Trisna Zahara - Hot Dipping
Trisna Zahara - Hot Dipping
Cookie policy
trisna zahara
Hot Dipping
mencegah terjadinya korosi logam oleh lingkungannya. Ada 2 (dua) macam cara
pelapisan, yaitu: tentang saya
1. pelapisan dengan bahan logam
2. pelapisan dengan bahan non logam
Pada pelapisan dengan bahan logam, dapat digunakan bahan-bahan logam yang
lebih inert maupun yang kurang inert sebagai bahan pelapis. Pemakaian kedua macam
bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemakaian trisna
zahara
logam yang lebih inert sebagai pelapis, memiliki keuntungan bahwa logam yang
palembang,
dilapisi akan terlindungi dari ekspos terhadap media korosif. Karena media korosif Indonesia
tidak/kurang “memangsa” logam pelapis, maka logam yang dilapisi jadi ikut berumur its my life,and i
panjang karena terlindungi oleh logam pelapis. Keburukan memakai pelapis inert love the way i
adalah : jika ada cacat sedikit saja pada pelapisan, sehingga ada bagian yang tidak live my life...:)
tertutupi oleh pelapis, maka bagian itu akan bebas terekspos dengan lingkungan korosif Lihat profil
dan akan terkorosi dengan lebih hebat dari pada jika tidak ada pelapisan, akibat lengkapku
terbentuknya sel galvanik. Tipe korosi akan berbentuk seperti rumah rayap, dengan
bagian luar mulus, sementara bagian dalam sudah habis terkorosi/keropos. Contoh
pelapisan tipe ini adalah pelapisan dengan logam-logam mulia seperti emas, perak,
platina dan titanium.
Pemakaian logam kurang inert sebagai pelapis punya keuntungan ganda. Selain
pelapis merupakan pelindung secara fisik, ia juga pelindung secara elektrokimia bagi
logam yang dilapisi. Kontak langsung antara kedua logam, membuat logam pelindung dan
yang dilindungi membentuk sebuah sel galvanik, dengan anodanya adalah logam
myimaginezone.blogspot.com/2012/11/hot-dipping.html 1/6
5/9/2019 trisna zahara: Hot Dipping
pelindung dan katodanya adalah logam yang dilindungi. Akibatnya, boleh dikatakan
bahwa logam yang dilindungi baru akan terkorosi jika semua logam pelindung sudah
habis terkorosi. Adanya cacat pada pelapisan tidak mempengaruhi kemampuan proteksi
pelindung. Contoh sistem seperti ini adalah besi galvanisasi, yaitu besi yang dilapisi
dengan aluminium. Metode pelapisan dengan bahan logam dapat berupa :
1) dipping
2) cladding
3) spraying
4) electrodeposition
5) vapour deposition
6) diffusion
Dipping dilakukan dengan memanaskan logam pelapis sampai meleleh/lebur,
kemudian mencelupkan bahan/alat yang akan dilapisi ke dalam leburan tersebut dan
merendamnya sebentar. Setelah itu, alat yang akan dilapisi diangkat dan dibiarkan
mendingin di udara. Alat akan terlapisi oleh logam pelapis yang membeku di
permukaannya. Cara ini sangat bergantung kepada kebersihan alat yang dilapisi dan
kebersihan logam yang melebur. Jika yang dilapisi kotor/berdebu, maka pelapis tidak
dapat menempel dengan baik.
Demikian juga jika ada kotoran-kotoran yang ikut dalam leburan, sekalipun
berupa gas, maka pelapisan tidak bisa sempurna. Daya pembasahan serta daya
lekat/adhesi logam pelapis juga mempengaruhi kekuatan lekatnya pada alat yang
dilapisi. Dimensi alat juga berpengaruh pada hasil celupan. Jika alatnya berbentuk
rumit dan banyak lekak-lekuknya, maka hasilnya akan berbeda dengan jika alatnya
tidak banyak lekukannya.
myimaginezone.blogspot.com/2012/11/hot-dipping.html 2/6
5/9/2019 trisna zahara: Hot Dipping
myimaginezone.blogspot.com/2012/11/hot-dipping.html 3/6
5/9/2019 trisna zahara: Hot Dipping
1. Degreasing
Proses degreasing merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan
kotoran, minyak, lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel pada
permukaan spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan
NaOH (soda kaustik) dengan konsentrasi 5% – 10% pada suhu 70oC – 90oC selama
kurang lebih 10 menit.
2. Rinsing I
Proses rinsing I bertujuan untuk membersihkan soda kaustik pada proses
degreasing yang masih menempel pada permukaan spesimen dalam dengan
menggunakan air bersih pada temperatur kamar.
3. Pickling
Proses pickling bertujuan untuk menghilangkan karat yang melekat pada
permukaan spesimen dengan cara dicelupkan ke dalam larutan HCl (asam klorida) atau
larutan H 2 SO 4 (asam sulfat) dengan konsentrasi 10% – 15% selama 15 – 20 menit.
4. Rinsing II
Proses rinsing II bertujuan untuk membersihkan larutan HCl atau H2SO4 yang
menempel pada spesimen saat proses pickling dengan menggunakan air bersih pada
temperatur kamar.
5. Fluxing
Proses fluxing merupakan proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc
Amonium Cloride (ZAC) dengan konsentrasi 20% – 30% selama 5 – 8 menit. Proses
fluxing dilakukan dengan tujuan:
1. Sebagai lapisan dasar untuk memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan proses
pelapisan.
2. Sebagai katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn.
3. Untuk menghindari terjadinya proses oksidasi sebelum proses galvanizing
6. Drying
Proses drying merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal dengan
menggunakan gas panas yang suhunya kurang lebih 150oC, tujuan dari dilakukannya
hal tersebut adalah untuk menghilangkan cairan yang mungkin terdapat pada
permukaan spesimen yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses
galvanizing berlangsung.
4.2 Tahap pencelupan (galvanizing)
Spesimen yang telah mengalami tahap persiapan (pre treatment) dan telah bersih
dari segala pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu dilakukan proses pencelupan
(galvanizing). Selama proses galvanizing berlangsung, cairan seng akan melapisi baja
dengan membentuk lapisan baja seng kemudian barulah terbentuk lapisan yang
sepenuhnya berupa unsur seng pada permukaan terluar baja, larutan yang digunakan
minimal adalah 98 % murni unsur seng. Tahap pencelupan dilakukan selama kurang
lebih 1,5 menit pada suhu 440oC – 460oC. Ketebalan lapisan seng pada pelapisan
dengan metode Hot Dip Galvanizing dipengaruhi oleh kondisi permukaan, lamanya
pencelupan dan temperatur pencelupan.
4.3 Tahap pendinginan dan tahap akhir
a) Tahap pendinginan (quenching)
Tahap pendinginan dilakukan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan
sodium cromate dengan konsentrasi 0,015% pada suhu kamar ataupun dengan
menggunakan air. Proses ini bertujuan untuk mencegah terjadinya white rust.
b) Tahap akhir (finishing)
Bagian akhir dari proses pelapisan berupa menghaluskan permukaan yang runcing
yang disebabkan oleh cairan seng yang hendak menetes namun telah mengering
terlebih dahulu.
V. Galvanisasi
Galvanisasi adalah proses pelapisan logam dengan logam lain yang lebih mudah
terkorosi, hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi logam bagian dalam dari korosi,
baik terlindungi secara posisi juga secara kimia. Galvanisasi juga bermaksud untuk
membentuk logam yang mudah terkorosi tersebut menjadi ‘anoda korban’, yaitu anoda
yang sengaja dikorbankan terkorosi.
Pada umumnya, pelapisan besi atau baja menggunakan zinc atau seng. Hal tersebut
dikarenakan zinc lebih cepat terkorosi dibandingkan dengan besi atau baja, zinc juga lebih
murah dan mudah ditemukan. Bahan lain yang biasa digunakan sebagai pelapis adalah
alumunium.
myimaginezone.blogspot.com/2012/11/hot-dipping.html 4/6
5/9/2019 trisna zahara: Hot Dipping
myimaginezone.blogspot.com/2012/11/hot-dipping.html 5/6
5/9/2019 trisna zahara: Hot Dipping
permukaan (tegangan permukaan) dari dalah seng cair sedemikian rupa sehingga ia
tidak bisa menembus ke celah kurang dari 1 mm. beberapa materi dilas di fluks las
busur rendam mungkin berisi partikel kecil yang umumnya kurang dari 1 mm dengan
diameter yang mencair bersama-sama ke permukaan las alur. Partikel-partikel ini
keramik dan tidak dikonsumsi oleh pengawetan dan akan menyebabkan lubang kecil di
lapisan galvanis di las alur.
Karena diameter kecil, lubang kecil yang tidak mempengaruhi daya tahan dari
lapisan galvanis. Jika keberadaan lubang kecil tidak diinginkan untuk alasan estetika
harus dilakukan pada peledakan las abrasif untuk menghilangkan partikel ini. Dalam
pengelasan MIG akan meninggalkan lapisan tipis pada terak las-lasannya. Lapisan ini
harus dilepaskan sebelum karena akan menyebabkan kerusakan pada lapisan galvanis
pada bagian-bagian dilas galvanis. Welding bunga api yang melekat pada bahan yang
akan dihapus pula karena akan menimbulkan masalah estetika setelah galvanis.
Kualitas pengelasan akan mempengaruhi kualitas dari lapisan galvanis. Pengelasan
yang buruk akan menyebabkan penetrasi cairan kimia ke dalam sendi dan kemudian
mengalir keluar setelah objek terpasang sehingga dapat merusak bagian.
Las terak tertinggal dalam pembersihan cairan pengawetan akan mencegah bagian
itu dan juga akan mencegah aksi seng cair dengan bagian itu. Lapisan galvanis tidak
akan menempel pada bagian ini dan kerusakan adalah di luar kendali Galvanizers.
sumber :
http://adiplex.wordpress.com/2012/02/07/-tentang-hot-dip-galvanizing/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2289014-pengertian-dan-proses-
pelapisan-hot-/#ixzz29NUWxnjj
http://www.scribd.com/doc/93195060/-Tugas-Perlakuan-Permukaan-hot-Dipping.
ronnyprastya.blogspot.com/2012/01/hot-dipping-1.html.
myimaginezone.blogspot.com/2012/11/hot-dipping.html 6/6