah, dan memungkinkan
pelaporan kegiatan, sumber strategis, dan sebagainya. Di sisi menjual,
organisasi menyediakan penerbangan murah pengantar pelanggan,
manajemen kapasitas yang lebih baik dan manajemen persediaan yang
efisien melalui permintaan agregasi. Organisasi juga menyediakan analisis
yang membantu pemasok untuk lebih memposisikan produk di pasaran
(Rajkumar, 2001).
c) End to end Electronic Document (message exchange systems)
Sistem pertukaran dokumen elektronik atau pesan yang ditetapkan untuk
pemesanan barang langsung dan tidak langsung di bawah pengaturan
kontrak yang dinegosiasikan. Sistem-sistem juga telah disiapkan untuk
fax, e-mail, dan surat tradisional untuk mengirimkan pesanan pembelian,
faktur dan pembayaran serta untuk permintaan untuk kutipan, proposal
atau informasi pertukaran untuk negosiasi bilateral langsung atau
penawaran dengan pemasok dalam lingkungan end-to-end aman yang
ditetapkan sebelumnya.
d) Buyer-centric e-Procurement systems
Dalam sistem Buyer-centric e-Procurement systems, pembeli
mempertahankan katalog dan database pemasok beberapa barang dan jasa,
dan bertanggung jawab untuk mengintegrasikan semua transaksi dalam
pembelian dan sistem keuangan perusahaan.
2.5 Penerapan e-Procurement terhadap restaurant McDonalds dan KFC
 McDonalds
Salah satu unsur terpenting dalam proses produksi perusahaan adalah
memiliki rantai pasokan yang baik, pihak McDonalds telah mengimplementasikan
dan menerapkan pentingnya memiliki rantai pasokan yang baik dengan
mempersiapkan dan menjalin hubungan yang baik dengan supplier-suppliernya.
Dalam usahanya mempersiapkan dan menjalin hubungan yang baik, McDonalds
menghabiskn waktu 4 tahun dalam mempersiapkan rantai pasokan dalam suatu
Negara sebelum membangun restaurant pertamanya.
Dalam usaha mempermudah kegiatan distribusi bahan-bahan mentah agar
sampai dengan keadaan baik dan tepat waktu ke Franchisees, McDonalds
menggunakan e-Procurement yang dapat membantu dalam mencari pembeli dan
penjual barang atau jasa yang berkualitas dan terdaftar. McDonalds bersama
Accel –KKR Internet Co. mendesign sebuah website di dalam e-procurement
yang disebut dengan “Emac Digital” yang digunakn oleh semua Franchises
McDonalds di seluruh dunia untuk membeli segala sesuatu yang berguna untuk
menjalankan restaurantnya. “From Uniform to Hamburger” merupakan ilustrasi
penggunaan Emac Digital yang diakses oleh pegawai di restaurant McDonalds
untuk membeli kebutuhan-kebutuhanyang dibutuhkan untuk membuat produknya
yang salah satunya adalah Hamburger.
Dalam menggunakan system berbasis internet ini, pihak McDonalds
mendapat banyak keuntungan dalam membuka restaurant baru di suatu negara
karena kemudahan mereka dalam membeli serta memesan bahan-bahan produksi.
Selain menggunakan Emac Digital, website procurement juga memberikan harga
diskon bagi setiap pemilik bisnis yang membeli persedia maupun material untuk
kebutuhan produksi.

 KFC

Pada perusahaan KFC tidak menerapkan E-Procurement, bisa dikatakan


proses yang dilakukan masih manual untuk menjaga mutu dan kulitas dari produk
KFC tersebut. Pada perusahaan seperti KFC ini biasanya tidak semua kegiatan
supply dalam memenuhi kebutuhan produksi secara mandiri tetapi mengandalkan
beberapa suppliers untuk menjaga stabilitas produksi. Suppliers disini betindak
sebagai produsen memenuhi kebutuhan KFC secara teratur sehingga dapat
mengurangi resiko kekurangan, kelangkaan dan keterlambatan produksi serta
dapat mengurangi biaya distribusi pada KFC.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. E-procurement merupakan sistem pengadaan barang atau jasa dengan


menggunakan media elektronik seperti internet atau jaringan komputer. E-
procurement diterapkan dalam proses pembelian dan penjualan secara
online supaya lebih efisien dan efektif.
2. E-Procurement memiliki 6 bentuk atau model yang terkait dengan siklus
hidup mereka yaitu E-MRO, Web Based ERP, E-Sourcing, E-Reverse
Auctioning, E-Tendering, E-Informing.
3. Pihak McDonalds menggunakan e-Procurement yang dapat membantu
dalam mencari pembeli dan penjual barang atau jasa yang berkualitas dan
terdaftar. McDonalds bersama Accel –KKR Internet Co. mendesign
sebuah website di dalam e-procurement yang disebut dengan “Emac
Digital” yang digunakn oleh semua Franchises McDonalds di seluruh
dunia untuk membeli segala sesuatu yang berguna untuk menjalankan
restaurantnya.
4. Pada perusahaan KFC tidak menerapkan E-Procurement, bisa dikatakan
proses yang dilakukan masih manual untuk menjaga mutu dan kulitas dari
produk KFC tersebut. Pada perusahaan seperti KFC ini biasanya tidak
semua kegiatan supply dalam memenuhi kebutuhan produksi secara
mandiri tetapi mengandalkan beberapa suppliers untuk menjaga stabilitas
produksi. Suppliers disini betindak sebagai produsen memenuhi kebutuhan
KFC secara teratur sehingga dapat mengurangi resiko kekurangan,
kelangkaan dan keterlambatan produksi serta dapat mengurangi biaya
distribusi pada KFC.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12248703/Analisa_dan_Perancangan_Sistem_E-Procurement

http://dwicuwil06.blogspot.com/2015/11/e-procurement_24.html

https://www.academia.edu/30608431/ANALISIS_IMPLEMENTASI_LEAN_MANUFA
CTURING_DI_PERUSAHAAN_MCDONALDS

Anda mungkin juga menyukai