EVAPO- KEHILANGAN

KEBUTUHAN AIR
TRANSPIRASI AIR

IRIGASI AIR TANAMAN

VOLUME AIR

KEBUTUHAN AIR
IRIGASI
KULIAH IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Nusa Nipa
Dedi Imanuel Pau, S.T., M.Eng. 2019/2020

PENYIAPAN
LAHAN

CURAH
PENGGUNAAN
HUJAN TOPOGRAFI
KONSUMTIF
EFEKTIF AIR
SAWAH
UNTUK HIDROLOGI
PADI
KLIMATOLOGI

PERGANTIAN
PERKOLASI TEKSTUR TANAH
DAN
LAPISAN AIR
REMBESAN
EVAPORASI
EVAPORASI

EVAPOTRANSPIRASI
TRANSPIRASI

INTENSITAS
TRANSPIRASI
PENYINARAN MATAHARI
EVAPORASI

TEKANAN UAP AIR

SUHU

KECEPATAN ANGIN KEBUTUHAN KONSUMTIF

TANAMAN
EFISIENSI PENGALIRAN EFISIENSI PEMAKAIAN

EFISIENSI PENYIMPANAN PRINSIP EFISIENSI

POLA TANAM SISTEM GOLONGAN

AIR IRIGASI BERGILIRAN PEMBAGIAN

DISTRIBUSI AIR IRIGASI

SUMBER AIR

PETAK TERSIER
MENURUT AIR SECARA PERTUMBUHAN
JADWAL MERATA
TANAMAN
DAN
GOLONGAN OPTIMAL DAN
SAWAH PRODUKTIFITAS
TINGGI

SISTEM GOLONGAN SISTEM GOLONGAN

KEUNTUNGAN KERUGIAN

• BERKURANG KEBUTUHAN • TIMBUL KOMPLIKASI SOSIAL

PENGAMBILAN PUNCAK • EKSPLOITASI LEBIH RUMIT
• KEBUTUHAN PENGAMBILAN • KEHILANGAN AIR SEDIKIT
BERTAMBAH SECARA LEBIH TINGGI
BERANGSUR • JANGKA WAKTU IRIGASI
TANAMAN PERTAMA LEBIH
LAMA
• DAUR/SIKLUS GANGGUAN
SERANGGA, INSEKTISIDA
 SISTEM GOLONGAN
SISTEM GOLONGAN

SISTEM GOLONGAN SISTEM GOLONGAN

=0,30 X

125 jam
 Suatu sawah dengan luas petak tersier dibagi menjadi 3 golongan
dengan luas masing-masing sub adalah sebagai berikut:
sub tersier A = 65 ha dengan kebutuhan air 3,62 lt/det/ha,
sub tersier B = 55 ha dengan kebutuhan air 3,75 It/det/ha,
sub tersier C = 50 ha dengan kebutuhan air 3,15 It/det/ha.
Untuk kebutuhan perencanaan maka luas luas masing-masing sub
tersier tersebut akan di tambahkan dengan 2DNIM ha.
Rencanakan:
a. Pembagian waktu untuk sistim pemberian air dengan cara
bergilir.
b. Buktikan bahwa debit yang terbesar tidak selalu sama dengan
debit maksimum.

1. Standar Perencanaan Irigasi, 1986, “Kriteria

Perencanaan, KP-02 (Bangunan Utama) dan KP- 04
(Bangunan), Badan Penerbit Pekerjaan Umum,
Jakarta. Sampai di sini dulu
2. Anonimous, Irigasi dan Bangunan Air,
Gunadharma.
3. Soedibyo, Teknik Bendungan.
4. Chow, V. T., 1959,Open Channel
Hydraulics,McGraw-Hill Book Co., New York, NY.
5. Legono, D., 1997, “Bendung”, Pengantar Kuliah,
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.